• Tidak ada hasil yang ditemukan

Ketentuan Ukom Dalam Blue Print

Panitia penyelenggara ukom dan para dewan juri memiliki standar yang baku dan jelas terkait proses penilaian hasil ujian kompetensi. Melalui pembahasan ini calon peserta ujian kompetensi akan diberikan gambaran bagaimana penyelenggara ujian kompetensi memberikan hasil penilaian dari ujian yang telah dijawab oleh calon peserta ujian kompetensi.

Tentunya ini adalah prediksi dan asumsi awal untuk calon peserta ujian kompetensi yang sedianya menjadikan pegangan dasar dalam mentaktisi ujian kompetensi yang dilaksanakan nantinya.

Calon peserta ujian mampu menerka-nerka sejak awal berapa yang harus dijawab dengan benar. Setidaknya jika peserta ujian menemukan soal yang dianggap susah, peserta ujian dapat melewatinya atau menandai pilihan jawaban ragu-ragu tersebut dan kemudian lanjut menjawab soal yang lebih mudah. Dengan demikian, analisa dan pertimbangan jumlah soal yang dijawab betul-betul dapat diperhitungkan, berapa yang pasti dijawab dengan benar dan berapa yang ragu-ragu dijawab salah atau benar.

Ingat: ujian kompetensi keperawatan tidak melihat apakah nilai peserta ujian tinggi atau tidak,yang dinilai adalah apakah nilai peserta ujian sudah masuk standar lulus atau belum.

Secara umum perlu calon peserta ketahui bahwa walaupun nilai yang didapatkan sedikit rendah jika dibandingkan dengan nilai yang diharapkan oleh panitai namun hasil ujian peserta ukom nilainya masuk dalam kriteria kelulusan berarti peserta ukom telah dianggap Lulus. Jadi, sebaiknya calon peserta ujian fokus menargetkan hasil ukom

Suksesukom.Com | Tutorial Lengkap Sukses Ukom Keperawatan For

diatas standar. Karena dengan mindset seperti ini calon peserta ukom akan berusaha maksimal mempersiapkan ujian yang akan ditempuh. Agar fokus peserta ukom tepat sasaran maka sebaiknya aturan umum terkait penilaian ukom dewan juri perlu dikenali. Untuk lebih jelasnya berikut penjelasan singkat aturan umum tersebut yang dikutip dari Blue Print ujian kompetensi nasional.

a. Asumsi Score

Secara umum model soal yang dibuat oleh penitia penyelenggara ujian kompetensi adalah pilihan ganda atau Multiple Choise Question (MCQ). Untuk level ahli madya (DIII) soal yang diberikan masih dalam bentuk paper best test (PBT) atau biasa disebut dengan test tulis dengan menggunakan kertas dan untuk profesi ners soal yang diberikan dalam bentuk Computer Best Test (CBT) atau biasa disebut dengan tes tulis komputer.

Aturan yang diberikan pada PBT secara umum seperti pada ujian semester yang dilakukan oleh masing-masing kampus dan dosen, yang beda hanya pada proses pendaftaran, karena harus melalui online atau website panita pelaksana ujian dan dilakukan secara kolektif oleh masing-masing kampus.

Adapun aturan yang diberikan pada CBT ini cukup berbeda dengan ujian test tulis. Soal dijawab dalam komputer, masing-masing peserta ujian mendapatkan satu komputer dan satu set soal. Dan Peserta akan dihubungkan dengan satu server komputer. Server ini yang akan menjadi pusat data dari semua set soal yang ada bagi peserta ujian. Adapun Jumlah soal DIII dan profesi ners sama yaitu sebanyak 180 butir. Adapun waktu yang dibutuhkan untuk menjawab soal yaitu 180 menit. Estimasi dari satu soal yaitu 1 menit. Dan tidak ada penambahan waktu pengerjaan soal. Jumlah dan prosentasi derajat tingkat kesulitan soal ditentukan oleh blue print (cetak biru) soal melalui aplikasi Setter Sipena

Penilaian yang digunakan adalah system satu jawaban benar sama dengan satu poin nilai. Dalam ujian ini tidak mengenal poin nilai

Suksesukom.Com | Tutorial Lengkap Sukses Ukom Keperawatan For

negatif atau nilai hukuman. Total nilai ditentukan berdasarkan total jawaban benar. Dan penilaiannya secara penuh diambil oleh masing-masing tim dewan ahli.

Penegakan penilaian ini agak susah untuk diprediksikan karena belum ada standar yang familiar oleh para peserta ujian terkait dengan cara penilaian panitia dan dewan juri dari hasil jawaban. Walaupun itu sudah ada dalam blue print namun konteksnya belum terlalu jelas. Peserta ujian hanya percaya 100% pengumuman akhirnya saja tanpa memikirkan trik asumsi kelulusan dari hasil jawaban. Olehnya itu, cara yang cukup ampuh menangkal ketidakpastian tersebut dengan cara membuat asumsi score.

Asumsi score adalah pernyataan dan penilaian dini oleh seorang peserta ujian apakah nilai yang didapatkan masuk dalam kriteria lulus atau tidak. Asumsi score ini cukup membantu calon peserta ujian karena dapat menerka-nerka jumlah soal yang akan dijawab. Asumsi score ini dibuat berdasarkan jumlah soal yang akan diujikan. Dengan estimasi presentasi diatas 100 jawaban benar maka peserta ujian sudah bisa dikatakan lulus. Berikut gambarannya yang ditampilkan dalam score tabel.

Tabel . Asumsi Score Jumlah Jawaban Benar Kemungkinan Nilai* Keterangan 180 100 Lulus 175 97 Lulus 165 92 Lulus 160 89 Lulus 155 86 Lulus 150 83 Lulus 145 81 Lulus 140 78 Lulus 135 75 Lulus 130 72 Lulus

Suksesukom.Com | Tutorial Lengkap Sukses Ukom Keperawatan For

125 69 Lulus

120 67 Lulus

115 64 Lulus

110 61 Lulus

95 53 Tidak Lulus

Catatan : * hanya asumsi penulis, kenyataan bisa berbeda

Secara umum, tabel asumsi score ini dibuat untuk taktik atau strategi peserta menghadapi ujian. Taktik ini sebagai gambaran awal score yang akan didapatkan oleh peserta ujian. Sehingga dalam ujian bisa menerka sejak awal berapa score yang akan didapat.

Berikut taktik yang peserta harus lakukan; Jika jumlah soal yang peserta akan hadapi sebanyak 180 soal maka peserta harus menjawab dengan benar minimal sebanyak 110 soal. Artinya jawaban yang dianggap ragu-ragu hanya berkisar 70 soal. Dan pastikan dari 70 soal tersebut peserta bisa prediksikan 50% jawabannya benar. Jika jawaban yang peserta sudah pastikan benar dan ternyata meleset 10% atau sekitar 10 nomor maka jawaban yang meleset tersebut dapat digantikan oleh jawaban ragu-ragu tersebut. Dengan demikian, peserta tetap berada dalam kriteria standar kelulusan.

Asumsi score ini cukup mendongkrak rasa percaya diri peserta ujian. Peserta ujian sedikit mengurangi kesalahannya dalam melangkah pada saat mengerjakan soal ukom. Peserta memiliki target dan taktik sendiri dimana limit waktu yang tersedia dan cukup terbatas dapat dimanajemen secara baik. Dengan demikian harapan kelulusan sangat berpeluang untuk didapatkan.

Ingat: Jawablah soal yang anda anggap mudah. Jika telah melewati standar dari jawaban yang anda telah jawab dan anda anggap benar. Maka selebihnya jawablah dengan tenang dan jangan khawatir salah, karena soal ujian kompetensi tidak memberikan nilai hukuman atau minus.

b. Nilai Batas Lulus

Suksesukom.Com | Tutorial Lengkap Sukses Ukom Keperawatan For

Nilai batas lulus (NBl) ditentukan sebagai cara untuk menjamin bahwa seseorang lulus uji kompetensi memiliki kecakapan yang memadai untuk bisa menjalankan perannya sebagai perawat secara aman dan efektif. NBL ditentukan melalui perhitungan indeks tingkat kesulitan soal oleh panel juri para ahli keperawatan diri berbagai kalangan yang bisa mewakili berbagai kondisi nyata di Indonesia. Dengan cara ini, keadilan NBL dapat dirasakan oleh peserta ujian dari berbagai kalangan, namun tetap memenuhi kaidah professional, sehingga masyarakat penerima layanan dapat diberikan jaminan keamanan dan keefektifan oleh perawat yang telah lulus uji kompetensi.

Keputusan kelulusan dilakukan berdasarkan nilai yang didapat oleh peserta ujian. Kunci jawaban diprogram dalam system komputer. Jika total nilai peserta sama dengan atau lebih dari NBL, secara otomatis peserta lulus. Namun jika nilai total kurang dari NBL, maka peserta dinyatakan tidak lulus.

Suksesukom.Com | Tutorial Lengkap Sukses Ukom Keperawatan For

Tujuh tinjauan kompetensi diatas ini sangat direkomendasikan untuk dijadikan panduan dalam proses belajar mempersiapkan ujian kompetensi. Penulis berasumsi bahwa trik ini cukup optimal untuk mencuri skor nilai ujian kompetensi.

Cukup calon peserta kuasai salah satu dari tujuh tinjauan diatas kemudian ambil beberapa bagian yang persentasinya berjumlah diatas 60%. Pelajari dan dalami materi yang menjadi pilihan calon peserta, dan yang paling menunjang adalah berlatih lebih banyak menjawab contoh soal-soal ukom yang menjadi pilihan calon peserta ukom.