• Tidak ada hasil yang ditemukan

DAFTAR LAMPIRAN xxx I PENDAHULUAN

II. KERANGKA PEMIKIRAN

2.1. Tinjauan Teoritis

2.1.2. Model Keseimbangan Umum

2.1.2.1.1. Keseimbangan Produks

Pada kasus dua perusahaan yang masing-masing menghasilkan komoditi yang berbeda, yaitu x1 dan x2, keseimbangan simultan yang terjadi dapat

dijelaskan melalui kotak Edgeworth (Gambar 1). Penggunaan tenaga kerja (L) diukur pada sumbu horizontal dan penggunaan modal (K) diukur pada sumbu vertikal. OX1 dianggap sebagai titik awal map kurva isokuan yang

memperlihatkan berbagai alternatif penggunaan K dan L untuk menghasilkan X1,

sedangkan OX2 adalah titik awal map kurva isokuan yang memperlihatkan

beberapa alternatif penggunaan K dan L yang diproduksi barang X2. Setiap titik

di dalam kotak Edgeworth mencerminkan penggunaan sumber-sumber yang ada secara penuh, baik untuk X1 maupun untuk X2. Seperti yang sudah dijelaskan

sebelumnya, tempat kedudukan alokasi-alokasi K dan L yang efisien adalah lokus tempat-tempat terjadinya persinggungan antara isokuan-isokuan X1 dan X2

yang ada. Di sepanjang lokus titik-titik singgung ini kedua input efisien pengalokasiannya, sebab output X1 tidak dapat ditingkatkan produksinya tanpa

mengurangi produksi X2. Alokasi di luar lokus ini, misalnya pada titik A, tidak

efisien, sebab jika pindah dari A ke salah satu titik di lokus, misalnya titik P2,

maka perusahaan dapat memproduksi baik X1 atau X2

Ketentuan alokasi 1 di atas menunjukkan bahwa tingkat substitusi teknis (RTS) masing-masing input sama di sepanjang lokus OX

lebih banyak. 1 dan OX2 2 1 1 w w MRTS k= . Ketentuan alokasi 1 tersebut adalah suatu perusahaan dengan sejumlah sumber-sumber telah mengalokasikan sumber-sumber tersebut secara efisien, jika semua sumber telah dipakai dan jika RTS antara input-input sama untuk setiap output yang dihasilkan perusahaan. Dengan kata lain, teori produksi menyatakan bahwa produsen berada dalam keseimbangan jika , dimana w1 adalah

Keseimbangan simultan antar dua produk x1 dan x2 tercapai pada saat isokuan

x1 bersinggungan dengan isokuan x2

K L OX2 OX1 P1 P2 P3 P4 X11 X12 X13 X14 X24 X23 X22 X2 1 . A

. Titik-titik singgung tersebut membentuk kurva yang disebut Kurva Kontrak (Contract Curve, CC).

Gambar 1. Efisiensi Produksi pada Diagram Kotak Edgeworth Kasus Dua Komoditi dan Dua Faktor Produksi

Dalam ekonomi pertukaran, semua alokasi yang efisien terletak sepanjang kurva kontrak, yaitu output X2 maksimum yang dapat diproduksi untuk

setiap output X1

Secara matematis keseimbangan produksi dapat ditunjukkan sebagai berikut:

tertentu. Titik selain yang terletak di luar kurva kontrak adalah tidak efisien, sebab orang dapat memperoleh kesejahteraan yang lebih tinggi, jika pindah dari titik tersebut ke arah kurva kontrak. Di sepanjang kurva kontrak, preferensi individu bersaing satu sama lain, yang berarti kesejahteraan yang diperoleh seseorang hanya mungkin tercapai atas pengorbanan orang lain.

2 1 2 1 w w MRTS MRTS k= k= ……….………..(1)

dimana MRTS adalah slope dari isokuan.

Lokus efisiensi dalam Gambar 1 memperlihatkan output X1 maksimum

yang dapat diproduksi untuk setiap output X2 tertentu. Informasi ini dapat

(production possibility frontier). Daerah batas kemungkinan produksi memperlihatkan alternatif produksi output barang X1 dan X2 dengan

menggunakan sejumlah K dan L tertentu. Pada Gambar 2, lokus Ox dan Oy diambil dari Gambar 1, yaitu dengan mentransfernya ke dalam suatu bidang dengan output X dan Y sebagai sumbu-sumbunya. Pada Ox, misalnya, semua sumber digunakan untuk menghasilkan barang Y dan tidak ada yang digunakan untuk menghasilkan barang X. Begitu juga pada Oy, semua sumber digunakan untuk produksi barang X sebanyak-banyaknya. Titik-titik lain pada daerah batas kemungkinan produksi, misalnya P1, P2, P3 dan P4

Gambar 2 menunjukkan bahwa tingkat output x

, juga diperoleh dengan cara yang sama, yang ditransfer dari lokus efisien pada Gambar 1.

i dan yi yang diproduksi

perusahaan harus sesuai dengan permintaan konsumen terhadap barang xi dan

y2. Permintaan konsumen ditentukan oleh harga relatif P1 dan P2

PPC diderivasi dari CC yang terbentuk dalam kotak Edgeworth. PPC adalah kumpulan titik-titik yang menggambarkan transformasi dari satu produk menjadi produk lain melalui alokasi faktor produksi, atau berbagai kombinasi output yang dapat diproduksi dengan menggunakan input-input yang sudah tertentu jumlahnya secara efisien. Produksi di sepanjang kurva batas kemungkinan produksi adalah efisien. Setiap titip di bagian dalam kurva batas kemungkinan produksi dikatakan tidak efisien, karena output masih dapat ditingkatkan lebih banyak. Misalnya alokasi K dan L pada titik A dikatakan tidak efisien, sebab output masih dapat ditingkatkan dengan berpindah dari A ke salah satu titik dimanapun yang dapat memperoleh lebih banyak baik barang X maupun barang Y. Alternatif lain pada titik A’ (Gambar 2), dapat diperoleh lebih banyak barang X tanpa harus mengorbankan barang Y.

. Untuk menyesuaikan sektor penawaran dengan sektor permintaan, dibutuhkan konsep Kurva Kemungkinan Produksi (KKP) atau Production Possibility Curve (PPC).

Slope dari PPC disebut sebagai Marginal Rate of Product Transformation (MRPT), yaitu bagaimana output X dapat ditukarkan terhadap output Y dengan tetap menggunakan sejumlah sumber-sumber yang sama. Sebagai contoh, untuk titik-titik pada kurva batas kemungkinan produksi di dekat Ox mempunyai slope negatif kecil. Kalau angkanya diasumsikan minus ¼, hal ini menunjukkan bahwa dengan mengorbankan Y sebanyak 1 unit, maka akan dapat diperoleh barang X sebanyak 4 unit. Semakin dekat ke titik Oy, slope semakin besar pula. Kalau slopenya diasumsikan minus 5, berarti bahwa pengorbanan dalam X sebesar 1 unit hanya akan memperoleh 1/5 unit barang Y saja. Dengan demikian, jika slope kurva batas kemungkinan produksi diketahui, maka tingkat pertukaran produksi barang X terhadap barang Y. Negatif dari slope ini disebut tingkat transformasi produksi (rate of production transformation, MRPT). MRPT mencatat bagaimana X dapat dipertukarkan dengan Y secara teknis, sementara input-input yang ada digunakan secara efisien. MRPT antara dua output adalah slope dari daerah batas kemungkinan produksi untuk output-output tersebut. Pada pasar persaingan sempurna diperoleh:

2 1 12 P P MRPT = ……….……….(2)

Daerah batas kemungkinan produksi seperti yang terlihat pada Gambar 2 mempunyai MRPT yang semakin meningkat. Untuk level output dekat Ox hanya sedikit Y yang mesti dikorbankan untuk memperoleh X lebih banyak. Akan tetapi semakin mendekat Oy, semakin banyak barang Y yang musti dikorbankan untuk memperoleh sejumlah barang X yang sama (-dY/dX lebih besar).

MRPT sama dengan rasio biaya marjinal X (MCx) terhadap biaya marjinal y (MCy). Secara intuisi hal ini mudah dipahami, misalkan X dan Y diproduksi hanya dengan menggunakan input tenaga kerja. Jika dibutuhkan 2 jam tenaga kerja untuk menghasilkan 1 unit Y tambahan, berarti MCy=1. Dalam situasi ini jelas

bahwa MRPT=2. Artinya, sebanyak 2 unit Y yang dikorbankan untuk memperoleh 1 unit X tambahan. Dengan demikian MRPT sama dengan rasio biaya-biaya marjinal kedua barang.

Jumlah y Jumlah x Ox Oy P1 P2 P3 P4 P5 x1 x2 x3 x4 x5 y1 . A y2 y3 y4 y5 . A’

Gambar 2. Kurva Kemungkinan Produksi