• Tidak ada hasil yang ditemukan

MELAKUKAN PERTOLONGAN PERTAMA

Dalam dokumen RANCANGAN 1 STANDAR KOMPETENSI KERJA NAS (Halaman 32-38)

53. Melakukan pertolongan pertama

24

Kode Unit 1

Judul Unit Bekerja Efektif pada Sektor Penanggulangan Bencana

Deskripsi Unit Unit kompetensi ini menjelaskan keterampilan, pengetahuan dan sikap kerja yang diperlukan untuk bekerja secara etis dan memberikan pandangan yang tepat pada konteks sosial, budaya, politik, dan keagamaan

ELEMEN KRITERIA UNJUK KERJA

1. Bekerja secara efektif dalam konteks

penanggulangan bencana

1.1. Konsep dan prinsip efektifitas bantuan dan pengembangan masyarakat diidentifikasi dan diterapkan

1.2. Pemahaman yang tepat mengenai sasaran dan tujuan organisasi harus diterapkan

1.3. Persyaratan organisasi dan/atau program yang relevan harus dipenuhi

1.4. Standar dan nilai-nilai yang dimiliki secara berkesinambungan dan kritis, diukur untuk memastikan standar dan nilai-nilai tersebut konsisten dengan standar dan nilai organisasi yang diwakili, atau program yang dijalankan

1.5. Kewajiban kerja dan tanggung jawab hukum yang relevan harus diidentifikasi dan dipatuhi dalam setiap pekerjaan yang ditangani

1.6. Jaringan dan hubungan kerja dikembangkan dan dibina dengan cara mendukung sasaran dan tujuan organisasi dan/atau program yang relevan

1.7. Pekerjaan dilakukan secara profesional, tidak melemahkan staf, masyarakat, dan mitra lokal 1.8. Lingkup peran kerjanya dikenali dan dikerjakan. 1.9. Kendala dan kebutuhan ditanggapi secara efektif

25 2. Berkomunikasi secara

efektif

2.1. Keterampilan berkomunikasi dikembang kan, ditinjau, dan diperbaiki sebagai prioritas secara terus-menerus untuk memenuhi persyaratan kerja 2.2. Informasi pribadi dikomunikasikan dengan

hati-hati, baik secara lisan maupun tulisan untuk menjaga hal-hal pribadi dan kerahasiaan

2.3. Protokol dan prosedur kerja diterapkan dalam semua komunikasi di tempat kerja, untuk mendukung ketepatan dan pemahaman informasi yang diberikan dan diterima

2.4. Perbedaan individual dan budaya para pemangku kepentingan dikenali, termasuk perbedaan-perbedaan yang berkaitan dengan kebutuhan khusus, lalu dijadikan pertimbangan dalam komuni kasi

2.5. Penyesuaian dalam komunikasi yang dilakukan untuk memfasilitasi pencapai an hasil dan pendekatan yang terbuka harus dipertahankan 2.6. Komunikasi antarpribadi dilakukan dengan cara

memperkokoh pendekatan berpusat pada masyarakat

2.7. Tindakan yang tepat diambil dalam penyelesaian konflik dan perbedaan antarpribadi

2.8. Bahasa tubuh yang mungkin tidak sesuai dengan budaya dan adat istiadat lokal digunakan secara hati-hati

2.9. Profil dan tujuan organisasi dan/atau program harus dicerminkan dalam sikap di luar lingkungan kerja sebagaimana dipersyaratkan untuk menghindari kesalahpahaman masyarakat lokal

2.10. Umpan balik yang membangun diberikan pada mereka yang menunjuk kan sikap yang tidak sesuai dengan budaya

26 3. Menerapkan standar

etis dan peka budaya dalam situasi di lapangan

3.1. Konsep etis dan peka budaya yang relevan pada situasi lapangandiidentifikasi.

3.2. Kode etik internasional yang relevan diidentifikasi dan dijadikan pegangan.

3.3. Standar dan konvensi internasional mengenai isu-isu yang peka secara budayadan etis diidentifikasi dan diterapkan dalam lingkungan lapangan

3.4. Isu-isu yang peka secara etis dan budaya dalam lingkungan khusus diidentifikasi

3.5. Pedoman etis dipatuhi dalam proses pengambilan keputusan yang dapat menimbulkan masalah etis dalam seluruh pekerjaan

3.6. Kesadaran akan adanya implikasiisu-isu yang peka secara etis dan budaya dipertahankan.

3.7. Nilai-nilai etis dan kepekaan budaya dicontohkan dalam interaksi dengan pihak eksternal

4. Menanggapi isu-isu yang peka secara etis dan budaya dalam program dan proyek

4.1. Isu-isu etis ditanggapi dengan tepat dalam konteks suatu program atau proyek tertentu di lapangan 4.2. Rancangan program dikontribusikan dan /atau

ditinjau keselarasannya dengan perannya untuk memastikan isu-isu yang peka secara etis dan budaya dapat ditanggapi dengan tepat

4.3. Isu-isu yang peka secara budaya ditanggapi dengan tepat dalam konteks suatu program atau proyek di lapangan, dalam batasan-batasan operasional yang diakibatkan oleh situasi lapangan

4.4. Program atau proyek dipantau dan ditinjau untuk memastikan bahwa isu-isu yang peka secara etis dan budaya ditanggapi dengan tepat

4.5. Para pemangku kepentingan utama dipastikan diberikan kesadaran akan implikasi isu-isu etis dan

27 5. Memfungsikan diri

dengan efektif dalam kondisi yang penuh tekanan

5.1. Situasi yang penuh tekanan dan tidak biasa, harus dihadapi dengan tenang dan waspada

5.2. Hambatan frustrasi dan perilaku negatif orang lain diterima dan ditanggapi secara obyektif

5.3. Situasi mendesak dan prioritas-prioritas yang bertentangan, harus disesuaikan dengan mengintegrasikan informasi secara cepat dan mengubahnya menjadi tindakan

5.4. Disiplin diri tetap dijaga saat berada di bawah tekanan dan tetap fokus untuk memastikan tugas-tugas terpenting dapat diselesaikan

5.5. Kejernihan pikiran di bawah tekanan dijaga untuk menganalisa dan menemukan jalan keluar, kemudian masalah-masalah rumit dipilah ke dalam komponen-komponen untuk diselesaikan satu per satu

5.6. Ketika di bawah tekanan, proses pengambilan keputusan yang efektif harus digunakan, kemudian fleksibilitas yang tepat harus ditunjukkan untuk menanggapi keadaan-keadaan yang berubah

5.7. Dokumentasi tulisan disimpan sebagai mana yang dibutuhkan untuk mendukung pengambilan keputusan di lapangan

5.8. Hubungan dengan orang dijalin secara efektif dan pemberian umpan balik yang membangun dilakukan.

6. Mengambil keputusan operasional di lapangan

6.1. Fakta-fakta dari setiap situasi digali, kemudian kemungkinan pilihan-pilihan ditentukan dalam kerangka waktu yang tersedia

6.2. Keputusan operasional diambil mengikuti kondisi dan fungsi kerja yang dimiliki

6.3. Konsultasi dengan wakil masyarakat diadakan untuk memastikan partisipasi masyarakat

28

tercermin dalam pengambilan keputusan

6.4. Keputusan khusus diambil dalam situasi baru ketika belum diatur dalam pedoman, kebijakan, dan praktik yang sudah ada

6.5. Pilihan yang tepat diambil berkaitan dengan keputusan yang sulit dilandasi oleh kesadaran terhadap implikasi yang lebih luas dari keputusan tersebut bagi masyarakat dan pemangku kepentingan lainnya

6.6. Langkah-langkah tindakan untuk

mengimplementasikan keputusan dilakukan dengan penuh kesadaran dalam kerangka waktu yang wajar

6.7. Keputusan dipastikan harus dikomunikasikan dengan jelas kepada orang yang relevan dalam jangka waktu yang tepat

7. Merefleksikan

pekerjaan yang dilakukan di lapangan

7.1. Tujuan kerja pribadi dilihat dan diarahkan sesuai dengan persyaratan organisasi, dan/atau program, serta kemampuan pribadi

7.2. Evaluasi diri dilakukan bersama dengan penyelia dan/atau sejawat

7.3. Kesadaran akan nilai, motivasi dan emosi diri dikembangkan, terutama berkaitan dengan dampak kerja yang dilakukan

7.4. Umpan balik yang bersifat terbuka dan membangun, diberikan kepada dan diterima dari mitra kerja

7.5. Tindakan kerja pribadi dievaluasi dan disesuaikan secara tepat untuk mencermin kan adanya upaya peningkatan yang terus menerus

7.6. Penguatan pengetahuan dan keterampilan secara aktif dan terus menerus ditingkat kan untuk mengoptimalkan unjuk kerja

29

keamanan anggota tim atau meng gagalkan misi/program secara aktif ditangani

Dalam dokumen RANCANGAN 1 STANDAR KOMPETENSI KERJA NAS (Halaman 32-38)