• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PERILAKU KONSUMEN DAN DESAIN PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN (Studi Pada Konsumen Miniso Sun Plaza Medan)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PENGARUH PERILAKU KONSUMEN DAN DESAIN PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN (Studi Pada Konsumen Miniso Sun Plaza Medan)"

Copied!
151
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PERILAKU KONSUMEN DAN DESAIN PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN

(Studi Pada Konsumen Miniso Sun Plaza Medan)

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan Pada Program Studi Ilmu Administrasi Bisnis

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara

Disusun Oleh:

CHRISTY ARDELIA 150907122

PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI BISNIS FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

2019

(2)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI BISNIS

HALAMAN PERSETUJUAN

Hasil skripsi telah disetujui untuk dipertahankan dan diperbanyak oleh:

Nama : Christy Ardelia NIM : 150907122

Program Studi : Ilmu Administrasi Bisnis

Judul : Pengaruh Perilaku Konsumen dan Desain Produk Terhadap Keputusan Pembelian (Studi Pada Konsumen Miniso Sun Plaza Medan)

Medan, 10 Juli 2019

Dosen Pembimbing Ketua Program Studi

Dr. Beti Nasution, M.Si Prof. Dr. Marlon Sihombing, MA NIP. 196106251987112001 NIP. 195908161986111003

Dekan

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Dr. Muryanto Amin, S.Sos, M.Si NIP. 197409302005011002

(3)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI BISNIS

HALAMAN PENGESAHAN

Skripsi ini telah dipertahankan di depan Panitia Penguji Skripsi Program Studi Ilmu Administrasi Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara oleh:

Nama : Christy Ardelia

NIM : 150907122

Program Studi : Ilmu Administrasi Bisnis

Judul : Pengaruh Perilaku Konsumen dan Desain Produk Terhadap Keputusan Pembelian (Studi Pada Konsumen Miniso Sun Plaza Medan)

Yang dilaksanakan pada:

Hari :

Tanggal :

Jam :

Panitia Penguji

Ketua Penguji : Prof. Dr. Marlon Sihombing, M.A ( ) NIP. 195908161986111001

Penguji I : Dr. Beti Nasution,M.Si ( ) NIP. 196106251987112001

Penguji II : Drs. Robinson Sembiring, M.Si ( ) NIP. 196004201988031002

(4)

SURAT PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini, Nama : Christy Ardelia NIM : 150907122

Menyatakan bahwa skripsi yang berjudul:

“Pengaruh Perilaku Konsumen dan Desain Produk Terhadap Keputusan Pembelian (Studi Pada Konsumen Miniso Sun Plaza Medan)” Merupakan hasil karya dan pekerjaan saya sendiri serta seluruh sumber yang dikutip maupun dirujuk telah saya nyatakan dengan benar sesuai dengan ketentuan. Apabila terbukti tidak demikian, saya bersedia menerima sanksi yang berlaku.

Medan, 10 Juli 2019

Christy Ardelia

(5)

ABSTRAK

PENGARUH PERILAKU KONSUMEN DAN DESAIN PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN

(Studi Pada Konsumen Miniso Sun Plaza Medan) Nama : Christy Ardelia

NIM : 150907122

Program Studi : Ilmu Administrasi Bisnis Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Dosen Pembimbing : Dr.Beti Nasution, M.Si

Penelitian ini dilakukan untuk meneliti pengaruh perilaku konsumen dan desain produk terhadap keputusan pembelian pada konsumen Miniso Sun Plaza Medan yang dilatarbelakangi oleh semakin maraknya perkembangan bisnis ritel yang menjual produk berkualitas tinggi, desain unik, dan harga yang terjangkau yang mengakibatkan banyak pelaku bisnis berlomba dalam meningkatkan strategi penjualannya.

Tujuan dilakukan penelitian ini untuk menganalisis pengaruh perilaku konsumen terhadap keputusan pembelian, menganalisis pengaruh desain produk terhadap keputusan pembelian, dan menganalisis pengaruh perilaku konsumen dan desain produk secara simultan terhadap keputusan pembelian pada konsumen Miniso Sun Plaza Medan.

Penelitian ini menggunakan 96 responden sebagai sampel, dengan menggunakan purposive sampling sebagai teknik pengumpulan sampelnya. Metode analisis yang digunakan adalah analisis kuantitatif yang meliputi uji validitas, uji reliabilitas, uji asumsi klasik, uji analisis linear berganda, uji T, uji F dan uji koefesien determinasi.

Data yang telah diuji kemudian diolah dengan menggunakan software pengolahan data statistik. Hasil dari olahan data menunjukkan bahwa terdapat pengaruh perilaku konsumen dan desain produk terhadap keputusan pembelian. Dari hasil uji koefesien determinasi dapat dilihat R square sebesar 0,507 atau 50,7%, sedangkan, sebesar 49,3% dipengaruhi oleh faktor lain. Data lain juga menunjukkan adanya pengaruh perilaku konsumen dan desain produk terhadap keputusan pembelian, hal ini terlihat dari hasil thitung lebih besar dari ttabel, dari hasil ini dapat disimpulakan bahwa Ha diterima dan H0 ditolak. Berdasarkan hal tersebut dapat disimpulkan bahwa variabel perilaku konsumen dan desain produk terdapat pengaruh yang signifikan terhadap variabel keputusan pembelian.

Kata Kunci : Perilaku Konsumen, Desain Produk, Keputusan Pembelian

(6)

ABSTRACT

THE EFFECT OF CONSUMER BEHAVIOR AND PRODUCT DESIGN ON PURCHASE DECISIONS

(Study of Miniso Sun Plaza Medan Consumers)

Name : Christy Ardelia

NIM : 150907122

Study Program : Business Administration Science Faculty : Social and Political Sciences Advisor : Dr.Beti Nasution, M. Si

The research was conducted to examine the effect of consumer behavior and product design on purchasing decisions on consumers of Miniso Sun Plaza Medan, which was motivated by the growing development of retail businesses that sell high quality products, unique designs, and affordable prices which resulted in many businesses competing to improve sales strategy.

The purpose of this research is to analyze the influence of consumer behavior on purchasing decisions, analyze the influence of product design on purchasing decisions, and analyze the influence of consumer behavior and product design simultaneously on purchasing decisions for consumers of Miniso Sun Plaza Medan.

This study used 96 respondents as samples, using purposive sampling as a sample technique. The analytical method used is quantitative analysis which includes validity test, reliability test, classic assumption test, multiple linear analysis test, T- test, F-test and coefficient test of determination.

The data that has been tested is then processed using software statistical data processing software. The results of processed data show that there is an influence of consumer behavior and product design on purchasing decisions. From the test results of the coefficient of determination, it can be seen that R square is 0.507 or 50.7%, and 49.3% is influenced by other factors.Other data also shows the influence of consumer behavior and product design on purchasing decisions, this can be seen from the results of tcount greater than ttable, from this result it can be concluded that Ha

is accepted and H0 is rejected. Based on this, it can be concluded that the consumer behavior variable and product design have a significant influence on the purchasing decision variable.

Keywords: Consumer Behavior, Product Design, Purchasing Decision

(7)

KATA PENGANTAR

Segala puji dan hormat kepada Tuhan Yesus Kristus yang telah memberikan kasih karuniaNya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini. Penulisan skripsi ini disusun untuk diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan studi dan memperoleh gelar Sarjana Ilmu Administrasi Bisnis, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Sumatera Utara.

Skripsi ini berjudul “Pengaruh Perilaku Konsumen dan Desain Produk Terhadap Keputusan Pembelian (Studi Pada Konsumen Miniso Sun Plaza Medan)”.

Isi dari skiripsi ini penulis menjelaskan seberapa besar pengaruh perilaku konsumen dan desain produk terhadap keputusan pembelian pada konsumen Miniso Sun Plaza Medan.

Penulis menyadari banyak kesulitan yang penulis alami dalam penyusunan skripsi ini, namun dengan adanya perhatian, arahan, dan bimbingan dari berbagai pihak akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini, oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis menyampaikan ungkapan terimakasih kepada :

1. Bapak Dr. Muryanto Amin, S.Sos, M.Si selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Sumatera Utara

2. Bapak Prof. Dr. Marlon Sihombing, MA selaku Ketua Program Studi Ilmu Administrasi Bisnis FISIP USU.

3. Ibu Dr. Beti Nasution, M.Si selaku Sekretaris Program Studi Ilmu Administrasi Bisnis FISIP USU dan selaku Dosen Pembimbing skripsi yang telah bersedia memberikan sumbangan pemikiran, koreksi, bimbingan serta

(8)

arahan dengan sabar dalam membantu penulis menyelesaikan skripsi ini dengan baik dan benar.

4. Seluruh staff dan dosen Program Studi Ilmu Administrasi Bisnis yang telah memberikan ilmu pada penulis.

5. Kedua orangtua penulis Bapak Indra Tarigan dan Rosanna Barus yang selalu menjadi motivasi penulis untuk menyelesaikan skripsi ini dengan tepat waktu.

6. Abang penulis Phillia Nambarisa Tarigan, S.TP dan adik penulis Fedora Amanda Tarigan, yang selalu memberi dukungan dan masukan pada penulis dalam menulis skripsi ini.

7. Teman terdekat penulis “jamur” Maria Naputupulu, SH, Elisabeth Mustika Situmorang, SH., Abraham Sitopul, Oktavian David, Jhony Haloho yang selalu siap sedia membantu penulis dalam segala kesulitan, sudah menemani perkuliahan penulis selama hampir 4 tahun ini dan selalu memberikan semangat kepada penulis.

8. Teman terdekat penulis Fitri Nadiva, Ebenezer Kaban, Michael Angkat, Adnan Lubis, yang selalu siap sedia membantu penulis dalam segala kesulitan, dan selalu memberikan semangat kepada penulis.

9. Kakak senior terdekat penulis kak Karina Dewi Hasibuan dan kak Sally Meuthia yang selalu siap sedia membantu penulis dalam segala kesulitan, dan selalu memberikan semangat kepada penulis

10. Teman – teman penulis “The Tutung’s” Valerie Gabriella Sitepu, Lulu Theresa Panjaitan, Ruth Astrid Sumihar, Indriyani Barus, Irsyad Afif, Rifqi Syauqy, Aidil Fadli Dalimunthe, Samuel Rizky Pardosi, Muhammad Hafidz

(9)

Baihaqi, Ahmad Rusadi Ritonga, Auro Garry William Simamora, Kevin Ari Natayuda Damanik, Irsyad Permadi Sitorus, Ilman Hairullah, Syafridho Tirawan Siregar, Muhammad Ramadhan Sembiring, dan Gerri Ray Akbar yang sudah menemani perkuliahan penulis selama hampir 4 tahun ini.

11. Jul Handayani, Marissa Ginting, Sri Karina, Hendri Muda Harahap dan lain- lain, teman seperbimbingan penulis, buat kerja samanya dan bantuan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

12. Seluruh teman – teman Program Studi Ilmu Administrasi Bisnis angkatan 2015 terkhusus kelas B.

13. Kepada seluruh responden yang sudah membantu penelitian ini dan seluruh pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu.

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penulisan skripsi ini. Penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pihak. Semoga skripsi ini membawa manfaat bagi pembaca.

Medan, April 2019

Christy Ardelia Tarigan

(10)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL... ix

DAFTAR GAMBAR ... xi

DAFTAR GRAFIK ... xii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Perumusan Masalah ... 6

1.3 Tujuan Penelitian ... 6

1.4 Manfaat Penelitian ... 7

BAB II KERANGKA TEORI ... 8

2.1 Perilaku Konsumen ... 8

2.1.1 Pengertian Perilaku Konsumen ... 8

2.1.2 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen ... 9

2.1.3 Model Perilaku Konsumen ... 13

2.2 Desain Produk ... 15

2.2.1 Pengertian Desain Produk ... 15

2.2.2 Parameter Desain Produk ... 16

2.2.3 Strategi Desain Produk ... 18

2.2.4 Tujuan Desain Produk ... 19

2.2.5 Metode-Metode Desain Produk ... 19

2.3 Keputusan Pembelian ... 20

2.3.1 Pengertian Keputusan Pembelian ... 20

2.3.2 Faktor yang Memengaruhi Keputusan Pembelian... 22

2.3.3 Proses Keputusan Pembelian Konsumen ... 23

2.3.4 Peran Keputusan Pembelian ... 25

2.3.5 Tipe Perilaku Keputusan Membeli ... 25

2.4 Penelitian Terdahulu ... 27

2.5 Kerangka Konsep Penelitian ... 33

BAB III METODE PENELITIAN ... 35

3.1 Bentuk Penelitian ... 35

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 35

3.3 Populasi dan Sampel ... 35

3.3.1 Populasi ... 35

3.3.2 Sampel ... 36

3.4 Hipotesis Penelitian ... 37

(11)

3.5 Defenisi Operasional ... 38

3.6 Skala Pengukuran Variabel ... 43

3.7 Data ... 44

3.7.1 Data Primer ... 44

3.7.2 Data Sekunder ... 44

3.8 Teknik Pengumpulan Data ... 44

3.8.1 Kuisioner (Angket) ... 45

3.8.2 Studi Kepustakaan dan Dokumentasi ... 45

3.9 Teknik Analisis Data ... 45

3.9.1 Metode Uji Instrument ... 45

3.9.1.1 Uji Validitas ... 45

3.9.1.2 Uji Reliabilitas ... 46

3.9.2 Metode Asumsi Klasik ... 46

3.9.2.1 Uji Multikolinearitas ... 46

3.9.2.2 Uji Normalitas ... 47

3.9.2.3 Uji Heteroskedastisitas ... 47

3.9.3 Metode Analisis Regresi Linier Berganda... 47

3.9.4 Uji Hipotesis ... 48

3.9.4.1 Uji T ... 48

3.9.4.2 Uji Signifikan Simulatif (Uji F) ... 48

3.9.4.3 Koefesien Determinasi (R2) ... 49

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN... 50

4.1 Deskripsi Lokasi Penelitian ... 50

4.1.1 Sejarah Miniso ... 50

4.1.2 Logo Perusahaan ... 52

4.2 Penyajian Data ... 52

4.2.1 Identitas Responden ... 53

4.2.2 Data Hasil Kuisioner ... 56

4.2.2.1 Variabel Perilaku Konsumen (X1) ... 56

4.2.2.2 Variabel Desain Produk (X2) ... 62

4.2.2.3 Variabel Keputusan Pembelian (Y) ... 69

4.3 Perhitungan Data ... 76

4.3.1 Uji Instrumen ... 76

4.3.1.1 Uji Validitas ... 76

4.3.1.2. Uji Reliabilitas ... 79

4.3.2 Uji Asumsi Klasik ... 81

4.3.2.1 Uji Normalitas ... 81

4.3.2.2 Uji Multikolinearitas ... 84

4.3.2.3 Uji Heterokedatisitas ... 85

4.3.3 Analisis Regresi Linear Berganda ... 86

4.3.4 Uji Hipotesis ... 87

4.3.4.1 Uji Parsial (Uji T) ... 87

4.3.4.2 Uji Simultan (Uji F) ... 89

4.3.4.3 Uji Determinasi (R2) ... 90

(12)

4.4 Pembahasan ... 91

BAB V PENUTUP ... 96

5.1 Kesimpulan ... 96

5.2 Saran ... 97 DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

(13)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3. 1 Defenisi Operasional ... 41

Tabel 4. 1 Karekteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 53

Tabel 4. 2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ... 54

Tabel 4. 3 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir ... 54

Tabel 4. 4 Karakteristik Responden Berdasarkan Jumlah Melakukan ... 55

Tabel 4. 5 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendapatan Perbulan ... 56

Tabel 4. 6 Jawaban Responden Untuk Pernyataan “Saya Mengamati Produk ... 57

Tabel 4. 7 Jawaban Responden Untuk Pernyataan “Saya Mengamati... 58

Tabel 4. 8 Jawaban Responden Untuk Pernyataan “Saya Merasa ... 58

Tabel 4. 9 Jawaban Responden Untuk Pernyataan “Saya Merasa Produk ... 59

Tabel 4. 10 Jawaban Responden Untuk Pernyataan “Saya Mampu ... 60

Tabel 4. 11 Jawaban Responden Untuk Pernyataan “Saya Mampu untuk ... 60

Tabel 4. 12 Jawaban Responden Untuk Pernyataan “Saya Memutuskan ... 61

Tabel 4. 13 Jawaban Responden Untuk Pernyataan “Saya Memutuskan untuk ... 62

Tabel 4. 14 Jawaban Responden Untuk Pernyataan “Model Produk... 63

Tabel 4. 15 Jawaban Responden Untuk Pernyataan “Saya Suka ... 63

Tabel 4. 16 Jawaban Responden Untuk Pernyataan “Konsep Produk ... 64

Tabel 4. 17 Jawaban Responden Untuk Pernyataan “Konsep Penggunaan ... 65

Tabel 4. 18 Jawaban Responden Untuk Pernyataan “Produk Miniso Sun ... 65

Tabel 4. 19 Jawaban Responden Untuk Pernyataan “Produk Miniso ... 66

Tabel 4. 20 Jawaban Responden Untuk Pernyataan “Saya Tertarik untuk ... 67

Tabel 4. 21 Jawaban Responden Untuk Pernyataan “Saya Tertarik ... 67

Tabel 4. 22 Jawaban Responden Untuk Pernyataan “Produk Miniso ... 68

Tabel 4. 23 Jawaban Responden Untuk Pernyataan “Produk Miniso Sun ... 69

Tabel 4. 24 Jawaban Responden Untuk Pernyataan “Saya Mengamati... 70

Tabel 4. 25 Jawaban Responden Untuk Pernyataan “Saya Mengamati... 70

Tabel 4. 26 Jawaban Responden Untuk Pernyataan “Saya Mendengar... 71

Tabel 4. 27 Jawaban Responden Untuk Pernyataan “Saya Mencari ... 72

Tabel 4. 28 Jawaban Responden Untuk Pernyataan “Saya Sudah ... 72

Tabel 4. 29 Jawaban Responden Untuk Pernyataan “Produk Miniso ... 73

Tabel 4. 30 Jawaban Responden Untuk Pernyataan “Saya Memutuskan ... 74

Tabel 4. 31 Jawaban Responden Untuk Pernyataan “Keputusan Untuk ... 74

Tabel 4. 32 Jawaban Responden Untuk Pernyataan “Saya Merasa ... 75

Tabel 4. 33 Jawaban Responden Untuk Pernyataan “Saya Akan ... 76

Tabel 4. 34 Hasil Uji Validitas Instrumen Perilaku Konsumen ... 77

(14)

Tabel 4. 35 Hasil Uji Validitas Instrumen Desain Produk ... 77

Tabel 4. 36 Hasil Uji Validitas Instrumen Keputusan Pembelian ... 78

Tabel 4. 37 Uji Reliabilitas Variabel Perilaku Konsumen (X1) ... 79

Tabel 4. 38 Uji Reliabilitas Variabel Desain Produk (X2) ... 80

Tabel 4. 39 Uji Reliabilitas Variabel Keputusan Pembelian (Y) ... 80

Tabel 4. 40 Uji Normalitas Kolmogorov-Sminorv ... 81

Tabel 4. 41 Uji Multikolinearitas ... 84

Tabel 4. 42 Regresi Linear Berganda ... 86

Tabel 4. 43 Uji Parsial (Uji T) ... 88

Tabel 4. 44 Uji Simultan (Uji F) ... 90

Tabel 4. 45 Uji Determinasi (R2) ... 91

(15)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1. 1 Perkembangan Jumlah Toko Miniso Per-Bulan Tahun 2017 ... 5

Gambar 2.1 Model Perilaku Konsumen ... 14

Gambar 2.2 Indikator Proses Keputusan Pembelian ... 23

Gambar 2.3 Gambar Kerangka Konsep Penelitian ... 34

Gambar 4. 1 Logo Perusahaan ... 52

Gambar 4. 2 Uji Heterokedatisitas ... 85

(16)

DAFTAR GRAFIK

Halaman Grafik 4. 1 Histogram Uji Normalitas... 82 Grafik 4. 2 Uji Normalitas P-Plot ... 83

(17)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Arus globalisasi bisnis saat ini berlangsung dengan sangat pesat, yang dimana arus bisnis dari berbagai industri datang silih berganti untuk menunjukkan eksistensi di tengah pesatnya persaingan bisnis. Disisi lain, Indonesia sebagai salah satu negara berkembang di dunia juga tidak lepas dari perkembangan industri bisnisnya, salah satunya adalah bisnis ritel yang sedang marak berkembang di Indonesia yang berusaha menjawab kebutuhan dan keinginan konsumen yang bermacam-macam. Hal ini memicu munculnya berkembangnya berbagai macam bisnis perusahaan ritel modern di kota-kota besar di Indonesia.

Seiring meningkatnya kebutuhan konsumen, bisnis ritel merupakan bisnis yang sangat menjanjikan, untuk itu banyak pelaku bisnis mulai berlomba dalam meningkatkan strategi penjualannya. Banyak gerai minimarket yang terbilang menguasai pasar dan mampu merambah ke seluruh nusantara, bahkan banyak perusahaan ritel yang terus melakukan ekspansi pada daerah-daerah potensial di pelosok negeri. Melalui ritel, suatu produk yang dipasarkan dapat bertemu langsung dengan penggunanya. Industri ritel merupakan industri yang menjual produk dan jasa pelayanan yang telah diberi nilai tambah untuk memenuhi kebutuhan pribadi, keluarga, kelompok, atau pemakai akhir.

Data Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) mengklaim bahwa pertumbuhan industri ritel pada semester I 2018 sebesar 7-7,5%. Angka ini lebih

(18)

besar dibandingkan pertumbuhan tahun lalu yang hanya sebesar 5%.(sumber : cnbcindonesia)

Seiiring berkembangannya bisnis ritel modern yang ada di Indonesia, perusahaan harus mengengetahui perilaku konsumen dengan baik, dimana perspektif pengaruh tingkah laku dalam pemahaman perilaku konsumen mengartikan bahwa kekuatan lingkungan memaksa konsumen untuk melakukan pembelian tanpa harus terlebih dahulu membangun perasaan atau kepercayaan terhadap suatu produk. Hal ini mengakibatkan perubahan perilaku dan pergeseran dalam berbelanja konsumen, dimana keinginan seseorang yang ingin berbelanja dengan niatan terencana menjadi tidak terencana. Bagi konsumen, sebenarnya pembelian bukanlah hanya merupakan suatu tindakan saja, melaikan terdiri dari beberapa tindakan yang satu sama lainnya saling berkaitan.

Pengambilan keputusan konsumen pada dasarnya merupakan proses pemecahan masalah, banyak konsumen individu ataupun kelompok hampir sama dalam hal memutuskan pembelian produk dan merek apa yang dibeli. Keputusan pembelian konsumen dapat dilakukan apabila produk tersebut sesuai dengan apa yang diinginkan dan dibutuhkan konsumen, saat melakukan keputusan pembelian biasanya salah satu hal pertama yang dipertimbangkan konsumen dalam memilih suatu produk adalah dengan melihat atribut produk. Maka dari itu, perusahaan harus memahami perilaku konsumen dan desain produk didalam keputusan pembelian.

Perilaku konsumen dapat diartiakan sebagai proses pengambilan keputusan baik itu individu ataupun kelompok secara fisik yang melibatkan proses mengevaluasi, memperoleh, menggunakan atau dapat mempergunakan barang-barang

(19)

dan jasa. Perilaku konsumen akan muncul apabila seseorang memiliki kebutuhan atau keinginan untuk memperoleh sesuatu. Konsumen sering dihadapkan pada berbagai pilihan untuk memenuhi kebutuhannya. Pemahaman tentang perilaku sangat penting untuk memproyeksikan permintaan konsumen terhadap produk dan dijadikan modal penting bagi perusahaan untuk mencapai tujuan pengembangan usahanya.

Perilaku seseorang dalam hal melakukan pembelian barang/jasa bisa dikatakan unik dan beraneka ragam. Karena konsumen berasal dari berbagai kalangan, sehingga apa yang diinginkan dan dibutuhkan berbeda-beda. Dalam hal ini, produsen perlu memahami perilaku konsumen terhadap produk atau merek yang ada di pasar, karena seperti yang diketahui sifat konsumen yang tidak pernah puas membuat produsen harus lebih inovatif dan kreatif.

Suatu produk dikatakan inovatif jika produk tersebut memiliki sesuatu yang baru atau keunikan dari suatu realisasi gagasan baru, yang dimana kebaruan dan keunikan ini tidak dimiliki produk yang ada sebelumnya atau produk sejenis dalam kelasnya. Sehingga konsumen akan tertarik untuk membeli produk yang ditawarkan, maka dari itu, produsen sebaiknya membuat produk yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan konsumen mulai dari harga, kualitas hingga desain produk yang dapat menimbulkan minat beli yang tinggi oleh konsumen sehingga konsumen tersebut akan mengambil keputusan untuk membeli suatu produk yang telah ditawarkan.

Salah satu faktor utama yang dapat mendukung keberhasilan penjualan produk yakni dari segi rancangan desain produk. Dapat dilihat pada masa kini, hampir semua produsen berkompetesi untuk menjadi inovator dalam segi desain produk. Produk yang berhasil di pasaran umumnya memiliki desain futuristic

(20)

(mengikuti tren/selera) anak muda pada masa kini. Desain produk merupakan salah satu faktor utama yang menjadi pertimbangan konsumen dalam membeli produk karena desain dari suatu produk akan mempengaruhi penampilan, dengan kata lain desain merupakan totalitas keistimewaan yang mempengaruhi penampilan dan fungsi suatu produk dari segi kebutuhan konsumen.

Semakin berkembangnya petumbuhan perekonomian dunia, merek-merek premium dari negara luar menjadi semakin disukai di kalangan konsumen, disisi lain barang-barang tiruan dengan kualitas rendah dengan mudahnya memasuki pasaran, yang pada akhirnya menyebabkan terjadinya perbedaan pola belanja konsumen yang sangat ekstrem. Refleksi dan kritik terhadap fenomena umum inilah yang menyebabkan dilahirkannya merek Miniso.

PT Miniso Lifestyle Trading Indonesia merupakan ritel yang menjual barang- barang unik keperluan masyarakat urban sehari-hari mulai dari aksesori fesyen, alat kebutuhan rumah tangga hingga produk elektronik. Dalam waktu delapan bulan sejak hadir pertama kali pada Desember 2016, perusahaan ini telah memiliki 50 gerai.

Sepanjang tahun 2017 lalu, Miniso berhasil membuka 88 gerai. Setengah dari gerai tersebut berlokasi di luar Pulau Jawa. tanggap ritel besutan kolaborasi desainer Jepang Miyake Jenya dan pengusaha China Ye Guofu ini bakal dilanjutkan dengan target pembukaan toko sebanyak 100 gerai pada tahun 2018. Menurut keterangan perusahaan, 50% dari gerai baru itu akan dikelola dengan sistem waralaba. Sisanya lagi, Miniso akan membangun sendiri gerainya yang konon menyedot investasi sebesar Rp 1 miliar per gerai. Jika target tersebut realistis, artinya akan ada satu gerai Miniso baru setiap minggunya. Di ranah global, target Miniso terbilang fantastis.

(21)

Ritel yang berdiri sejak tahun 2013 ini menargetkan memiliki 10.000 gerai di 100 negara dalam waktu dua tahun ke depan. Saat ini, Miniso telah mengoperasikan 2.600 gerai di 27 negara. (sumber: marketeers)

Gambar 1. 1

Perkembangan Jumlah Toko Miniso Per-Bulan Tahun 2017

Sumber : Minisoindo (www.miniso.com)

Berdasarkan data diatas, pada bulan Februari 2017, Miniso membuka tiga toko pertamanya di Indonesia. Pada bulan Maret hingga Mei 2017 Miniso menambah jumlah tokonya menjadi lima toko. Pada bulan Juni 2017 Miniso menambah sembilan toko. Kemudian pada bulan Juli Miniso menambah kembali jumlah tokonya sebanyak delapan toko. Bulan Agustus 2017 Miniso membuka empat toko baru. Kemudian pada bulan September 2017 Miniso kembali membuka sembilan toko baru. Pada bulan Oktober 2017, Miniso meresmikan 17 toko baru, dilanjutkan pada bulan November 15 toko baru, dan Desember 12 toko baru. Saat ini Miniso telah membuka 79 toko di Indonesia yang akan terus bertambah seiring dengan kebutuhan konsumen yang semakin meningkat. ( sumber : Miniso.com)

(22)

Dalam melakukan keputusan pembelian pada suatu produk konsumen akan mempertimbangkan beberapa hal sebelum membeli produk tersebut. Berdasarkan urain diatas maka peneliti tertarik untuk mengkaji dan meneliti lebih lanjut dalam bentuk penelitian dengan judul Pengaruh Perilaku Konsumen dan Desain Produk Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Miniso di Sun Plaza Medan.

1.2 Perumusan Masalah

Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian yaitu :

1. Bagaimana pengaruh perilaku konsumen terhadap keputusan pembelian Miniso Sun Plaza Medan?

2. Bagaimana pengaruh desain produk terhadap keputusan pembelian Miniso Sun Plaza Medan?

3. Bagaimana pengaruh perilaku konsumen dan desain produk secara simultan terhadap keputusan pembelian Miniso Sun Plaza Medan?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah, maka tujuan penelitian ini adalah :

1. Untuk menganalisis pengaruh perilaku konsumen terhadap keputusan pembelian Miniso Sun Plaza Medan.

2. Untuk menganalisis pengaruh desain produk terhadap keputusan pembelian Miniso Sun Plaza Medan?

3. Untuk menganalisis pengaruh perilaku konsumen dan desain produk secara simultan terhadap keputusan pembelian Miniso Sun Plaza Medan?

(23)

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat yang ingin diperoleh dari penelitian ini adalah : 1. Bagi Peneliti

Dapat menambah wawasan dan pengetahuan yang telah diperoleh serta memperdalam pengetahuan mengenai perilaku konsumen dan desain produk.

2. Bagi Akademis

Yaitu sebagai rujukan dan bahan referensi bagi pembaca maupun penelitian selanjutnya terhadap mahasiswa/i FISIP USU khususnya mahasiswa/I Program Studi Ilmu Administrasi Bisnis USU mengenai perilaku konsumen dan desain produk terhadap keputusan pembelian yang akan digunakan penelitian selanjutnya.

3. Bagi Perusahaan

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan dan pedoman yang bermanfaat bagi usahanya untuk menentukan langkah-langkah yang akan dilakukan sehingga dapat meningkatkan target penjualan.

(24)

BAB II

KERANGKA TEORI

2.1 Perilaku Konsumen

2.1.1 Pengertian Perilaku Konsumen

Di bidang studi pemasaran, konsep perilaku konsumen dikembangkan secara terus menerus secara bertahap dengan berbagai pendekatan. Pemahaman tentang perilaku konsumen bagi setiap pemasar merupakan sesuatu hal yang penting untuk diinterpretasikan ke dalam konsep pemasaran.

Kebutuhan dan keinginan konsumen dapat berubah-ubah dan sangat bervariasi karena adanya faktor-faktor yang mempengaruhi konsumen dalam melakukan pembelian. Oleh karena itu, seorang pemasar perlu untuk memahami perilaku konsumen supaya kegiatan pemasaran yang dilaksanakan dapat berjalan secara efektif dan efisien.

Menurut James F. Engel, et all, dalam (Mangkunegara,2009:3) Perilaku konsumen didefenisikan sebagai tindakan-tindakan individu yang secara langsung terlibat dalam usaha memperoleh dan menggunakan barang-barang jasa ekonomis termasuk proses pengambilan keputusan yang mendahului dan menentukan tindakan- tindakan tersebut. Menurut Hawkins, Best, dan Coney dalam (Priansa,2017:61) menyatakan bahwa perilaku konsumen merupakan studi mengenai bagaimana individu, kelompok, dan organisasi, dalam proses, jasa, ide dan pengalaman untuk memuaskan kebutuhannya, dan dampaknya bagi masyarakat dan konsumen itu sendiri. Menurut Kotler dalam (Sangadi,2014:7) menjelaskan perilaku konsumen sebagai suatu studi tentang unit pembelian –bisa perorangan, kelompok, atau

(25)

organisasi. Unit-unit tersebut akan membentuk pasar sehingga muncul pasar individu atau pasar konsumen, unit pembelian kelompok, dan pasar bisnis yang dibentuk organisasi.

Menurut Engel, Blackwell, dan Miniard dalam (Rangkuti,2013:92) Perilaku konsumen didefinisikan sebagai suatu tindakan yang langsung dalam mendapatkan, mengkonsumsi serta menghabiskan produk dan jasa, termasuk proses keputusan yang mendahului dan penyusuli tindakan tersebut. John C Mowen dan Michael Minor (Rangkuti,2013:91) mendefenisikan perilaku konsumen sebagai studi tentang unit pembelian (buying unit) dan proses pertukaran yang melibatkan perolehan, konsumsi berbagai produk, jasa, pengalaman serta ide-ide. Menurut Lamb, Hair, dan McDaniel dalam (Rangkuti,2013:91) menyatakan bahwa perilaku konsumen adalah proses seorang pelanggan dalam membuat keputusan membeli, juga untuk menggunakan dan mengonsumsi barang-barang dan jasa yang dibeli, juga mendahului dan mengukuti tindakan ini.

Berdsarkan teori-teori dari para ahli di atas dapat disimpulakan bahwa perilaku konsumen merpakan ilmu yang mempelajari tentang tindakan yang dilakukan konsumen untuk mencari, memilih, menukar, menggunakan, menilai, mengatur barang atau jasa demi memenuhi kebutuhan dan hasrat mereka.

2.1.2 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen

Menurut Kotler dan Amstrong dalam (priansa,2012:82), perilaku konsumen dipengaruhi oleh berbagai macam faktor. Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen teriri dari :

(26)

1. Faktor Budaya

Faktor budaya terdiri dari beberapa sub yang berkaitan diantaranya : a. Budaya

Merupakan penentu keinginan dan perilaku yang mendasar yang terdiri dari kumpulan nilai, prefrensi dan perilaku yang memberikan pengaruh kepada konsumen.

b. Sub Budaya

Banyaknya sub-budaya yang membentuk segmen pasar yang penting dan perusahaan sering merancang produk dan program pemasaran yang disesuaikan dengan kebutuhan mereka.

c. Kelas Sosial

Kelas sosial berkaitan dengan preferensi produk dan merek yang berbeda dalam banyak hal.

2. Faktor Sosial

Selain faktor budaya, perilaku konsumen dipengaruhi oleh faktor-faktor sosial, diantaranya :

a. Kelompok Acuan

Kelompok acuan terdiri dari semua kelompok yang memiliki pengaruh langsung atau tidak langsung terhadap sikap atau perilaku konsumen tersebut.

Perusahaan berusaha menidetifikasi kelompok acuan konsumen mereka.

Namun, tingkat pengaruh kelompok acuan terhadap produk dan merek yang digunakan oleh konsumen berbeda-beda.\

(27)

b. Keluarga

Keluarga merupakan organisasi pembelian konsumen yang paling penting dalam masyarakat dan para anggota keluarga menjadi acuan primer yang paling berpengaruh.

c. Peran dan status

Konsumen berpartisipasi ke dalam banyak kelompok sepanjang hidupnya, misalnya keluarga, klub, organisasi. Kedudukan konsumen dalam kelompok tersebut ditentukan berdasarkan peran dan statusnya. Peran meliputi kegiatan yang diharapkan akan dilakukan oleh pelanggan.

3. Faktor Pribadi

Keputusan pembeli juga dipengaruhi oleh karakteristik pribadi. Karakteristik tersebut meliputi :

a. Usia dan Tahap Siklus Hidup

Konsumen mengkonsumsi produk yang berbeda-beda sepanjang hidupnya.

Konsumsi juga dibentuk oleh siklus hidup keluarga. Perusahaan sering memilih kelompok-kelompok berdasarkan siklus hidup sebagai pasar sasaran mereka. Namun, rumah tangga yang menjadi sasaran tidak selalu berdasarkan konsep atas keluarga

b. Pekerjaan dan Lingkungan Ekonomi

Pekerjaan konsumen juga mempengaruhi pola konsumsinya Perusahaan pada umumnya berusaha mengidentifikasi kelompok profesi yang memiliki minat di atas rata-rata atas produk mereka. Perusahaan bahkan dapat mengkhususkan produknya untuk kelompok profesi tertentu.

(28)

Pilihan produk sangat dipengaruhi oleh keadaan ekonomi seseorang misalnya penghasilan yang dapat dibelanjakan (level, kestabilan, pola waktu), tabungan, dan aktiva (termasuk persentase aktiva yang lancar/likuid), utang, kemampuan untuk meminjam, dan sikap terhadap belanja atau menabung.

c. Gaya Hidup

Konsumen yang berasal dari sub budaya, kelas sosial, dan pekerjaan yang sama dapat memiliki gaya hidup yang berbeda. Gaya hidup adalah pola seseorang di dunia yang terungkap pada aktivitas, minat, dan opininya. Gaya hidup menggambarkan keseluruhan diri Konsumen yang berinteraksi dengan lingkungannya.

d. Kepribadian dan Konsep Diri

Kepribadian adalah ciri bawaan psikologi manusia yang menghasilkan tanggapan yang relatif konsisten dan bertahan lama terhadap rangsangan lingkungannya.

Konsep diri atau sering disebut dengan citra pribadi merupakan bagian dari kepribadian konsumen. Pemasar berusaha mengembangkan citra merek yang sesuai dengan citra pribadi konsumen. Mungkin saja konsep diri aktual konsumen berbeda dengan konsep diri idealnya konsep diri mana yang mau dipuaskannya dalam melakukan suatu pembelian.

4. Faktor Psikologis

Pilihan pembelian konsumen dipengaruhi oleh empat faktor psikologis utama yaitu :

(29)

a. Motivasi

Konsumen memiliki banyak kebutuhan. Kebutuhan akan menjadi motif jika ia didorong hingga mencapai level intensitas yang memadai. Motif adalah kebutuhan yang mendorong konsumen untuk bertindak.

b. Persepsi

Konsumen yang termotivasi siap bertindak. Bagaimana tindakan sebenarnya konsumen yang termotivasi akan dipengaruhi oleh persepsinya terhadap situasi tertentu. Persepsi adalah proses yang digunakan oleh konsumen untuk memilih, mengorganisasi, dan atau menginterpretasikan masukan informasi guna menciptakan gambaran dunia yang memiliki arti. Persepsi tidak hanya bergantung pada rangsangan fisik, namun juga rangsangan yang berhubungan dengan lingkungan sekitar dan keadaan individu konsumen tersebut.

c. Pembelajaran

Pembelajaran meliputi perubahan perilaku konsumen yang timbul dari pengalaman. Teori pembelajaran mengajarkan para pemasar bahwa mereka dapat membangun permintaan atas sebuah produk dengan mengaitkannya kepada dorongan atau motivasi, dan memberikan penguatan yang positif.

d. Keyakinan dan Sikap

Melalui bertindak dan belajar, konsumen mendapatkan keyakinan dan sikap.

Keduanya kemudian mempengaruhi perilaku pembelian mereka..

2.1.3 Model Perilaku Konsumen

Mempelajari perilaku konsumen bertujuan untuk menggunakan dan memahami berbagai aspek yang ada pada konsumen, yang akan digunakan dalam

(30)

menyusun strategi pemasaran agar lebih sukses. Menurut Kotler dan Amstrong, dalam (Priansa,2012:76). Model perilaku konsumen disajikan sebagai berikut:

Gambar 2.1

Model Perilaku Konsumen Kotak Hitam

Konsumen 1. Karakteristik

Konsumen

2. Proses Keputusan Konsumen

Sumber: Priansa, (2017:76)

Dari model tersebut dapat diperlihatkan bahwa pemasaran dan rangsangan lain memasuki apa yng disebut sebagai kotak hitam konsumen dan menghasilkan respon tertentu. Perusahaan harus menemukan apa yang ada dalam kotak hitam konsumen tersebut. Rangsangan pemasaran terdiri dari empat 4 yang disebut Price, Product, Place, Promotion. Rangsangan lain yang meliputi meliputi kekuatan dan

faktor utama dalam lingkungan konsumen, misalnya ekonomi, teknologi, politik, dan budaya. Semua masukan tersebut memasuki kotak hitam konsumen, dimana masukan ini diubah menjadi sekumpulan respon konsumen yang dapat di observasi, yaitu pilihan produk, pilihan merek, pilihan penyalur, waktu pembelian, dan jumlah pembelian.

Pemasaran dan Rangsangan Lain Pemasaran Produk

Harga Tempat Promosi

Rangsangan Lain Ekonomi

Tekonologi Politik Budaya

Respon 1. Pilihan Produk

2. Pilihan Merek 3. Pilihan Penyalur 4. Waktu Pembelian 5. Jumlah Pembelian

(31)

Perusahaan ingin memahami bagaimana rangsangan tersebut diubah menjadi repons didalam kotak hitam konsumen, yang mempunyai dua bagian, yaitu:

1. Pertama, karakteristik pembeli mempengaruhi bagaimana pembeli menerima dan bereaksi terhadap rangsangan itu.

2. Kedua, proses keputusan pembeli itu sendiri mempengaruhi perilaku pembeli.

Pertama kita melihat karakteristik pembeli dan kemudian mendiskusikan proses keputusan pembeli.

2.2 Desain Produk

2.2.1 Pengertian Desain Produk

Desain produk adalah totalitas keistemewaan yang mempengaruhi penampilan dan fungsi suatu produk dari segi kebutuhan pelanggan. Dengan semakin ketatnya persaingan, desain akan menjadi salah satu cara yang paling ampuh untuk mendiferensiasikan dan memposisikan produk dan jasa perusahaan. Semua hal-hal yang telah disebutkan merupakan parameter-parameter desain. Semuanya menegaskan betapa sukarnya tugas mendesain produk dengan segala keterbatasannya.

Seorang desainer harus memahami berapa yang harus diinvestasikan dalam pengembangan ciri, kinerja, konformansi, daya tahan, kemudahan perbaikan, model dan sebagainya. menurut Kotler dan Armstrong (2008:273) bahwa Desain produk adalah konsep yang lebih besar dari pada gaya. Gaya hanya menggambarkan penampilan produk. Gaya bisa menarik atau membosankan. Gaya yang sensasional bisa menarik perhatian dan menghasilkan estetika yang indah, tetapi gaya tersebut tidak benar-benar membuat kinerja produk menjadi lebih baik. Tidak seperti gaya, desain tidak hanya sekedar kulit luar, desain adalah jantung produk.

(32)

Menurut Siswanto Sutojo (2009:146) bahwa Desain produk adalah guna membedakan produk yang dihasilkan perusahaan dengan produk-produk saingan.

Desain dapat membentuk atau memberikan atribut pada suatu produk, sehingga dapat menjadi ciri khas pada merek suatu produk. Menurut Suharno dan Sutarso (2010:160) menyatakan bahwa desain produk adalah karakteristik produk yang mengakibatkan produk mudah menarik, kuat, mudah dibawa, disimpan dan sebagainya.

Menurut Prastyowibowo dalam (Nugraha, 2014) desain produk adalah salah satu unsur memajukan industry produk tersebut dapat diterima oleh masyarakat, karena produk yang mereka dapatkan mempunyai kualitas baik, harga terjangkau, desain yang menarik, mendapatkan jaminan dan sebagainya. Menurut Kotler dan Keller (2009:10) berpendapat bahwa Desain produk adalah totalitas fitur yang mempengaruhi tampilan, rasa, dan fungsi produk berdasarkan kebutuhan pelanggan.

Menurut Harsanto (2017:11) desain produk adalah rancangan barang atau jasa yang dibuat agar dapat diterima dan memuaskan konsumen sasaran, serta tak mudah ditiru oleh competitor. Unutk menghasilkan produk yang bagus tentu tidak sembarangan prosesnya.

Desain produk dapat berupa peningkatan maupun penyederhanaan.

Peningkatan pada desain produk berupa penambahan fungsi dan kegunaan dari suatu produk. Sedangkan penyederhanaan desain produk bertujuan agar pemakaian suatu produk menjadi semakin mudah.

2.2.2 Parameter Desain Produk

Menurut Kotler dalam Martini (2015) Terdapat 7 parameter desain produk yaitu mencakup :

(33)

1. Ciri-ciri

Ciri-ciri adalah karakteristik yang mendukung fungsi dasar produk. Sebagian besar produk dapat ditawarkan dengan beberapa ciri-ciri. Ciriciri produk merupakan alat kompetitif untuk produk perusahaan yang terdiferensiasi.

Pengenalan ciriciri baru dinilai merupakan satu dari cara-cara yang sangat efektif dalam persaingan.

2. Kinerja

Kinerja mengacu kepada tingkat karakteristik utama produk pada saat beroperasi.

Pembeli produk-produk mahal biasanya membandingkan kinerja (kenampakan/prestasi) dari merek-merek yang berbeda. Para pembeli biasanya rela membayar lebih untuk kinerja yang lebih baik sepanjang lebihnya harga tidak melebihi nilai yang dirasakan.

3. Mutu Kesesuaian

Yang dimaksud dengan penyesuaian adalah tingkat dimana desain produk dan karekteristik operasinya mendekati standar sasaran. Mutu kesesuaian adalah tingkat kesesuaian dan pemenuhan semua unit yang diproduksi terhadap spesifikasi sasaran yang dijanjikan.

4. Tahan Lama (Durability)

Daya tahan merupakan ukuran waktu operasi yang diharapkan dari suatu produk tertentu. Pembeli bersedia membayar lebih untuk produk yang lebih tahan lama.

5. Tahan Uji (Reliabilitas)

Reliabilitas adalah ukuran kemungkinan bahwa suatu produk tidak akan berfungsi salah atau rusak dalam suatu periode waktu tertentu. Pembeli rela membayar lebih

(34)

untuk produk-produk dengan reputasi reliabilatas yang lebih tinggi. Mereka ingin menghindari biaya karena kerusakan dan waktu untuk reparasi.

6. Kemudahan Perbaikan (Repairafbility)

Kemudahan perbaikan adalah suatu ukuran kemudahan perbaikan suatu produk yag mengalami kegagalan fungsi atau kerusakan–kerusakan. Kemudahan perbaikan ideal akan ada jika pemakai dapat memperbaiki produk tersebut dengan biaya murah atau tanpa biaya dan tanpa memakan waktu terlalu lama.

7. Model (Style)

Model menggambarkan seberapa jauh suatu produk tampak dan berkenan bagi konsumen. Model memberi keunggulan ciri kekhususan produk yang sulit untuk ditiru.

2.2.3 Strategi Desain Produk

Menurut Fandi Tjiptono (2008:435) terdapat tiga strategi desain produk.

Strategi ini berkaitan dengan tingkat standarisasi produk. Tujuan dari setiap strategi tersebut adalah :

1. Produk Standar

Untuk meningkatkan skala ekonomis perusahaan melalui produksi massa.

2. Customized Product

Untuk bersaing dengan produsen produksi massa (produk standar) melalui fleksibilitas desain produk.

3. Produk Standar dengan Modifikasi

Untuk mengkombinasi manfaat dari dua strategi di atas. Hasil yang diharapkan perusahaan dari strategi-strategi ini adalah peningkatan dalam pertumbuhan,

(35)

pangsa pasar, dan laba. Strategi produk standar dengan modifikasi juga memungkinkan perusahaan untuk melakukan hubungan yang erat dengan pasar dan memperoleh pengalaman dalam pengembangan standar produk yang baru.

2.2.4 Tujuan Desain Produk

Desain produk mempunyai tujuan dalam membantu perusahaan mengembangkan dan menciptakan suatu produk yang sesuai dengan keinginan konsumen. Menurut Kotler dalam Wicaksono (2015:20) mengemukakan tujuan desain produk adalah :

1. Untuk menghasilkan produk yang berkualitas tinggi dan mempunyai nilai jual yang tinggi.

2. Untuk menghasilkan produk yang tren pada masanya.

3. Untuk membuat produk seekonomis mungkin dalam penggunaan bahan baku dan biaya-biaya dengan tanpa mengurangi nilai jual produk tersebut.

2.2.5 Metode-Metode Desain Produk

Menurut Imam Djati Widodo, dalam (Wahyuni, 2017:24), metode-metode desain produk adalah sebagai berikut :

1. Rekayasa/Analisis Nilai

Metode ini bersifat meningkatkan nilai dan pengurangan biaya melalui pendefinisian fungsi dan analisis fungsi biaya.

2. Panduan Poduct Design

Metode ini meliputi semua aturan dan teknik untuk perakitan untuk memproses manufaktur, terutama dalam pemilihan teknologi dan rancangan.

(36)

3. Design for Assembly

Meliputi semua aturan dan teknik untuk perbaikan perakitan dan perancangan untuk kemudahan handling dan perakitan.

4. Metode Taguchi

Metode perancangan untuk mendapatkan rancangan yang kuat dan perancangan percobaan.

2.3 Keputusan Pembelian

2.3.1 Pengertian Keputusan Pembelian

Keputusan pembelian merupakan suatu hal yang lazim dipertimbangkan konsumen dalam proses pemenuhan kebutuhan barang atau jasa. Keputusan pembelian adalah tindakan yang di lakukan konsumen untuk membeli, membuat dan menggunakan produk atau jasa. Keputusan konsumen dalam membeli suatu produk setelah sebelumnya memikirkan tentang layak tidaknya membeli produk itu dengan mempertimbangkan informasi – informasi yang diketahui dengan realitas tentang suatu produk setelah ia menyaksikannya.

Menurut Kotler dan Keller (2016:234) menyatakan bahwa, “Puschase decision is the buyer’s decision about which brand to puschase” yang artinya bahwa

keputusan pembelian adalah tindakan pada tahap proses keputusan dimana konsumen secara actual melakukan pembelian produk. Konsumen sebagai pelaku utama dalam proses pembelian selalu menjadi perhatian produsen. Sedangkan menurut Tjiptono (2008:156), keputusan pembelian didasari pada informasi tentang keunggulan suatu produk yang disusun sehingga menimbulkan rasa menyenangkan yang akan merubah seseorang untuk melakukan keputusan pembelian.

(37)

Menurut Schifman dan Kanuk (2007:485) keputusan adalah seleksi terhadap dua pilihan alternatif atau lebih. Dengan kata lain, pilihan alternatif harus tersedia bagi seseorang ketika mengambil keputusan. Jika seseorang mempunyai pilihan antara melakukan pembelian dan tidak melakukan pembelian, pilihan antara merek X dan Y, atau pilihan untuk menggunakan waktu mengerjakan ”A” dan ”B”, orang tersebut berada dalam posisi mengambil keputusan.

William J. dalam Effendi (2016:247) menyebutkan bahwa keputusan pembelian untuk kebanyakan produk hanyalah suatu kegiatan rutin dalam arti kebutuhan akan cukup terpuaskan melalui pembelian ulang suatu produk yang sama.

Namun apabila terjadi perubahan harga, produk dan pelayanan yang diterima maka konsumen tersebut mungkin tidak akan mengulang kembali keputusan pembeliannya dengan mempertimbangkan berbagai alternatif produk lainnya.

James F Engel dkk dalam Effendi (2016:248) mengatakan bahwa keputusan pembelian adalah merupakan hasil atau kelanjutan yang dilakukan individu ketika dihadapkan pada situasi dan alternatif tertentu untuk berperilaku dalam memenuhi kebutuhannya. Pengambilan keputusan pembelian berkaitan dengan suatu seleksi yang dilakukan oleh individu untuk menentukan pilihan dari berbagai alternatif yang tersedia atas sebuah produk yang sesuai untuk memenuhi kebutuhan. Kebutuhan manusia sangat banyak dan bera neka ragam dan kebutuhan itu dapat terpenuhi dalam sistem ekonomi dilakukan dengan aktivitas membeli. Dengan demikian suatu kebutuhan pada akhirnya akan menimbulkan keputusan pembelian.

(38)

2.3.2 Faktor yang Memengaruhi Keputusan Pembelian

Menurut James F. Engel dkk dalam Effendi (2016,249) bahwa yang memengaruhi dalam pengambilan keputusan konsumen adalah :

1. Pengaruh budaya

Budaya digunakan dalam studi pemasaran terutama dalam perilaku konsumen, mengacu pada nilai, gagasan, artefak dan simbol-simbol lain yang bermakna yang membantu individu untuk berkomunikasi, melakukan penafsiran dan evaluasi sebagai anggota masyarakat.

2. Pengaruh kelas sosial

Kelas sosial merupakan pembagian di dalam syarakat yang terdiri dari individu- individu yang berbagi nilai, minat dan perilaku yang sama. mereka dibedakan atas dasar sosioekonomi yang berjajar dari yang rendah hingga yang tinggi. Status kelas sosial kerap menghasilkan bentuk-bentuk perilaku konsumen yang berbeda misalnya merek dan mode kendaraan bermotor yang dikendarai, model pakaian yang disukai.

3. Pengaruh pribadi

Individu sebagai konsumen perilakunya kerap kali dipengaruhi oleh mereka yang berhubungan erat dengan individu lain. Mungkin berespons terhadap tekanan yang dirasakan untuk menyesuaikan dengan norma dan harapan yang diberikan oleh orang lain. Menghargai orang-orang di sekelilingnya untuk nasihat mereka mengenai pilihan pembelian.

(39)

4. Pengaruh keluarga

Keluarga kerap merupakan unit pengambilan keputusan utama tentu saja dengan pola peranan dan fungsi yang kompleks dan bervariasi. Studi tentang keluarga hubungan dengan pembelian dan konsumsi adalah penting karena dua alasan.

Pertama banyak produk dibeli oleh konsumen ganda yang bertindak sebagai unit keluarga.

5. Pengaruh situasi

Pengaruh situasi dapat dipandang sebagai pengaruh yang timbul dari faktor yang khusus untuk waktu dan tempat yang spesifik yang terlepas dari karakteristik konsumen dan karakteristik objek.

2.3.3 Proses Keputusan Pembelian Konsumen

Perilaku pembelian konsumen merupakan suatu rangkaian tindakan fisik maupun mental yang dialami konsumen ketika akan melakukan pembelian produk tertentu.

Gambar 2.2

Indikator Proses Keputusan Pembelian

Sumber : Kotler dan Keller dalam (Priansa,2017)

Tahap-tahap proses keputusan pembelian menurut Kotler Amstrong dalam Priansa (2017, 88), yaitu :

1. Pengenalan masalah

Proses pembelian dimulai ketika pembeli mengenali masalah atau kebutuhan.

Kebutuhan tersebut dapat dicetuskan oleh rangsangan dari dalam atau dari luar

Pengenalan masalah

Pencarian informasi

Evaluasi alternatif

Keputusan pembelian

Pasca Pembelian

(40)

pembelian.

2. Pencarian Informasi

Konsumen dapat memperoleh informasi dari berbagai sumber, meliputi : a. Sumber pribadi: keluarga, teman, tetangga, kenalan.

b. Sumber komersial: iklan, tenaga penjual penyalur kemasan, pameran.

c. Sumber public: media massa, organisasi konsumen.

d. Sumber pengalaman : dalam penanganan, pengkajian dan menggunakan produk tersebut.

3. Evaluasi alternative

Setelah informasi diperoleh, kosumen mengevaluasi berbagai alternative pilihan dalam memenuhi kebutuhan tersebut, contohnya, hotel, terkait dengan lokasi, kebersihan, dan harga.

4. Keputusan pembelian

Tahap ini diawali dengan tahap penilaian berbagai alternatif yang dapat dilihat dari atribut-atribut yang melekat pada produk itu.Dengan indikasi itu konsumen membentuk pilihan. Namun, ada dua faktor yang mempengaruhi pada saat memilih, yaitu sikap positif atau negatifnya pada orang tersebut terhadap suatu produk

5. Perilaku setelah pembelian

Setelah pembelian, konsumen akan mengalami beberapa tingkat kepuasan atau ketidakpuasan tertentu dan akan siaga terhadap infornasi yang mendukung keputusannya.

(41)

2.3.4 Peran Keputusan Pembelian

Pembelian merupakan hal yang penting bagi pembeli dan penjual (perusahaan) itu sendiri. Bagi perusahaan adalah penting untuk mengetahui faktor – faktor yang mempengaruhi perilaku pembelian, namun terdapat hal lain yang harus juga diperhatikan perusahaan yaitu pemegang peranan pembelian dan keputusan untuk membeli.

Terdapat lima peran yang terjadi dalam keputusan pembelian yang dijelaskan oleh Simamora (2004:15), yakni:

1. Pemrakarsa (initiator), yaitu orang yang pertama kali menyarankan membeli suatu produk.

2. Pemberi Pengaruh (influencer), orang yang pandangan atau nasihatnya memberi bobot dalam pengambilan keputusan terakhir.

3. Pengambil Keputusan (decider), orang yang sangat menentukan sebagian atau keseluruhan keputusan pembelian, apakah membeli, apa yang dibeli, kapan hendak membeli, dengan bagaimana cara membeli, dan dimana membelinya.

4. Pembeli (buyer), orang yang melakukan pembelian nyata.

5. Pemakai (user), orang yang mengkonsumsi atau memakai suatu produk dimana kualitas produk sangat berperan penting.

2.3.5 Tipe Perilaku Keputusan Membeli

Tipe Keputusan Pembelian Para konsumen membuat beberapa tipe keputusan berhubungan dengan keharusan atau ketidakharusan membeli suatu produk di bawah pertimbangan. Dalam pengambilan keputusan konsumen dapat

(42)

dibedakarn (Schiffman dan Kanuk, 2007; Kotler, 2005), sebagai berikut:

1. Tipe Konsumen yang Rumit

Konsumen akan terlibat dalam perilaku pembelian yang rumit apabila dalam pembelian suatu produk dan sadar akan adanya perbedaan yang mencolok antar merek produk sejenis. Perilaku ini terjadi biasanya apabila produknya mahal harganya, jarang dibeli, berisiko, merek belum dikenal, dan sangat mengekspresikan diri.

2. Tipe Konsumen Pengurangan Disonansi

Konsumen akan lebih menanggapi harga yang sesuai atau kemudahan membeli, jika konsumen menemukan perbedaan yang kecil atas produk yang dibutuhkan dengan banyaknya pilihan produk maka konsumen akarn membeli semata-mata berdasarkan harga dan kenyamanan dari mutu atau kualitas produk yang digunakan.

3. Tipe Konsumen Menurut Kebiasaan

Konsumen tidak secara ekstensif mencari informasi mengenai merek tidak mengevaluasi karakteristik dan tidak membuat pertimbang dalam membeli disebabkan karena menurut kebiasaan. Pemasar produk dengan keterlibatan yang rendah dan sedikit perbedaan merek merasa efektif untuk menggunakan harga promosi penjualan untuk mendongkrak percobaan produk, karena konsumen tidak terikat dengan satu merek.

4. Tipe Konsumen Mencari Variasi

Konsumen sering melakukan peralihan bukan mereka merasa tidak puas, tetapi hanya mencari variasi. Pencarian variasi lebih sering terlihat ketika banyak

(43)

alternatif dan sering pergantian merek dalam frekuensi yang tinggi.

2.4 Penelitian Terdahulu

Salah satu faktor yang mendukung penelitian ini adalah penelitian- penelitian sebelumnya dengan tema pembahasan yang sama. Diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Marheni Eka Saputri, 2016 (Universitas Telkom)

Penelitian ini berjudul “Pengaruh Perilaku Konsumen Terhadap Pembelian Online Produk Fashion Pada Zalora Indonesia”. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa tingkat hubungan antara perilaku konsumen dengan keputusan pembelian pada Zalora Indonesia termasuk dalam kategori yang kuat atau searah, yaitu sebesar 0,671. Hasil tersebut membuktikan bahwa perilaku konsumen memiliki hasil yang positif sehingga memberikan dampak yang positif pula pada keputusan pembelian terhadap Zalora Indonesia. Hal tersebut dikatakan positif karena perilaku konsumen dapat memengaruhi keputusan pembelian pada Zalora Indonesia. Adapun besarnya pengaruh perilaku konsumen terhadap keputusan pembelian sebesar 45,02%, dan sisanya 54,98%

dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Untuk mengetahui apakah per ilaku konsumen berpengaruh terhadap keputusan pembelian di-lakukan uji hipotesis. Nilai t hitung sebesar 17,700 lebih besar dari nilai t tabel yaitu 1,966, maka H0 ditolak. Artinya, per ilaku konsumen berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan pembelian pada Zalora Indonesia.

(44)

2. Tina Martini, 2015 (STAIN Kudus)

Penelitian ini berjudul “Analisis Pengaruh Harga, Kualitas Produk dan Desain Terhadap Keputusan Pembelian Kendaraan Bermotor Merek Honda Jenis Skutermatic” Hasil penelitian ini menyatakan bahwa variable harga mempunyai pengaruh terhadap keputusan pembelian kendaraan bermotor merek Honda jenis skutermatic pada masyarakat Kabupaten Kudus. Untuk tujuan yang kedua diperoleh hasil bahwa variable kualitas mempunyai pengaruh negative terhadap keputusan pembelian kendaraan bermotor merek Honda jenis skutermatic pada masyarakat Kabupaten Kudus. Dan untuk tujuan ketiga diperoleh hasil bahwa variable desain mempunyai pengaruh terhadap keputusan pembelian kendaraan bermotor merek Honda jenis skutermatic pada masyarakat Kabupaten Kudus.

3. Fuad Asshiddieqi dan Mudiantono, 2012 (Universitas Diponegoro)

Penelitian ini berjudul “Analisi Pengaruh Harga, Desain Produk dan Citra Merek Terhadap Keputusan Pembelian (Studi Kasus pada Produk Crooz di Distro Ultraa Store Semarang)”. Hasil penelitian menyatakan ini bahwa variabel harga memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap keputusan pembelian.

Variabel ini memiliki nilai koefisian regresi terbesar yaitu 0,403. Hal ini berarti bahwa harga merupakan faktor yang dapat mendorong konsumen untuk memutuskan dalam membeli produk Crooz. Semakin baik penerimaan konsumen mengenai harga, maka semakin besar keputusan pembelian yang diberikan oleh konsumen dan menjelaskan bahwa bagaimanapun calon konsumen akan mempertimbangkan seberapa besar uang yang akan dikeluarkan

(45)

dengan kebutuhan dan kepuasan atas produk yang akan dibelinya. Berdasarkan uji hipotesis disimpulkan bahwa variabel desain produk memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap keputusan pembelian. Variabel ini memiliki nilai koefisien regresi sebesar 0,194. Hal ini berarti bahwa desain produk merupakan faktor yang dapat mendorong konsumen untuk memutuskan dalam membeli produk Crooz. Jika desain produk semakin baik maka akan memliki peranan dalam membantu konsumen dalam memutuskan bagaimana untuk memperoleh manfaat dan kegunaan tertinggi yang diharapkan dari produk tersebut. Berdasarkan uji hipotesis disimpulkan bahwa variabel citra merek memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keputusan pembelian. Variabel ini memiliki nilai koefisien regresi sebesar 0,386. Hal ini berarti bahwa citra merek merupakan faktor yang dapat mendorong konsumen untuk memutuskan dalam membeli produk Crooz. Bahwa citra merek dapat membantu dalam menciptakan keputusan konsumen dan ditunjukkan bahwa reaksi konsumen akan dipengaruhi oleh familiaritas konsumen atas produk yang terkait dengan citra merek tersebut. Secara empiris diperoleh bahwa citra merek produk Crooz dinilai dengan cukup baik oleh konsumen.

4. Anzaruddin Septian Pahlevi dan Sutopo, 2017 (Universitas Diponegoro)

Penelitian ini berjudul “Analisis Pengaruh Persepsi Harga, Promosi, Desain Produk, dan Kualitas Produk Terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor Matic (Studi Pada Yamaha Mataram Sakti Semarang). Penelitian ini menyatakan bahwa Variabel kualitas produk (X4) berpengaruh positif yang paling besar terhadap variabel terjadinya keputusan konsumen melakukan

(46)

pembelian sepeda motor matic pada Yamaha Mataram Sakti Semarang (Y). Hal ini terbukti dari nilai t-hitung sebesar 5,199 dengan signifikansi (sig) sebesar 0,000, serta standar koefisien beta sebesar 0,368. Dengan kata lain sebesar 36,8 persen pengaruh yang disumbangkan oleh variabel kualitas produk terhadap variabel keputusan konsumen melakukan pembelian. Hal ini memberikan arahan bahwa hipotesis keempat (H4) dapat diterima. Hasil penelitian ini memperlihatkan bahwa semakin tinggi kualitas produk yang dijual pada Yamaha Mataram Sakti Semarang, maka akan semakin tinggi pula terjadinya keputusan konsumen untuk melakukan pembelian sepeda motor matic. Variabel desain produk (X3) berpengaruh positif yang kedua terbesar terhadap variabel terjadinya keputusan konsumen melakukan pembelian sepeda motor matic pada Yamaha Mataram Sakti Semarang (Y). Hal ini terbukti dari nilai t-hitung sebesar 2,400 dengan signifikansi (sig) sebesar 0,018, serta standar koefisien beta sebesar 0,245. Dengan kata lain sebesar 24,5 persen pengaruh yang disumbangkan oleh variabel desain produk terhadap variabel keputusan konsumen melakukan pembelian. Hal ini memberikan arahan bahwa hipotesis ketiga (H3) dapat diterima. Hasil penelitian ini memperlihatkan bahwa semakin baik desain produk pada perspektif konsumen, maka akan semakin tinggi pula terjadinya keputusan konsumen untuk melakukan pembelian sepeda motor matic pada Yamaha Mataram Sakti Semarang. Variabel promosi (X2) berpengaruh positif yang ketiga terbesar terhadap variabel terjadinya keputusan konsumen melakukan pembelian sepeda motor matic pada Yamaha Mataram Sakti Semarang (Y). Hal ini terbukti dari nilai t-hitung sebesar 2,142 dengan

(47)

signifikansi (sig) sebesar 0,035, serta standar koefisien beta sebesar 0,212.

Dengan kata lain sebesar 21,2 persen pengaruh yang disumbangkan oleh variabel promosi terhadap variabel keputusan konsumen melakukan pembelian.

Hal ini memberikan arahan bahwa hipotesis kedua (H2) dapat diterima. Hasil penelitian ini memperlihatkan bahwa semakin tinggi intensitas promosi yang dilakukan oleh manajemen Yamaha Mataram Sakti Semarang, maka akan semakin tinggi pula terjadinya keputusan konsumen untuk melakukan pembelian sepeda motor matic pada Yamaha Mataram Sakti Semarang.

Variabel persepsi harga (X1) berpengaruh positif yang terkecil terhadap variabel terjadinya keputusan konsumen melakukan pembelian sepeda motor matic pada Yamaha Mataram Sakti Semarang (Y). Hal ini terbukti dari nilai t-hitung sebesar 2,808 dengan signifikansi (sig) sebesar 0,006, serta standar koefisien beta sebesar 0,202. Dengan kata lain sebesar 20,2 persen pengaruh yang disumbangkan oleh variabel harga terhadap variabel keputusan konsumen melakukan pembelian. Hal ini memberikan arahan bahwa hipotesis pertama (H1) dapat diterima. Hasil penelitian ini memperlihatkan bahwa semakin terjangkau harga yang ditawarkan manajemen Yamaha Mataram Sakti Semarang, maka akan semakin tinggi pula terjadinya keputusan konsumen untuk melakukan pembelian sepeda motor matic pada Yamaha Mataram Sakti Semarang. Seluruh variabel bebas penelitian yang terdiri dari; persepsi harga (X1), promosi (X2), desain produk (X3) dan kualitas produk (X4) secara simultan berpengaruh positif terhadap variabel terjadinya keputusan konsumen untuk melakukan pembelian sepeda motor matic pada Yamaha Mataram Sakti

(48)

Semarang (Y). Hal ini terbukti dari nilai F-hitung sebesar 45,083 dengan signifikansi (sig) sebesar 0,000, serta dengan nilai adjusted R 2 sebesar 0,640.

Dengan kata lain sebesar 64 persen perubahan yang terjadi pada variabel terjadinya keputusan konsumen untuk melakukan pembelian sepeda motor matic pada Yamaha Mataram Sakti Semarang disebabkan oleh pengaruh variabel persepsi harga (X1), promosi (X2), desain produk (X3) dan kualitas produk (X4) secara simultan. Dengan demikian masih terdapat sebesar 36 persen variasi pada variabel keputusan konsumen untuk melakukan pembelian sepeda motor matic pada Yamaha Mataram Sakti Semarang yang disebabkan oleh variabel bebas di luar variabel persepsi harga (X1), promosi (X2), desain produk (X3) dan kualitas produk (X4).

5. Albertus Agastya M, 2015 (Universitas Telkom)

Penelitian ini berjudul “Pengaruh Desain Produk Terhadap Keputusan Pembelian Produk Sepatu Futsal Specs di Kota Bandung”. Hasil peneitian ini menyatakan bahwa desain produk yang terdiri dari gaya, daya tahan, keandalan, dan kemudahan perbaikan memperoleh rata-rata skor total sebesar 75,9%.

Secara garis kontinum, hasil pengolahan data pada variabel ini tergolong dalam kategori “baik”. Maka dapat disimpulkan bahwa mayoritas konsumen sepatu futsal di Kota Bandung menganggap desain produk yang menarik, awet, nyaman dan mudah diperbaiki menarik minat bagi konsumen. Tanggapan responden mengenai keputusan pembelian produk sepatu futsal Specs di Kota Bandung adalah sebesar 79%, Secara garis kontinum hasil secara keseluruhan pada variabel ini termasuk kedalam kategori baik, yang artinya konsumen atau

(49)

pemain futsal di Kota Bandung memiliki respon yang baik terhadap keputusan pembelian. Berdasarkan hasil perhitungan menunjukan bahwa desain produk berpengaruh secara signifikan dan berkontribusi sebesar 60,2% dalam pengambilan keputusan pembelian.

2.5 Kerangka Konsep Penelitian

Konsep merupakan sejumlah pengertian atau karakteristik yang dikaitkan dengan peristiwa, objek, kondisi, dan perilaku tertentu Suryani dan Hendriyadi (2013:90). Dalam penelitian ini dapat dibuat suatu kerangka pemikiran yang dapat menjadi landasan dalam penelitian dan Penelitian yang pada akhirnya dapat diketahui pengaruh dari perilaku konsumen dan desain produk terhadap keputusan pembelian produk Miniso di Sun Plaza.

Perilaku konsumen (X1) saling berkaitan dengan keputuan pembelian (Y).

Begitu pula dengan desain produk (X2) yang juga memiliki ketertarikan satu sama lain dengan keputusan pembelian (Y), sehingga perubahan keputusan pembelian (Y) pun memiliki keterkaitan yang kuat secara simultan terhadap perilaku konsumen (X1) dan desain produk (X2).

(50)

Gambar 2.3

Gambar Kerangka Konsep Penelitian

Sumber : Peneliti (2019) X1

(Perilaku Konsumen)

X2 (Desain Produk)

Y (Keputusan Pembelian)

(51)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Bentuk Penelitian

Bentuk penelitian ini menggunakan metode asosiatif dengan penelitian kuantitatif. Menurut Sugiono (2014:55), metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivism, yang digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrument penelitian, analisis data bersifat kuantitatif atau statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan. Berdasarkan tingkat eksplanasinya, penelitian ini tergolong sebagai penelitian asosiatif atau hubungan, yaitu penelitian untuk mengetahui sebab akibat.Data dalam penelitian ini didapat dari kuisioner yang disebarkan ke seluruh responden yang memiliki kriteria khusus yang kemudian data tersebut diolah dengan menggunakan aplikasi SPSS (Statistic Product and Service Solution) 23.0 for windows.

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini akan dilakukan di Miniso Sun Plaza, Jl. KH. Zainul Arifin No.7, Petisah Tengah, Medan Petisah, Kota Medan, Sumatera Utara 20152. Waktu Penelitian ini akan dilakukan selama bulan Februari 2019 – Maret 2019.

3.3 Populasi dan Sampel 3.3.1 Populasi

Menurut Sugiyono (2014:148) populasi asalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang

Referensi

Dokumen terkait

Para tetua yang ditokohkan dalam keluarga dan sekaligus salah seorang dari keluarga menanyakan apa gerangan tujuan kedatangan para tamu (para ahli waris calon

Setelah menjelaskan semua indikator dan tujuan pembelajaran dan hasil akhir dari pembelajaran ini, siswa mengikuti mencari informasi produk dan pengemasan hasil pengolahan dari

Hasil penelitian menunjukkan bahwa hampir seluruhnya dari yang melakukan tindakan teknik aseptik yaitu sebanyak 36 orang yang melakukan tindakan teknik aseptik dan hampir

4.2.1Pengaruh tekanan udara pada lama penembusan plat aluminium dengan ketebalan 0,6

Berdasarkan hasil penelitian didapatkan pola arus di perairan Pantai Muara Kamal Jakarta Utara pada saat pasang mengarah dari barat laut ke selatan, sedangkan pada saat

[r]

Dengan adanya situs ini, diharapkan dapat menyampaikan informasi mengenai berita yang terjadi di club AC Milan, profil pemain yang masih ada sekarang maupun yang tidak ada dan

– Tidak sedang dikenakan sanksi oleh Ditjen Dikti (termasuk yang terkait dengan penyimpangan dalam pelaksanaan hibah sebelumnya). – Tidak sedang memiliki masalah internal