• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN

B. Kerangka Pikir

Pembelajaran Bahasa Indonesia pada hakikatnya adalah membelajarkan peserta didik tentang keterampilan berbahasa Indonesia yang baik dan benar sesuai tujuan dan fungsinya. Menurut

dan efisien dengan etika yang berlaku, baik secara lisan maupun tulis, menghargai dan bangga menggunakan Bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan dan bahasa Negara,memahami Bahasa Indonesia dan menggunakannya dengan tepat dan kreatif untuk berbagai tujuan, menggunakan Bahasa Indonesia untuk meningkatkan kemampuan intelektual, serta kematangan emosional dan sosial, menikmati dan memanfaatkan karya sastra untuk memperluas wawasan, budi pekerti, serta meningkatkan pengetahuan dan kemampuan berbahasa, dan menghargai dan mengembangkan sastra Indonesia sebagai khazanah budaya dan intelektual manusia Indonesia.Adapun keempat aspek keterampilan berbahasa yaitu kemampuan menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Keempat aspek tersebut saling berhubungan satu sama lain. Salah satu kemampuan dalam pembelajaran Bahasa Indonesia yang memiliki peranan penting dan harus dikuasai oleh siswa, yaitu keterampilan menyimak.

Dalam penelitian ini difokuskan pada peningkatan keterampilan menyimak berita siswa dengan menerapkan salah satu media pembelajaran yang dapat menarik minat dan motivasi belajar siswa.

Media yang dimaksud yaitu media audio visual berupa video rekaman pembacaan berita. Untuk mengetahui tingkat keberhasilan media yang digunakan dalam meningkatkan kompetensi siswa kelas VIII4

SMP Negeri 26 Makassar, peneliti menerapkan dua siklus kegiatan pembelajaran.Pada siklus pertama diterapkan tigakali pertemuandan

siklus kedua diterapkan tiga pertemuan. Jika hasil belajar yang diperoleh dari siklus I belum memenuhi nilai KKM maka langkah selanjutnya adalah penerapan siklus II. Langkah-langkah yang dilakukan pada siklus II hampir sama dengan siklus I dengan mengadakan perbaikan dan penyempurnaan sesuai dengan kenyataan yang ditemukan di lapangan. Selanjutnya siklus N merupakan sebuah rancangan untuk menunjang hasil nilai siswa apabila di siklus II belum berhasil. Dan apabila digambarkan dalam bentuk bagan seperti berikut ini.

Gambar 2.1 Bagan Kerangka Pikir

PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS VIII SMP

ASPEK BERBAHASA

KETERAMPILAN MENYIMAK

KETERAMPILAN MENULIS KETERAMPILAN

BERBICARA

KETERAMPILAN MEMBACA

MENYIMAK BERITA KURIKULUM

2013

SIKLUS I SIKLUS II

TEMUAN MEDIA AUDIO

VISUAL

SIKLUS N

BAB III

METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) yang merupakan sebagai penelitian yang berorientasi pada penerapan tindakan dengan tujuan peningkatan atau pemecahan masalah pada subjek yang diteliti dan mengamati tingkat keberhasilan dari tindakan yang dilakukan, selanjutnya diberikan tindakan lanjutan yang bersifat penyempurnaan dari tindakan sebelumnya sehingga diperoleh hasil yang lebih baik. Penelitian tindakan kelas dilaksanakan dalam bentuk siklus yang terdiri atas empat tahap, yakni perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan, dan refleksi.

B. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian

Penelitian akan dilaksanakan di SMP Negeri 26 Makassar Kompleks PU. Malengkeri Baru, Mangasa Kec. Tamalate Kota Makassar.

2. Subjek Penelitian

Adapun yang menjadi subjek dalam penelitian ini adalah Siswa Kelas VIII4 SMP Negeri 26 Makassar Kompleks PU. Malengkeri Baru, Mangasa Kec. Tamalate Kota Makassar. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut:

39

Tabel 3.1 Jumlah Siswa Kelas VIII4

Sumber: Tata Usaha SMP Negeri 26 Makassar Tahun Ajaran 2019-2020 3. Populasi dan Sampel

a) Populasi

Populasi dalam penelitian merupakan wilayah yang ingin di teliti oleh peneliti. Menurut Sugiyono (2011: 80) populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Berdasarkan pengertian yang telah diuraikan di atas maka populasi pada penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti adalah seluruh Siswa Kelas VIII4

SMP Negeri 26 Makassar. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 3.2 Jumlah Keseluruhan Siswa Kelas VIII

Kelas VIII Jumlah

Kelas VIII.1 32

Kelas VIII.2 32

Kelas VIII.3 32

Kelas VIII.4 30

Total 126

Sumber: Tata Usaha SMP Negeri 26 Makassar Tahun Ajaran 2019-2020

No. Kelas

Jumlah

Total Laki- laki Perempuan

1 VIII4 15 15 30

b. Sampel

Sampel merupakan bagian dari populasi yang ingin di teliti oleh peneliti. Menurut Sugiyono (2011: 81) sampel adalah bagian dari jumlah karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.

Pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah teknik Non-Prob alility Sampling/ Non RandomSampling dengan metode Quota Sampling. Menurut Sugiyono (2001: 60) Quota Sampling adalah pengambilan sampel dari populasi yang mempunyai ciri-ciri tertentu sampai jumlah atau quota yang diinginkan. Berdasarkan pengertian yang telah diuraikan sebelumnya maka sampel pada penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti adalah seluruh Siswa Kelas VIII4 SMP Negeri 26 Makassar, karena siswa yang ada di kelas ini masih memiliki nilai dibawah rata-rata khususnya pada kemampuan menyimak yang masih kurang dibandingkan dengan kelas yang lainnya.

C. Fokus Penelitian

a. Proses belajar yaitu dengan mengamati keadaan siswa selama proses belajar mengajar berlangsung didalam kelas, untuk hal-hal sebagai berikut:Sikap siswa terhadap penggunaan media audio visual dalam proses pembelajaran, keaktifan siswa dalam mengikuti proses belajar mengajar, pertanyaan, jawaban, atau tanggapan yang diajukan siswa selama proses belajar mengajar,

keterampilan siswa dalam memahami tugas yang diberikan, baik secara individu maupun secara kelompok.

b. faktor hasil yaitu dari hasil evaluasi siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran keterampilan menyimak dengan menggunakan media audio visual dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

D. Prosedur Penelitian

Pada prosedur penelitian ini akan dilaksanakan dalam bentuk siklus. Siklus 1 ( 3 kali pertemuan), siklus II (3 kali pertemuan) dan siklus N yang merupakan sebuah rancangan. Gambaran umum yang dilakukan pada setiap siklus adalah perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan dan refleksi yang digambarkan sebagai berikut.

Gambar 3.1 Prosedur Penelitian

Bersumber dari pendapat Hopkins (dalam Arikunto 2006: 12) Keadaan

Awal

Siklus I

Perencanaan Pelaksanaan Tindakan

Pengamatan/Evaluasi Refleksi

Perencanaan Refleksi

Siklus II

Pelaksanaan Pengamatan/Evaluasi

1. Rincian Prosedur Penelitian Siklus I

Berdasarkan tahapan dalam penelitian tindakan kelas, maka prosedur kegiatan pada siklus I sebagai berikut:

a) Perencanaan

Tahap perencanaan merupakan tahap awal yang berupa kegiatan untuk menentukan langkah-langkah yang akan dilakukan oleh peneliti untuk memecahkan masalah yang akan dihadapi. Pada tahap ini, peneliti melakukan koordinasi dengan guru mata pelajaran Bahasa Indonesia mengenai waktu pelaksanaan penelitian, materi yang akan disajikan, dan bagaimana rencana pelaksanaan penelitian.

Permasalahan yang muncul berdasarkan data observasi dan wawancara dengan guru mata pelajaran yang bersangkutan memberikan keterangan bahwa pada kelas VIII4 yang ada di SMP Negeri 26 Makassar ini berjumlah 4 kelas yang mana terdapat kelas yang masih di bawah rata-rata yaitu kelas VIII4 mempunyai nilai cukup rendah dibandingkan dengan kelas yang lainnya dalam kemampuan menyimak. Berdasarkan permasalahan tersebut, peneliti mampu mencari penyelesaian yang baik untuk meningkatkan kemampuan menyimak khususnya pada menyimak berita. Hal yang dilakukan peneliti pada tahap perencanaan ini adalah menyusun rencana pelaksanaanpembelajaran sesuai dengan tindakan yang akan dilakukan, menyusun pedoman observasi, menyusun rancangan

b) Pelaksanaan Tindakan

Dalam pelaksanaan tindakan penelitian ini merupakan pelaksanaan dari rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah dibuat.

Pada tahap tindakan ini meliputi tiga langkah utama berupa persiapan, pelaksanaan dan tindak lanjut. (1) Pada tahap persiapan , peneliti mengawali pembelajaran dengan cara sebagai berikut:

2) Mengkondisikan siswa dengan menyiapkan mental dan fisik siswa untuk siap menerima pelajaran.

3) Melakukan apersepsi dengan menghubungkan pengalaman siswa dengan materi.

4) Menjelaskan tujuan pembelajaran.

5) Menjelaskan manfaat pembelajara menyimak berita.

6) Menjelaskan langkah-langkah pembelajaran.

(2) Pada tahap pelaksanaan merupakan tahap inti untuk melaksanakan kegiatan pembelajaran menyimak berita yang akan diuraikan berikut ini:

a) Pada tahap ini guru menyampaikan materi menyimak berita dan langkah-langkah yang harus diperhatikan dalam menyimak berita.

b) Guru mengarahkan siswa untuk berkelompok yang terdiri dari 4-5 orang.

c) Guru membacakan berita dan membagikan teks berita kepada setiap kelompok.

d) Siswa diminta untuk mengidentifikasi unsur-unsur berita.

e) Siswa diminta untuk memnyimpulkan dan mengungkapkan kembali isi berita.

f) Siswa mendiskusikan dengan kelompok masing-masing mengenai hasil penemuannya.

(3) Tahapan selanjutnya adalah tahap tindak lanjut. Kegiatan pembelajaran yang dilakukan pada tahap tindak lanjut yaitu:

a) Siswa mengerjakan soal tes yang diberikan oleh guru.

b) Siswa menyimpulkan hasil pembelajaran mengenai berita.

c) Guru melakukan refleksi terhadap pembelajaran.

d) Guru memberikan tugas untuk mendengarkan berita di stasiun TV, mengidentifikasi unsur-unsur berita (5W + 1H) serta mengungkapkan kembali isi berita.

c) Pengamatan

Pengamatan dilakukan pada saat proses belajar mengajar berlangsung. Peneliti mengikuti kegiatan pembelajaran sampai akhir pembelajaran. Adapun aspek yang diamati adalah keaktifan siswa selama proses pembelajaran serta perilaku siswa baik yang positif maupun negatif. Aspek yang positif terdiri dari: (1) memperhatikan materi pelajaran (2) keseriusan siswa dalam menyimak berita (3) siswa bersemangat dalam mengerjakan tes (4) kerja sama siswa

temannya pada saat proses belajar mengajar berlangsung (3) siswa tidak semangat dalam mengerjakan tes. Pengamatan dilakukan dengan menggunakan lembar pedoman observasi siswa yang berisi pertanyaan mengenai perilaku siswa selama proses pembelajaran berlangsung. Hasil dari pengamatan ini digunakan sebagai acuan dalam perbaikan pada siklus II. Sehingga, kekurangan yang terdapat pada siklus I dapat diatasi dan dilanjutkan pada siklus II dan kelebihan-kelebihan dapat terus dipertahankan dan ditingkatkan.

d) Refleksi

Refleksi adalah upaya untuk mengkaji apa yang telah dan atau terjadi, apa yang telah dihasilkan atau belum dihasilkan dengan tindakan perbaikan yang telah dilakukan.Refleksi dilakukan pada akhir pembelajaran yang bertujuan untuk mengetahui kelebihan dan kelemahan proses pembelajaran yang telah dilaksanakan. Dari hasil refleksi ini peneliti dapat mengambil permasalahan pokok dalam pembelajaran tersebut dan langkah selanjutnya peneliti mencari solusi untuk perbaikan pada pembelajaran berikutnya bertujuan untuk mencapai hasil belajar yang diharapkan.

2. Rincian Prosedur Penelitian Siklus II

Proses tindakan pada siklus II merupakan tindak lanjut dari siklus I. Hasil perbaikan dari siklus I diterapkan pada siklus II.

a) Perencanaan Tindakan

Pada tahap perencanaan pada siklus II, peneliti mempersiapkan hal-hal yang akan dilaksanakan pada siklus II yaitu hasil perbaikan refleksi pada siklus I. Adapun rencana yang akan dilaksanakan yaitu:

1) melakukan rencana perbaikan-perbaikan di siklus II, 2) menyusun rencana pembelajaran menyimak berita, 3) menyiapkan perlengkapan untuk penerapan media audio visual, 4) menyiapkan materi pembelajaran, 5) konsultasi dengan guru mata pelajaran tentang kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan. 6) melakukan kolaborasi dengan guru untuk pembelajaran yang akan dilaksanakan.

b) Pelaksanaan Tindakan

Tindakan pada siklus II merupakan rencana perbaikan dari hasil pembelajaran dan refleksi pada siklus I yaitu memperbaiki kesalahan-kesalahan dan perilaku yang menjadi penghambat kegiatan menyimak berita. Pelaksanaan tindakan ini dilakukan melalui tahap persiapan, tahap pelaksanaan dan tahap tindak lanjut. (1) Pada tahap persiapan, peneliti mengawali pembelajaran dengan menjelaskan tujuan pembelajaran, menjelaskan manfaat pembelajaran dan menjelaskan langkah-langkah pembelajaran. Selanjutnya pada tahap ini kegiatan yang dilakukan yaitu: 1) guru menjelaskan kesalahan-kesalahan yang terjadi pada siklus I dan cara mengatasi kelemahan-kelemahan pembelajaran pada pertemuan sebelumnya misalnya mengubah posisi duduk siswa agar lebih nyaman dalam proses pembelajaran, 2) guru

5 orang, 3) penerapan media audio visual (video rekaman), 4) siswa menyimak rekaman dengan saksamadan mencatat hal-hal penting dengan mengindentifikasi unsur-unsur berita 5W + 1H dari hasil catatan. 5)siswa secara kelompok mendiskusikan hasil temuannya. 6) siswa diminta untuk menyimpulkan dan mengungkapkan kembali isi berita, 7) guru membacakan beberapa pertanyaan singkat kepada kelompok, 8) setiap kelompok berlomba-lomba untuk menjawab pertanyaan tersebut dengan mengacungkan jari dan kelompok yang mengacungkan jari tercepat berhak untuk menjawab pertanyaan, 9) siswa yang jawabannya kurang tepat dipersilahkan untuk memperbaiki ulang jawaban.

c) Pengamatan Tindakan

Pengamatan tindakan pada siklus II sama dengan pengamatan pada siklus I.

d) Refleksi

Refleksi pada siklus II dilakukan untuk mengetahui perbedaan hasil siklus I dan siklus II. Apakah terjadi peningkatan dari hasil siklus I ke siklus II, jika belum terdapat peningkatan maka siklus dapat diulang lagi.

3. Siklus ke- N

Apabila siklus II belum berhasil, maka dilanjutkan dengan siklus ke-n.

E. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu:

1. Instrumen Tes

Tes diberikan pada setiap akhir siklus, di mana tes merupakan instrumen penelitian yang digunakan peneliti dalam pengumpulan data untuk mengukur hasil belajar pada Siswa Kelas VIII4 SMP Negeri 26 Makassar. khususnya pada pemahaman siswa terhadap hasil simakan sebuah berita melalui media audio visual.

2. Observasi

Lembar observasi merupakan serangkaian aspek-aspek yang akan diamati berkaitan dengan aktivitas siswa selama pembelajaran.

Adapun aspek yang diamati dalam observasi terdiri atas aspek positif dan negatif. Aspek-aspek tersebut terdiri atas mengajukan pertanyaan mengenai materi pelajaran yang belum dipahami, menjawab atau menanggapi pertanyaan dari teman atau guru, meminta bimbingan atau bantuan dalam mengerjakan soal-soal evaluasi, memberi tanggapan terhadap presentasi dari kelompok lain, mengumpulkan atau menyetor pekerjaan rumah, siswa yang menjelaskan aktivitas lain di luar kegiatan pembelajaran (tidak memperhatikan penjelasan guru), mengantuk, tidur, mengganggu teman, keluar masuk ruangan.

F. Teknik Pengumpulan Data 1. Teknik Tes

Data dalam penelitian ini diperoleh dengan menggunakan tes.Hasil tes siklus I dianalisis, dari hasil analisis akan diketahui kesulitan siswa dalam proses pembelajaran di dalam kelas, selanjutnya sebagai bahan acuan untuk melanjutkan siklus II dengan mengulang kembali tahap-tahap pada siklus I sambil mengadakan perbaikan atau penyempurnaan sesuai dengan hasil yang diperoleh pada siklus I.

Yang pada akhirnya setelah dianalisis hasil tes pada siklus II dapat diketahui peningkatan keterampilan menyimak berita menggunakan media audio visual.

2. Teknik Nontes

Teknik nontes dalam penelitian ini adalah observasi dan dokumentasi.

a. Teknik Observasi

Observasi dilakukan pada saat awal proses pembelajaran dimulai sampai akhir pembelajaran, dilakukan untuk menilai keaktifan siswa serta perilaku siswa baik yang positif maupun negatif selama proses pembelajaran.

b. Teknik Dokumentasi

Teknik dokumentasi dilakukan dengan cara mengumpulkan data dan menyimpan data atau informasi dari berbagai sumber yang berkaitan erat dengan penelitian ini. Dokumentasi foto merupakan

instrumen nontes yang cukup penting, yaitu sebagai alat bukti dokumen kagiatan yang dilaksanakan selama penelitian. Peneliti memandang perlu menggunakan dokumentasi untuk memperoleh rekaman gambar aktivitas siswa selama mengikuti proses belajar mengajar sebagai bukti. Melalui dokumentasi ini, akan memperkuat data menjadi lebih jelas dan lengkap. Gambar yang perlu dijadikan dokumentasi dalam penelitian ini adalah (1) saat guru menyampaikan materi, (2) proses belajar mengajar di dalam kelas serta kegiatan siswa saat mendengarkan berita dengan menggunakan media audio visual, (3) saat siswa menjawab pertanyaan yang telah diberikan, (4) saat siswa berkelompok mengungkapkan hasil simakannya, (5) ketika perwakilan kelompok tampil mengungkapkan hasil diskusinya dan (6) keaktifan siswa dalam proses pembelajaran di dalam kelas.

G. Teknik Analisis data

Teknik analisis data penelitian ini dilakukan secara kualitatif dan kuantitatif. Teknik kualitatif digunakan untuk menganalisis data kualitatif yang diperoleh dari hasil nontes. Hasil analisis digunakan untuk mengetahui siswa yang mengalami kesulitan dalam menyimak berita menggunakan media audio visual. Melalui analisis data kualitatif ini dapat diketahui peningkatan kemampuan menymak berita menggunakan media audio visual dan perubahan perilaku siswa setelah mendapatkan pembelajaran menyimak berita menggunakan

data yang berupa angka seperti tes yang dilakukan oleh peneliti. Tes tertulis diberikan untuk mengukur tingkat kemampuan dan keberhasilan siswa dalam menyimak berita dan mengidentifikasi unsur-unsur berita 5W + 1H. Teknik kuantitatif dipakai untuk menganlisis data yang diperoleh dari hasil tes pada akhir siklus I dan siklus II. Nilai dari masing-masing siklus dihitung jumlahnya dalam satu kelas. Taraf keberhasilan yang dicapai siswa dikatakan berhasil apabila mencapai nilai skor ideal dengan nilai kriteria ketuntasan minimum 75.

Dari hasil perhitungan kemampuan siswa dari masing-masing tes kemudian dibandingkan antara hasil tes siklus I dan siklus II. Hasil perhitungan ini akan diketahui peningkatan keterampilan menyimak berita menggunakan media audio visual.

H. Indikator Keberhasilan

Ada dua kategori ketuntasan belajar yaitu secara perorangan dan secara klasikal. Berdasarkan petunjuk pelaksanaan belajar kurikulum 2004 (Depdiknas, 2004) yaitu seorang siswa telah tuntas belajar bilatelah mencapai nilai 75 dan kelas disebut tuntas belajar jika kelas tersebut meraih 85% dari skor ideal dengan nilai kriteria ketuntasan minimum 75.

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Kegiatan awal yang dilakukan pada penelitian ini adalah menemui staf tata usaha kemudian diarahkan untuk bertemu dengan kepala sekolah, guru kelas VIII di SMP Negeri 26 Makassar yang dilaksanakan pada tanggal 6 Agustus 2019. Pada pertemuan ini, peneliti membicarakan tentang rencana penelitian yang akan dilaksanakan, selanjutnya melakukan konsultasi dengan guru kelas VIII SMP Negeri 26 Makassar.

1. Siklus I

a. Tahap Perencanaan

Tahap perencanaan pada siklus I, peneliti melalukan diskusi dengan guru mata pelajaran untuk membahas masalah yang dialami oleh siswa maupun guru dalam proses pembelajaran khususnya pada kemampuan menyimak berita. Selain itu, pada tahap ini peneliti menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran yang dilaksanakan dalam tiga kali pertemuan. Selanjutnya peneliti juga membuat pedoman observasi untuk mengamati kondisi pembelajaran di kelas ketika pelaksanaan tindakan berlangsung. Selain itu, peneliti juga

52

b. Tahap Pelaksanaan Tindakan

Pelaksanaan tindakan siklus I ini dilakukan selama 3 kali pertemuan.

1. Pertemuan Pertama

Pada pertemuan pertama, guru menyampaikan materi pembelajaran yang akan diajarkan. Kegiatan yang dilakukan yaitu guru menjelaskan materi menyimak berita, dan menjelaskan mengenai pokok-pokok berita yang meliputi apa, siapa, di mana, kapan, mengapa dan bagaimana. Setelah materi selesai dijelaskan, selanjutnya guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya apabila ada hal yang belum dipahami terkait materi yang telah dijelaskan.

Selanjutnya peneliti mengarahkan siswa untuk membentuk sebuah kelompok, dengan cara siswa diminta untuk berhitung mulai dari 1 sampai 5 dimulai dari pojok kanan. Selanjutnya siswa diminta untuk mencari kelompoknya masing-masing. Satu kelompok terdiri atas 4-5 orang, namun pada saat pembagian kelompok ada beberapa siswa yang masih bingung untuk mencari teman kelompoknya karena tidak memperhatikan pada saat pembagian kelompok, kemudian siswa berdiskusi tentang materi pokok-pokok berita yang telah disimak berdasarkan penjelasan guru. Selanjutnya siswa merangkum materi pokok-pokok berita yang telah didiskusikan pada buku catatan masing-masing. Langkah selanjutnya yaitu masing-masing perwakilan

kelompok tampil untuk memaparkan hasil diskusinya dan kelompok yang lain memberikan tanggapan. Sebelum pertemuan pertama berakhir guru menyuruh siswa untuk mempelajari kembali tentang pokok-pokok berita yang meliputi 5W + 1H di rumah.

2. Pertemuan Kedua

Pada pertemuan kedua dalam kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan, guru menyampaikan materi pembelajaran yang akan diajarkan, selanjutnya siswa menyimak berita yang dibacakan, kemudian diminta untuk mengidentifikasi unsur-unsur berita 5W + 1H. Pada saat kegiatan pembelajaran berlangsung siswa kurang terlihat serius karena mendapatkan beberapa gangguan dari temannya.

Kegiatan selanjutnya adalah siswa secara kelompok mendiskusikan hasil temuannya, selanjutnya menyimpulkan dan mengungkapkan kembali isi berita. Dalam kegiatan diskusi ini partisipasi siswa dalam berdiskusi kurang baik. Hal ini terlihat dari siswa dalam kelompok yang berbicara dengan temannya dan hanya beberapa orang saja yang mengerjakan tugas yang diberikan, siswa yang lain hanya sibuk dengan kegiatan lain.

3. Pertemuan ketiga

Pada pertemuan ketiga peneliti bersama siswa mengadakan

meminta siswa untuk memaparkan hasil tugas yang telah diberikan dan membuat simpulan terhadap pembelajaran keterampilan menyimak berita.

c. Tahap Pengamatan/Observasi

Berdasarkan hasil pengamatan terhadap kegiatan pembelajaran menyimak berita pada siklus I, diperoleh gambaran bahwa kegiatan pelaksanaan belum maksimal atau belum terlaksana dengan baik.

Secara rinci, kegiatan pembelajaran menyimak berita siswa kelas VIII4SMP Negeri 26 Makassar pada siklus I dapat diamati pada tabel berikut.

Tabel 4.1 Aktvitas Kinerja Guru Siklus I

No Aspek Yang Dinilai

Terlaksana

TL TTL

I. Prapembelajaran

1. Mempersiapkan siswa untuk belajar 

2. Melakukan kegiatan apersepsi 

II. Kegiatan Inti Pembelajaran A. Penguasaan Materi Pelajaran

1. Menunjukkan penguasaan materi pembelajaran

 2. Menyampaikan materi dengan jelas

sesuai dengan hierarki belajar dan karakteristik siswa

3. Mengaitkan materi dengan realitas kehidupan

 B. Pendekatan strategi pembelajaran

1. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kompetensi (tujuan) yang akan dicapai dan karakteristik siswa

2. Melaksanakan pembelajaran secara runtut

3. Menguasai kelas  4. Melaksanakan pembelajaran yang

bersifat kontekstual

 5. Melaksanakan pembelajaran yang

memungkinkan tumbuhnya kegiatan positif

6. Melaksanakan pembelajaran yang sesuai dengan alokasi waktu yang direncanakan

C. Pemanfaatan sumber belajar/media pembelajaran

1. Menggunakan media pembelajaran secara efektif dan efisien

2. Menghasilkan pesan yang menarik 

3. Melibatkan siswa dalam

pemanfaatan media

 D. Pembelajaran yang memicu dan

memelihara keterlibatan siswa 1. Menumbuhkan partisipasi aktif

siswa dalam pembelajaran

 2. Menunjukkan sikap terbuka

terhadap respon siswa

 3. Menumbuhkan keceriaan dan

antusiasme siswa dalam belajar

 E. Penilaian proses dan hasil belajar

1. Memantau kemajuan belajar selama proses

 2. Melakukan penilaian akhir sesuai

dengan kompetisi

 F. Penggunaan bahasa

1. Menggunakan bahasa lisan dan tulis secara jelas, baik, dan benar

 2. Menyampaikan pesan dengan gaya

yang sesuai

 III. Penutup

1. Melakukan refleksi atau membuat rangkuman dengan melibatkan siswa

2. Melaksanakan tindak lanjut dengan memberikan arahan atau kegiatan atau tugas sebagai bahan

Berdasarkan hasil observasi peneliti terhadap aktivitas guru dalam pembelajaran menyimak berita pada siswa kelas VIII4 SMP Negeri 26 Makassar pada siklus ini belum maksimal. Berdasarkan tabel 4.1 dapat dilihat bahwa aktivitas guru dalam kegiatan pembelajaran tidak terlaksana dengan baik. Kegiatan yang dimaksud yaitu kurang memberikan apersepsi, kurang memberikan motivasi untuk membangkitkan semangat siswa, kurang dalam mengaitkan

Berdasarkan hasil observasi peneliti terhadap aktivitas guru dalam pembelajaran menyimak berita pada siswa kelas VIII4 SMP Negeri 26 Makassar pada siklus ini belum maksimal. Berdasarkan tabel 4.1 dapat dilihat bahwa aktivitas guru dalam kegiatan pembelajaran tidak terlaksana dengan baik. Kegiatan yang dimaksud yaitu kurang memberikan apersepsi, kurang memberikan motivasi untuk membangkitkan semangat siswa, kurang dalam mengaitkan

Dokumen terkait