• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kesepakatan Penggunaan E-code di Indonesia

BAHAN HALAL DALAM PENGOLAHAN MAKANAN DAN ADITIF MAKANAN

E. Kesepakatan Penggunaan E-code di Indonesia

E-numbers adalah singkatan dari "E"="Eropa", merupakan kode untuk zat yang digunakan sebagai aditif makanan di Uni Eropa (UE) dan European Food Safety Authority (EFTA). Biasanya ditemu-kan pada label maditemu-kanan, penilaian keamanan dan persetujuannya adalah tanggung jawab the European Food Safety Authority (EFSA).

E-numbers digunakan sebagai sistem yang mengatur penomoran khusus untuk mengidentifikasi adanya bahan tambahan makanan yang digunakan dalam industri makanan, kode tersebut biasa dite-mukan pada label produk dan menunjukkan bahwa BTP tersebut disetujui di UE (Al-Harthy et al. 2017). Pada prinsipnya, aditif digu-nakan apabila diperlukan secara teknologi, aditif tidak digudigu-nakan untuk menyembunyikan bahan lain yang tidak memenuhi perratan, menyembunyikan teknik produksi yang tidak memenuhi sya-rat ataupun bertujuan untuk menutupi kerusakan. Penggunaan BTP harus memenuhi aturan dan hukum yang berlaku, tidak mele-bihi batas dosis takaran. Penggunaan BTP yang aman adalah semua bahan yang sudah masuk dalam peredaran yang dibuat atau diatur oleh negara setempat. Semua jenis BTP yang memiliki E-numbers telah diuji toksisitas dan keamanannya. Namun, setiap jenis BTP memiliki efek samping berbeda yang secara pasti akan mempenga-ruhi karakteristik produk.

Di Indonesia penggunaan E-code disebut sebagai E-numbers yang digunakan untuk memudahkan dalam mengidentifikasi peng-gunaan BTP yang terbukti aman dan juga resmi digunakan pada produk pangan olahan sesuai dengan standar Internasional Uni Eropa. Saat ini ada sembilan golongan E-numbers yang diatur oleh BPOM Indonesia, meliputi pewarna, pengawet, antioksidan, peng-atur keasaman, pengental, penstabil, anti kempal, penguat rasa, antibiotik, serta beberapa bahan tambahan kimia lainnya (Tabel 1).

Tabel 5.1. Kategori BTP berdasarkan kelompok nomor “E”

Nomor E Kategori E 100 - E 199 Warna E 200 - E 299 Pengawet

E 300 - E 399 Antioksidan, Pengatur Keasaman E 400 - E 499 Pengental, Penstabil, Pengemulsi E 500 - E 599 Regulator Keasaman, Agen Anti-Caking E 600 - E 699 Penambah Rasa

E 900 - E 999 Agen Pelapis Permukaan, Gas, Pemanis E 1000 - E 1999 Bahan Kimia Tambahan

Penggunaan E-numbers tergantung dari asal bahan baku yang dipakai, BTP ada yang diproduksi dari bahan organik baik he-wani/nabati dan juga BTP anorganik yang berasal dari hasil sintesis bahan kimia. Namun kode E-numbers tidak merujuk kehalalan BTP tetapi menunjukkan BTP jenis apa yang digunakan dalam produk pangan olahan tersebut. Beberapa sumber E numbers berdasarkan sumber asal bahan disajikan pada Tabel 2.

Tabel 5.2. E Number BTP berdasarkan asal bahan

Nomor E Nama Asal

E120 Carmine, cochineal E322 Lecithin

E430 Polyoxyethylene (8)

stearate

E431 Polyoxyethylene (40)

stearate

E432 Polyoxyethylene‐20‐

sorbitan monolaurate

E433 Polyoxyethylene‐20‐

sorbitan monooleate E434 Polyoxyethylene‐20‐

sorbitan monopalmitate

116 FALSAFAH SAINS HALAL

Nomor E Nama Asal

E435 Polyoxyethylene‐20‐

sorbitan monostearate E436 Polyoxyethylene‐20‐

sorbitan tristearate E441

(invalid) Gelatin Dari tulang hewan. Sejak krisis BSE utamanya dari daging babi, tetapi tulang hewan lain digunakan. Gelatin halal tersedia di toko-toko khusus.

E470 Garam asam lemak E471 Mono‐ dan di‐glycerides

dari asam lemak E472 Esters dari mono‐ dan

di‐glycerides E473 Ester gula dari asam

lemak

E474 Gula glycerides Kombinasi gula dan asam lemak

E475 Polyglycerol esters dari

asam lemak

E477 Propylene‐glycol esters dari asam lemak 478 Campuran dari glycerol‐

dan propylene‐ glycol esters dari asam laktat dan asam lemak

E479 dan

479b Minyak kedelai yang diesterifikasi E481/2 Natrium(sodium)/calciu

m‐stearyl lactate Campuran asam laktat dan asam stearat, suatu asam lemak

E483 Stearyl tartrate Campuran asam tartarat dan asam stearat, asam lemak 484 Stearyl citrate Campuran asam sitrat dan

asam stearat, asam lemak

Nomor E Nama Asal E485 (invalid

number) Gelatin Dari tulang hewan. Sejak krisis BSE utamanya dari daging babi, tetapi tulang hewan lain digunakan. Gelatin halal tersedia di toko-toko khusus.

E491–495 Campuran dari sorbitol dan asam lemak 542 Fosfat tulang yang bisa

dikonsumsi Dari tulang hewan. Sejak krisis BSE utamanya dari daging babi, tetapi tulang hewan lain digunakan.

E570–573 Stearic acid dan stearate Asam stearat adalah asam lemak

E626–629 Guanylic acid dan

guanyllinates Terutama dari ragi, juga dari sarden dan daging

E630–635 Inosinic acid dan

inosinates Terutama dari daging dan ikan, juga dibuat dengan bakteri

636 and 637 Maltosa dan isomaltosa Dari malt (barley), terkadang juga dari pemanasan gula susu

E640 Glycine Terutama dari gelatin (lihat 441 di atas), juga dibuat secara sintetis

E901 Lilin lebah Dibuat oleh lebah, tetapi tidak mengandung serangga

E904 Shellac Polimer alami yang berasal dari spesies kutu tertentu dari India. Serangga terjebak di resin

913 Lanolin Lilin dari domba. Itu diekskresikan oleh kulit domba dan diekstraksi dari wol.

920–21 l‐Cysteine/l‐cystine Berasal dari protein, termasuk protein hewani dan rambut E966 Lactitol Terbuat dari gula susu 1000 Cholic acid Dari daging sapi (empedu) E1105 Lysozyme Dari telur ayam

a Source: taken from http://www.food‐info.net

118 FALSAFAH SAINS HALAL

Selain E-Numbers yang berasal dari sumber bahan, dalam islam juga terdapat golongan Numbers yang dilarang dan E-Number syubhat (Tabel 3). Di Negara lain penggunaan kode “E” pada label makanan memiliki aturan pelabelan yang berbeda, sebagai contoh :

● E120: cochineal (warna merah dari serangga), menurut Mazhab Hanafi

● E124: jika cochineal red A digunakan

● E441: gelatin, jika dari babi

● E542: fosfat tulang yang dapat dimakan jika berasal dari tulang babi.

Tabel 5.3 E-Numbers yang termasuk golongan haram dan atau syubhat

Nomor E Bahan Makanan Syubhat/Haram

E106 Riboflavin 5‐sodium phosphate Syubhat E120 Cochineal, carmines (hewan) Haram

E140 Chlorophyll, chlorophyll Haram

E161b Lutein Haram

E252 Potassium nitrate, saltpetre Haram E304 Ester asam lemak dari asam

askorbat Syubhat

E322 Lesitin dari lemak hewani Syubhat

E431 Polyoxyethylene Haram

Pada dasarnya E Number di izinkan dan digunakan secara luas di Negara Islam. Namun, bukan berarti semua zat aditif selalu halal, ada beberapa aditif yang dilarang, contohnya E120 dan E904 dilarang karena terbuat dari atau mengandung serangga. E901 di-buat oleh serangga, seperti madu, tetapi tidak mengandung serangga sehingga umumnya dianggap halal. Contoh lain adalah yang menjadi perhatian adalah bahan aditif yang bersumber dari asam lemak,

karena perlu diketahui asalnya dari tumbuhan atau hewan, walau-pun secara kimiawi asam lemak identik, namun komposisi kimianya tidak dapat ditentukan apakah lemak nabati atau hewani. Beberapa aditif yang berfungsi sebagai emulsi juga diketahui bersumber dari bahan yang haram, berikut beberapa pengemulsi yang ditemukan dalam makanan kaleng dan kemasan yang masuk dalam kategori halal.

Tabel 5.4 Beberapa kode number BTP Pengemulsi yang masuk dalam kategori haram

Nomor E Deskripsi pengemulsi

E120 Cochineal: asam lemak dan kuning telur E140 Asam lemak dan fosfat

E141 Asam lemak

E252 Limbah hewani dan nabati

E422 Asam lemak, produk sampingan dalam pembuatan sabun E430 Molekul asam lemak

E431 Asam lemak

E470 Pengemulsi dan stabilisator - garam atau ester asam lemak dari lemak babi

E471 Gliserin dan asam lemak

E472(a) Ester asam asetat dari mono- dan digliserida dari asam lemak

E472(b) Acid ester dari mono‐ dan diglycerides dari asam lemak E472(c.) Ester asam lemak dari mono dan di‐glycerides dari asam

lemak

E472(d) Ester asam tartarat dari mono- dan digliserida dari asam lemak

E472(e) Ester asam mono-diacetyltartaric dari mono‐ dan digliserida asam lemak

E473 Ester sukrosa dari asam lemak

E474 Lemak (lemak babi), lemak (lemak hewan keras), minyak sawit, dll.

E475 Ester poliglicerol dari asam lemak E477 Propilen glikol ester dari asam lemak

120 FALSAFAH SAINS HALAL Nomor E Deskripsi pengemulsi

E478 Ester asam laktat dari gliserol dan propena ‐ 1,2 ‐ diol E481 Sodium stearoyl‐2 lactylate

E482 Calcium stearoyl‐2 lactylate E483 Stearyl tartrate E491 Sorbitan monostearate E492 Sorbitan tristearate (span 65) E494 Sorbitan monooleate (span 80)

Kode Nomer termasuk kategori Haram (tanpa menggunak awalan 'E'):

476 Ester poligliserol dari asam polikondensasi minyak jarak 542 Fosfat tulang yang dapat dikonsumsi

570 Asam stearat 572 Magnesium Stearate

631 Ekstrak daging, sarden kering, dan natrium 5 ‐ inosinate Pengemulsi haram lainnya:

120, 141, 160(A), 161, 252, 300, 301, 433, 435, 422, 430, 431, 471, 472(a.e), 436, 441, 470, 476, 477, 473, 474, 475, 491, 492, 481, 482, 483, 570, 572, 494, 542

F. Tinjauan Singkat Kehalalan dalam Aditif Makanan