• Tidak ada hasil yang ditemukan

Menaklukkan Soal Kasus Dengan Singkat

TIPS DAN TRIK UJIAN KOMPETENSI A. Strategi Dalam Try Out

E. Menaklukkan Soal Kasus Dengan Singkat

Ujian kompetensi adalah penapisan seorang lulusan keperawatan melalui tes kompetensi. Dalam ujian kompetensi ada beberapa standar yang dijadikan barometer pada peserta ujian sehingga bisa dikatakan lulus ujian kompetensi. Standar tersebut telah diatur dalam Blue Print Kompetensi perawat.

Jumlah soal yang digunakan dalam uji kompetensi adalah 180 soal dan disediakan waktu 3 jam untuk mengerjakannya. Jenis soal yang digunakan adalah soal pilihan ganda (MCQ type A question/dengan 5 alternatif jawaban (a,b,c,d,e). Ada dua metode yaitu PBT (untuk DIII) dan CBT (untuk Ners).

Setiap soal disajikan dalam bentuk vigneet (kasus) yang menggambarkan situasi klinik yang logis. Setiap set soal yang disusun memiliki bobot yang sama. Artinya set soal yang dibuat oleh penyelenggara telah melalui uji statistik dan semuanya dalam bentuk penalaran bukan ingatan.

Calon peserta ukom tidak mesti tegang dan cemas dengan gambaran diatas karena soal ukom nantinya telah dirancang oleh tim penyelenggara sesuai dengan kemampuan dan standar yang telah ditetapkan. Pengalaman penulis menilai bahwa set soal yang disajikan semuanya telah dilewati sejak bangku kuliah hingga praktik klinik. Dan peruntukannya tidak untuk perawat yang berpengalaman atau intermediate tetapi soal dibuat untuk fresh graduate atau peserta didik baru yang baru lulus.

Agar calon peserta nantinya tidak kaget berhadapan dengan soal ukom maka jalan terbaik yang dilakukan adalah banyak berlatih menjawab soal.

Dengan berlatih menjawab soal calon peserta mampu mengenal dan mengetahui gambaran soal ujian kompetensi. Dan kemudian soal-soal tersebut dipecahkan dengan tekhnik-tekhnik yang berbeda sesuai dengan model kasus dalam soal secara tepat dan benar. Misalnya, model soal kasus A dijawab dengan tekhnik A, model kasus B dijawab dengan tekhnik B dan seterusnya.

Selain itu, menaklukkan soal tidak hanya menjawab begitu saja tanpa memperhatikan waktunya. Calon peserta juga perlu mempertimbangkan manajemen waktu dalam menjawab soal, yang idealnya 1 soal dijawab dengan benar dalam waktu 1 menit. Jika tidak, maka soal tidak akan tuntas terjawab semua dengan benar.

Calon peserta dapat menyelesaikan 1 soal dalam satu menit dengan menggunakan metode “menjawab soal dengan singkat”. Metode ini cukup sederhana karena dengan memperhatikan kata kunci yang ada dalam kasus maka soal dapat dijawab dengan mudah. Dan dengan kemudahan ini maka waktu menjawab soal menjadi singkat.

Agar metode tersebut dapat diaplikasikan, dibawah ini dibagikan beberapa contoh kasus yang dapat digunakan oleh calon peserta untuk berlatih menggunakan metode tersebut. Contoh kasus ini disertai dengan pembahasan cara menjawab soal dengan singkat. Yang calon peserta dapat mencontohi tekhnik tersebut dan dapat menerapkannya dalam menjawab soal ukom nantinya.

Berikut contoh kasus yang dibagikan untuk menerapkan metode diatas. 1. Klien berusia 55 tahun mengidap DM tipe 2, mengeluh sering kencing

dan selalu haus. Hasil pemeriksaan gula darah 400 mg/dl, ketone dan gula darah positif. Manakah penyebab munculnya keluhan poliuria pada klien?

a. Peningkatan tekanan hidrostatik b. Dilatasi pembuluh darah

c. Gangguan ekskresi urine d. Osmotik diuresis

Pembahasan: (carilah kata kunci soal)

Untuk menyelesaikan kasus ini maka pengalaman membuat diagram patofisiologi adalah solusinya. Calon peserta tidak diragukan lagi dengan tugas patofisiologinya. Hampir setiap pekan calon peserta mendapatkan

kasus yang menjadi tugas pada saat praktik klinik. Dan model kasus ini dianggap calon peserta dengan mudah dapat dikerjakannya.

Kata kunci pada soal adalah poliuria (sering buang air kecil). Dengan melihat pathways di atas, maka dapat dilihat bahwa hiperglikemia yang disebabkan oleh DM type 2 akan mengakibatkan kelebihan ambang pada ginjal untuk memfiltrasi dan reabsorbsi glukosa (lihat gambar kanan). Kelebihan ini menimbulkan efek pembuangan glukosa melalui urine (glukosuria). Ekskresi molekul glukosa yang aktif secara osmosis menyebabkan kehilangan sejumlah besar air atau yang disebut dengan diuresis osmotic yang kemudian mengakibatkan peningkatan volume air (poliuria). Sehingga jawaban yang tepat adalah D.

Jika calon peserta masih merasa sulit maka seringlah berlatih mengerjakan soal kasus yang sama kemudian buatlah patofisiologinya. Atau berlatihlah membuat patofisiologi kemudian bahasakanlah sendiri alur patofisiologi hasil kerja anda. Latihan ini akan anda rasakan tidak hanya ujian saja, tetapi saat bekerja anda akan terbantu dengan hasil usaha anda. Dan latihan ini akan menjadi nilai tambah buat anda jika semua penyakit anda kuasai patofisiologinya.

2) Nn. S berusia 25 tahun di rawat di ruang A RSU. Nn.S mendapatkan terapi infus RL dengan kecepatan 15 tts/menit. Jika pemberian infus diberikan pada pukul 08.00 WIB, cairan akan habis dan diganti pada pukul………

a. Pukul 17.00 WIB b. Pukul 18.00 WIB c. Pukul 19.00 WIB d. Pukul 20.00 WIB

Pembahasan:

15 x 60 x ??? = 10.000 900 x ??? = 10.000

??? = 10.000 / 900 = 11,11 = 11 Jumlah jam pemberian = 11 jam

Jika infus diberikan pada pukul 08.00 maka akan habis setelah 11 jam pemberian dengan tetasan 15 tpm dan infuse akan diganti pada pukul 19.00 WIB. Jadi, jawaban yang benar adalah C.

Soal seperti ini sebaiknya dijawab dalam waktu singkat. Calon peserta berlatih menjawab model soal seperti ini paling lambat 60 menit dalam satu soal. Ukurannya jika dalam latihan calon peserta masih menggunakan waktu menjawab soal seperti ini lewat dari 1 menit maka sebaiknya berlatih terus. Dan sebaiknya proses perhitungannya tidak menggunakan alat perhitungan atau kalkulator.

3) Suatu ruang rawat dengan 22 pasien yang terdiri dari 3 pasien dengan perawatan minimal, 14 pasien dengan perawatan intermediate dan 5 pasien dengan perawatan total. Maka jumlah perawat yang dibutuhkan untuk jaga pagi adalah?

a. 9 b. 8 c. 7 d. 6

Pembahasan:

Pertanyaan diatas membutuhkan perhitungan dan pemahaman terkait dengan materi perkuliahan manajemen keperawatan. Keseriusan mengikuti perkuliahan dikelas dan mengerjakan laporan klinik akan dapat membantu calon peserta untuk menjawab soal dengan model seperti ini. Untuk menjawab model soal seperti ini maka diperlukan pengetahuan tentang konsep kergantungan pasien dan konsep perhitungan ketenagaan. Menurut Douglas (1984), Loveridge & Cummings (1996) klasifikasi

Kecepatan (tts/mnt) = Volume larutan (ml) x 20 Jumlah jam pemberian x 60mnt

500 ml (1 botol infus) x 20

=

15 tpm

derajat ketergantungan pasien dibagi 3 (tiga) kategori, yaitu perawatan minimal memerlukan waktu 1-2 jam/24 jam. Perawat intermediet memerlukan waktu 3-4 jam/24 jam. Perawatan maksimal atau total memerlukan waktu 5-6/24 jam.

Jumlah perawat yang dibutuhkan pada pagi, sore dan malam tergantung pada tingkat ketergantungan pasien seperti pada tabel ini:

Jumlah Pasien

Klasifikasi Pasien

Minimal Parsial Total

Pagi Siang Malam Pagi Siang Malam Pagi Siang Malam

1 0.17 0.14 0.10 0.27 0.15 0.07 0.36 0.36 0.20 2 0.34 0.28 0.20 0.54 0.30 0.14 0.72 0.60 0.40 3 0.51 0.42 0.30 0.81 0.45 0.21 1.08 0.90 0.60

Tabel diatas ini sudah menjadi ketentuan untuk menghitung jumlah perawat yang akan berjaga sesuai dengan kondisi pasien. Untuk menyelesaikan soal diatas silahkan masukkan masing-masing jumlah pasien yang masuk dalam klasifikasi ketergantungan pasien. Sesuai dengan kasus diatas, pasien minimal care sebanyak 3, intermediate/parsial care sebanyak 14 dan total care sebanyak 5 pasien. Jumlah ini kemudian dikonversikan kedalam tabel diatas sesuai dengan kata kunci dari soal. Kata kunci dari soal yaitu mencari jumlah tenaga perawat yang dibutuhkan jaga pagi. Sehingga rumus yang digunakan hanya jaga pagi saja. Jika soal menanyakan untuk jaga siang dan malam maka tinggal hitung sesuai daftar tabel diatas.

3 x 0.17 = 0.51 (minimal care), 14 x 0.27 = 3.78 (intermediate/parsial), 5 x 0.36 = 1.90 (total care). Setelah dihitung sesuai daftar ktergantungan pasien selanjutnya akumulasikan dari jumlah masing-masing 0.51 + 3.78 + 1.90 = 6.09. Sehingga jumlah tenaga perawat yang dibutuhkan jaga pagi dengan pasien sebanyak 22 orang adalah 6 orang. Jadi, jawabannya adalah D.

a. Fibrilasi Ventrikel b. Sinus Takikardi c. Sinus Bradikardi d. Takikardi

Pembahasan:

Materi EKG bagi lulusan didik saat ini masih cukup sulit untuk diinterpretasi. Karena materinya dalam kurikulum masih terbilang sedikit, dan memang materi EKG ini tidak diajarkan untuk ahli menginterpretasi hanya sebatas paham materi dasarnya saja. Dan hanya yang menjadi prioritas adalah skill pemasangan EKG-nya. Namun, jangan khawatir soal EKG yang keluar pada ujian kompetensi memang dasar-dasarnya saja dan lebih mengarah pada prosedurnya.

Soal yang berhubungan EKG juga termasuk paling sering dimunculkan pada ujian kompetensi. Termasuk model contoh diatas. Untuk menjawab soal diatas maka diperlukan pemahaman dasar gelombang EKG.

Kata kunci pertanyaan diatas adalah irama ekg. Sebelum menjawab calon peserta harus memahami gelombang EKG. Gelombang EKG secara umum terdiri atas PQRST, masing-masing adalah gelombang P, gelombang QRS, gelombang Q, gelombang R, gelombang S, dan gelombang T. Seperti gambar dibawah ini:

Setiap beat memiliki gelombang EKG yang sempurna yaitu PQRST dan irama yang normal yaitu sinus ritme atau irama reguler. Syarat Irama normal yaitu antara interval R-R harus sama. Dan syarat Heart Rate/frekuensiJantungnormal yaitu 60-100x/menit. Dan untuk mengetahui normal atau tidak HR yaitu dengan cara menghitung kotak kecil atau kotak besar dari setiap beat gelombang EKG diatas. 300/jumlah kotak besar antara R-R atau 1500/jumlah kotak kecil antara R-R. HR Jika lebih dari normal maka disebut dengan takikardi dan dibawah normal disebut bradikardi.

Soal diatas sangat sederhana dimana yang ditanyakan adalah iramanya saja. Sebelum menjawab lihat beat secara keseluruhan apakah gelombangnya lengkap dan normal. Jika dilihat gambar diatas gelombangnya lengkap dan normal, karena geompang P selalu diikuti gelombang kompleks QRS dan gelombang T. Selanjutnya hitung kotak kecil antara R beat pertama ke R beat selanjutnya. Gambar diatas menunjukkan interval R-R nya sama yaitu 14 kotak kecil. Berarti kesimpulan pertama irama gelombang diatas sinus reguler atau iramanya teratur. Namun, kesimpulannya belum berakhir karena pilihan jawaban tidak ada sinus reguler yang ada hanya takikardi dan bradikardi.

Pada penjelasan sebelumnya untuk mengetahui apakah takikardi atau bradikardi maka dilakukan perhitungan interval R-R atau 1500/14 adalah 107. Ternyata jumlah interval antara interval antara R-R yaitu lebih dari 60-100x/menit. Berarti HR gambar diatas adalah takikardi. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa irama gambar EKG diatas adalah sinus takikardi. Jadi, jawaban yang tepat adalah B. Sinus Takikardi.

5) Seorang klien akan dipasangi NGT untuk memenuhi kebutuhan nutrisinya. Keadaan umum klien buruk, tekanan darah 100/50 mmHg, nadi 105 kali/menit, respirasi 27 kali/menit, dan suhu badan 39 C.ᴼ

R-R = 14 R-R = 14 R-R = 14

Seorang perawat sudah memposisikan kepala ekstensi. Apa tindakan selanjutnya yang harus dilakukan perawat?

a. Memberikan jelly pada NGT b. Membersihkan lubang hidung c. Memasukkan NGT

d. Meminta klien untuk menelan selang NGT

e. Meminta izin pada klien bahwa NGT akan dimasukkan Pembahasan:

Kata kunci pada kasus ini adalah NGT dan memposisikan kepala ekstensi. Jadi setelah ekstensi kepala tindakan selanjutnya yaitu (A) memberikan jelly pada NGT.

Soal kasus diatas merupakan salah satu keterampilan seorang perawat. Dan saat praktik klinik keterampilan pemasangan NGT ini cukup mudah didapatkan pengaplikasiannya. Tidak hanya di lapangan, di laboratorium kampus juga didapatkan baik melalui teori maupun prakteknya.

Demikianlah contoh kasus untuk penerapan metode “menjawab soal dengan singkat”, calon peserta dapat menerapkannya pada contoh soal yang lainnya. Dan prinsipnya cuma satu yaitu rajin berlatih.

Jika calon peserta menemukan soal tindakan prosedur, calon peserta jangan khawatir untuk tidak bisa menjawab dengan singkat. Ternyata soal dengan model tersebut cukup mudah untuk menjawabnya karena tindakan prosedur cukup familiar pada saat praktik di laboratorium dan klinik. Dengan bekal laboratorium skill dan praktik klinik maka soal tindakan prosedur dapat terpecahkan dengan mudah. Dan model soal tersebut cukup menggembirakan karena model soal seperti itu cukup banyak keluar pada saat ujian kompetensi. Untuk lulusan DIII soal prosedural knowledge sekitar 45-55% atau sekitar 80-90 dan lulusan Ners sekitar 20-25% atau 40-50 nomor dari 180 soal yang diujiankan. Jadi, sangat disayangkan jika calon peserta tidak lulus karena model soal tindakan keperawatan cukup banyak muncul pada soal ujian kompetensi.

Ingat: jika calon peserta serius saat laboratorium skill dan praktik klinik maka soal diatas cukup mudah dikerjakan. Maka dari itu berlatihlah kembali kemampuan skill yang belum dikuasai atau buka kembali bukunya yang berhubungan dengan prosedural knowledge. Ulangi atau baca kembali prosedurnya, usahakan anda mengulangi hingga 40 kali.

Dibawah ini beberapa materi ujian tentang prosedural knowledge yang bisa calon peserta ukom pelajari sebagai bekal persiapan ujian kompetensi, yang nantinya jika terdapat soal dengan model tindakan keperawatan calon peserta dapat dengan mudah menjawabnya.

Berikut tabel materi ujian tentang prosedural knowledge yang dikutip dari buku panduan pelaksanaan uji kompetensi keperawatan:

Tindakan Ket.

1. Menggunakan prinsip pencegahan universal (universal/standart precautions)

2. Memberikan privasi klien

3. Memberikan dukungan emosi bagi klien/keluarga 4. Meningkatkan harga diri klien

5. Memeriksa tanda-tanda vital (Nadi, Temperatur, Tekanan darah, pernafasan)

6. Verifikasi identitas klien

7. Menggunakan tekhnik antiseptic 8. Mengkaji tanda tanda infeksi

9. Menampung specimen untuk pemeriksaan

10. Klarifikasi resep atau order dari pihak lain lain 11. Evaluasi respon atau order dari pihak lain

12. Memonitor reaksi yang tidak diharapkan dari tindakan/prosedur

13. Memberikan medikasi oral, subkutan, intrakutan, IM, IV dan Topical

14. Mengidentifikasi riwayat alergi

15. Mengikuti prinsip 6 benar dalam pemberian obat 16. Mengkomunikasikan prinsip 6 benar pemberian obat 17. Mengkaji skala nyeri

18. Memastikan alat-alat berfungsi baik sebelum digunakan 19. Melepas alat yang digunakan/menempel pada klien

dengan aman

20. Mencegah komplikasi atas kondisi-kondisi klien

21. Mengidentifikasi resiko kerusakan lingkungan yang berdampak bagi keselamatan klien

22. Intervensi untuk mengatasi gangguan integritas kulit 23. Melakukan pemeriksaan neurologis dan sirkulasi 24. Memonitor hasil diagnostic atau laboratorium

25. Memahami perintah untuk merawat klien 26. Memberikan terapi oksigen sesuai order 27. Memberikan terapi inhalasi

28. Melakukan suction

29. Berpartisipasi dalam kesiagaan bencana di RS dan masyarakat

30. Mengidentifikasi mekanisme koping individu 31. Membantu mobilisasi dengan atau tanpa alat

32. Membantu memenuhi kebutuhan sehari-hari klien (ADL) 33. Memonitor intake dan output cairan

34. Memonitor dan merawat hidrasi dan nutirisi klien 35. Memasang, merawat dan melepas infuse

36. Melakukan pengkajian ulang terfokus

37. Memasang, merawat dan melepas kateter urine 38. Memasang dan melepas NGT

39. Memberikan obat atau makanan via NGT

40. Mengatasi nyeri dengan tindakan non farmakologis 41. Memasang dan melepas bidai

42. Melepas jahitan luka

43. Merawat klien dengan traksi 44. Melakukan ROM aktif/pasif 45. Membuat laporan shift jaga

46. Memperbaharui rencana keperawatan

47. Memberikan intruksi verbal/tulis untuk pemulangan klien 48. Membandingkan perkembangan penyembuhan normal dan

tidak normal

49. Membantu meringankan proses kehilangan 50. Melakukan resusitasi jantung paru

51. Memasang EKG

52. Merawat klien dalam fase pemulihan atau sedasu moderat 53. Merawat klien tidak sadar

Prinsip pembelajarannya cukup sederhana yaitu cukup baca kembali proseduralnya dan dipraktikkan. Calon peserta bisa memvisualisasi dengan instumen lain sesuai kondisi yang tersedia. Penyertaan video saat mengulangi materi ini akan mempertajam ingatan calon peserta ukom. Setelah calon peserta mengulangi materi diatas dan yakin sudah dikuasai,

silahkan centang materi tersebut dikolom katerangan dan selanjutnya berpindah ke materi yang lainnya atau belum dikuasai.