BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.5 Pembahasan
4.5.2 Pengaruh Locus of Control terhadap Pembelian Impulsif 75
Hipotesa kedua dalam penelitian ini menyebutkan bahwa locus of control memiliki pengaruh positif terhadap pembelian impulsif, dalam penelitian ini peneliti membagi orientasi locus of control menjadi 3 arah, yang pertama yaitu locus of control internal, locus of control eksternal powerful others dan locus of control ekternal chance, dimana pengkategorisasian dilakukan berdasarkan perhitungan yang telah dijelaskan pada skala IPC Levenson.
Berdasarkan hasil penelitian locus of control memberikan pengaruh positif terhadap pembelian impulsif dengan nilai R = .124 , namun berdasarkan perhitungan kategorisasi dari jumlah konsumen yang paling besar orientasi yang paling mendominasi ialah locus of control eksternal dengan persentase jumlah konsumen sebesar 59%, selanjutnya diikuti oleh locus of control internal sebesar 29% dan locus of control eksternal chance sebesar 14%.
Hasil penelitian yang menyatakan bahwa locus of control yang memiliki pengaruh lebih besar terhadap pembelian impulsif ialah locus of control eksternal yang sebelumnya dikemukakan oleh Lefcourt (2012);
Agustin (2017); Hardanis & Rositawati (2015). Para konsumen kerap membeli suatu produk dikarenakan dorongan emosional yang sangat kuat dan tiba-tiba, hal ini tergolong kedalam perilaku pembelian impulsif atau pembelian yang tidak terencana (Rahmasari, 2010) hal tersebut juga dinyatakan oleh (McElroy & Dowd, 2007) bahwa konsumen dengan locus of control eksternal yang tinggi cenderung memiliki rasa tanggung jawab
yang rendah dalam pengambilan keputusan. Pembelian impulsif mengaitkan keputusan membeli dengan emosi dan dapat terjadi karena ketidak mampuan konsumen dalam mengontrolkeinginan untuk membeli, dimana salah satu faktor yang menyebabkan hal tersebut terjadi berasal dari luar diri mereka.
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, konsumen dengan pembelian impulsif tinggi cenderung memiliki locus of control eksternal powerful others lebih besar, maksudnya ialah pengaruh luar yang diterima oleh konsumen dalam melakukan pembelian berasal dari orang-orang atau lingkungan sekitar konsumen.
Hasil wawancara yang peneliti lakukan dengan beberapa konsumen juga menyatakan bahwa, pengaruh lingkungan atau orang lain berakibat besar dalam perilaku pembelian yang mereka lakukan, para konsumen yang awalnya tidak memiliki niat untuk berbelanja di Zalora namun ketikan teman atau kerabat sedang membuka aplikasi Zalora dan memberitahukan perihal produk-produk yang dijual Zalora berikut dengan penawarannya, para konsumen mulai tertarik dan ikut menginstal atau membuka aplikasi Zalora tersebut, teman atau kerabat tersebut juga memberikan masukan terkait produk yang cocok dengan konsumen, konsumen yang dari awalnya tidak memiliki niat untuk membeli dikarenakan pengaruh yang diberikan oleh sekitar berujung membeli produk tersebut tanpa memikirkan terlebih dahulu kebutuhan konsumen terhadap barang yang dibeli.
Pengaruh lainnya yaitu konsumen yang mudah tergiur dengan potongan harga atau diskon, walaupun barang tersebut tidak termasuk kategori barang yang dibutuhkan oleh konsumen, konsumen cenderung tidak mampu dalam menahan diri dan kerap mengabaikan konsekuensi seperti uang yang digunakan ketika berbelanja merupakan uang yang seharusnya menjadi tabungan bagi konsumen. Berdasarkan hal tersebut, dapat disimpulkan bahwa locus of control eksternal powerful others memiliki pengaruh yang lebih besar dibanding orinetasi locus of control lainnya dalam mempengaruhi munculnya perilaku pembelian impulsif.
4.5.3 Pengaruh Citra Merek dan Locus of Control terhadap Pembelian
Impulsif
Berdasarkan hasil penelitian telah tampak bahwa citra merek dan locus of control memiliki pengaruh terhadap pembelian impulsif. Selain itu dalam penelitian ini, peneliti juga ingin melihat diantar dua variabel (citra merek dan locus of control) variable manakah yang memberikan pengaruh lebih besar terhadap pembelian impulsif.
Jika dilihat berdasarkan hasil analisa data regresi berganda menggunakan metode stepwise, citra merek memiliki pengaruh lebih besar terhadap pembelian impulsif dibanding locus of control. Namun jika dibandingkan dengan penelitian-penelitian sebelumnya (Widiyati & Ghozi, 2018;
Wulansari & Seminari, 2015; Lefcourt, 2012; Agustin, 2017; Hardanis &
Rositawati, 2015) dimana rata-rata penelitian yang menyatakan bahwa citra merek dan locus of control memiliki kontribusi yang besar terhadap
pembelian impulsif (berkisar 40% keatas), pada penelitian ini terdapat temuan baru yang menyatakan bahwa kontribusi yang diberikan oleh citra merek dan locus of control terhadap pembelian impulsif pada konsumen Zalora berada pada angka 25% sedangkan 75% lainnya dijelaskan oleh sebab-sebab lain diluar model penelitian. Jika dibagi berdasarkan masing-masing variabel juga terlihat hasil yang jauh berbeda antar citra merek 23.8
% dan locus of control 1.2% (yang didominasi oleh locus of control eksternal powerfull others, setelah itu baru diikuti oleh locus of control internal dan locus of control eksternal chance) terhadap konstirbusi pada pembelian impulsif.
Disamping hal tersebut, tentunya citra merek dan locus of control tetap memiliki pengaruh penting terhadap munculnya pembelian impulsif.
Berdasarkan wawancara dengan beberapa subjek, menyatakan bahwa pembelian tidak terkontrol kerap mereka alami ketika berbelanja di Zalora atau ketika mereka hanya sekedar membuka aplikasi Zalora di smartphone, hal ini diawali dengan perspektif mereka terhadap toko daring Zalora.
Zalora pada dasarnya sudah memiliki image positif dibenak para konsumen, konsumen tersebut menyatakan bahwa barang atau brand-brand yang tersedia di Zalora merupakan barang dengan kualitas tinggi serta brand atau merek yang sudah kerap dikenal, hal tersebut semakin diperkuat oleh pengaruh lingkungan luar konsumen, contohnya ajakan teman atau keluarga dalam membeli produk di Zalora, selain itu faktor luar yang juga sangat mempengaruhi ialah diskon-diskon menarik yang sifatnya seasonal yang
kerap ditawarkan oleh Zalora. Para konsumen yang awalnya hanya ingin melihat-lihat dikarenakan adanya diskon tersebut akhirnya memutuskan untuk membeli tanpa adanya rencana sebelumnya atau tanpa memikirkan kegunaan produk yang mereka beli.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
Pada bab ini peneliti akan menguraikan tentang kesimpulan dan saran, dimana kesimpulan merupakan hasil penelitian secara umum, sementara saran teridri dari saran praktis and teoritis terhadap penelitian. Saran praktis adalah saran untuk penggunaan yang bersifat praktis, sedangkan saran teoritis adalah saran yang dapat digunakan untuk meningkatkan penelitian sejenis dimasa yang akan datang.
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil yang diperoleh dalam penelitian ini, maka dapat disimpulkan bahwa:
1. Citra merek memberikan pengaruh positif dan signifikan terhadap pembelian impulsif konsumen Zalora. Dengan demikian semakin kuat citra merek konsumen terhadap Zalora, maka akan semakin kuat perilaku pembelian impulsif yang muncul.
2. Locus of control memberikan pengaruh positif dan signifikan terhadap pembelian impulsif. Berdasarkan kategorisasi, konsumen yang memiliki orientasi Locus of control yang mengarah ke eksternal akan semakin muncul perilaku pembelian impulsifnya, sebaliknya jika orientasi Locus of control mengarah ke internal maka akan semakin rendah perilaku pembelian impulsif yang muncul..
3. Berdasarkan hasil analisa regresi berganda menggunakan metode stepwise, citra merek memiliki pengaruh yang lebih besar dalam mempengaruhi munculnya perilaku pembelian impulsif dibandingkan Locus of control.
4. Besarnya kontribusi citra merek dan Locus of control terhadap pembelian impulsif konsumen yang berbelanja di toko daring Zalora adalah sebesar 25%, sedangkan sisanya 75% dipengaruhi oleh variabel lain yang belum diteliti dalam penelitian ini.
5. Konsumen toko daring Zalora yang berada di kota Medan secara umum memiliki pembelian impulsif, citra merek dan Locus of control yang berada dalam kategori sedang.
5.2 Saran
5.2.1 Saran Metodologis
1. Berdasarakan hasil penelitian yang diperoleh, nilai sumbangan efektif untuk citra merek dan locus of control sebesar 25% terhadap perilaku pembelian impulsif, maka masih terdapat variabel lain yang mempengaruhi munculnya perilaku pembelian impulsif, sehingga penelitian ini masih dapat dikembangkan dengan meneliti variabel lain yang mempengaruhi pembelian impulsif seperti kepercayaan, display product, shop enjoyment dan lain-lain.
2. Pada saat pengisian angket sebaiknya subjek didampingi oleh peneliti dikarenakan beberapa aitem yang multi tafsir.
3. Peneliti selanjutnya diharapkan untuk mengkaji lebih dalam mengenai skala IPC Locus of control yang dikembangkan oleh Levenson dikarenakan masih sedikit penelitian yang menggunakan skala tersebut.
5.2.2 Saran Praktis
1. Manajemen Zalora agar tetap mempertahankan citra merek dari Zalora itu sendiri yaitu fashionable, up to date dan modern. Serta mempermudah para konsumen untuk mencari produk sesuai dengan tipe produk yang disukai oleh konsumen seperti simple, elegant dan monochrome.
2. Zalora diharapkan dapat selalu berinovasi baik dari segi tampilan serta penawaran-penawaran yang diberikan kepada konsumen, dengan tujuan konsumen akan semakin sering berbelanja dan terus menginfokan mengenai Zalora .
DAFTAR RUJUKAN
Agustion, L.T. (2018). Pengaruh locus of control eksternal terhadap impulsivebuying pada mahasiswa dengan jenis kelamin sebagai variabel moderator. Turast: Jurnal Penelitian Dan Pengabdian, 6(1).103-107.
Aaker, D. A. & Biel, A.L. (2009). Brand equity and advertising: advertising role in building strong brand. Newyork: Hillsdale N.J., Lawrence Erlbaum Associates, Inc.
Andi, S. (2017). The impact analysis of product quality, promotion and brand image on brand loyalty and impulse buying consumer oriflame at jember. Turast:
International Journal Of Business And Management Invention (IJBMI), 8028, 6(12), 1204-1209.
Azwar, S. (2012). Reliabilitas dan validitas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Blazquez, M. (2014). Fashion shopping in multichannel retail: the role of technology in enchancing the customer experinece. Turast: International Journal Of Electronic Commerce, 18(4), 127-132.
Buendicho & Patricia. (2003). Impulse purchasing: trend or trait (online). Diakses dari Https://Business.Ucf.Edu/.
Davis, S.M. (2000). Brand asset management: driving profitable growth through your brand. California city: Jossey-Bass, Inc.
Dennis, W & Rook. (1987). The buying impulsif. The Journal Of Consumer Reseach, 14(2), 1902-1908.
Field. (2009). Discovering statistics using spss third edition. Bath: Sage Publications.
Hawkins, D.B & Roger J. (2007). Consumer behavior. Newyork city: Themcgraw–
Hillcompanies, Inc.
Herabadi, A. & Verplanken, B. (2009). Consumption experience of impulse buying in indonesia: emotional arousal and hedonistic considerations. Turast:
Asian Journal Of Social Psychology, 12(20), 20-31.
Henrietta, P. (2015). Impulsive buying pada dewasa awal di Yogyakarta.
Yogyakarta: Fakultas Psikologi Universitas Sana Dharma.
Hoeffler, S. (2003). Measuring preferences for really new products. Turast: Journal Of Marketing Research, 40(2). 406-420.
Kotler, P & Keller, K.L. (2008). Manajemen pemasaran, edisi ketiga belas jilid dua. Jakarta: Erlangga.
Khasawneh, K & Hasouneh, A.B. (2010). The effect of familiar brand names on consumer behaviour: a Jordanian perspective. Turast: International Research Journal Of Finance Economics, 43(1). 34-57.
Kotler, P & Amstrong, G. (2012). Principles of marketing fourteenth edition. New Jersey: Person Education, Inc.
Loudon, D.L & Bitta, A.J. (1993). Consumer behaviour concept and application (4th Ed). Singapore: Mcgraww Hill.
Manggiasih, Widiartanto & Prabawani. (2016). Pengaruh discount, merchandising, dan hedonic shopping motives terhadap imoulse buying. Turast:
Administrasi Bisnis, Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik, Universitas Diponegoro, 3(2). 43-57.
McElroy, T & Dowd, K. (2007). Action orientation, consistency and feelings of regret. judgment and decision making. Turast: Newyork International Journal, 2(6), 333-341.
Miftahul, J. (2017). Pengaruh promosi, diskon, merek, store atmosfere, dan shopping emotion terhadap impulse buying dikalangan mahasiswa. Turast:
Fakultas Ekonomi Universitas Airlangga, 4(10). 73-84.
Muruganantham & Bhakat. (2013). A review of impulse buying behavior. Turast:
International Journal Of Marketing Studies, 5(3), 116-128.
Musay, P.F. (2016). Pengaruh brand image terhadap keputusan pembelian (survei pada konsumen KFC Kawi Malang). Turast: Fakultas Ilmu Administrasi, Universitas Brawijaya, 25(7), 87-93.
Phares. (1978). Locus of control, dimension of personality. New York: John Wiley
& Sons.
Rahmasari & Lisda. (2010). Menciptakan impulse buying. Turast: Majalah Ilmiah Informatika, 1(3), 34-43.
Ramadhan, F. (2018). Pengaruh impulse buying dan frekuensi kunjungan terhadap niat pembelian pada situs Tokopedia di kota Denpasar. Turast: E-Jurnal Manajemen Unud, 7(2), 65-73.
Rook, D.W. (1987). The buying impulse. Turast: The Journal Of Consumer Research, 14(2), 48-53.
Septila & Aprilia. (2017). Impulse buying pada mahasiswa di Banda Aceh. Turast:
Psikoislamedia Jurnal Psikologi, 2(2), 56-63.
Saragih & Ramdhany. (2012). Pengaruh intensi pelanggan dalam berbelanja online kembali melalui media teknologi informasi forum jual beli (fjb) kaskus.
Turast: Journal Of Information Systems, 8(2), 73-87.
Sari, A.K. (2014). Analisis faktor yang memengaruhi pembelian spontan. Turast:
Jurnal Sains Pemasaran Indonesia, 13(1), 55-73.
Sekaran. (2011). Metodologi penelitian untuk bisnis edisi 4. Jakarta: Salemba Empat.
Setiadi, N.J. (2003). Perilaku konsumen: konsep dan implikasi untuk strategi dan penelitian pemasaran. Jakarta: Prenada Media.
Solomon & Michael, R. (2013). Consumer behavior: buying, having and being, 10th ed. England: Pearson Education Limited, Inc.
Sugiyono. (2018). Metode penelitian kuantitatif, kualitatif, dan r&d. Bandung:
Alfabeta, Inc.
Suryabrata. (2003). Psikologi kepribadian. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, Inc.
Tjiptono & Fandy. (2014). Pemasaran jasa – prinsip, penerapan, dan penelitian.
Yogyakarta: Andi Offset, Inc.
Verplanken, B & Herabadi, A. (2001). Individual differences in impulse buying tendency: feeling and no thinking. European journal of personality. Turast:
Journal Of Psychology, 15(7), 71-83.
Widawati & Lisa. (2011). Analisis perilaku impulse buying dan locus of control pada konsumen di Carrefour Bandung. Turast: Jurnal Mimbar, 27(2), 125-132.
Widiyati, S & Ghozi, S. (2018). Peningkatan impulse buying mahasiswa di Semarang terhadap produk fashion lokal melalui ethnocentrism, brand image dan country of origin, Turast: Jurnal Bisnis Dan Manajemen, 12(1), 49-56.
LAMPIRAN
HASIL REALIBILITAS, UJI DAYA BEDA AITEM & VALIDITAS
1. Hasil realibilitas uji daya aitem & validitas pembelian impulsif
a. Hasil realibilitas uji daya beda aitem pembelian impulsif
Item-Total Statistics
b. Hasil validitas pembelian impulsif
1. Aspek Spontanitas
KMO and Bartlett's Test
Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy. .565 Bartlett's Test of Sphericity Approx. Chi-Square 124.229
df 3
a. Measures of Sampling Adequacy(MSA)
Communalities
Initial Eigenvalues Extraction Sums of Squared Loadings Total % of Variance Cumulative % Total % of Variance Cumulative %
1 1.621 54.018 54.018 1.621 54.018 54.018
2 .855 28.496 82.515
3 .525 17.485 100.000
Extraction Method: Principal Component Analysis.
Component Matrixa
Component 1
Y1 .776
Y7 .829
Y12 .575
Extraction Method:
Principal Component Analysis.
Rotated Component Matrixa
Component
1 2
Y1 .291 .627
Y7 .760 .039
Y12 -.054 .565
Extraction Method: Principal Component Analysis.
Rotation Method: Varimax with Kaiser Normalization.
2. Aspek KKI
KMO and Bartlett's Test
Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy. .565 Bartlett's Test of Sphericity Approx. Chi-Square 147.623
df 6
Sig. .000
Anti-image Matrices
a. Measures of Sampling Adequacy(MSA)
Communalities
Extraction Method: Principal Component Analysis.
Component Matrixa
Rotation Method: Varimax with Kaiser Normalization.
a. Rotation converged in 3 iterations.
3. Aspek Kegairahan dan Stimulasi
KMO and Bartlett's Test
Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy. .565 Bartlett's Test of Sphericity Approx. Chi-Square 124.229
df 3
Sig. .000
Anti-image Matrices
a. Measures of Sampling Adequacy(MSA)
Communalities
Initial Eigenvalues Extraction Sums of Squared Loadings Total % of Variance Cumulative % Total % of Variance Cumulative %
1 1.621 54.018 54.018 1.621 54.018 54.018
2 .855 28.496 82.515
3 .525 17.485 100.000
Extraction Method: Principal Component Analysis.
Extraction Method: Principal
Rotation Method: Varimax with Kaiser Normalization.
a. Rotation converged in 3 iterations.
4. Aspek Ketidakpedulian akan Akibat
Anti-image Matrices
a. Measures of Sampling Adequacy(MSA)
KMO and Bartlett's Test
Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy. .510 Bartlett's Test of Sphericity Approx. Chi-Square 98.097
df 1
Sig. .000
Communalities
Initial Extraction
A4 1.000 .736
A8 1.000 .736
Extraction Method: Principal Component Analysis.
Total Variance Explained
Component
Initial Eigenvalues Extraction Sums of Squared Loadings Total % of Variance Cumulative % Total % of Variance Cumulative %
1 1.472 73.592 73.592 1.472 73.592 73.592
2 .528 26.408 100.000
Extraction Method: Principal Component Analysis.
Component Matrixa
Component
1 2
A4 .569 -.449
A8 .752 .202
Extraction Method: Principal Component Analysis.
a. 2 components extracted.
Rotated Component Matrixa
Component
1 2
A4 .722 .071
A8 .403 .667
2. Hasil realibilitas uji daya aitem & validitas citra merek
a. Hasil realibilitas uji daya beda aitem citra merek
Reliability Statistics
Cronbach' s Alpha
Cronbach's Alpha Based on
Standardized Items N of Items
.535 .740 18
b. Hasil validitas citra merek
1. Aspek Stenghtness
KMO and Bartlett's Test
Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy. .737 Bartlett's Test of Sphericity Approx. Chi-Square 384.169
df 10
a. Measures of Sampling Adequacy(MSA)
Communalities
Total Variance Explained
Component
Initial Eigenvalues Extraction Sums of Squared Loadings
Total
% of
Variance Cumulative % Total
% of
Extraction Method: Principal Component Analysis.
2. Aspek Uniqueness
KMO and Bartlett's Test
Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy. .525 Bartlett's Test of Sphericity Approx. Chi-Square 78.361
df 3
B11 -.007 -.319 .849 Anti-image Correlation B2 .588a -.175 -.008
B7 -.175 .517a -.381
B11 -.008 -.381 .520a
a. Measures of Sampling Adequacy(MSA)
Total Variance Explained
Component
Initial Eigenvalues Extraction Sums of Squared Loadings
Total
% of
Variance Cumulative % Total
% of
Variance Cumulative %
1 1.470 48.996 48.996 1.470 48.996 48.996
2 .936 31.185 80.181
3 .595 19.819 100.000
Extraction Method: Principal Component Analysis.
Component
3. Aspek Favorable
a. Measures of Sampling Adequacy(MSA)
Communalities
Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy. .579 Bartlett's Test of Sphericity Approx. Chi-Square 149.054
df 6
Sig. .000
1 1.68
Extraction Method: Principal Component Analysis.
Component Matrixa
Rotation Method: Varimax with Kaiser Normalization.
a. Rotation converged in 3 iterations.
3. Hasil realibilitas uji daya aitem & validitas locus of control a. Hasil realibilitas uji daya beda aitem locus of control
Reliability Statistics
b. Hasil validitas locus of control 1. Aspek internal
KMO and Bartlett's Test
Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy. .681 Bartlett's Test of Sphericity Approx. Chi-Square 315.974
df 28 a. Measures of Sampling Adequacy(MSA)
Communalities
Initial Extraction
X21 1.000 .421
X1 1.000 .155
X11 1.000 .525
X8 1.000 .163
Extraction Method: Principal Component Analysis.
Component Matrixa
X24 .047 .763
Rotation Method: Varimax with Kaiser Normalization.a
a. Rotation converged in 3 iterations.
2. Aspek Powerful Others
KMO and Bartlett's Test
Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy. .669 Bartlett's Test of Sphericity Approx. Chi-Square 665.595
df 28
X19 -.025 .000 .655 .006 .007 -.030 -.002 -.366 a. Measures of Sampling Adequacy(MSA)
Communalities
Total Variance Explained
Extraction Method: Principal Component Analysis.
Component Matrixa
Rotated Component Matrixa
Rotation Method: Varimax with Kaiser Normalization.a
a. Rotation converged in 4 iterations.
3. Aspek Chance
KMO and Bartlett's Test
Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy. .658 Bartlett's Test of Sphericity Approx. Chi-Square 373.231
df 28
Anti-image a. Measures of Sampling Adequacy(MSA)
Communalities
8 .416 5.201 100.000
Extraction Method: Principal Component Analysis.
Component Matrixa
Rotation Method: Varimax with Kaiser Normalization.a
a. Rotation converged in 5 iterations.
HASIL UJI ASUMSI DAN HASIL PENELITIAN
Deviation Skewness Kurtosis
Statistic Statistic Statistic Statistic Statistic Statistic Std.
- Citra merk terhadap pembelian impulsif ANOVA Table
Within Groups 13149.089 360 36.525
Total 17752.875 391
- Locus of control terhadap pembelian impulsif ANOVA Table
Within Groups 15488.967 348 44.509
Total 17752.875 391
c. Uji Autokorelasi
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson
1 .437a .191 .186 6.07762 1.528
a. Predictors: (Constant), LOC, Citra Merk b. Dependent Variable: Pembelian Impulsif
d. Uji Multikolinearitas
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) 12.343 2.517 4.903 .000
Citra Merk .463 .050 .427 9.249 .000 .976 1.025
LOC .035 .035 .046 .996 .320 .976 1.025
a. Dependent Variable: Pembelian Impulsif
e. Uji Heteroskedastisitas
2. Hasil Penelitian
a. Predictors: (Constant), Citra Merek
b. Predictors: (Constant), Citra Merek, Locus of control c. Dependent Variable: Pembelian Impulsif
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 3483.158 1 3483.158 97.635 .000b
Residual 11130.718 391 35.675
Total 14613.876 392
a. Dependent Variable: Pembelian Impulsif
Residual 10960.204 390 35.242
Total 14613.876 392
a. Dependent Variable: Pembelian Impulsif b. Predictors: (Constant), Citra Merek
c. Predictors: (Constant), Citra Merek, Locus of control
Coefficientsa
a. Dependent Variable: Pembelian Impulsif
Excluded Variablesa
a. Dependent Variable: Pembelian Impulsif b. Predictors in the Model: (Constant), Citra Merek
LAMPIRAN ALAT UKUR UJI COBA DAN ALAT UKUR PENELITIAN
1. LAMPIRAN ALAT UKUR UJI COBA
KATA PENGANTAR Selamat Pagi/Siang/Sore
Perkenalkan, saya Ramziya Zikra, Mahasiswi Magister Psikologi Profesi Universitas Sumatera Utara .
Saat ini saya sedang melakukan penelitian terkait perilaku berbelanja pada E-Commerce Zalora Kriteria dari responden penelitian ini adalah Wanita dengan rentang usia 18-40 tahun. Untuk itu, saya membutuhkan bantuan Saudari untuk mengisi kuesioner ini.
Saudari akan diminta untuk mengisi kuesioner yang terdiri dari 3 bagian utama yaitu skala I, skala II, skala III dengan pertanyaan yang berbeda.
Silakan baca terlebih dahulu petunjuk untuk pengisian setiap soal. Dalam pengisian skala ini tidak ada jawaban benar atau salah. Yang saya harapkan ialah jawaban yang paling menggambarkan keadaan saudari, oleh karena itu saya mohon saudari bersedia memberikan jawaban yang sejujur-jujurnya.
Semua jawaban akan dijaga kerahasiaannya dan hanya akan digunakan untuk keperluan penelitian saja
Atas perhatian dan batuannya, saya ucapkan terima kasih. Semoga Tuhan membalas segala kebaikannya 🙏
Salam,
Ramziya Zikra
IDENTITAS DIRI Nama / inisial :
Usia :
Pendidikan :
PETUNJUK PENGISIAN
Berikut ini terdapat sejumlah pernyataan. Baca dan pahami baik-baik setiap pernyataan. Anda diminta untuk memilih salah satu pilihan yang tersedia di sebelah kanan pernyataan berdasarkan keadaan diri Anda yang sesungguhnya. Pilihan yang tersedia yaitu :
STS : Anda Sangat Tidak Setuju dengan pernyataan tersebut TS : Anda Tidak Setuju dengan pernyataan tersebut
N : Anda Netral dengan pernyataan tersebut S : Anda Setuju dengan pernyataan tersebut
SS : Anda Sangat Setuju dengan pernyataan tersebut
Berilah tanda silang (X) pada salah satu pilihan yang paling sesuai untuk menggambarkan keadaan diri anda.
Contoh :
No Pertanyaan STS TS N S SS
1 Saya senang berbelanja di Zalora x
Jika anda ingin mengganti jawaban anda, berikan tanda = pada jawaban yang salah dan berikan tanda silang pada kolom jawaban yang anda anggap paling sesuai.
No Pertanyaan STS TS N S SS
1 Saya senang berbelanja di Zalora x x
SELAMAT MENGERJAKAN!
SKALA I
No Pernyataan STS TS N S SS
1
Saya berbelanja di Zalora tanpa banyak berfikir apakah saya
membutuhkan produk tersebut STS TS N S SS
Ketika saya akan membeli suatu produk di Zalora saya tidak begitu memikirkan kegunaan produk tersebut
STS TS N S SS
5
Saya bukan tipe orang yang akan langsung menyukai produk-produk ketika baru pertama kali
melihatnya STS TS N S SS
6
Saya bisa menahan diri untuk tidak berbelanja ketika melihat item-item menarik yang ditawarkan Zalora
STS TS N S SS
7
Ketika berbelanja di Zalora, saya mempertimbangkan apakah saya
membutuhkan atau tidak STS TS N S SS
8
Saya tidak akan membeli produk yang saya sukai di Zalora, tanpa
pertimbangan sebelumnya. STS TS N S SS
9 Saya merasakan kepuasan setelah
membeli produk di Zalora STS TS N S SS
10
Saya bisa menahan diri ketika melihat penurunan harga, diskon dan penawaran menarik lainnya di Zalora
STS TS N S SS
11
Saya berpikir produk yang saya
Saya berpikir produk yang saya