• Tidak ada hasil yang ditemukan

KESAKSIAN BAHWA MUHAMMAD ADALAH RASULULLAH

Dalam dokumen Al-Iman (Halaman 43-60)

HIKMAH PENGUTUSAN PARA RASUL

C. KESAKSIAN BAHWA MUHAMMAD ADALAH RASULULLAH

1. Bukti-Bukti Nyata Atas Kebenaran Risalah Muhammad Saw.

Allah memperkuat para rasul-Nya dengan diberi bukti-bukti yang menunjukkan atas kebenaran risalah mereka agar tidak didustakan manusia. Allah SWT berfirman:

"Sesungguhnya Kami telah mengutus rasul-rasul Kami dengan membawa bukti-bukti  yang nyata".(Al-Hadid: 25).

Allah memperkuat Muhammad SAW dengan sejumlah tanda bukti (mukjizat) yang antara lain adalah:

 Mukjizat Al-Qur'an:

Allah SWT menjadikan mukjizat Muhammad SAW sebagai sesuatu yang kekal agar dimanfaatkan oleh manusia hingga hari kiamat, yang juga dijaga-Nya dari perubahan. Allah SWT berfirman:

"Apakah (orang-orang kafir itu sama dengan) orang-orang yang mempunyai bukti yang nyata (Al-Qur'an) dari Tuhannya, dan diikuti pula oleh seorang saksi (Muhammad) dari Allah dan sebelum Al-Qur'an itu telah ada kitab Musa yang menjadi pedoman dan rahmat. Mereka itu beriman kepada Al-Qur'an. Dan barangsiapa di antara mereka (orang-orang Quraisy) dan sekutu-sekutunya yang kafir kepada Al-Qur'an, maka nerakalah tempat yang diancamkan baginya, karena itu  janganlah kamu ragu-ragu terhadap Al-Qur'an".(Hud: 17).

Bukti Al-Qur'an ini memiliki beberapa aspek kemukjizatan yang antara lain: 1. Fashahah2) dan tantangan Abadinya.

Al-Qur'an tersusun dari huruf hijaiyah ( .... ,  ,  ,  ,) dan perkataan manusia  juga tersusun atas huruf yang sama, akan tetapi fashahah Al-Qur'an membuat

manusia dan jin takluk tak mampu untuk mendatangkan walau surat terpendek yang sama dengan Al-Qur'an. Kalau saja misalnya mendengar khutbah yang fasih atau puisi yang indah, tentu anda akan terpesona. Segera saja khutbah atau puisi ini menjadi membosankan (lapuk) di telinga anda jika hal itu diulang-ulang karena memang tidak  ada kalam manusia yang tidak membosankan jika diulang-ulang.

Namun, kaum Muslimin begitu seringnya membaca Al-Fatihah dan surat-surat lain yang pendek, mengkhatamkan Al-Qur'an, bahkan diulang-ulang tetapi mengapa pembaca Al-Qur'an tidak merasa bahwa Al-Fatihah atau surat lain tidak membosankan. Nah, gejala ini menunjukkan apa? Tak syak lagi bahwa gejala (fenomena) ini membuktikan kepada orang yang berakal bahwa Al-Qur'an adalah kalam Allah, yang tidak akan membosankan atau layu.

Al-Qur'an telah dan selalu menantang orang yang meragukan kebenarannya agar mendatangkan satu surat saja yang berbobot semua (apalagi mengalahkan). Allah SWT berfirman:

"Jika kamu (tetap) dalam keraguan tentang Al-Qur'an yang Kami wahyukan kepada hamba Kami (Muhammad), buatlah satu surat saja yang semisal Al-Qur'an itu dan ajaklah penolong-penolongmu selain Allah, jika kamu memang orang-orang yang memang benar. Maka jika kamu tidak dapat membuat(nya) dan pasti kamu tidak akan dapat membuat(nya), peliharalah dirimu dari api neraka yang bahan bakarnya manusia dan batu, yang disediakan bagi orang-orang kafir".(Al-Baqarah: 23-24). 2. Menginformasikan hal-hal ghoib.

Barang ghoib tidak bisa diketahui kecuali oleh Allah, padahal Al-Qur'an mengkhabarkan banyak hal tentang informasi ghoib. Sehingga ini menjadi bukti bahwa Al-Qur'an memang berasal dari Allah dan Muhammad yang menyampaikan Al-Qur'an kepada manusia adalah Rasulullah.

Di antara khabar ghoib ini adalah:

a. Ketika orang-orang Persia - sebagai penyembah berhala - menang atas

2Fashahah adal ah keinda han susunan kat a dalam kalimat. Juga mencakup penyajian kalimat yang jitu, pent.

Romawi (sebagai ahli kitab) di Palestina, maka orang-orang Musyrik Makkah bergembira dan mengancam bahwa Kaum Muslimin akan bernasib sama seperti orang-orang Romawi, sehingga hal ini membahayakan nasib Kaum Muslimin. Untuk itu, Allah menurunkan:

"Aliif Laam Miim. Telah dikalahkan bangsa Romawi, di negeri yang terdekat  dan mereka sesudah dikalahkan itu akan menang; dalam beberapa tahun (lagi).  Bagi Allah-lah urusan sebelum dan sesudah (mereka menang). Dan di hari (kemenangan bangsa Romawi) itu bergembiralah orang-orang yang beriman, karena pertolongan Allah. Dia menolong siapa yang dikehendaki- Nya, dan Dialah yang Maha Perkasa lagi Maha Penyayang".(Ar-Rum: 1-6).

Ketika diturunkan, ayat-ayat ini dibaca berulang kali oleh Kaum Muslimin dan mengejek ancaman yang dijanjikan oleh orang-orang kafir. Seorang kafir menantang Abu Bakar untuk taruhan bahwa Persia tidak akan dikalahkan dalam waktu yang ditentukan oleh ayat itu yang menggunakan kata-kata "bidl'un" ( (Kata-kata "bidl'un", berkisar dari tiga sampai sepuluh, tidak  lebih). Maka Abu Bakar pun menerima taruhan itu - sebelum ada larangan bertaruh. Rasulullah SAW membiarkan mereka bertaruh, di mana orang-orang kafir mendukung si kafir yang bertaruh itu sedang kaum Muslimin menanti mendukung realisasi dari janji Allah. Rasulullah SAW menegaskan bahwa 3). (Kata "bidl'un" adalah hitungan yang berkisar dari tiga sampai sembilan."

Ya, kenabian tengah diuji. Kemudian datanglah khabar dari Allah bahwa yang dikalahkan itu kini menang, walau tanda-tanda untuk menang tadinya tidak mereka miliki. Janji itu dibatasi akan terwujud sebelum sepuluh tahunan dan khabar tentang kata "bidl'un" ini tidak bisa ditakwilkan:

.

"Allah tidak akan menyalahi janji-Nya, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui".(Ar-Rum: 6).

Padahal semua orang kafir tahu bahwa Muhammad (SAW) merupakan orang yang amat cerdas dan tidak mungkin mau melibatkan diri ke dalam uji-coba semacam ini kalau ia tidak yakin betul kepada Tuhannya.

Begitulah, belum lagi berlalu sembilan tahun tetapi janji Allah su da h terbukti. Orang-orang Mukmin bergembira. Kejujuran dan kebenaran Muhammad SAW berkibar sehingga sekelompok orang beriman kepadanya dan memeluk agama Allah, Islam.

b. Berbagai upaya dilakukan orang, baik itu dari kalangan kaum musyrikin maupun Yahudi, baik melalui perang maupun persekongkolan, untuk  membunuh Muhammad SAW. Kendatipun demikian, Allah SWT menurunkan ayat Al-Qur'an yang menjajikan kepada Rasulullah bahwa musuh-musuhnya tidak akan bisa menjamahnya. Allah SWT berfirman:

"(Ingatlah) ketika Kami wahyukan kepadamu: "Sesungguhnya (ilmu) Tuhanmu meliputi segala manusia".(Al-Isra: 60).

"Hai Rasul, sampaikanlah apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu.  Dan jika tidak kamu kerjakan (apa yang diperintahkan itu, berarti) kamu

3Diriwayatkan oleh At-Tirmidzi dan Ath-Thabrani.

).

tidak menyampaikan amanat-Nya. Allah memelihara kamu dari (gangguan) manusia".(Al-Ma'idah: 67).

Setelah ayat ini diturunkan, Rasulullah SAW memerintahkan kepada para sahabat yang menjaganya dengan mengatakan: "Wahai manusia, sudahlah saya tidak perlu kalian kawal, karena Allah Azza wa Jalla telah menjaga kami." 

Memang terjadi banyak persekongkolan, yang kemudian digagalkan oleh Allah SWT demi merealiasir janji-Nya. Setelah digagalkan Rasulullah, tiga orang khalifah rasyidah mati syahid tetapi Islam kuat dan kafir hancur. Faktor-faktor yang mendukung keamanan, tercipta di zaman para khalifah walaupun tidak terwujud di zaman Rasulullah. Akan tetapi perlindungan ilahiah lah yang menyelamatkan rasul-Nya yang mempercayai janji Tuhannya. sehingga ia mantap menjalankan dakwah dan tidak perlu dikawal. Mahabesar Allah dengan segala janji-Nya.

c. Sebelumnya, memang banyak nabi diturunkan di muka bumi, silih berganti. Akan tetapi, sejak Muhammad SAW diutus, maka mata rantai kenabian terputus dengan kehadirannya. Ini dalam rangka membenarkan firman Allah SWT:

"Muhamntad itu sekali-kali bukanlah bapak dari seorang laki-laki di antara kamu, tetapi dia adalah Rasulullah dan penutup nabi-nabi. Dan Allah adalah  Maha Mengetahui segala sesuatu".(Al-Ahzab : 40).

Sebab, ini adalah berita gaib yang dibuktikan kebenarannya oleh generasi berabab-abab yang datang setelah Muhamad diutus, yang menyaksikan bahwa tidak ada nabi lain s etelah ad anya na bi pemungkas ini.

 Kemukjizatan Saintis Dalam Al-Qur'an Allah SWT berfirman:

.

"Kami akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda (kekuasaan) Kami di segenap penjuru dan pada diri mereka sendiri sehingga jelaslah bagi mereka bahwa Al-Qur'an itu adalah benar".(Fushshilat: 53).

Janji Allah tampak di zaman ini. Sehingga orang-orang kafir yang tidak bisa melihat bukti-bukti atau rahasia-rahasia itu jika tidak menggunakan alat canggih semisal mikroskop, pesawat ruang angkasa dan kapal selam, yang belum pernah dimiliki manusia kecuali di zaman ini. Dengan demikian mereka mendapatkan informasi bahwa Allah-lah yang mengabarkan kepada Muhammad SAW tentang rahasia-rahasia maklum ini, di saat belum ditemukannya sarana canggih ilmu pengetahuan. Ini merupakan corak  baru bagi kemujizatan Al-Qur'an yang menjelaskan kepada orang-orang kafir di hari ini akan kebenaran Rasulullah SAW dan kebenaran agama ini. Di antaranya adalah: 1. Tak seorang pun mengira bahwa dasar langit dan bintang-gemintang dan

planet-planetnya adalah kabut (dukhan), sehingga alat-alat ilmiah modern berkembang pesat, dan para peneliti menyaksikan sisa-sisa kabut, yang hingga kini selalu membentuk bintang-gemintang. Allah berfirman :

.

"Kemudian Dia menuju ke langit dan (langit) itu masih merupakan asap, lalu  Dia berfirman kepadanya dan kepada bumi, "Datanglah kamu berdua

  

menurut perintah-Ku dengan suka atau terpaksa". Keduanya menjawab, "kami datang dengan patuh".(Fushshilat : 11).

2. Para pakar kini menemukan bahwa bintang-gemintang langit selalu diciptakan, dan gugusan bintang-bintang ini satu sama lain saling berjauhan. Dengan demikian dapat diketahui bahwa langit selalu dalam perluasan.

Allah SWT berfirman :

.

"Dan langit itu Kami bangun dengan kekuasaan (Kami). Sungguh, Kami benar-benar meluaskannya".(Adz-Dzariyat :47).

3. Para Pakar akhirnya menemukan bahwa rembulan (dulunya) menyala kemudian padam dan sinarnya sirna, dan bahwa cahaya yang keluar dari padanya di malam hari hanyalah pantulan dari lampu (siraj) lain, yaitu matahari. Allah berfirman:

.

"Kami jadikan malam dan siang sebagai dua tanda, lalu kami hapuskan tanda malam dan Kami jadikan tanda siang itu terang".(Al-Isra' : 12).

Para mufassir (ahli tafsir) mengatakan : "Tanda bagi malam hari adalah rembulan sedangkan tanda bagi siang hari adalah matahari". Ibnu Abbas RA mengatakan bahwa : "Rembulan bersinar seperti halnya matahari". Para ahli tafsir mengatakan bahwa : "Lalu Kami hapuskan tanda malam" berarti Kami sirnakan sinarnya.

Kemudian Allah menyebutkan rembulan dan pelitanya. Untuk itu, Allah berfirman:

"Maha Suci Allah yang menjadikan di langit gugusan-gugusan bintang dan Dia menjadikan juga padanya matahari dan bulan yang bercahaya".(Al-Furqon: 61).

Perhatikanlah, Allah SWT berfirman: "( pelita-matahari)" Kalau saja rembulan itu bersinar, niscaya Allah berfirman: "( dua lampu)" bukannya : "( satu lampu)".

4. Orang-orang beranggapan bahwa orang yang naik ke langit menghembuskan nafas karena udara yang tidak sehat, tetapi ketika manusia berhasil menciptakan pesawat ruang angkasa yang super canggih dan ia naik ke langit, maka ia mendapati bahwa orang yang naik ke langit dadanya terasa sesak, bahkan amat sesak, dikarenakan udara (oksigen) berkurang ketika manusia naik ke langit. Allah berfirman :

.

"Barangsiapa yang Allah menghendaki akan memberikan petunjuk kepadanya, niscaya Dia melapangkan dadanya untuk (memeluk agama) Islam. Sebaliknya, barangsiapa yang dikehendaki Allah kesesatannya, niscaya menjadikan dadanya sesak lagi sempit, solah-olah ia sedang mendaki ke langit ". (Al-An'am : 125).

5. Tak seorang pun tadinya membayangkan bahwa gunung-gunung menembus bumi seperti tiang pancang, sehingga akhirnya para pakar menemukan bahwa

  

di bawah lapisan tanah yang keras tempat kita hidup ini terdapat lapisan lunak-pelikat di bawahnya, dan di bawah setiap gunung terdapat tembok yang menancap ke dalam lapisan tanah yang lunak ini sehingga ia menyangga tanah keras tempat kita hidup ini agar tidak goncang dari bawah dikarenakan lapisan yang ada di bawahnya. Allah SWT berfirman :

"Dan gunung-gunung sebagai pasak".(An-Naba' :7).

"Kamii jadikan di bumi ini gunung-gunung yang kokoh supaya bumi ini (tidak) goncang bersama mereka".(Al-Anbiya' : 31).

6. Para pakar menemukan bahwa ketika hujan turun mengeluarkan tumbuh-tumbuhan, sedangkan tumbuh-tumbuhan mengeluarkan materi yang berwarna hijau, tempat biji dan buah diproduksi. Dari bahan berwarna hijau ini, keluarlah biji dan buah. Allah berfirman:

.

"Dia-lah yang menurunkan air dari langit, lalu Kami tumbuhkan dengan air itu segala macam tumbuhan, maka Kami keluarkan dari tumbuh-tumbuhan itu tanaman yang hijau, Kami keluarkan dari tanaman yang menghijau itu butir yang banyak".(A1 An'am: 99).

7. Para pakar menemukan bahwa dalam semua jenis tumbuhan terdapat jenis  jantan dan betina, pasangan, yang tak seorang pun tadinya mengetahui

kenyataan demikian. Allah SWT berfirman :

.

"Mahasuci Tuhan yang telah menciptakan seluruh pasangan baik dari apa yang ditumbuhkan oleh bumi, dari diri mereka, maupun dari apa yang tidak mereka ketahui". (Yasin : 36).

8. Para dokter menemukan bahwa urat-urat syaraf yang terluka bakar dan amat dingin ditemukan hanya dalam kulit, sebagaimana halnya seluruh syaraf  perasa terpusat di kulit, yang menyebabkan seseorang merasa sakit bila disuntik di bagian kulit, tetapi jika jarum suntik itu sudah menembus daging ternyata rasa sakit itu memudar hilang. Al-Qur'an telah menjelaskan bahwa rasa sakit karena terbakar itu ada di kulit. Ia SWT berfirman :

.

"Sesungguhnya orang-orang yang kafir kepada ayat-ayat Kami, kelak akan Kami masukkan ke dalam neraka. Setiap kulit mereka hangus, Kami ganti kulit mereka dengan kulit lain, supaya mereka merasakan azab. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana".(An-Nisaa': 56)

9. Para pakar menemukan bahwa susu pada binatang ternak disarikan dari antara tinja dalam usus kecil, sehingga sisa-sisa makanan yang keluar dalam bentuk kotoran dan lain tetap, setelah seluruhnya menjadi tinja yang mengalir, kemudian bahan-bahan makanan masuk ke dalam darah, kemudian susu disarikan dari darah di dalam payudara. Allah SWT berfirman:

.

"Dan sesungguhnya pada binatang ternak itu benar-benar terdapat pelajaran bagi kamu. Kami memberimu minum daripada apa yang berada dalam perutnya (berupa) susu yang bersih antara tahi dan dar ah, yang mud ah dit elan bag i orang-orang yang meminumnya".(An-Nah1:66).

10. Tadinya manusia tidak tahu bahwa di dalam laut terdapat ombak-dalam, bukan ombak yang ada di permukaan air.

Tadinya manusia tidak tahu bahwa di kedalaman laut itu terdapat kegelapan-kegelapan itu. Tadinya tak seorang pun tahu bahwa gelombang, dengan permukaannya yang condong itu, memudarkan cahaya yang jatuh kepadanya menciptakan kegelapan seperti yang dilakukan awan dalam menghalangi sebagian sinar mentari menembus ke bawah. Akan tetapi, semua rahasia ini disebutkan oleh Allah dalam satu ayat. Ia SWT berfirman:

,

.  ,

"Atau (keadaan orang kafir) seperti gelap-gulita di lautan yang dalam, yang diliputi gelombang demi gelombang, di atasnya (lagi) awan gelap. itulah gelap-gulita yang tindih-bertindih. Apabila dia mengeluarkan tangannya hampir tidak  dapat melihatnya, (dan) barangsiapa yang tiada diberi cahaya (petunjuk) oleh  Allah tiadalah ia mempunyai cahaya sedikit pun".(An-Nur : 40).

Rahasia-rah asia ini, juga yang lainnya yang terdapat di kedalaman langit dan air, di perut tumbuh-tumbuhan, di perut binatang, di perut bumi, dalam komposisi tubuh manusia, belum diketahui oleh manusia kecuali di zaman ini setelah mereka mampu menciptakan alat canggih yang bisa untuk menyibak  rahasia-rahasia ini.

Nah, siapakan yang memberitaukan semua rahasia ini kepada Muhammad SAW sejak 14 abad yang silam di saat belum ada pesawat ruang angkasa, kapal selam maupun peralatan-peratan ilmiah modern super canggih?

Semua ini membuktikan kepada setiap orang yang berakal, baik di Amerika, Rusia, India, maupun Cina, di Eropa, Australia, Amerika, Afrika maupun Asia, bahwa Al-Qur'an ini diturunkan dengan ilmu Allah. Allah SWT berfirman:

"Katakalah: "Al-Qur'an itu diturunkan oleh (Allah) yang mengetahui rahasia di langit dan di bumi. Sungguh, Dia adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang". (Al-Furqon : 6).

Sekaligus membuktikan kepada setiap orang yang berakal di mana pun  juga bahwa Muhammad SAW adalah Rasulullah.

 2. Bayyinah Yang Merubah Hukum Ciptaan a. Dari Al-Qur'an Al-Karim.

Allah menciptakan alam ini berdasarkan hukum yang permanen, tetapi Ia SWT merubah hukum ini demi menguatkan dan membenarkan para Rasul-Nya. Di antaranya adalah peristiwa-peristiwa yang terjadi pada rasul kita Muhammad SAW ini berupa sejumlah bayyinah (tanda bukti) yang meyakinkan banyak orang akan kebenaran risalah dan kenabiannya. Sebagai contoh misalnya :

benda, di mana tak ada yang mampu membelahnya menjadi dua kecuali Allah SWT. Akan tetapi, ketika orang-orang kafir mendustakan Muhammad SAW, mereka menuntut Muhammad agar mendatangkan bukti yang membenarkannya bahwa Allah harus me mbelah bu lan menj adi dua untukn ya. Nab i SAW pun menjawab: "Saksikanlah". (Karena terbukti) maka orang-orang kafir berkata: "Muhammad telah menyihir kita"4), tetapi mereka tidak mendustakan bukti yang mereka saksikan, sehingga Allah menurunkan firman-Nya:

"Telah dekat (datangnya) saat itu dan telah terbelah bulan, dan jika mereka orang-orang musyrikin melihat sesuatu tanda (mu'jizat), mereka berpaling dan berkata: "(Ini adalah) sihir yang terus-menerus)".(Al-Qomar : 1-2).

2. Isra' dan mi'raj.

Allah telah berkehendak untuk mengangkat Rasul-Nya ke Sidratul Muntaha. Ia tidak me-mi'raj-kannya dari Makkah tetapi Ia meng-isra'-kannya dari Makkah ke Baitul Maqdis kemudian di-mi'raj-kan dari Baitul Maqdis.

Isra' ini merupakan bukti bagi orang-orang kafir atas kebenaran beliau SAW, karena mereka mendustakan Rasul, kemudian mereka menguji kebenaran isra' itu. Mereka pun bertanya kepada beliau tentang ciri khas Baitul Maqdis, karena mereka tahu bahwa beliau belum pernah melihat Baitul Maqdis sebelumnya. Nabi pun menjelaskan satu per satu (dan tepat). Mereka juga bertanya kepada beliau tentang kafilah mereka yang tengah berada di perjalanan. Nabi menjawab dengan memberikan rincian tentang sampai dimana kafilah itu sekarang, berapa pesertanya, dari kafilah apa saja mereka; apa saja yang mereka bawa; kapan kafilah itu akan tiba (di Mekkah), yang ternyata tiba tepat pada waktu yang beliau janjikan. Semua ini membuktikan bahwa beliau memang benar-benar isra', yang isra' ini merupakan bukti atas mi'raj ke langit. Al-Qur'an menyebutkan isra', dengan mengatakan:

.

"Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Al-Masjidil Haram ke Al-Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami.(Al-Isra': 1).

Tentang mi'raj, Allah SWT berfirman:

"Maka apakah kaum musyrik Mekah) hendak membantahnya tentang apa yang telah dilihatnya? Dan sesungguhnya Muhammadnya telah melihat jibril itu (dalam rupanya yang asli) pada waktu yang lain, (yaitu) di Sidratul Muntaha.  Di dekatnya ada sorga tempat tinggal (Muhammad melihat Jibril) ketika

Sidratul Muntah a diliputi oleh sesuatu yang meliputinya. Penglihatannya (Muhammad) tidak berpaling dari yang dilihatnya itu dan tidak (pula) melampauinya. Sesungguhnya dia telah melihat sebagian t anda-tanda (kekuasaan) Tuhannya yang paling besar. Maka apakah patut kamu (hai orang-orang musyrik) menganggap Al-Lata dan Al-Uzza, dan Manat yang ketiga,  yang paling terkemudian (sebagai anak perempunn Allah). Apakah (patut) untuk kamu (anak) laki-laki dan untuk Allah (anak) perempuan?" (An-Najm:

4Hadits ini diriwayatkan oleh Ahmad, Musli m, dan redaksi nya berasal dari Ath-Thabrani.

12-19).

Sorga dan neraka termasuk ayat (tanda bukti kekuasaan) Allah yang dilihat oleh Rasulullah SAW. Bahwa isra' dan mi'raj 'melampaui' hukum penciptaan, yang oleh Allah dijadikan sebagai bukti atas kebenaran Rasul-Nya.

3. Angin dan tentara yang tak terlihat ikut berperang membela Rasulullah dan para sahabatnya:

Kaum muslimin berada di sebelah parit yang mereka gali di sekitar Madinah untuk merintangi, kehadiran orang-orang kafir itu sudah berada di seberang dari parit itu, tetapi tiba-tiba ada angin kencang, tentara tak nampak mata memadamkan api orang-orang kafir, menumpahkan ketel-ketel mereka, menghancurkan bangunan mereka, memporak-porandakan kemah-kemah mereka, meliarkan kuda dan onta mereka. Orang-orang musyrik yang datang dari tempat-tempat yang jauh dan mengepung Kaum Muslimin beberapa malam itu gagal total, pulang dengan tangan hampa. Kaum Muslimin pun, bersama-sama Rasulullah SAW, berulang-ulang menggemakan:

"Segala puji bagi Allah, yang memenuhi janji-Nya, menolong hamba-Nya, memenangkan pasukan-Nya dan sendirian saja memporak-porandakan pasukan musuh". Tentang peristiwa ini, turunlah ayat:

.

"Hai orang-orang yang beriman, ingatlah akan nikmat Allah (yang telah dikaruniakan) kepadamu ketika datang kepadamu tentara-tentara, lalu kami kirimkan kepada mereka angin topan dan tentara yang tidak dapat dilihatnya.  Dan adalah Allah Maha Melihat akan apa yang kamu kerjakan".(Al-Ahzab:

9).

4. Rasa kantuk, hujan dan malaikat diturunkan untuk mendukung Kaum Muslimin.

Kaum Muslimin berangkat untuk memerangi orang-orang musyrik di Badar. Mereka merasa takut, karena jumlah mereka hanya sedikit dan tidak kuat. Kemudian Allah menurunkan rasa ngantuk untuk menentramkan mereka. Sebagian di antara mereka mimpi basah. Setan pun mulai menggoda mereka, dan membuat mereka takut mati, padahal mereka junub, agar mereka tidak jadi terjun ke medan laga. Maka Allah menurunkan air untuk  mereka pakai mandi dan memantapkan kerikil di bawah telapak kaki mereka ketika berangkat perang. Kemudian para malaikat turun di saat dua pasukan berhadapan, sehingga orang-orang kafir dikalahkan secara memalukan di awal pertempuran antara pasukan kafir dengan pasukan IsIam.Tentang hal ini, Allah menurunkan ayat:

"(Ingatlah), ketika Allah menjadikan kamu mangantuk sebagai suatu  penenteraman dari pada-Nya, dan Allah menurunkan kepadamu hujan dari

Dalam dokumen Al-Iman (Halaman 43-60)

Dokumen terkait