• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

1. Penerapan model pembelajaran van Hiele pada konsep geometri bangun datar dalam pelajaran matematika tidak berpengaruh terhadap kemampuan mengaplikasi siswa kelas V SD Negeri Demangan Yogyakarta semester gasal tahun ajaran 2015/2016. Hasil analisis terhadap data penelitian menolak hipotesis penelitian. Berdasarkan uji selisih skor pretest dan posttest I pada kemampuan mengaplikasi diperoleh hasil yang menunjukkan bahwa pada kelompok kontrol memperoleh skor yang lebih tinggi dibandingkan kelompok eksperimen. Pada kelompok eksperimen diperoleh hasil M = -0,74; SD = 1,61;

SE = 0,32, t = -2,31, sedangkan pada kelompok kontrol diperoleh hasil M = - 1,11; SD = 1,22; SE = 0,24; t = -4,55. Hasil dari uji statistik selisih skor pretest- posttest I pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen menunjukkan bahwa Sig. (2-tailed) yaitu 0,36 (atau p > 0,05). Hal itu berarti Hnull diterima dan Hi ditolak yang berarti tidak ada perbedaan yang signifikan dari pretest- postest I, dengan kata lain menolak hipotesis penerapan model pembelajaran van Hiele tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kemampuan mengaplikasi. Model pembelajaran van Hiele mempunyai efek yang kecil terhadap kemampuan mengaplikasi konsep geometri bangun datar, hal ini ditunjukkan dari hasil analisis data koefisien korelasi r = 0,13 dengan persentase pengaruh sebesar 2%.

2. Penerapan model pembelajaran van Hiele pada konsep geometri bangun datar dalam pelajaran matematika berpengaruh terhadap kemampuan menganalis siswa kelas V SD Negeri Demangan Yogyakarta semester gasal tahun ajaran 2015/2016. Hasil analisis terhadap data penelitian mengafirmasi hipotesis

penelitian. Berdasarkan uji selisih skor pretest dan posttest I pada kemampuan menganalisis, diperoleh hasil yang menunjukkan bahwa pada kelompok eksperimen memperoleh skor yang lebih tinggi dibandingkan kelompok kontrol. Pada kelompok eksperimen Harga Sig. (2-tailed) kelompok eksperimen adalah 0,00 (p < 0,05) dengan harga M = -1,13; SD = 0,87; SE = 0,17, t = -6,49. Hnull ditolak dan Hi diterima, artinya ada perbedaan yang signifikan antara skor pretest ke posttest I pada kelompok eksperimen, sedangkan pada kelompok kontrol diperoleh 0,09 (p > 0,05) dengan harga M = -0,58; SD = 1,03; SE = 0,20; t = -2,82, Hnull diterima dan Hi ditolak, artinya tidak ada perbedaan yang signifikanantara seisih skor pretest ke posttest I pada kelompok kontrol. Hasil dari uji statistik selisih skor pretest-posttest I pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen menunjukkan bahwa harga Sig. (2-tailed) yaitu 0,05 (atau p < 0,05). Hal ini berarti Hnull ditolak dan Hi diterima yang berarti ada perbedaan yang signifikan dari pretest-postest I, dengan kata lain mengafirmasi dari hipotesis penerapan model pembelajaran van Hiele berpengaruh secara signifikan terhadap kemampuan menganalisis. Model pembelajaran van Hiele mempunyai efek menengah terhadap kemampuan menganalisis konsep geometri bangun datar, hal ini ditunjukkan dari hasil analisis data koefisien korelasi r = 0,27 dengan persentase pengaruh sebesar 8%.

5.2Keterbatasan Penelitian

1. Penelitian ini hanya terbatas dengan hasil model pembelajaran van Hiele tidak berpengaruh terhadap kemampuan mengaplikasi namun berpengaruh terhadap kemampuan menganalisis.

2. Pada penelitian ini sulit menggunakan metode eksperimental murni sehingga sampel yang diambil secara tidak random.

3. Pelaksanaan pretest dan posttest tidak sesuai dengan jadwal penelitian yang telah dibuat, karena harus menyesuaikan dengan jadwal sekolah dan guru yang bersangkutan.

4. Materi pembelajaran diberikan lebih awal yaitu pada semester satu, seharusnya diberikan pada semester dua.

5.3Saran

1. Pada penelitian selanjutnya perlu ada replikasi dan diuji cobakan ke sekolah- sekolah lain dengan setting yang sama untuk mengetahui model pembelajaran van Hiele berpengaruh atau tidak terhadap kemampuan mengaplikasi.

2. Perlu dilakukan metode eksperimental murni sehingga untuk pengambilan sampel dapat dilakukan secara random.

3. Pretest dan posttest sebaiknya dilakukan pada awal pembelajaran sehingga siswa dapat berkonsentrasi dan hasil pekerjaan siswa dapat maksimal sehingga untuk pemilihan waktu jadwal pretest dan posttest dengan menggunakan model pembelajaran van Hiele sebaiknya harus diperhatikan lebih baik.

4. Seharusnya dalam pemilihan materi harus disesuaikan dengan semester yang sedang berlangsung, sehingga siswa dapat memahami dan mendapatkan materi sesuai dengan semester yang sudah ditentukan.

DAFTAR REFERENSI

Anderson L.W. & Krathwohl, D. R. (2010). Kerangka landasan untuk pembelajaran, pengajaran, dan asesmen. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Anggarani, M. (2009). Penggunaan teori pembelajaran Van Hiele untuk

meningkatkan tingkat dan kualitas berpikir siswa kelas V SD Negeri Timbulharjo pada pokok bahasan Bangun Datar. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.

Basuki, I. (2014). Asesmen pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Cohen, L, Manion & Marrison. (2007). Research menthod in education sixth

edition. Canada : Routledge.

Crowley, M.L. (1987). The van Hiele Model of the Geometric Thought.. Dalam Linquist, M.M. (eds) Learning ang Teaching Geometry, K-12. Virginia: The NCTM, Inc.

Desmita.(2009). Psikologi perkembangan peserta didik. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Fadlillah, M. (2014). Implementasi kurikulum 2013 dalam pembelajaran SD/MI, SMP/MTs, & SMA/MA. Yogyakarta: AR-RUZZ MEDIA.

Field, A. (2009). Discovering statistics using SPSS third edition. London: Sage. Fraenkel, J.R. (2012). How to design and evaluate research in education.

Amerika: McGraw-Hill.

Ghozali, I. (2009). Aplikasi analisis multivariatet dengan program SPSS. Semarang : Universitas Diponegoro.

Halat, dkk. (2008). Reform-based curriculum and motivation in geometry.

Eurasia Journal of Mathematics, Science & Technology Education.Turki: Afyon Kocatepe University.

Hardi. (2009). Pandai berhitung matematika untuk Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah kelas V. Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.

Hasanah, M. N. (2010). Perbedaan kemampuan mengaplikasi dan menganalisis atas penggunaan media Timeline pada mata pelajaran IPS kelas V SD Negeri Percobaan 3 Pakem. Skripsi. Yogyakarta. PGSD Universitas Sanata Dharma.

Heruman. (2007). Model pembelajaran matematika di Sekolah Dasar. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Krathwohl, D.R. (2004). Methods of educational and social science research, an integrated approach (second edition). Illinois: Waveland Press.

Kompasiana (2012). Diakses pada tanggal 26 November 2015 http://www.kompasiana.com/zicohadi/rendahnya-kualitas-pendidikan-di- indonesia_54f5f924a3331184118b45e6

Lestari.(2010). Perbedaan penggunaan media timeline terhadap kemampuan mengaplikasi dan menganalisis pada pelajaran IPS kelas V SD Kanisius Sorowajan. Skripsi. Yogyakarta. PGSD Universitas Sanata Dharma.

Majid, A. (2014). Pembelajaran tematik terpadu. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Mata Pelajaran Matematika untuk Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI). 2006. Diakses pada tanggal 1 November 2015 dari:

https://dirgamath29.files.wordpress.com/2013/05/37-matematika-sd mi.pdf Mateya, M. (2008). Using the van Hiele theory to analyze geometrical conceptualization in grade 12 student: a namibian perspective. Thesis. Rhodes University.

Mulyasa. (2008). Implementasi kurikulum tingkat satuan pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Mulyasana, D. (2012). Pendidikan bermutu dan berdaya saing. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Nasution, N. (1993). Materi pokok psikologi pendidikan. Jakarta: Departemen Ngalimun, (2014). Strategi dan model pembelajaran. Yogyakarta: Aswaja

Pressindo.

Nurgiyantoro, B. (2010). Penilaian pembelajaran bahasa berbasis kompetensi. Yogyakarta: BPFE.

OECD. (2010). PISA 2009 Results: Executive summary. PISA, OECD Publishing. OECD. (2013). PISA 2012 Results: Executive summary. PISA, OECD Publishing. Pareka, P. E. (2014). Pengaruh penggunaan model pembelajaran Van Hiele

terhadap kemampuan memahami pada konsep geometri bangun datar dalam pembelajaran Matematika kelas V SD. Skripsi. Yogyakarta. PGSD Universitas Sanata Dharma.

Permendikbud Nomor 67 Tahun 2013. Diakses pada tanggal 25 Oktober 2014 dari: http://www.05.-B.-Salinan-Lampiran-Permendikbud-No.-67-th-2013- ttg-Kurikulum-SD(1).pdf.

Sanjaya. (2006). Strategi pembelajaran berorientasi standar proses pendidikan. Jakarta: Kencana

Sarwono, J. (2010). PASW statistics 18.Yogyakarta: Penerbit ANDI.

Sudarman. (2000). Pengembangan paket pembelajaran berbantuan komputer materi luas dan keliling segitiga untuk kelas V Sekolah Dasar. Malang. PPS. UM.

Schunk, D. (2012). Learning theories an educational perspective sixth edition. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Setyosari. (2010). Metode penelitian pendidikan dan pengembangan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Setyosari. (2013). Metode penelitian pendidikan dan pengembangan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Supratiknya, A. (2012). Service learning, belajar dari konteks kehidupan masyarakat: paradigma pembelajaran berbasis problem, mempertemukan Jean Piaget dan Lev Vygotsky. Yogyakarta. Universitas Sanata Dharma. Sugiyono. (2014). Metode penelitian pendidikan. Bandung: Alfabeta Bandung. Syah, M. (1997). Psikologi pendidikan dengan pendekatan baru. Bandung: PT

Remaja Rosdakarya.

Walle, J. A. (2008). Matematika sekolah dasar dan menengah. Jakarta: Erlangga. Widiastuti, P. K. (2009). Pengaruh penggunaan metode inkuiri terhadap

kemampuan mengaplikasi dan menganalisis pada mata pelajaran IPA SD Kanisius Kalasan. Skripsi. Yogyakarta. PGSD Universitas Sanata Dharma.

Dokumen terkait