• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II LANDASAN TEORI

2. Menghitung Luas Layang-layang

2.2.1 Penelitian Terdahulu yang Relevan

= 30

Jadi luas kertas yang dibutuhkan Joko untuk membuat layang-layang adalah 30 (Hardi, 2009: 88).

2.2.1 Penelitian Terdahulu yang Relevan

2.2.1.1Penelitian tentang model pembelajaran van Hiele

Penelitian Anggarani (2009) bertujuan untuk mengetahui bagaimana proses pembelajaran yang ditempuh siswa dalam mempelajari bangun datar melalui 5 tahap (fase) pembelajaran menurut teori van Hiele, serta untuk mengetahui bagaimana tingkat dan kualitas berpikir siswa setelah melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan fase-fase dalam teori van Hiele. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (i) siswa-siswa sudah bisa menempuh 5 fase pembelajaran geometri menurut teori van Hiele yaitu fase informasi, fase orientasi terpadu, fase eksplisitasi, fase orientasi bebas, dan fase integrasi dengan baik dan sungguh-sungguh yang dilakukan secara bertahap. (ii) tingkat dan kualitas berpikir siswa dalam geometri meningkat setelah diadakan pembelajaran geometri berdasarkan teori pembelajaran van Hiele. Peningkatan tingkat berpikir siswa dilihat dari peningkatan tahap berpikir geometri siswa, di mana saat pretest semua siswa (27 siswa) masih dalam tahap berpikir visual dan pada saat posttest 22 siswa berada pada tahap visual, 4 siswa berada pada tahap peralihan dari tahap berpikir visual ke analisis dan 1 siswa berada pada tahap analisis, sedangkan kualitas berpikir siswa dapat dilihat dari kualitas jawaban siswa yang semakin baik pada tes geometri akhir (posttest).

Halat (2008) penelitian ini bertujuan untuk membandingkan motivasi siswa kelas VI yang terlibat dalam pembelajaran menggunakan kurikulum yang diperbarui dengan siswa kelas VI terlibat dalam pembelajaran menggunakan kurikulum tradisional. Ada 273 siswa kelas VI, 123 dalam kelompok kontrol dan 150 dalam kelompok eksperimen. Penelitian ini bertempat di utara Florida. Para peneliti menggunakan kuesioner, the Course Interest Survey (CIS) , yang diberikan untuk para siswa dari sebelum dan sesudah 5 minggu perlakuan T-test paired-samples, T-test independent-samples, dan ancovadengan α = 0,05 dipakai

untuk menganalisis data kuantitatif. Penelitian menunjukkan bahwa secara statistik ada perubahan signifikan dalam motivasi antara kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Dengan kata lain kurikulum diperbarui yang dirancang atas dasar teori van Hiele memiliki lebih banyak efek positif dalam motivasi belajar geometri siswa kelas VI daripada menggunakan kurikulum tradisional.

Pareka (2014) penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan model pembelajaran van Hiele terhadap kemampuan memahami pada konsep geometri bangun datar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan model pembelajaran van Hiele berpengaruh terhadap kemampuan memahami.Hal tersebut ditunjukkan berdasarkan hasil analisis statistik parametrik Independent Samples T-test pada perbandingan selisih skor pretest dan posttest pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Pada kelompok eksperimen diperoleh M = 0,69, SE = 0,06, SD = 0,36 dengan harga sig. (2-tailed) sebesar 0,000 (atau p < 0,05). Peningkatan kemampuan memahami pada kelompok eksperimen sebesar 98% dengan efek besar yaitu r = 0,99. Pada kelompok kontrol diperoleh M = 0,07, SE = 0,05, SD = 0,32 dengan harga sig. (2-tailed) sebesar 0,213 (atau p > 0,05). Peningkatan kemampuan memahami pada kelompok kontrol sebesar 4% dengan efek kecil yaitu r = 0,22.

2.2.1.2Penelitian tentang proses kognitif

Penelitian Widiastuti (2009) bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan metode inkuiri pada mata pelajaran IPA tentang materi karya/model mainan yang berhubungan dengan udara yang berkaitan dengan kemampuan kognitif antara lain: kemampuan mengaplikasi dan kemampuan menganalisis siswa kelas IV SDK Kalasan Yogyakarta tahun ajaran 2012/2013. Jenis penelitian yang digunakan adalah kuasi eksperimental tipe non-equivalent control group design. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode inkuiri berpengaruh terhadap kemampuan mengaplikasi tetapi tidak berpengaruh terhadap kemampuan menganalisis. Hal ini ditunjukkan dengan harga Sig. (2-tailed) kemampuan mengaplikasi<0,05 yaitu 0,000. Sehingga Hi diterima maka Hnull ditolak. Pengaruh penggunaan metode inkuiri terhadap kemampuan mengaplikasi tergolong besar dengan nilai r = 0,78 (efek besar) dengan persentase sebesar 60%. Berbeda

dengan kemampuan menganalisis, hasil perhitungan analisis statistik menunjukkan signifikansi data harga Sig. (2-tailed)< 0,05 yaitu 0.052. Sehingga Hnull diterima Hi ditolak. Pengaruh penggunaan metode inkuiri terhadap kemampuan menganalisis tergolong menengah dengan nilai r = 0,39 (efek menegah) dengan persentase sebesar 15,36%.

Penelitian Lestari (2010) bertujuan untuk mengetahui perbedaan penggunaan media timeline terhadap kemampuan mengaplikasi dan menganalisis pada pelajaran IPS kelas V SD Kanisius Sorowajan tahun ajaran 2013/2014. Jenis penelitian yang digunakan adalah kuasi eksperimental tipe non-equivalent control group design. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) terdapat perbedaan yang signifikan dalam penggunaan media timeline terhadap kemampuan mengaplikasi ditunjukkan dengan Sig. (2-tailed)< 0,05 yaitu 0,012 dan (2) terdapat perbedaan terdapat perbedaan yang signifikan dalam penggunaan media timeline terhadap kemampuan menganalisis ditunjukkan dengan Sig. (2-tailed)< 0,05 yaitu 0,000. Dari nilai kedua nilai tersebut maka Hnull ditolak dan Hi diterima artinya ada perbedaan signifikan dalam penggunaan media timeline terhadap kemampuan mengaplikasi dan menganalisis.

Penelitian Hasanah (2010) bertujuan untuk mengetahui perbedaan kemampuan mengaplikasi dan menganalisis atas penggunaan media Timeline

pada mata pelajaran IPS kelas V SD Negeri Percobaan 3 Pakem. Tahun Pelajaran 2013/2014. Jenis penelitian yang digunakan adalah kuasi eksperimental tipe non-equivalent control group design. Hasil penelitian menunjukkan bahwa artinya ada perbedaan signifikan dalam penggunaan media timeline atas kemampuan mengaplikasi dan menganalisis. Hal ini dapat ditunjukkan berdasarkan hasil analisis statistik parametrik Independent-samples t-test harga Sig. (2-tailed)< 0,05 yaitu 0,000 sehingga Hnull ditolak dan Hi gagak ditolak atau diterima artinya ada perbedaan signifikan dalam penggunaan media timeline terhadap kemampuan mengaplikasi dan menganalisis.

Beberapa penelitian mengenai model pembelajaran van Hiele dan kemampuan kemampuan mengaplikasi dan menganalisis, menunjukkan bahwa keduanya dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Tetapi penelitian-penelitian sebelumnya belum ada yang meneliti mengenai model pembelajaran van Hiele

terhadap kemampuan mengaplikasi dan menganalisis, oleh karena itu peneliti akan melakukan penelitian yang berjudul pengaruh penggunaan model pembelajaran van Hiele terhadap kemampuan mengaplikasi dan menganalisis pada siswa V SD Kanisius Wirobrajan Yogyakarta semester gasal tahun ajaran 2015/2016.

2.2.1.3Literature Map

Model Pembelajaran Van Hiele Proses Kognitif

Gambar 2.8 Literature Map

Dokumen terkait