• Tidak ada hasil yang ditemukan

Keterampilan yang Diperlukan

Dalam dokumen RANCANGAN 1 STANDAR KOMPETENSI KERJA NAS (Halaman 90-102)

PANDUAN PENILAIAN 1. Konteks Penilaian

3. Pengetahuan dan Keterampilan yang Diperlukan 1. Pengetahuan yang Diperlukan

3.2. Keterampilan yang Diperlukan

3. Pengetahuan dan Keterampilan yang Diperlukan 3.1. Pengetahuan yang Diperlukan

3.1.1. Konsep budaya diri dan perspektif keanekaragaman budaya dalam kontek Pancasila

3.1.2. Ketersediaan sumber daya dan bantuan didalam dan diluar organisasi sehubungan dengan isu keanekaragaman budaya

3.1.3. Mengenali budaya sebagai fenomena sosial yang dinamis

3.1.4. Mengenali praktik dampak kebudayaan dan pengalaman sikap pribadi, hubungan interpersonal, persepsi dan harapan sosial dari lainnya

3.1.5. Mengenali keunikan cara berbudaya seseorang dan responnya terhadap pengalaman yang lalu

3.1.6. Prinsip peluang kerja yang sama, tidka membedaka seks, suku, cacat dan anti diskriminasi

3.1.7. Peranan dan penggunaan bahasa dan interpreter budaya

3.2. Keterampilan yang Diperlukan

3.2.1. Menerapkan pedoman menghargai budaya ditempat kerja dan menunjuk kan penghormatan dan mengajak semua orang untuk melakukannya ditempat kerja

3.2.2. Membentuk hubungan kerja yang efektif dengan staf dan kolega dari berbagai latar belakang dan budaya

3.2.3. Berpartisipasi dalam mengidentifikasi dan menerapkan pedoman kerja yang nyaman budaya

3.2.4. Merespon dengan sopan dan sensitif terhadap paham budaya dan praktiknya yang dapat menyebabkan kesalahpahaman

3.2.5. Sensitif dan sopan berkomunikasi dengan orang yang berbeda latar belakang dan budaya

3.2.6. Melakukan dasar-dasar konflik resolusi dan keterampilan negoasiasi 3.2.7. Melakukan strategi efekti untuk mengeliminasi diskriminasi dan

bias ditempat kerja

4. Sikap Kerja yang Diperlukan

82

5. Aspek Kritis

Aspek-aspek penting bagi penilaian dan pembuktian yang dipersyaratkan untuk menunjukkan unit kompetensi ini:

5.1. Individu yang sedang dinilai harus dapat membuktikan kemampuan tentang pengetahuan dan keterampilan dasar yang khusus

5.2. Asesmen kompetensi paling tepat dilkaukan ditempat kerja atau di tempat kerja yang disimulasikan sesuai kenyataan lapangan.

5.3. Asesmen harus dilakukan lebih dari satu kali kesempatan yang mencakup berbagai keadaan untuk menentukan konsistensinya

5.4. Asesmen menyeluruh (holistik) unit ini sangat disarankan untuk memastikan keterampilan yang berhubungan dengan fungsi kerja spesifik tetapi unit juga dapat diuji secara sendiri.

83

Kode Unit 6

Judul Unit Memberikan kontribusi pada proses Kesehatan dan Keselamatan Kerja

Deskripsi Unit Unit ini menjelaskan mengenai pengetahuan, keterampilan, dan sikap kerja yang mempersyarakatkan setiap pekerja untuk berkontribusi dalam proses kesehatan dan keselamatan kerja (K3)

Elemen Kriteria Unjuk Kerja

1. Merencanakan dan melakukan pekerjaan dengan aman

1.1. Pekerjaan yang sesuai dengan peraturan, standar, dan pedoman K3 yang relevan direncanakan

1.2. Potensi bahaya sebagai bagian dari perencanaan kerja dan proses kerja diidentifikasi

1.3. Potensi bahaya dikenalisebelum melakukan pekerjaan dengan melakukan penilaian dalam lingkup tanggung jawabnya

1.4. Peningkatan risiko dilaporkan sesuai prosedur organisasi

1.5. Insiden dan kecelakaan dilaporkan sesuai dengan prosedur organisasi

1.6. Sistem K3 di tempat kerja dipelihara dan ditangani 1.7. Untuk memastikan kemampuan bekerja dengan

aman dan bertahan dalam jangka waktu yang lama, tingkat stres dan kelelahan pribadi dipantau

2. Mendukung rekan kerja untuk bekerja dengan aman

2.1. Informasi tentang pedoman kerja dan prosedur kerja

yang aman ditularkan kepada rekan kerja yang relevan

2.2. Praktik K3 anggota kelompok kerja atau pemangku kepentingan lain dalam konteks pekerjaan diperiksa 2.3. Bila diperlukan, bimbingan dan coaching kepada

anggota kelompok kerja yang kurang pengalaman diberikan untuk mendukung cara kerja yang aman

84

2.4. Bila diperlukan, rekan lain didukung untuk mencatat

insiden dengan teliti dan melengkapi semua yang berkenaan dengan pencatatan di tempat kerja sesuai prosedur organisasi

3. Memberikan kontribusi dalam proses sistem K3

3.1. Prosedur organisasi dalam kerangka waktu yang sesuai isu K3 dimunculkan

3.2. Pertemuan, inspeksi dan kegiatan konsultatif di tempat kerja , diikuti

3.3. Pendampingan kepada anggota kelompok atau pemangku kepentingan lainnya untuk berkontribusi pada keamanan di tempat kerja diberikan

4. Memberikan kontribusi pada identifikasi

bahaya, pengkajian risiko K3 dan pengendali an risiko

4.1. Bahaya yang diidentifikasi dan kekurangakuratan

pengawasan risiko, dilaporkan dalam kerangka waktu yang sesuai

4.2. Daftar periksa untuk memeriksa bahaya di tempat kerja sesuai dengan prosedur kerja digunakan

4.3. Pengkajian risiko diikuti

4.4. Umpan balik untuk pengendalian risiko diberikan

5. Berpartisipasi dalam upaya tanggap darurat

5.1. Sinyal dan alarm darurat dikenali dan direspon dengan sesuai

5.2. Tindakan awal untuk mengontrol keadaan darurat sesuai prosedur organisasi , serta tipe dan lingkup keadaan darurat tersebut dilakukan

5.3. Prosedur tanggap darurat diterapkan sesuai dengan lingkup pelatihan dan kompetensi

85

BATASAN VARIABEL

1. Konteks Variabel

1.1. Mengidentifikasi bahaya adalah

1.1.1. Proses mengidentifikasi sumber yang membahayakan dapat diperlukan:

•Sebelum cara kerja dilakukan

•Sebelum perubahan dilakukan ditempat kerja, peralatan, proses kerja atau pengaturan kerja

•Sebagai bagian dari rencana pekerjaan/ kegiatan yang besar, seperti mematikan peralatan

•Tindak lanjut dari adanya laporan insiden

•Ketika pengetahuan baru diberlakukan

•Pada interval waktu selama berjalannya kegiatan

•Sebelum membuang peralatan atau material 1.2. Bahaya adalah

Sumber atau situasi yang berpotensial berbahaya dalam pengertian melukai manusia atau menjadi terganggu kesehatannya, menimbulkan kerusakan properti, lingkungan atau kombinasi semuanya

1.3. Bahaya umum ditempat kerja termasuk:

1.3.1. Pekerjaan manual Kejatuhan – benda jatuh, jatuh, selip 1.3.2. Listirk

1.3.3. Mesin dan peralatan 1.3.4. Bahan kimia berbahaya 1.3.5. Suhu yang ekstrim 1.3.6. Suara

1.3.7. Radiasi 1.3.8. Biologi 1.3.9. Psikososial

1.4. Risiko

Berhubungan dengan semua bahaya yang berarti kemungkinan dan konsekuensi luka, sakit atau kerusakan yang ditimbulkan dari terjadinya bahaya

86 1.5. Residual risiko adalah

RIsiko yang dapat terjadi/timbul setelah resiko lainnya yang diketahui telah diperhitungkan, dieliminasi

1.6. Prosedur organisasi termasuk

Kebijakan dan prosedur manajemen K3:

1.6.1. Laporan kejadian bahaya, insiden dan luka

1.6.2. Identifikasi bahaya, penilaian resiko dan pengawasan

1.6.3. Kebijakan sumber daya manusia seperti prosedur keluhan, program pengenalan, kebijakan penggunaan obat dan alkohol

1.6.4. Konsultasi dan partisipasi Sistem Manajemen Mutu 1.7. Pemeliharaan K3 termasuk

Tempat kerja dan pekerjaan rutin dirancang untuk meningkat kan kesehatan dan keamanan, seperti, membersihkan tumpahan, pintu keluar dan daerah lalu lalang, jalan setapak.

1.8. Informasi termasuk

1.8.1. Bahaya, insiden dan laporan investigasi 1.8.2. Laporan inspeksi tempat kerja

1.8.3. Laporan investigasi insiden 1.8.4. Catatan pertemuan

1.8.5. Job Safety Analysis dan penilaian resiko 1.8.6. Safety Data Sheet

1.8.7. Buku Pegawai

1.8.8. Manual dan spesifikasi pabrik

1.8.9. Perwakilan Otoritas yang berkepentingan 1.8.10. Laporan dari komite Kesehatan dan Keamanan

1.8.11. Informasi eksternal terhadap banya dan resiko yang relevan 1.9. Prosedur kerja termasuk

1.9.1. Standar Operating Procedur 1.9.2. Operasi manual

1.9.3. Prosedur pemilihan, pemasangan penggunaan, pemeliharaan APD 1.10. Mentoring dan coaching termasuk

1.10.1. Memberikan bimbingan dan penjelasan terhadap implementasi kerja dan prosedur organisasi

1.10.2. Memberikan masukan 1.10.3. Memberikan semangat

87

1.10.4. Membantu pemecahan masalah 1.11. Insiden termasuk

Semua kejadian yang menyebabkan atau berpotensi terluka, gangguan kesehatan atau kerusakan

1.12. Catatan tempat kerja dapat termasuk 1.12.1.Daftar simak pekerjaan, jadwal 1.12.2.Daftar simak inspeksi tempat kerja 1.13. Pengawasan resiko termasuk

Peralatan dan cara untuk mengeliminasi bahaya dimanapun dapat dilakukan atau bila tidak dapat dilakukan meminimalisasi resiko yang berhubungan dengan bahaya

1.14. Orang yang ditunjuk dapat termasuk 1.14.1.Pimpinan kelompok/ penyelia 1.14.2.Staff

1.14.3.Tim pemadam kebakaran

1.14.4.Orang lain yang ditunjuk organisasi

1.15. Hirarki pengawasan resiko

1.15.1.Level 1:

• mengeliminasi resiko 1.15.2. Level 2:

• menghilangkan bahaya dengan sesuatu yang lebih aman

• mengisolasi bahaya dari orang-orang

• menggunakan alat kontrol 1.15.3. Level 3

• menggunakan kontrol administratif

• menggunakan APD

1.16. Sinyal darurat dan alarm dapat termasuk 1.16.1.Alarm malfungsi mesin

1.16.2.Alarm kebakaran

1.16.3.Alarm evakuasi atau pengumuman

1.17. Keadaan darurat dapat termasuk situasi abnormal atau tiba-tiba yang memerlukan tindakan segera seperti:

88 1.17.1. Terluka serius

1.17.2. Kebutuhan evakuasi 1.17.3. Kebakaran dan ledakan

1.17.4. Bahan baku berbahaya dan tumpahan kimia 1.17.5. Ledakan dan bahaya bom

1.17.6. Keamanan seperti perampokan, gangguan kekerasan

1.17.7. Darurat internal seperti mati lampu atau hilangnya pasokan air dan runtuhnya bangunan

1.17.8. Ganguan dari luar dan bencana alam seperti, banjir, kecelakaan lalu lintas yang berdampak pada organisasi

2. Peralatan dan Perlengkapan

... 3. Norma dan Standar

...

PANDUAN PENILAIAN

1. Konteks Penilaian

1.1. Hasil-hasil yang dapat dijadikan sebagai bukti termasuk

1.1.1. Pembicaraan dan respon tertulis atas sebuah komunikasi, skenario phisik

1.1.2. Respon yang ditunjukkan pada skenario, simulasi, permainan peran 1.1.3. Laporan insiden, daftar simak inspeksi tempat kerja

1.1.4. Laporan dari anggora kelompok kerja, atasan

1.2. Proses yang dapat dijadikan sebagai bukti, termasuk: 1.2.1. Bagaimana tempat kerja diinspeksi dilaksanakan 1.2.2. Bagaimana bahaya ditanggapi

89 1.3. Pertimbangan akses dan kesetaraan

1.3.1. Semua pekerja di industri penanggulangan bencana harus menyadari bahwa isu akses dan kesetaraan yang berhubungan dengan area kerjanya

1.3.2. Pekerja sebaiknya mengembangkan kemampuan kerja dalam lingkungan kerja dengan keanekaragaman budaya

1.3.3. Asesor dan pelatih perlu mempertimbakan isu yang berhubungan dengan akses dan kesetaraan, secara khusus faktor-faktor yang berhubungan dengan keanekaragam an budaya Indonesia.

2. Persyaratan Kompetensi

...

3. Pengetahuan dan Keterampilan yang Diperlukan

3.1. Pengetahuan yang Diperlukan

3.1.1. Dasar-dasar prosedur mengidentifikasi bahaya seperti inspeksi empat kerja dan mengkaji data ditempat kerja

3.1.2. Hirarki pengawasan resiko dan penerapannya

3.1.3. Tipe bahaya ditempat kerja yang relevan dengan peran kerja

3.1.4. Persyaratan Alat Pelindung Diri (APD) termasuk penggunan, penyimpanan dan perawatan

3.1.5. Prinsip dasar penilaian resiko

3.1.6. Hubungan antara K3 dan keberlanjutan kerja, termasuk kontribusi dalam memelihara kesehatan dan keamanan lingkungan, ekonomi, tenaga kerja dan keberlanjutan sosial

3.1.7. Peran dan tanggungjawan Komite Kesehatan dan Keamanan dan orang-orang yang relevan

3.1.8. Tanda-tanda keamanan dan artinya, termasuk tanda:

• Jenis dan kelas barang berbahaya

• Peralatan darurat

• Alat Pelindung DiriBahaya yang spesifik seperti radiasi, bentuk yang tajam

90

• Sumber informasi K3

• Sinyal darurat, alarm dan respon yang diperlukan

• Perbedaan bahaya dan resiko

• Hak dan tanggungjawab hukum pihak-pihak ditempat kerja 3.1.9. Informasi spesifik ditempat kerja, termasuk:

• Bahaya khusus di lingkungan kerja

3.1.10.Prosedur mengidentifikasi bahaya yang relevan dengan bahaya ditempat kerja

3.1.11.Orang yang ditunjuk untuk mengangkat isu K3

3.1.12.Organisasi dan prosedur kerja khusus yang berhubungan dengan kinerja diri, bahaya dan pengawan resiko spesifik, pelaporan bahaya, insiden dan kecelakaan dan isu resolusi K3, konsultasi, penggunaan APD dan tindakan darurat

3.1.13.Potensi situasi darurat, alarm dan sinyal dan respon yang diperlukan

3.2. Keterampilan yang Diperlukan

3.2.1. Menunjukkan kesehatan dan keamanan diri

3.2.2. Menunjukkan kesehatan dan keamanan orang lain yang dapat berdampak sebagai akibat aksi yang dilakukannya

3.2.3. Mengidentifikasi cara agar selalu dapat mengkinikan isu K3 yang diterapkan dalam sistem ditempat kerja, peralatan dan prosesnya

3.2.4. Mendukung anggota kelompok kerja yang kurang pengetahuan K3 ditempat kerja

3.2.5. Mengambil inisiatif untuk memperingatkan bahaya dan mengelola resiko sesuai perannya

Sebagai tambahan, kandidat yang bersangkutan harus dapat secara efektif melakukan tugas yang diuraikan dalam elemen-elemen dan kriteria unjuk kerja dalam unit ini. Selain itu, kandidat juga harus mampu mengatur tugas dan masalah-masalah darurat dalam kontek peran kerja teridentifikasi.

91

3.2.6. Memeriksa bahaya ditempat kerja dan resikonya dengan menggunakan daftar simak (checklist) yang terkelompok

3.2.7. Memberikan saran dan masukan yang konstruktif

3.2.8. Mempertimbangkan dan menggunakan kesempatan untuk menyatakan perhatian pada meminimalkan sampah, tanggung jawab lingkungan dan isu praktik keberlanjutan

4. Sikap Kerja yang Diperlukan

...

5. Aspek Kritis

5.1. Aspek kritis asesmen

5.1.1. Individu yang sedang dinilai harus dapat membuktikan kemampuan tentang pengetahuan dan seperti halnya keterampilan.

5.1.2. Bukti dikumpulkan oleh asesor untuk menentukan kompetensi termasuk praktik mendemonstrasikan, termasuk:

• Demonstrasi ditempat kerja, simulasi, skenario atau permainan peran

• Bukti tak langsung dari laporan atasan dan catatan tempat kerja

92

Judul Unit Memastikan Pendanaan Penanggulangan Bencana

Deskripsi Unit Unit kompetensi ini menjelaskan keterampilan pengetahuan dan sikap yang dipersyaratkan untuk mengidentifikasi peluang pendanaan.

ELEMEN KRITERIA UNJUK KERJA

1. Melakukan klarifikasi calon donatur program

1.1. Calon Donatur diidentifikasi bentuk dan riwayat bantuannya: ,

1.2. Manfaat bagi kelompok sasaran yang diprioritaskan

1.3. Penggunaan paling efektif dana perorangan dalam rancangan program penanggulangan bencana diidentifikasi

1.4. Pedoman pendanaan calon donatur diinterpretasikan advokasi untuk mempengaruhi prioritas dan panduan pendanaan donatur serta posisi pendanaan organisasi pada masa yang akan datang

2. Menyerahkan proposal pendanaan

2.1. Proposal proyek ditulis dalam format donatur dan diserahkan kepada perwakilan donatur yang sesuai serta pada waktu yang tepat

2.2. Konsep dan prinsip efektifitas bantuan dan pengembangan komunitas dipastikan telah tercermin dalam proposal yang diserahkan.

2.3. Setelah penyerahan proposal, komunikasi yang tepat dan terus menerus harus dilakukan. Hal ini bertujuan untuk memfasilitasi penerimaan proposal, termasuk revisi proposal—jika diperlukanInformasi tambahan diberikan dengan segera dan tepat kepada perwakilan donatur.

93 menyetujui dan

memenuhi persyaratan kontrak

dirundingkan dengan donatur

3.2. Anggaran dan jadwal pengiriman dirundingkan dengan donatur

3.3. Tanggal dan persyaratan pelaporan diidentifikasi 3.4. Laporan ditulis dan diserahkan tepat waktu dan

sesuai format yang diminta

3.5. Bilamana diperlukan, tanggal penyelesaian proyek dirundingkan kembali dengan donatur— dengan atau tanpa pendanaan tambahan

4. Memfasilitasi kunjungan donatur

4.1. Kunjungan donatur diatur sebagaimana diperlukan, termasuk pertemuan dengan pemangku kepentingan yang tepat

4.2. Citra positif proyek dan organisasi diberikan pada perwakilan donator

BATASAN VARIABEL

Dalam dokumen RANCANGAN 1 STANDAR KOMPETENSI KERJA NAS (Halaman 90-102)