• Tidak ada hasil yang ditemukan

TUTORIAL PERTAMA INFORMASI TERBARU UJIAN KOMPETENSI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "TUTORIAL PERTAMA INFORMASI TERBARU UJIAN KOMPETENSI"

Copied!
180
0
0

Teks penuh

(1)

TUTORIAL PERTAMA

INFORMASI TERBARU UJIAN KOMPETENSI A. Dasar Informasi Bagi Calon Peserta Ukom

“Bacalah dengan (menyebut) nama Rabbmu Yang menciptakan, Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Rabbmulah Yang Maha Pemurah. Yang mengajar (manusia) dengan perantaraan qolam (pena). Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.” (QS. Al ‘Alaq: 1-5).

Seperti inilah redaksi terjemahan dalam kitab suci Al-qur’an umat Islam yang menyerukan agar setiap umat manusia membaca. Firman Allah pertama ini turun untuk Rasulullah Muhammad SAW agar beliau membaca dan menyerukan kepada umat manusia bahwa dasar untuk mengetahui ilmu Allah adalah dengan membaca.

Didalam Al-Qur’an ada beberapa ayat yang memerintahkan kepada umat manusia untuk membaca. Tujuannya adalah agar manusia menjadi pintar dan cerdas. Mampu mengetahui baik dan buruk. Mampu memikirkan bahwa seluruh alam jagad raya ini hanya Allah yang menciptakan dan mengaturnya. Sumber kehidupan dan kematian hanya Allah yang mengetahuinya.

Perintah Allah SWT untuk membaca yang ditujukan kepada Rasulullah –shallallahu ‘alaihi wa sallam agar beliau menjadi lebih pintar dan tahu akan ilmu dan pengetahuan yang sumbernya hanya dari Allah SWT. Dengan membaca beliau mampu mengajari manusia kearah yang lebih baik.

Perintah membaca tidaklah dikhususkan kepada beliau saja, akan tetapi kepada seluruh umat manusia. Begitupun kepada calon peserta ujian kompetensi keperawatan dengan membaca maka seluruh informasi terkait dengan ukom dapat lebih dini dipahami. Dengan membaca

Suksesukom.Com | Tutorial Lengkap Sukses Ukom Keperawatan For

(2)

persiapan ujian kompetensi lebih banyak dan tertarget. Dan dengan membaca aturan dari ujian kompetensi dapat ditaati dan sanksinya dapat dihindari. Dengan demikian, membaca adalah bekal atau dasar informasi yang paling menunjang kelulusan ujian kompetensi keperawatan. Dan hal inilah yang paling membantu dan sangat menunjang untuk memperoleh predikat lulus ujian kompetensi.

B. Tujuan Update Informasi Bagi Calon Peserta Ukom

Membaca adalah suatu proses yang dilakukan serta digunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan yang disampaikan penulis melalui media bahasa tulis (Tarigan, 1984). Mambaca adalah proses pengumpulan pesan dari berbagai referensi untuk mendapatkan informasi.

Informasi yang terkait dengan ujian kompetensi sangat banyak macamnya. Secara umum dapat dikemukakan bahwa informasi itu dapat berasal dari sebelum ujian, saat ujian dan pasca ujian. Secara khusus akan dijelaskan secara bertahap pada tutorial selanjutnya.

Mengapa seorang calon peserta ujian kompetensi perlu tahu dan paham update informasi secara konsisten. Secara umum adalah agar calon peserta ujian kompetensi mengetahui secara jelas dan gamblang aturan dan sanksi dari ujian kompetensi serta memahami prosedur pendaftaran ujian kompetensi. Tentunya dengan pemahaman ini peserta ujian tidak bingung dan bertanya-tanya lagi tentang ukom pada saat menjalani proses persiapan hingga ujian berlangsung.

Adapun secara khusus tujuan update informasi oleh calon peserta ujian kompetensi yaitu:

1. Lebih dini siap menghadapi ujian.

Seorang peserta ujian kompetensi dikatakan siap sejak dini jika pada saat perkuliahan, saat didalam laboratorium, saat pengerjaan tugas dan saat praktek klinik rajin memperbaharui informasi dan

Suksesukom.Com | Tutorial Lengkap Sukses Ukom Keperawatan For

(3)

membekali dirinya dengan ilmu keperawatan. Waktu-waktu proses pembelajaran tersebut sangat menunjang persiapan ujian kompetensi. Model soal ujian kompetensi adalah bentuknya kasus, seorang calon peserta yang telah banyak mendengar, mengerjakan tugas dan mempraktikkan kasus-kasus yang didapat saat proses belajar diatas akan lebih mudah mencerna soal ujian dan memutuskan jawaban dari kasus tersebut. Tanpa keseriusan dalam proses belajar diatas maka seorang calon peserta sedikit susah untuk menjawab soal. Dapat dianalogikan bahwa proses belajar diatas sama halnya dengan resep belajar, semakin banyak resep belajar yang diketahui dan diperbaharui maka semakin banyak pula jenis kasus soal yang dapat dijawab.

2. Lebih mandiri menghadapi ujian kompetensi.

Seorang calon peserta ukom yang malas mencari sendiri aturan dan petunjuk mengenai ukom maka peluang kelulusannya lebih kecil. Penulis mengasumsikan bahwa beberapa pengalaman membuktikan para peserta ukom yang gagal ujian disebabkan karena apatisnya mencari informasi terbaru mengenai ukom.

Menunggu informasi dari teman, dosen ataupun dari panitia ujianakan memperboros waktu calon peserta untuk mempersipakan ukom anda. Padahal jika seorang calon pesertalebih mandiri mencari tahu informasi tentang ukom maka semua informasi yang pudar tersebut akan lebih jelas. Misalnya, syarat ukom, cara registrasi ukom, biaya ukom, hingga pengumuman ukom. Informasi ringan ini sebaiknya diketahui dan dipahami sejak dini, sehingga beban tidak terlalu fokus pada informasi aturan ukom akan tetapi fokus pada pendalaman materi. Seperti mengulangi materi-materi perkuliahan atau lebih fokus memperdalam pembahasan contoh soal ujian kompetensi.

3. Calon peserta ukom lebih percaya diri.

Seorang peserta yang mengetahui informasi secara akurat dan informasi tersebut diperbaharui sesuai dengan periode ujian, maka

Suksesukom.Com | Tutorial Lengkap Sukses Ukom Keperawatan For

(4)

bebannya akan lebih ringan dan lebih santai menjalani ujian. Kegelisahan dan kepanikan tidak akan muncul saat ujian. Misalnya, calon peserta ujian yang telah melewati try out ujian kompetensi akan lebih percaya diri, tidak banyak bertanya dan tidak mengganggu temannya karena lebih familiar menggunakan perangkat ujian dibanding dengan yang tidak sama sekali paham atau tidak tahu menggunakan perangkat ujian tersebut.

4. Calon peserta lebih mampu mengatur/mensetting kejadian diluar perencanaan ujian.

Misalnya, calon peserta harus mengetahui aturan terkait ujian dengan model CBT dimana salah satunya adalah calon peserta wajib mempersiapkan alat tulis menulis. Tujuannya yaitu sebagai pengganti ujian komputer jika tiba-tiba komputer yang digunakan ujian padam dan tidak memungkinkan lagi ujian dengan model CBT. Maka akan dilakukan ujian dengan model PBT atau ujian dengan menggunakan kertas. Otomatis seorang peserta yang tahu dan siap dengan aturan ini akan lebih termudahkan dibanding dengan orang yang tidak tahu atau cuek dengan aturan ujian. Sehingga orang yang tidak siap dan cuek dengan persiapan tersebut dapat diperkirakan ujiannya akan menjadi gagal dan tidak lulus.

5. Waktu persiapan ukom lebih terencana dan terprogram.

Seorang peserta ukom yang jauh-jauh hari telah mengetahui waktu pelaksanaan ujian kompetensi akan lebih banyak mempersiapkan waktunya untuk belajar dan memperdalam materi-materi yang kemungkinan besar akan muncul diukom. Aktifitasnya akan terencana, fokus dan terprogram, karena ada target yang ingin diraihnya. Hal ini sangat berbeda dengan peserta ujian yang sama sekali apatis dengan waktu pelaksaanaan ujian. Mereka akan lebih santai menghadapi ujian. Mereka lebih mengandalkan keajaiban keberuntungan dan rejeki. Mereka lebih banyak sistem kebut semalam. Belajar hanya semalaman untuk ujian yang efeknya akan

Suksesukom.Com | Tutorial Lengkap Sukses Ukom Keperawatan For

(5)

berpengaruh pada masa depannya. Dan hasilnya dari pengalaman ukom beberapa periode, mereka dengan model pembelajaran seperti ini banyak yang mengalami kegagalan.

6. Ketakutan calon peserta ujian lebih terasa.

Takut bukan berarti pasrah, tetapi takut itu adalah jalan untuk menuju keberanian. Seorang calon peserta yang selalu update informasi terkait perbandingan kelulusan dan yang tidak lulus akan menjadi penilaian tersendiri buat para calon peserta ukom. Dengan mengetahui informasi persentasi lulus dan tidak lulus dari hasil ujian, maka ketakutan seorang peserta ujian akan lebih terasa. Dimana calon peserta ukom lebih mawas diri dan akan berusaha untuk tidak masuk dalam kriteria tidak lulus. Dan ketakutan ini akan menjadi batu loncatan oleh calon peserta ukom untuk berani melangkah dengan cara memperbanyak jam belajar.

7. Lebih siap bertempur dengan soal ujian kompetensi.

Seorang peserta ujian yang mengetahui informasi mengenai model soal ujian, maka mereka akan lebih ekspansif melakukan pendalaman analisa soal-soal kasus keperawatan. Calon peserta lebih banyak menghafal dan mengulang materi yang membingungkan atau tidak dikuasai.

8. Lebih Sigap mempersiapkan kebutuhan ujian kompetensi.

Calon peserta ukom yang update informasi lebih mudah mempersiapkan kebutuhan terkait persyaratan ujian kompetensi. Misalnya, kepastian data/NIM calon peserta di PDPT (Pangkalan Data Perguruan Tinggi) DIKTI, surat tentang keputusan hasil yudisium bagi yang belum wisuda atau scan ijazah dalam bentuk zip.rar bagi calon peserta yang telah mendapatkan ijazahnya. Sedangkan calon peserta yang sedikit apatis dengan informasi ukom maka dapat dipastikan akan mengalami kebingung terhadap informasi baru, apalagi jika tiba-tiba namanya tidak terdaftar sebagai peserta ujian kompetensi.

Suksesukom.Com | Tutorial Lengkap Sukses Ukom Keperawatan For

(6)

9. Lebih waspada dengan jurang kegagalan.

Informasi yang terupdate tentang prosentasi kelulusan setiap periode ujian memberikan sedikit terapi kecemasan dan disisi lain menambah semangat untuk lebih giat belajar. Hasil Ukom periode September 2015 sebanyak 31.100 peserta ukom yang tidak lulus dari 89.337 peserta ukom (Dikti,2015). Informasi ini membuktikan bahwa calon peserta masih banyak yang belum waspada dan takut dengan jurang kegagalan.

Beberapa tujuan update informasi diatas melalui membaca memberikan efek yang sangat istimewadalam rangka kelulusan calon peserta. Calon peserta tidak hanya siap dari segi keilmuwan tetapi dari segi kebutuhan fisik dan administrasi calon peserta juga siap. Dengan demikian, calon peserta yang ingin lulus ujian kompetensi harus rajin membaca informasi yang berhubungan dengan ujian kompetensi keperawatan. C. Siapa Yang Harus Update Informasi Ukom?

Ujian adalah bentuk tes kemampuan yang ditujukan kepada seseorang yang ingin mendapatkan pengakuan apakah memiliki kompetensi atau tidak. Kompetensi merupakan seperangkat tindakan cerdas, penuh tanggungjawab yang dimiliki seseorang sebagai syarat untuk dianggap mampu oleh masyarakat dalam melaksanakan tugas-tugas dibidang pekerjaan tertentu (Kepmendikbud No 045/U/2003). Jadi, Uji kompetensi merupakan suatu proses untuk mengukur pengetahuan, keterampilan, dan sikap sesuai dengan standar profesi guna memberikan jaminan bahwa mereka mampu melaksanakan peran profesinya secara aman dan efektif di masyarakat. Salah satu profesi pekerjaan yang perlu mendapatkan ukuran pengetahuan dan keterampilan apakah sesuai standar kompetensi atau tidak adalah profesi perawat.

Perawat adalah mereka yang memiliki kemampuan dan kewenangan melakukan tindakkan keperawatan berdasarkan ilmu yang dimilikinya, yang diperoleh melalui pendidikan keperawatan (UU RI NO 23 tahun

Suksesukom.Com | Tutorial Lengkap Sukses Ukom Keperawatan For

(7)

1992). Pendidikan keperawatan di Indonesia mengacu kepada UU No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Pendidikan keperawatan adalah proses pendidikan yang diselenggarakan di Perguruan Tinggi untuk menghasilkan berbagai lulusan Ahli Madya Keperawatan, Ners, Magister Keperawatan, Ners Spesialis, dan Doktor Keperawatan.

Jenis pendidikan perawat adalah pendidikan akademik, vokasi, dan profesi. Pendidikan akademik merupakan pendidikan yang diarahkan terutama pada penguasaan ilmu pengetahuan. Pendidikan vokasi merupakan pendidikan yang diarahkan terutama pada kesiapan penerapan keahlian tertentu sebagai perawat. Pendidikan profesi merupakan pendidikan yang diarahkan untuk mencapai kompetensi profesi keperawatan.

Mengacu pada proses pendidikan perawat dan syarat peserta calon peserta ukom maka yang harus update informasi terkait ujian kompetensi adalah mahasiswa Ahli Madya dan Profesi Ners atau secara khusus lebih ditekankan pada lulusan Ahli Madya dan Profesi Ners yang belum mengikuti ujian kompetensi atau sudah mengikuti tetapi belum lulus.

D. Informasi Penting Yang Harus Di update Oleh Peserta Ukom

Ujian kompetensi adalah bentuk seleksi pemerintah melalui konsil profesi kepada lulusan pendidikan keperawatan melalui tes standar kompetensi. PPNI (2009) mengartikan kompetensi merupakan kemampuan seseorang yang dapat diobservasi yang mencakup pengetahuan, keterampilan dan sikap dalam menyelesaikan suatu pekerjaan atau tugas dengan standar kinerja performance yang ditetapkan.

Standar kompetensi adalah ukuran kemampuan seseorang melalui identifikasi dan reorganisasi. Adanya ukom maka proses penjaminan

Suksesukom.Com | Tutorial Lengkap Sukses Ukom Keperawatan For

(8)

mutu pendidikan dan manfaat pendidikan dapat dirasakan kepada seluruh masyarakat melalui kemampuan, pengetahuan dan keahliannya. Ujian kompetensi adalah proses akhir dari pendidikan (exit exam) keperawatan. Dengan menuntaskan proses akhir ini maka jalan menuju dunia kerja akan lebih terbuka dan mudah dijalani. Sebagai calon peserta ukom informasi yang berhubungan dengan ujian kompetensi harus diperbaharui. Hal ini sangat penting sebagai bekal dalam mempersiapkan ujian kompetensi keperawatan. Adapun beberapa informasi yang harus diperbaharui oleh calon peserta ukom adalah: 1. Standar kompetensi keperawatan. Informasi ini sangat penting dan

paling mendasar untuk diketahui karena seluruh area dalam kompetensi keperawatan akan diujikan. Soal-soal ujian kompetensi tidak akan keluar dari jalur standar kompetensi tersebut. Olehnya itu, seorang calon peserta yang paham dengan standar kompetensi perawat maka peluang kelulusannya lebih terbuka lebar.

2. Blue print ujian kompetensi keperawatan. Blue print ini sama halnya dengan panduan ujian kompetensi keperawatan. Konten dan materi dalam blue print ini sangat fundamental sekali untuk diketahui oleh seorang calon peserta ukom. Beberapa contoh isi dari blue print adalah metode ujian, penetapan standar kelulusan, jumlah dan format soal, presentasi wujud soal, kesetaraan set soal, dan kaidah dalam pembuatan soal. Tidak hanya itu persentasi soal yang akan diujikan melalui standar kompetensi keperawatan juga ada dalam blue print tersebut.

3. Prosentasi kelulusan setiap periode ujian

4. Syarat peserta ujian kompetensi keperawatan.

5. Waktu pelaksanaan dan pengumuman ujian kompetensi keperawatan. Waktu ini erat kaitannya dengan perencenaan peserta ujian kompetensi. Dengan mengetahui jadwal pelaksanaan dan pengumuman ujian kompetensi maka peserta ujian lebih dini respon

Suksesukom.Com | Tutorial Lengkap Sukses Ukom Keperawatan For

(9)

untuk mempersiapkan bekal yang lebih matang sebelum menempuh ujian kompetensi keperawatan.

6. Aturan dan sanksi ujian kompetensi keperawatan.

7. Prosedur pelaksanaan ukom; sebelum, saat dan setelah ujian.

8. Model soal ujian kompetensi. Model soal jenjang ahli madya dan profesi ners sedikit berbeda. Ahli madya lebih ditekankan pada implementasi keperawatan sedangkan profesi ners yang ditekankan adalah diagnosa dan perencanaan keperawatan.

9. Pasca ujian. Bagi yang dinyatakan lulus maka informasi terkait pengurusan sertifikat kompetensi dan berkas STR adalah hal yang sangat urgen untuk diketahui. Karena jika dibiarkan dan hasil pengumumuan tidak direspon secepatnya pasca kelulusan maka STR akan lambat keluar. Biasanya STR keluar setahun kemudian. Jika tidak diurus berarti akan bertambah panjang waktu keluarnya STR. Jadi, segera diurus dan pastikan dana yang dikeluarkan sesuai dengan aturan yang ditetapkan. Adapun yang tidak lulustetap menunggu informasi jadwal ujian selanjutnya.

E. Sumber Update Informasi Ukom

Setelah beberapa kali dilakukan ujian kompentensi sejak tahun 2013 hingga tahun 2015 ada banyak sumber informasi yang calon peserta ukom bisa dapatkan. Selama ini aturan dari periode ujian ke periode selanjutnya itu sama, kalaupun ada perbedaan aturan atau model ujian maka panitia pelaksana ujian kompetensi mensosialisasikan aturan dan model ujian tersebut. Jadi, jangan khawatir dengan aturan baru karena semuanya akan diinformasikan kepada calon peserta.

Sosialisasi dan edukasi aturan atau model ujian baik secara tertulis dan non tertulis selalu disampaikan oleh panitia pelaksana ukom. Cuman calon peserta ukom yang biasanya sedikit bingung mencari dan memperbaharui data dan informasi terkait ujian yang akan dijalaninya. Dan tentunya ini adalah trik yang buruk buat calon peserta ukom karena akan menjadi penghambat kelulusan ujian kompetensi. Jadi, kegagalan

Suksesukom.Com | Tutorial Lengkap Sukses Ukom Keperawatan For

(10)

dalam ujian kompetensi itu pada dasarnya ditentukan oleh peserta ukom, bukan panitia ataupun dosen dan teman.

Membaca informasi terkait dengan ujian kompetensi adalah hal paling utama dalam kelulusan ujian. Terbukanya pintu informasi secara lebar-lebar yang berhubungan dengan ukom adalah jalan terbaik dan tepat buat calon peserta ukom. Perencanaan lebih matang sehingga motivasi belajar lebih melejit dan materi ujian kompetensi akan lebih mendalam untuk dikuasai.

Ada beberapa sumber informasi yang calon peserta bisa dapatkan agar informasi ujian kompetensi dapat terbaharui. Berikut beberapa sumber informasinya.

1. Panitia ujian kompetensi nasional. Calon peserta dapat menanyakan info atau data yang ingin diperbaharui melalui panitia. Silahkan calon peserta langsung bertanya ke panitia pusat melalui laman

http://tanya.dikti.go.id pada jam kerja pkl 09.00-15.00 WIB.

2. Calon peserta bisa mentaktisi pembaharuan informasi ini melaui keikutsertaan calon peserta pada seminar atau workshop yang bertajuk ujian kompetensi. Calon peserta bisa secara langsung interaktif kepada panitia penyelenggara ukom. Calon peserta juga akan mendapatkan informasi yang sangat berharga seluruh yang berhubungan dengan ujian kompetensi. Seperti seminar dan workshop pada gambar ini.

Suksesukom.Com | Tutorial Lengkap Sukses Ukom Keperawatan For

(11)

3. Panitia pembantu/lokal, misalnya: pengawas ujian. Pengawas ujian ini biasanya berasal dari kampus seperti dosen atau staf jurusan keperawatan. Dosen atau staf yang pernah terlibat dalam pengawas ujian adalah sumber informasi yang bisa calon peserta tanyakan yang berhubungan dengan ujian kompetensi. Model soal beserta cara penilaian hasil jawaban dan bahkan seluruh item yang berhubungan dengan ujian kompetensi bisa ditanyakan pada dosen atau staf.

4. Lulusan atau senior yang sudah ikut dan lulus ukom. Sebaiknya tanyakan pada senior yang telah lulus ukom. Informasi yang telah dikumpulkan dan telah dialami oleh lulusan akanmenambah referensi informasi ukom sekaligus mendapat dorongan motivasi untuk lebih giat lagi belajar.

5. Buku yang berhubungan dengan ujian kompetensi. Buku juga termasuk sumber informasi yang cukup praktis buat calon peserta ukom. Buku dapat memberikan gambaran tentang ujian kompetensi mulai sejak sebelum ujian, saat ujian hingga setelah menyelesaikan ujian kompetensi. Tidak hanya itu saja, buku juga menyediakan beberapa gambaran contoh soal ujian kompetensi yang bisa calon peserta jadikan bahan pembelajaran persiapan ukomnya.

Suksesukom.Com | Tutorial Lengkap Sukses Ukom Keperawatan For

DIII dan Ners 11

(12)

6. Try out atau latihan menjawab soal. Hampir setiap kampus memberikan try out kepada calon peserta ukom. Ada yang hanya try out tanpa pembahasan dan ada juga try out dengan pembahasan soal. Selain kampus, Lembaga/organisasi perawat juga memberikan try out pada calon peserta ukom. Kelebihan dari tryo ut yang dilaksanakan oleh lembaga/organisasi keperawatan ini karena memberikan gambaran real aturan pelaksanaan ujian. Mulai dari pendaftaran, proses karantina, proses ujian dengan menggunakan aplikasi CBT dan pengumuman kelulusan. Semua model dan konsep ukom dapat diperbaharui pada saat mengikuti try out pada lembaga/organisasi tersebut.

7. Laman/Situs/website resmi penyelenggara ujian kompetensi nasional. Calon peserta bisa langsung mengecek informasi yang berhubungan dengan ujian kompetensi. Dalam situs resmi ini calon peserta akan lebih banyak mengetahui informasi tentang ukom. Seperti; syarat, prosedur, pengumuman dan jadwal ujian kompetensi. Peserta juga bisa mendapatkan informasi yang berhubungan dengan presentasi hasil ujian kompetensi. Silahkan anda kunjungi laman resminya disini http://ukperawat.dikti.go.id/, http://ukners.dikti.go.id/ dan

http://dikti.go.id/.

Anda bisa lihat contoh dibawah ini:

Suksesukom.Com | Tutorial Lengkap Sukses Ukom Keperawatan For

(13)

Sumber: http://ukperawat.dikti.go.id/ (laman resmi ukom untuk D3 keperawatan)

Sumber: http://ukners.dikti.go.id/ (Laman resmi ukom untuk profesi Ners )

Suksesukom.Com | Tutorial Lengkap Sukses Ukom Keperawatan For

(14)

Sumber: http://dikti.kemdikbud.go.id/ atau http://dikti.go.id/ (Laman resmi RISTEDIKTI sebagai penyelenggara pusat UKOM Nasional) saat ini laman dikti berubah menjadi http://www.ristek.go.id/ .

Beberapa sumber informasi diatas sangat membantu menemukan titik terang dan kejelasan terkait perlaksanaan ukom yang calon peserta bingungkan. Tentunya fokus mencari tahu info tentang ujian yang merupakan bagian dari langkah persiapan ukom adalah jalan terbaik untuk meraih skor kelulusan.

TUTORIAL KEDUA

RUANG LINGKUP UJIAN KOMPETENSI

Suksesukom.Com | Tutorial Lengkap Sukses Ukom Keperawatan For

(15)

A. Succes Story Ukom

Ujian kompetensi nasional dilaksanakan oleh Panitia Penyelenggara yang ditetapkan melalui Keputusan Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi. Panitia Penyelenggara terdiri atas unsur Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan Kementerian Kesehatan, Perwakilan Perguruan Tinggi, Koordinasi Perguruan Tinggi Swasta (KOPERTIS), Perwakilan Ikatan Bidan Indonesia (IBI), Perwakilan Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI), Perwakilan Asosiasi Institusi Pendidikan Kebidanan Indonesia (AIPKIND), Perwakilan Asosiasi Institusi Pendidikan Diploma III Keperawatan Indonesia (AIPDIKI), dan Perwakilan Asosiasi Institusi Pendidikan Ners Indonesia (AIPNI) dan himpunan Perguruan Tinggi Swasta Kesehatan (HPTSK).

Sejak terbitnya peraturan pemerintah melalui Menteri Kesehatan Nomor 1796 tahun 2011 tentang registrasi tenaga kesehatan sebagai lisensi untuk mendapatkan hak melaksanakan tindakan keperawatan, telah dilaksanakan 5 kali Ujian kompetensi Nasional yang telah dimulai dari tahun 2013 hingga 2015.

Dalam pelaksanaan ukom ini terdapat hasil yang cukup bervariasi. Dimana masing-masing level pendidikan memiliki prosentasi kelulusan yang beragam. Dan secara tertulis masih perlu dilakukan evaluasi secara merata baik pada pemerintah, institusi pendidikan, panitia pelaksana dan peserta ukom. Berikut hasil prosentasi kelulusan ukomnas dari tahun 2013 hingga 2015.

Suksesukom.Com | Tutorial Lengkap Sukses Ukom Keperawatan For

(16)

Sumber: RISTEKDIKTI, 2015

Melihat hasil diatas, Sebagai peserta calon ujian kompetensi nasional sedianya mempersiapkan diri dari sekarang karena kelulusan dalam ujian kompetensi sangat sulit untuk dicapai. Hal ini disebabkan karena rata-rata kelulusan menurut data diatas hanya mencapai seperdua dari jumlah peserta ujian. Tentunya ini menjadi perhatian yang besar, terutama buat profesi perawat karena dominasi ketidak lulusan perawat lebih banyak dibanding tenaga kesehatan lainnya seperti bidan.

Diperlukan strategi tersendiri bagi masing-masing calon peserta ujian kompetensi untuk menghadapi ujian kompetensi tersebut. Tidak hanya itu, tekad yang kuat dan dibarengi usaha yang konsisten dapat merubah sikap pesimis calon peserta menjadi optimis. Olehnya itu, salah satu peran yang perlu calon peserta pertimbangkan dalam proses pembelajaran menghadapi ujian kompetensinya adalah belajar secara tepat dan konsisten.

Suksesukom.Com | Tutorial Lengkap Sukses Ukom Keperawatan For

(17)

Belajar dari beberapa pengalaman para peserta ukom terkait usahanya dalam persiapan ukom itu sangat berbeda-beda dan tujuannya hanya satu yaitu dapat lulus ujian kompetensi dan mendapatkan sertikat STR. Masing-masing individu memiliki pengalaman yang berbeda namun dari pengalaman tersebut bahwa yang dapat meraih kelulusan adalah mereka calon peserta yang bersungguh-sungguh mempersiapkannya sejak dini.

Pengalaman dari masing-masing peserta ujian ini perlu diaplikasikan dan dicontohi juga oleh para calon peserta. Hal ini sangat berguna karena masing-masing individu memiliki siasat dan tekhnik tersendiri dalam proses pembelajaran. Dan sebagai calon peserta ujian bisa mengikuti cara belajar mereka sesuai dengan karakter dan irama belajar yang dimiliki calon peserta.

B. Dasar Hukum Pelaksanaan Ukom

Amanah undang-undang terkait pelaksanaan ujian kompetensi bagi lulusan profesi perawat ada banyak pedomannya. Institusi yang terlibat pengelolaan pendidikan profesi keperawatan wajib mengindahkan aturan tersebut. Mulai dari pusat hingga ke cabang wajib ikut dengan aturan ini dimana semua elemen harus memiliki persepsi yang sama terhadap tujuan pelaksanaan undang-undang ini. Berikut dasar hukum pelaksanaan ujian kompetensi.

a. Undang-Undang Kesehatan Nomor 23 tahun 1992 kemudian direvisi menjadi Undang-Undang Kesehatan Nomor 36 tahun 2009 dan saat ini menjadi Undang-Undang Kesehatan Nomor 36 tahun 2014.

b. Kepmenkes Nomor 1239 tahun 2001 dan kemudian menelurkan Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) Nomor161/MENKES/PER/I/2010 dan kemudian direvisi kembali menjadi Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) Nomor 1796/MENKES/PER/VIII/2011 tentang Registrasi Tenaga Kesehatan.

c. Undang Undang Nomor 38 Tahun 2014 tentang keperawatan.

Suksesukom.Com | Tutorial Lengkap Sukses Ukom Keperawatan For

(18)

Secara umum konteks dari aturan diatas mewajibkan seorang lulusan baik dari vokasi (ahli madya) dan profesi untuk mengikuti ujian kompetensi. Dijelaskan bahwa seorang lulusan perawat tidak boleh melakukant tindakan keperawatan jika tidak memiliki lisensi berupa STR dimana lisensi didapatkan setelah mengikuti ujian kompetensi dan dinyatakan lulus. Jika tidak lulus maka seorang lulusan perawat tidak memiliki hak untuk melakukan tindakan keperawatan. Diterbitkannya aturan ini demi melindungi masyarakat penerima jasa pelayanan kesehatan dan meningkatkan mutu pelayanan kesehatan yang diberikan oleh Perawat.

C. Tujuan Dilaksanakannya Ujian Kompetensi

Uji kompetensi merupakan suatu proses penapisan untuk menjamin perawat yang teregister memiliki kompetensi yang dipersyaratkan. Adapun tujuan dilakukannya uji kompetensi terhadap lulusan baru secara nasional (entry level national examination) adalah:

a. Menegakkan akuntabilitas professional perawat dalam menjalankan peran profesinya.

b. Menegakkan standar dan etik prosesi dalam praktek.

c. Cross check terhadap kompetensi lulusan suatu institusi pendidikan. d. Melindungi kepercayaan masyarakat terhadap profesi perawat.

D. Ruang Lingkup Ujian Kompetensi

Dalam mengimplementasikan ujian kompetensi pada lulusan perawat maka seorang perawat harus memahami dasar dilakukannya ujian kompetensi. Isi undang-undang keperawatan No.38 Tahun 2014 dalam Bab III Pasa 16 ayat 3 dijelaskan bahwa dasar dilakukannya ujian kompetensi yaitu untuk mencapai standar kompetensi lulusan yang memenuhi standar kompetensi kerja. Tentunya dasar kompetensi ini adalah nilai ukur dan rujukan seorang perawat bekerja ditatanan pelayanan kesehatan. Tidak asal bekerja saja tetapi memiliki patron dan kejelasan pekerjaan. Seorang vokasi harus bekerja sebagai apa dan begitupun sebagai profesi harus berbuat seperti apa. Masing-masing lulusan memiliki deskripsi pekerjaan yang jelas dan menentu.

Suksesukom.Com | Tutorial Lengkap Sukses Ukom Keperawatan For

(19)

Bagian ini akan menjelaskan gambaran ruang lingkup kompetensi. Penjelasan ini sangat penting karena seorang calon peserta ujian kompetensi bisa memikirkan strategi atau taktik dalam mempersiapkan ujian kompetensinya. Dengan memahami ruang lingkup kompetensi mulai dari pengertian kompetensi dan ujian kompetensi, asumsi kompetensi, kerangka kompetensi dan tinjauan kompetensi maka hasil yang diharapkan dari ujian kompetensi dapat dicapai.

Berikut penjelasan ruang lingkup kompetensi kerja perawat yang diharapkan oleh undang-undang agar lulusan pendidikan vokasi dan profesi dapat mengikuti standar kompetensi keperawatan. Standar kompetensi ini dikutip dari blue print ujian kompetensi dan buku panduan latihan uji kompetensi perawat.

a. Pengertian Kompetensi dan Uji Kompetensi

Secara umum kompetensi merupakan pernyataan komprehensif tentang kemampuan teruji yang akan diukur. Adapun yang dikutip dari beberapa referensi yaitu:

 Kompetensi adalah seseorang yang dapat diobservasi yang mencakup pengetahuan, keterampilan dan sikap dalam menyelesaikan suatu pekerjaan atau tugas dengan standar kinerja performance yang ditetapkan. Kompetensi juga mempersyaratkan kemampuan pengambilan keputusan dan penampilan perawat dalam melakukan praktik keperawatan secara aman dan etis (PPNI, 2009).

 Kompetensi adalah seperangkat tindakan cerdas, penuh tanggungjawab yang dimiliki seseorang sebagai syarat untuk dianggap mampu oleh masyarakat dalam melaksanakan tugas-tugas dibidang pekerjaan tertentu (Kepmendikbud No 045/U/2003).

 Uji Kompetensi adalah proses pengukuran pengetahuan, keterampilan, dan perilaku peserta didik pada perguruan tinggi

Suksesukom.Com | Tutorial Lengkap Sukses Ukom Keperawatan For

(20)

yang menyelenggarakan program studi keperawatan (UU Keperawatan No.38, 2014).

 Uji Kompetensi adalah proses pengukuran pengetahuan, keterampilan, dan perilaku peserta didik pada perguruan tinggi yang menyelenggarakan pendidikan tinggi bidang kesehatan (UU Kesehatan No.36, 2014).

 Uji Kompetensi adalah suatu proses untuk mengukur pengetahuan, keterampilan dan sikap tenaga kesehatan sesuai standar profesi (Permenkes No.1796, 2011).

Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa kompetensi adalah standar pengetahuan, keterampilan dan sikap peserta didik profesi keperawatan untuk bekerja ditatanan layanan kesehatan, sedangkan uji kompetensi adalah alat ukur yang digunakan untuk mengevaluasi standar peserta didik apakah layak bekerja atau tidak ditatanan layanan kesehatan.

Standar kompetensi berupa pengetahuan, keterampilan dan sikap peserta didik inilah yang akan diujikan. Jika masuk dalam kriteria standar maka peserta didik akan lulus dan jika tidak maka peserta didik akan diberikan kesempatan untuk mengikuti ujian kembali sampai lulus. Peserta didik yang dimaksud adalah lulusan ahli madya dan profesi ners yang akan masuk bekerja ditatanan layanan kesehatan.

b. Asumsi Kompetensi

Penyusunan kompetensi oleh pemerintah dan institusi dari keperawatan didasarkan pada asumsi-asumsi sebagai berikut:

1) Kompetensi menunjukkan kombinasi dari pengetahuan, keterampilan, perilaku, sikap, kemampuan berfikir kritis dan pengambilan keputusan klinik keperawatan yang harus dimiliki oleh lulusan pendidikan keperawatan di Indonesia.

Suksesukom.Com | Tutorial Lengkap Sukses Ukom Keperawatan For

(21)

2) Dasar praktik keperawatan ditentukan oleh peraturan perundangan, lingkup praktik, standar praktik, kode etik, dan kompetensi lulusan baru Diploma III Keperawatan dan Ners. 3) Perawat praktisi bertanggung jawab dan bertanggung gugat atas

keputusan dan tindakannya.

4) Perawat praktisi memberikan, memfasilitasi dan meningkatkan keamanan berdasarkan pada kompetensi dan standar etik dalam asuhan keperawatan.

5) Perawat menunjukan sikap kepemimpinan selama memberikan asuhan keperawatan.

6) Perawat harus memperhatikan dan menghargai keberagaman klien.

7) Perawat memberikan asuhan keperawatan kepada klien sepanjang rentang kehidupan.

8) Perawat harus menggunakan pendekatan yang logik dan sistematis dalam menerapkan proses keperawatan.

9) Program pendidikan mempersiapkan lulusan untuk bekerja di tatanan pelayanan yang luas (general).

10) Perawat melaksanakan praktik dengan cara berkolaborasi dengan tenaga kesehatan lain, dan menghargai keunikan kompetensi masing-masing anggota tim kesehatan.

11) Perawat membela dan memfasilitasi perubahan yang menggambarkan praktik yang berbasis informasi.

12) Perawat harus mengetahui trend dan isu yang mempengaruhi klien dan tim Kesehatan.

13) Perawat harus aktif berpartisipasi dalam upaya promosi, prevensi, dan melaksanakan manajemen risiko.

14) Perawat harus meningkatkan pengetahuan dan keterampilannya melalui pendidikan berkelanjutan.

c. Kerangka Kompetensi

Suksesukom.Com | Tutorial Lengkap Sukses Ukom Keperawatan For

(22)

Kerangka kompetensi disusun untuk mengidentifikasi dan mengorganisasi kompetensi yang akan di ukur atau diujikan pada peserta didik. Kerangka Kompetensi Perawat Indonesia mengacu pada Standar Kompetensi Perawat Indonesia (PPNI, 2009) sebagai berikut:

1) Praktik professional, etis, legal dan peka budaya.

Perawat melaksanakan praktik secara aman, kompeten, etis dan sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku. Kode etik keperawatan dijadikan sebagai pedoman dalam praktik. Perawat mempertahankan otonomi dan secara legal Perawat mempertahankan otonomi dan secara legal bertanggung jawab terhadap klien dan profesi.

2) Pemberian asuhan dan manajemen asuhan keperawatan.

Sebagai angggota tim tenaga kesehatan, perawat harus memiliki kemampuan melaksanakan pengkajian, perencanaa, implementasi dan evaluasi asuhan keperawatan. Perawat harus memiliki keterampilan dalam melaksanakan tindakan keperawatan secara aman, efektif dan etis. Perawat harus mendukung dan menjadi advocate pasien untuk menentukan secara mandiri tindakan untuk meningkatkan kesehatannya. Perawat harus memilki kemampuan komunikasi terapeutik yang memadai dan mampu berkolaborasi dengan tenaga kesehatan lain. Perawat menerapkan kemampuan berfikir kritis untuk mengatasi masalah klinik.

3) Pengembangan professional.

Perawat secara terus menerus meningkatkan kompetensi melalui pendidikan dan pelatihan secara berkelanjutan, baik secara formal maupun non formal. Perawat meningkatkan pengetahuannya melalui seminar, pelatihan, membaca dan memanfaatkan journal, pendidikan lanjut.

d. Tinjauan Kompetensi

Suksesukom.Com | Tutorial Lengkap Sukses Ukom Keperawatan For

(23)

Tinjauan yang dikembangkan dalam Blue Print terdiri dari tujuh tinjauan meliputi: kompetensi, domain, bidang keilmuan, proses keperawatan, upaya kesehatan, kebutuhan dasar, dan sistem tubuh. Tujuh tinjauan kompetensi inilah yang menjadi acuan pembuatan soal ujian kompetensi. Sebagai calon peserta ukom, tujuh tinjauan ini dapat dijadikan sebagai strategi dan taktik dalam mempersiapkan ujian kompetensi. Berikut tujuh tinjauan kompetensi tersebut:

1) Kompetensi

Kompetensi perawat dikelompokkan menjadi 3 sub tinjauan kompetensi yaitu:

a. Praktik Professional, etis, legal dan peka budaya

Pada sub kompetensi ini meliputi; bertanggung gugat terhadap praktik professional, melaksanakan praktik keperawatan berdasarkan kode etik, dan melaksanakan praktik secara legal.

b. Pemberian asuhan dan manajemen asuhan keperawatan.

Pada sub tinjauan ini meliputi: menerapkan prinsip-prinsip pokok dalam pemberian dan manajemen asuhan keperawatan, melaksanakan upaya promosi kesehatan dalam pelayanan keperawatan, melakukan pengkajian keperawatan, menetapkan diagnosa/masalah keperawatan, menyusun rencana keperawatan, melaksanakan tindakan keperawatan sesuai rencana, mengevaluasi asuhan tindakan keperawatan, menggunakan komunikasi terapeutik dan hubungan interpersonal dalam pemberian pelayanan, menciptakan dan mempertahankan lingkungan yang aman, menggunakan hubungan interprofesional dalam pelayanan keperawatan/pelayanan kesehatan, dan menggunakan delegasi dan supervisi dalam pelayanan asuhan keperawatan.

c. Pengembangan Professional

Pada sub tinjauan ini meliputi: melaksanakan peningkatan professional dalam praktik keperawatan, melaksanakan peningkatan mutu pelayanan keperawatan dan asuhan keperawatan, dan

Suksesukom.Com | Tutorial Lengkap Sukses Ukom Keperawatan For

(24)

mengikuti pendidikan berkelanjutan sebagai wujud tanggung jawab profesi.

Tabel 1. Prosentasi Kompetensi

Kompetensi Persentasi

Praktik professional, etis, legal dan peka

budaya 15-25%

Asuhan dan manajemen asuhan keperawatan

65-75% Pengembangan professional 5-15% 2) Domain/Aspek Penilaian

Merupakan ranah yang mengukur tingkat pengetahuan peserta dari aspek cognitive (knowledge), skill (psychomotor) dan affective (attitude.

Sub Tinjauan:

a. Cognitive (knowledge) meliputi pengetahuan dan pengembangan kemampuan intelektual. Dalam uji kompetensi ini akan diujikan tingkat kognitif yang bervariasi dari pemahaman, aplikasi dan berfikir kritis.

b. Pengetahuan afektif (konatif) menggambarkan bagaimana cara seseorang bersikap yang melibatkan emosi dan kemampuan empati untuk mengapilkasikan nilai-nilai profesional dalam praktik keperawatan.

c. Pengetahuan Prosedur (procedural knowledge) menggambarkan kemampuan dalam melakukan tindakan keperawatan.

Tabel 2. Prosentasi domain Domain/Aspek

Penilaian Ners (%) D3 (%)

Suksesukom.Com | Tutorial Lengkap Sukses Ukom Keperawatan For

(25)

Kognitif 65-75% 40-50% Prosedural Knowledge 20 – 25% 45-55% Afektif knowledge 5-10% 5-10% 3) Keilmuan

Merupakan bidang kajian dalam keperawatan mulai dari tingkat individu sampai pada tingkat masyarakat dalam seluruh siklus kehidupan, yang mencerminkan pemenuhan kebutuhan dasar pada tingkat sistem organ fungsional yang terdiri atas keperawatan medikal bedah, anak, maternitas, jiwa, komunitas, keluarga, gerontik, gawat darurat dan manajemen.

Sub Tinjauan:

a. Keperawatan Medikal Bedah adalah asuhan keperawatan pada klien dewasa yang sedang atau cenderung mengalami perubahan fisiologis atau struktur baik aktual atau risiko pada tatanan pelayanan kesehatan.

b. Keperawatan Anak adalah asuhan keperawatan pada klien anak usia 28 hari sampai dengan 18 tahun yang sedang atau cenderung mengalami perubahan fisiologis atau struktur baik aktual atau risiko terutama kasus kongenital, tumbuh kembang, imunisasi, masalah gizi dan masalah MDGs 4 (upaya menurunkan angka kematian anak) pada tatanan pelayanan kesehatan.

c. Keperawatan Maternitas adalah asuhan keperawatan pada ibu atau wanita pada masa reproduktif (wanita usia subur, pasangan usia subur, wanita pada masa kehamilan, persalinan, nifas, keluarganya dan bayinya sampai 28 hari) pada tatanan pelayanan kesehatan.

d. Keperawatan Jiwa adalah asuhan keperawatan pada manusia sepanjang siklus kehidupan dengan respons psiko-sosial yang maladaptif yang disebabkan oleh gangguan bio-psiko-sosial baik pada tatanan pelayanan kesehatan atau masyarakat.

Suksesukom.Com | Tutorial Lengkap Sukses Ukom Keperawatan For

(26)

e. Keperawatan Komunitas adalah asuhan keperawatan yang ditujukan untuk individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat dalam konteks komunitas.

f. Keperawatan Keluarga adalah asuhan keperawatan yang merupakan gabungan keterampilan dari berbagai area keperawatan yang diberikan pada individu pada rentang sehat sakit dalam konteks keluarga.

g. Keperawatan Gerontik adalah asuhan keperawatan individu pada klien lanjut usia 63 tahun ke atas pada kondisi sehat atau sakit yang difokuskan pada upaya-upaya mengatasi masalah akibat proses penuaan.

h. Manajemen Keperawatan adalah pengelolaan pelayanan keperawatan dan asuhan keperawatan yang menerapkan pendekatan fungsi-fungsi manajemen.

i. Keperawatan Gawat Darurat adalah asuhan keperawatan yang diberikan pada individu yang mengancam kehidupan, terjadi secara mendadak dan pada kondisi lingkungan yang tidak dapat dikendalikan (bencana).

Table 3. Prosentasi Keilmuan

Keilmuan Persentas e KMB 25-37% Maternitas 8-14% Anak 8-14% Jiwa 8-14% Keluarga 8-14% Gerontik 3-9% Manajemen 3-9% Gadar 3-9% Komunitas 3-9% 4) Proses Keperawatan

Suksesukom.Com | Tutorial Lengkap Sukses Ukom Keperawatan For

(27)

Proses Keperawatan adalah metode ilmiah keperawatan yang sistematis dan terorganisir untuk menyelesaikan masalah individu, keluarga, kelompok dan masyarakat. Proses keperawatan meliputi pengkajian, perumusan masalah atau diagnosa keperawatan, perencanaan tindakan keperawatan, implementasi dan evaluasi. Sub Tinjauan :

a. Pengkajian Keperawatan. Aktifitas pengumpulan data tentang status kesehatan klien secara sistematis, menyeluruh, akurat, singkat dan berkesinambungan.

b. Diagnosis Keperawatan. Aktifitas menganalisis data pengkajian untuk merumuskan masalah atau diagnosa keperawatan.

c. Perencanaan Keperawatan. Aktifitas menentukan tujuan dan rencana tindakan keperawatan untuk mengatasi masalah kesehatan dan meningkatkan kesehatan klien. Karakteristik rencana tindakan berfokus pada apa tindakan yang akan dilakukan.

d. Pelaksanaan Tindakan (implementasi). Aktifitas mengimplementasikan tindakan yang telah diidentifikasi dalam rencana asuhan keperawatan. Karakteristik implementasi berfokus pada bagaimana suatu tindakan dilakukan.

e. Evaluasi Keperawatan. Aktifitas mengevaluasi perkembangan kesehatan klien terhadap tindakan dalam pencapaian tujuan, sesuai rencana yang telah ditetapkan dan merevisi data dasar dan perencanaan.

Table 4. Prosentasi Keperawatan

Proses keperawatan Ners (%) D3 (%) Pengkajian 20-30% 10-20% Penentuan diagnosa 20-30% 5-10% Perencanaan 15-25% 15-25% Implementasi 15-25% 45-55% Evaluasi 5-15% 5-15% 5) Upaya Kesehatan

Suksesukom.Com | Tutorial Lengkap Sukses Ukom Keperawatan For

(28)

Upaya kesehatan adalah setiap kegiatan dan atau serangkaian kegiatan yang dilakukan secara terpadu, terintegrasi, dan berkesinambungan untuk memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan klien dalam bentuk peningkatan kesehatan (promotif), pencegahan (preventif), mengatasi gangguan pemenuhan kebutuhan klien (kuratif) dan pemulihan kesehatan (rehabilitatif). Sub Tinjauan.

a. Promotif adalah upaya untuk meningkatkan status kesehatan klien yang dapat berupa kegiatan pemberian informasi, mengidentifikasi faktor resiko dan mengkaji status kesehatan, perubahan gaya hidup dan perilaku dan program pengendalian lingkungan. Atau upaya yang berorientasi pada klien yang belum berisiko secara spesifik.

b. Preventif adalah suatu kegiatan atau tindakan yang hasil akhirnya berorientasi pada pencegahan timbulnya masalah kesehatan dan atau keperawatan. Misalnya: imunisasi, deteksi dini, penyuluhan terhadap risiko penyakit tertentu.

c. Kuratif adalah suatu kegiatan untuk mengatasi gangguan pemenuhan kebutuhan klien melalui tindakan mandiri dan kolaborasi.

d. Rehabilitatif adalah suatu kegiatan untuk mengembalikan fungsi fisiologis dan psikososial agar dapat berfungsi secara optimal baik dalam menjalankan peran individu, keluarga dan masyarakat.

e.

Tabel 5. Prosentasi Upaya Kesehatan Upaya kesehatan Persentase

Promotif 15-25%

Preventif 15-25%

Kuratif 35-45%

Rehabilitatif 15-25% 6) Kebutuhan Dasar

Suksesukom.Com | Tutorial Lengkap Sukses Ukom Keperawatan For

(29)

Tinjauan kebutuhan adalah kebutuhan dasar manusia yang meliputi oksigenasi, nutrisi, cairan elektrolit, aman dan nyaman, eliminasi, aktivitas dan istirahat, psikososial, komunikasi, belajar, seksualitas, nilai dan keyakinan. Tinjauan ini merupakan modifikasi kebutuhan dasar berdasarkan teori Henderson.

Berdasarkan modifikasi tersebut maka tinjauan kebutuhan meliputi 11 bentuk kebutuhan. Hal ini didasari pada bidang garap perawat yang melihat kebutuhan berdasarkan respon klien terhadap masalah kesehatan. Pemenuhan kebutuhan klien menggunakan pendekatan proses keperawatan.

Sub Tinjauan:

a. Oksigenasi. Lingkup oksigenasi meliputi pemenuhan kebutuhan oksigenasi untuk membantu klien yang mengalami gangguan pemenuhan oksigen akibat gangguan ventilasi, difusi, perfusi dan transportasi.

b. Cairan dan elektrolit. Lingkup cairan dan elektrolit meliputi pemenuhan kebutuhan cairan dan elektrolit untuk membantu klien yang mengalami gangguan pengaturan dan pemenuhan kebutuhan cairan, elektrolit dan keseimbangan asam basa.

c. Nutrisi. Lingkup nutrisi meliputi pemenuhan kebutuhan nutrisi mulai dari asupan makanan, pencernaan, penyerapan dan metabolisme. d. Aman dan nyaman. Lingkup gangguan aman dan nyaman meliputi

infeksi, cedera fisik, perilaku kekerasan, ketidakamanan lingkungan, proses pertahanan tubuh (alergi), dan termoregulasi, nyeri, polusi, dan isolasi sosial.

e. Eliminasi. Lingkup eliminasi (urin dan fekal) meliputi proses sekresi dan ekskresi sisa metabolisme tubuh.

f. Aktivitas dan istirahat. Lingkup aktifitas dan istirahat meliputi gangguan mobilisasi fisik, keterbatasan energi, tidur, istirahat dan relaksasi.

g. Psikososial. Lingkup gangguan psikososial meliputi gangguan perilaku, koping, emosional, peran dan hubungan, serta persepsi diri.

Suksesukom.Com | Tutorial Lengkap Sukses Ukom Keperawatan For

(30)

h. Komunikasi. Lingkup komunikasi meliputi penerapan teknik komunikasi dan gangguan penerimaan, interpretasi, serta ekspresi. i. Belajar. Lingkup belajar meliputi pemahaman dan kemampuan

mengaplikasikan informasi dan pengetahuan untuk meningkatkan, mempertahankan serta memulihkan status kesehatan.

j. Seksualitas. Lingkup seksualitas meliputi identitas seksual, fungsi seksual dan reproduksi.

k. Nilai dan keyakinan. Lingkup nilai dan keyakinan meliputi spiritual, nilai, keyakinan, pola aktivitas ritual dan latar belakang budaya yang mempengaruhi kesehatan.

Tabel 6. Prosentasi Kebutuhan Dasar

Kebutuhan Dasar Prosentase

Oksigenasi 10-14%

Cairan dan elektrolit 10-14%

Nutrisi 10-14%

Aman dan nyaman 10-14%

Eliminasi 7-11%

Aktivitas dan istirahat 7-11%

Psikososial 7-11%

Komunikasi 7-11%

Belajar 3-7%

Seksual 3-7%

Nilai dan keyakinan 3-7% 7) Sistem Tubuh

Tinjauan sistem tubuh merupakan kajian terhadap sistem tubuh yang berperan dalam pengaturan kesehatan dan kebugaran tubuh. Sistem tubuh meliputi sistem: pernafasan, jantung pembuluh darah dan sistem limpatik, pencernaan hepatobilier, saraf dan perilaku, ginjal dan saluran kemih, endokrin dan metabolisme, persepsi dan sensori, reproduksi, darah dan system kekebalan tubuh, muskuloskeletal dan integument.

Sub Tinjauan :

Suksesukom.Com | Tutorial Lengkap Sukses Ukom Keperawatan For

(31)

a. Sistem Pernafasan. Lingkup sistem pernafasan meliputi organ–organ sistem pernafasan.

b. Sistem Kardiovaskuler dan Limfatik. Sistem ini meliputi organ jantung, pembuluh darah dan limfatik.

c. Sistem Pencernaan dan Hepatobilier. Sistem ini meliputi organ saluran pencernaan, hati, pankreas dan empedu.

d. Sistem Saraf dan Perilaku. Sistem saraf meliputi susunan saraf pusat, susunan saraf tepi dan sistem saraf otonom yang berfungsi untuk koordinasi sistem tubuh, baik aktivitas fisik dan perilaku. Gangguan perilaku dapat disebabkan oleh gangguan organik dan non-organik.

e. Sistem Perkemihan. Sistem ini meliputi organ ginjal dan saluran kemih. f. Sistem Endokrin. Sistem organ yang meliputi hipofisis, thyroid,

parathyroid, pancreas, kelenjar adrenal.

g. Reproduksi. Sistem organ yang meliputi genetalia eksterna dan interna (wanita dan pria).

h. Penginderaan. Sistem organ yang meliputi mata, lidah, telinga, hidung, dsb.

i. Darah dan sistem kekebalan tubuh.

j. Sistem yang meliputi komponen darah dan organ-organ yang menghasilkan zat kekebalan tubuh.

k. Muskuloskeletal. Sistem organ yang meliputi otot, tulang dan sendi. l. Integument. Sistem organ yang terdiri dari kulit, kelenjar kulit.

m. Lain-lain: Hal-hal/kajian yang tidak termasuk dalam sistem tubuh seperti, manejemen, pelayanan kesehatan, dan tumbuh kembang.

Tabel 7. Prosentasi Sistem Tubuh

Sistem tubuh Persentasi

Pernafasan 8-12%

Jantung pembuluh darah dan sistem limfatik 8-12% Pencernaan dan hepatobilier 8-12%

Saraf dan perilaku 12-16%

Endokrin dan metabolisme 6-10%

Muskulo skleletal 6-10%

Suksesukom.Com | Tutorial Lengkap Sukses Ukom Keperawatan For

(32)

Reproduksi 8-12%

Integumen 3-7%

Darah dan sistem kekebalan imun 3-7 %

Penginderaan 2-4 %

lain-lain 6-10%

E. Ketentuan Ukom Dalam Blue Print

Panitia penyelenggara ukom dan para dewan juri memiliki standar yang baku dan jelas terkait proses penilaian hasil ujian kompetensi. Melalui pembahasan ini calon peserta ujian kompetensi akan diberikan gambaran bagaimana penyelenggara ujian kompetensi memberikan hasil penilaian dari ujian yang telah dijawab oleh calon peserta ujian kompetensi.

Tentunya ini adalah prediksi dan asumsi awal untuk calon peserta ujian kompetensi yang sedianya menjadikan pegangan dasar dalam mentaktisi ujian kompetensi yang dilaksanakan nantinya.

Calon peserta ujian mampu menerka-nerka sejak awal berapa yang harus dijawab dengan benar. Setidaknya jika peserta ujian menemukan soal yang dianggap susah, peserta ujian dapat melewatinya atau menandai pilihan jawaban ragu-ragu tersebut dan kemudian lanjut menjawab soal yang lebih mudah. Dengan demikian, analisa dan pertimbangan jumlah soal yang dijawab betul-betul dapat diperhitungkan, berapa yang pasti dijawab dengan benar dan berapa yang ragu-ragu dijawab salah atau benar.

Ingat: ujian kompetensi keperawatan tidak melihat apakah nilai peserta ujian tinggi atau tidak,yang dinilai adalah apakah nilai peserta ujian sudah masuk standar lulus atau belum.

Secara umum perlu calon peserta ketahui bahwa walaupun nilai yang didapatkan sedikit rendah jika dibandingkan dengan nilai yang diharapkan oleh panitai namun hasil ujian peserta ukom nilainya masuk dalam kriteria kelulusan berarti peserta ukom telah dianggap Lulus. Jadi, sebaiknya calon peserta ujian fokus menargetkan hasil ukom

Suksesukom.Com | Tutorial Lengkap Sukses Ukom Keperawatan For

(33)

diatas standar. Karena dengan mindset seperti ini calon peserta ukom akan berusaha maksimal mempersiapkan ujian yang akan ditempuh. Agar fokus peserta ukom tepat sasaran maka sebaiknya aturan umum terkait penilaian ukom dewan juri perlu dikenali. Untuk lebih jelasnya berikut penjelasan singkat aturan umum tersebut yang dikutip dari Blue Print ujian kompetensi nasional.

a. Asumsi Score

Secara umum model soal yang dibuat oleh penitia penyelenggara ujian kompetensi adalah pilihan ganda atau Multiple Choise Question (MCQ). Untuk level ahli madya (DIII) soal yang diberikan masih dalam bentuk paper best test (PBT) atau biasa disebut dengan test tulis dengan menggunakan kertas dan untuk profesi ners soal yang diberikan dalam bentuk Computer Best Test (CBT) atau biasa disebut dengan tes tulis komputer.

Aturan yang diberikan pada PBT secara umum seperti pada ujian semester yang dilakukan oleh masing-masing kampus dan dosen, yang beda hanya pada proses pendaftaran, karena harus melalui online atau website panita pelaksana ujian dan dilakukan secara kolektif oleh masing-masing kampus.

Adapun aturan yang diberikan pada CBT ini cukup berbeda dengan ujian test tulis. Soal dijawab dalam komputer, masing-masing peserta ujian mendapatkan satu komputer dan satu set soal. Dan Peserta akan dihubungkan dengan satu server komputer. Server ini yang akan menjadi pusat data dari semua set soal yang ada bagi peserta ujian. Adapun Jumlah soal DIII dan profesi ners sama yaitu sebanyak 180 butir. Adapun waktu yang dibutuhkan untuk menjawab soal yaitu 180 menit. Estimasi dari satu soal yaitu 1 menit. Dan tidak ada penambahan waktu pengerjaan soal. Jumlah dan prosentasi derajat tingkat kesulitan soal ditentukan oleh blue print (cetak biru) soal melalui aplikasi Setter Sipena

Penilaian yang digunakan adalah system satu jawaban benar sama dengan satu poin nilai. Dalam ujian ini tidak mengenal poin nilai

Suksesukom.Com | Tutorial Lengkap Sukses Ukom Keperawatan For

(34)

negatif atau nilai hukuman. Total nilai ditentukan berdasarkan total jawaban benar. Dan penilaiannya secara penuh diambil oleh masing-masing tim dewan ahli.

Penegakan penilaian ini agak susah untuk diprediksikan karena belum ada standar yang familiar oleh para peserta ujian terkait dengan cara penilaian panitia dan dewan juri dari hasil jawaban. Walaupun itu sudah ada dalam blue print namun konteksnya belum terlalu jelas. Peserta ujian hanya percaya 100% pengumuman akhirnya saja tanpa memikirkan trik asumsi kelulusan dari hasil jawaban. Olehnya itu, cara yang cukup ampuh menangkal ketidakpastian tersebut dengan cara membuat asumsi score.

Asumsi score adalah pernyataan dan penilaian dini oleh seorang peserta ujian apakah nilai yang didapatkan masuk dalam kriteria lulus atau tidak. Asumsi score ini cukup membantu calon peserta ujian karena dapat menerka-nerka jumlah soal yang akan dijawab. Asumsi score ini dibuat berdasarkan jumlah soal yang akan diujikan. Dengan estimasi presentasi diatas 100 jawaban benar maka peserta ujian sudah bisa dikatakan lulus. Berikut gambarannya yang ditampilkan dalam score tabel.

Tabel . Asumsi Score Jumlah Jawaban Benar Kemungkinan Nilai* Keterangan 180 100 Lulus 175 97 Lulus 165 92 Lulus 160 89 Lulus 155 86 Lulus 150 83 Lulus 145 81 Lulus 140 78 Lulus 135 75 Lulus 130 72 Lulus

Suksesukom.Com | Tutorial Lengkap Sukses Ukom Keperawatan For

(35)

125 69 Lulus

120 67 Lulus

115 64 Lulus

110 61 Lulus

95 53 Tidak Lulus

Catatan : * hanya asumsi penulis, kenyataan bisa berbeda

Secara umum, tabel asumsi score ini dibuat untuk taktik atau strategi peserta menghadapi ujian. Taktik ini sebagai gambaran awal score yang akan didapatkan oleh peserta ujian. Sehingga dalam ujian bisa menerka sejak awal berapa score yang akan didapat.

Berikut taktik yang peserta harus lakukan; Jika jumlah soal yang peserta akan hadapi sebanyak 180 soal maka peserta harus menjawab dengan benar minimal sebanyak 110 soal. Artinya jawaban yang dianggap ragu-ragu hanya berkisar 70 soal. Dan pastikan dari 70 soal tersebut peserta bisa prediksikan 50% jawabannya benar. Jika jawaban yang peserta sudah pastikan benar dan ternyata meleset 10% atau sekitar 10 nomor maka jawaban yang meleset tersebut dapat digantikan oleh jawaban ragu-ragu tersebut. Dengan demikian, peserta tetap berada dalam kriteria standar kelulusan.

Asumsi score ini cukup mendongkrak rasa percaya diri peserta ujian. Peserta ujian sedikit mengurangi kesalahannya dalam melangkah pada saat mengerjakan soal ukom. Peserta memiliki target dan taktik sendiri dimana limit waktu yang tersedia dan cukup terbatas dapat dimanajemen secara baik. Dengan demikian harapan kelulusan sangat berpeluang untuk didapatkan.

Ingat: Jawablah soal yang anda anggap mudah. Jika telah melewati standar dari jawaban yang anda telah jawab dan anda anggap benar. Maka selebihnya jawablah dengan tenang dan jangan khawatir salah, karena soal ujian kompetensi tidak memberikan nilai hukuman atau minus.

b. Nilai Batas Lulus

Suksesukom.Com | Tutorial Lengkap Sukses Ukom Keperawatan For

(36)

Nilai batas lulus (NBl) ditentukan sebagai cara untuk menjamin bahwa seseorang lulus uji kompetensi memiliki kecakapan yang memadai untuk bisa menjalankan perannya sebagai perawat secara aman dan efektif. NBL ditentukan melalui perhitungan indeks tingkat kesulitan soal oleh panel juri para ahli keperawatan diri berbagai kalangan yang bisa mewakili berbagai kondisi nyata di Indonesia. Dengan cara ini, keadilan NBL dapat dirasakan oleh peserta ujian dari berbagai kalangan, namun tetap memenuhi kaidah professional, sehingga masyarakat penerima layanan dapat diberikan jaminan keamanan dan keefektifan oleh perawat yang telah lulus uji kompetensi.

Keputusan kelulusan dilakukan berdasarkan nilai yang didapat oleh peserta ujian. Kunci jawaban diprogram dalam system komputer. Jika total nilai peserta sama dengan atau lebih dari NBL, secara otomatis peserta lulus. Namun jika nilai total kurang dari NBL, maka peserta dinyatakan tidak lulus.

Suksesukom.Com | Tutorial Lengkap Sukses Ukom Keperawatan For

(37)

Tujuh tinjauan kompetensi diatas ini sangat direkomendasikan untuk dijadikan panduan dalam proses belajar mempersiapkan ujian kompetensi. Penulis berasumsi bahwa trik ini cukup optimal untuk mencuri skor nilai ujian kompetensi.

Cukup calon peserta kuasai salah satu dari tujuh tinjauan diatas kemudian ambil beberapa bagian yang persentasinya berjumlah diatas 60%. Pelajari dan dalami materi yang menjadi pilihan calon peserta, dan yang paling menunjang adalah berlatih lebih banyak menjawab contoh soal-soal ukom yang menjadi pilihan calon peserta ukom.

(38)

TUTORIAL KETIGA

SYARAT DAN KETENTUAN UJIAN KOMPETENSI A. Syarat Kepesertaan Ukom

Ujian kompetensi adalah proses penapisan seorang lulusan pendidikan keperawatan menjadi perawat profesional. Dimana dalam prosesnya harus memiliki beberapa kriteria dan standar untuk mendapatkan pengakuan sebagai perawat profesional dan berkompetensi.

Dalam rangka penapisan tersebut seorang calon peserta ujian juga memiliki aturan dan kriteria tersendiri untuk menjalani dan mengikuti ujian kompetensi dan selanjutnya menjadi berkompeten. Panitia pelaksana ujian kompetensi tidak langsung menerima semua usulan kuota pendaftaran ujian kompetensi. Mereka Memiliki beberapa syarat yang harus diseleksi apakah calon perawat ini layak mengikuti ujian kompetensi atau tidak. Berikut dibagikan syarat kepesertaan uji kompetensi yang dikutip dari panduan pelaksanaan Ukom 2015:

a. Peserta Uji Kompetensi adalah:

(1) Mahasiswa yang telah menyelesaikan program pendidikan dari institusi pendidikan yang memiliki izin operasional program studi dari Dirjen Dikti yang masih berlaku.

(2) Mahasiswa yang lulus sejak 1 Agustus 2013, sudah memiliki ijazah namun belum lulus uji kompetensi (retaker).

(3) Peserta uji kompetensi telah menyelesaikan program pendidikan namun belum lulus. Yang dimaksud dengan menyelesaikan program pendidikan ialah sudah menyelesaikan seluruh proses pembelajaran baik di kelas, laboratorium dan klinik-komunitas namun belum menerima ijazah.

(4) Jika calon peserta akan mengikuti uji kompetensi diluar wilayah institusi pendidikan (misalnya asal institusi pendidikan di sulawesi, tetapi akan mengikuti uji kompetensi di jawa) maka institusi pendidikan asal calon peserta harus menginformasikan data nama peserta dan wilayah ujian yang diharapkan melalui email puknakes@gmail.com. Panitia akan menentukan tempat uji kompetensi sesuai ketersediaannya.

(39)

b. Jumlah SKS yang telah diselesaikan untuk Program Diploma III Keperawatan program regular 6 semester atau telah menempuh minimal 110 SKS. Untuk program khusus telah menempuh 4 semester atau minimal 96 SKS.

c. Jumlah SKS yang telah diselesaikan untuk Program Diploma III Keperawatan program regular 6 semester atau telah menempuh minimal 110 SKS dengan kurikulum 2002 atau 96-110 SKS dengan kurikulum 2011. Untuk program khusus telah menempuh 4 semester atau minimal 80 SKS.

d. Jumlah SKS yang telah diselesaikan untuk Program Profesi Ners adalah 2 semester atau minimal 25 SKS dengan kurikulum 2008 atau minimal 36 SKS dengan kurikulum KBK 2010. Syarat ini ditambahkan dengan sudah lulus sarjana keperawatan (S.Kep) yang dibuktikan dengan IPK sarjananya (S.Kep).

e. Melampirkan berita acara yudisium dan kalender akademik B. Syarat Tempat Ujian

Tempat ujian adalah lokasi seorang peserta ukom melakukan proses ujian kompetensi. Jika melihat fasilitas yang ada pada masing-masing intitut pendidikan keperawatan baik tingkat lokal maupun tingkat nasional masih sangat bervariasi kondisinya. Agar ujian kompetensi dapat berjalan lancar dan aman serta sesuai dengan metode ujian maka panita pelaksana mengusulkan kepada seluruh intitusi pendidikan keperawatan yang ingin kampusnya dijadikan sebagai tempat ujian maka harus melewati kriteria syarat tempat ujian tersebut. Berikut beberapa syarat tempat ujian sesuai dengan metode ujian yang dikutip dari panduan pelaksanaan Ukom tahun 2015.

a.

Metode Paper Based Test Untuk Program Diploma

1) Syarat tempat uji kompetensi (TUK) dengan menggunakan metode PBT meliputi:

a) Institusi pendidikan yang memiliki program studi di bidang kesehatan atau diklat atau tempat lain yang memenuhi syarat. b) Mampu menampung minimum 150 peserta.

(40)

d) Memiliki ruangan yang dapat menampung minimum 25 peserta atau kelipatanya per ruang uji dengan kriteria jarak antar kursi peserta masing-masing 1 meter.

e) Tidak ada pekerjaan atau aktifitas disekitar yang berpotensi menggangggu peserta selama ujian berlangsung.

f) Ruangan dapat digunakan sejak H-1 untuk setting dan pengecekan.

g) Syarat lain :

 Lokasi uji dapat dicapai dengan mudah oleh peserta uji

 Ruang uji harus tenang dan memiliki pencahayaan yang cukup terang.

 Ruang uji dilengkapi sarana pendingin ruangan dan/ atau ventilasi yang cukup.

 Ruang uji yang besar harus dilengkapi dengan sarana audio untuk membacakan pengumuman kepada peserta uji.  Tempat duduk harus cukup nyaman duduk selama 3 jam dan

memiliki meja untuk peserta mengisi lembar jawaban.

 Tersedia penunjuk waktu yang bisa dilihat oleh seluruh peserta serta papan tulis atau flipchart untuk menuliskan hal-hal yang diperlukan.

 Terdapat penunjuk arah menuju ruang uji yang informatif dan dapat dipahami peserta uji.

 Terdapat kamar kecil/toilet di dekat ruang uji.

 Terdapat tempat yang cukup luas di ruang uji untuk menyimpan barang pribadi peserta.

 Tersedia ruangan untuk briefing kepada peserta yang terpisah dari ruang uji.

2) Penetapan TUK: TUK PBT yang digunakan pada Uji Kompetensi ditetapkan sesuai dengan kebutuhan dengan memperhatikan efektifitas dan efisiensi penyelenggaraan ujian. Penetapan TUK yang akan dipakai dilakukan oleh Panitia disertai dengan surat ke pimpinan institusi yang akan menjadi TUK. TUK PBT yang baru kelayakannya diverifikasi oleh Kopertis bekerjasama dengan AIP Regional atau Korwil AIP atau MTKP.

(41)

3) TUK yang telah digunakan namun tidak direkomendasikan oleh Pengawas Pusat, maka tidak akan direkomendasikan untuk pemakaian pada ujian selanjutnya.

4) Pengaturan ruang dan kursi dilakukan dengan cara :

a) Kursi peserta uji diatur sedemikian rupa dengan jarak minimal satu meter ke depan, belakang dan ke samping kiri dan kanan. Kursi diberi nomor berurutan secara mengular sebagaimana pada gambar dibawah ini.

Gambar : Pengaturan penomoran meja peserta uji kompetensi 5) Tersedia ruang untuk briefing peserta uji (pada hari H-1) yang

mampu menampung seluruh peserta uji. Ruang briefing terpisah dari ruang uji dan harus berada di lokasi TUK (lokasi tidak terpisah dengan lokasi ruang uji).

6) Penanggung jawab TUK PBT disebut Penanggung Jawab Lokasi (PJL).

b.

Metode Computer Based Test (CBT Center) Untuk Profesi Ners 1) Syarat untuk menjadi CBT Center adalah:

a) Institusi pendidikan yang memiliki program studi di bidang kesehatan.

b) Memiliki ruangan yang mampu menampung sekurang-kurangnya 50 work station dengan jarak antar tepi meja computer sekurang-kurangnya 50 cm.

c) Memiliki server dan jaringan intranet sesuai spesifikasi yang ditentukan.

d) Memiliki cadangan suplai tenaga listrik dalam bentuk Genset dan UPS.

e) Memiliki tenaga IT yang terlatih dan mampu mengelola perangkat keras dan lunak uji sejumlah 1 orang untuk setiap 50 peserta.

(42)

f) Fasilitas dapat digunakan sejak H-1.

2) Penetapan TUK CBT: TUK Uji Kompetensi adalah CBT center yang telah digunakan untuk Uji Kompetensi Dokter, Uji Kompetensi Dokter Gigi dan Uji Coba Uji Kompetensi Ners Indonesia yang memenuhi persyaratan dan telah ditetapkan oleh LPUK-Nakes sebagai CBT Center melalui visitasi.

3) Tersedia ruang untuk briefing peserta uji (pada hari H-1) yang mampu menampung seluruh peserta uji. Ruang briefing terpisah dari ruang CBT dan harus berada di lokasi TUK (lokasi tidak terpisah dengan lokasi CBT).

4) Penanggung jawab CBT Center adalah Koordinator CBT. 5) Syarat CBT Center yang dapat digunakan sebagai TUK :

a) Memiliki fasilitas komputer (work station) minimal 50 unit plus dan 10% cadangan yang terhubung dengan LAN/WAN. b) Dapat dicapai dengan mudah oleh peserta uji dengan

mempertimbangkan jarak dan waktu tempuh peserta mencapai lokasi uji serta ketersediaan sarana dan prasarana untuk mencapainya.

c) Memiliki sarana listrik yang memadai dan dapat memfasilitasi workstation untuk bekerja secara optimal untuk penyelenggaraan computer based test.

d) Memiliki fasilitas pembangkit listrik alternatif, berupa UPS dan Genset beserta bahan bakar dan penunjang lainnya, yang dapat memfasilitasi work station dalam keadaan tidak tersedianya fasilitas listrik reguler.

e) Institusi yang ditunjuk bersedia menjadi lokasi uji dengan dibuktikan surat kesediaan dari pimpinan institusi tersebut, berkomitmen penuh untuk melaksanakan uji secara optimal sesuai dengan peraturan yang telah ditetapkan.

6) Syarat Ruang CBT Center :

a) Ruang uji harus cukup luas sesuai jumlah peserta uji, dan pengawas dapat mengawasi jalannya uji tanpa ada halangan pandangan.

b) Kapasitas ruang uji sekurang-kurangnya mampu menampung 50 peserta uji.

(43)

c) Ruang uji dapat dicapai dengan mudah dan baik oleh peserta uji dengan mempertimbangkan jarak dan waktu tempuh peserta mencapai ruang uji serta ketersediaan prasarana yang ada seperti koridor, jalan setapak, tangga, lift dan lain-lain.

d) Ruang yang akan digunakan untuk uji harus bisa dipersiapkan paling lambat 7 (tujuh) hari sebelum hari H.

e) Tidak ada pekerjaan konstruksi atau aktifitas yang dilakukan di sekitar ruang ujian yang dapat mengganggu pelaksanaan uji kompetensi.

f) Tidak ada kegiatan yang dilakukan di sekitar ruang uji pada hari uji yang dapat menimbulkan keributan serta mengganggu konsentrasi peserta uji.

g) Petugas ruangan harus ada pada saat persiapan ruangan serta pada saat pelaksanaan uji.

h) Ruang uji memiliki pencahayaan yang cukup terang dan tenang. i) Ruang uji dilengkapi dengan sarana pendingin ruangan dan

ventilasi yang dapat diatur pada saat uji.

j) Ruang uji dilengkapi/difasilitasi oleh pembangkit listrik alternatif selain persediaan listrik reguler, khususnya UPS pada komputer server.

k) Tempat duduk harus cukup nyaman dan memiliki meja yang cukup lebar untuk peserta menjawab soal uji.

l) Tempat duduk peserta uji disusun dalam jarak minimal 1 meter baik ke depan, ke belakang dan ke samping dari tempat duduk peserta lainnya, sehingga tidak memungkinkan dan menghindari peserta untuk saling berkomunikasi.

m)Ruang uji dilengkapi dengan sarana audio untuk membacakan pengumuman kepada peserta uji.

n) Terdapat penunjuk waktu yang bisa dilihat oleh semua peserta serta papan tulis atau flip chart untuk menuliskan waktu dimulai dan berakhirnya uji.

o) Terdapat penunjuk arah menuju ruang uji yang informatif dan dapat dipahami oleh peserta uji.

p) Terdapat kamar kecil atau toilet di dekat ruang uji.

Referensi

Dokumen terkait

• UJIAN SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL (USBN) adalah kegiatan pengukuran capaian kompetensi peserta didik yang dilakukan oleh Satuan Pendidikan untuk mata pelajaran.. tertentu

• Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia nomor 20 tahun 2005 pasal 1 menyebutkan Ujian nasional adalah kegiatan pengukuran dan penilaian kompetensi peserta

Penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan dilakukan untuk menilai pencapaian kompetensi peserta didik dalam bentuk ujian tingkat kompetensi yang meliputi

• Ujian Madrasah (UM) adalah ujian yang diselenggarakan oleh Satuan Pendidikan (madrasah), berupa kegiatan pengukuran capaian kompetensi peserta didik dengan mengacu pada

Ujian Pendidikan Kesetaraan Tingkat Satuan Pendidikan yang selanjutnya disebut UPK adalah kegiatan pengukuran capaian kompetensi peserta didik yang dilakukan Satuan

Dari pengalaman bekerja di AAK Nasional Surakarta yang menjadi lokasi penelitian, penulis tergelitik untuk melihat tingkat kompetensi komunikasi, misbehavior, maupun

Ujian Sekolah yang selanjutnya disebut US adalah kegiatan pengukuran capaian kompetensi peserta didik yang dilakukan Satuan Pendidikan dengan mengacu pada Standar

Nomor 14 TAHUN 2023 Tanggal 10 November 2023 AFT AR JAOWAL OAN LOKASI UJIAN SELEKSI KOMPETENSI OAN WAWANCARA PENGAOAAN PPPK JABATAN F NGSIONAL TENAGA KESEHATAN 01 L1NGKUNGAN