• Tidak ada hasil yang ditemukan

KETERANGAN TENTANG PERKARA HUKUM YANG SEDANG DIHADAPI PERSEROAN Sampai dengan tanggal diterbitkannya Prospektus ini, Perseroan menghadapi perkara hukum sebagai Sampai dengan tanggal diterbitkannya Prospektus ini, Perseroan menghadapi perkara hukum sebagai

Dalam dokumen BukuAPLFINAL-email.pdf (Halaman 186-189)

PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk

UTANG KEPADA PIHAK BERELASI

P. KETERANGAN TENTANG PERKARA HUKUM YANG SEDANG DIHADAPI PERSEROAN Sampai dengan tanggal diterbitkannya Prospektus ini, Perseroan menghadapi perkara hukum sebagai Sampai dengan tanggal diterbitkannya Prospektus ini, Perseroan menghadapi perkara hukum sebagai

berikut:

Perseroan sedang menghadapi perkara perdata No. 427/Pdt.G/2009/PN.JKT.BAR tanggal 20 Agustus 2009 pada Pengadilan Negeri Jakarta Barat terkait dengan gugatan perbuatan melawan hukum yang diajukan oleh Para Penggugat yang merupakan ahli waris dari Almarhum Abdul Kadir bin Salim. yakni: (i) Ny. Masnah binti Djamian, (ii) Ny. Mursidah binti Abdul Kadir, (iii) Rosidah binti Abdul Kadir, (iv) Mad Yunus bin Abdul Kadir dan (v) Maryam binti Abdul Kadir; di mana Perseroan sebagai pihak Tergugat. Para Penggugat mengajukan gugatan kepada Perseroan atas tanah seluas 15.460 m2 yang mana tanah yang dimiliki Perseroan seluruhnya telah bersertipikat dengan Sertifikat Hak Guna Bangunan (“SHGB”). Perkara ini telah diputus tanggal 17 Maret 2010 antara lain putusannya adalah menolak gugatan Para Penggugat untuk seluruhnya dan menyatakan sah secara hukum kepemilikan Perseroan atas bidang tanah yang terdiri dari (a) SHGB No. 2880/Tanjung Duren, seluas 6.500 m², (b) SHGB No. 2996/Tanjung Duren, seluas 3.385 m², (c) SHGB No. 2995/Tanjung Duren, seluas 4.795 m², (d) SHGB No. 2457/Tanjung Duren, seluas 134.670 m², (e) SHGB No. 2992/Tanjung Duren, seluas 2.222 m², (f) SHGB No. 3128/ Tanjung Duren, seluas 3.968 m² dan (g) SHGB No. 2696/Tanjung Duren, seluas 9.947 m². Pada tanggal diterbitkannya Prospektus ini, penggugat telah mengajukan banding pada tanggal 31 Maret 2011. Perseroan sedang menghadapi perkara perdata No. 320/Pdt.G/2010/PN.JKT.UT tanggal 2 September 2010 pada Pengadilan Negeri Jakarta Utara terkait dengan gugatan yang diajukan oleh Drs. Hamonangan Sinaga (“Penggugat”). Penggugat mengajukan gugatan Perbuatan Melawan Hukum kepada Perseroan sehubungan dengan dibatalkannya pembelian atas satu unit apartemen di Gading Nias Residences secara sepihak dan tanpa pemberitahuan terlebih dahulu kepada Penggugat. Majelis hakim Pengadilan Negeri Jakarta Utara memutuskan pada tanggal 23 Maret 2011, menolak gugatan dari Penggugat dan menghukum Penggugat membayar semua biaya yang dalam perkara ini. Atas putusan tersebut pada tanggal 7 Maret 2011, Penggugat mengajukan banding dan sampai saat ini perkara ini masih dalam proses banding.

Perseroan sedang menghadapi perkara perdata No. 1048/Pdt/G/2010/PN.JKT.BAR tanggal 21 Desember 2010 pada Pengadilan Negeri Jakarta Barat, perkara perdata terkait dengan gugatan yang diajukan oleh Lim Soejono (“Penggugat”) di mana Perseroan adalah sebagai Pihak Tergugat I dan Kepala Kantor Wilayah BPN Provinsi DKI Jakarta c.q Kepala Kantor Pertanahan Kotamadya Jakarta Barat sebagai Tergugat II. Penggugat mengajukan gugatan Perbuatan Melawan Hukum kepada Perseroan sehubungan dengan kepemilikan tanah miliki Penggugat seluas 21.321 m2 dengan alas hak Verponding Indonesia No. 164/15.I.A seluas 21.321 m2 atas nama Winarsa yang sekarang menjadi HGB 2523/Tanjung Duren Selatan. Penggugat mengajukan permohonan pembatalan atas SHGB 2523/Tanjung Duren Selatan

serta ganti rugi materill sebesar Rp269.710.650.000 (dua ratus enam puluh Sembilan miliar tujuh ratus sepuluh juta enam ratus lima puluh ribu Rupiah) dan kerugian immaterill sebesar Rp250.000.000.000 (dua ratus lima puluh miliar Rupiah) yang harus dibayar secara tanggung renteng dengan Tergugat II. Saat ini perkara tersebut sedang dalam pemeriksaan tingkat pertama di Pengadilan Negeri Jakarta Barat. Sebagaimana tercantum dalam perkara perdata dengan No. Register 95/Pdt.G/2009/PN.JKT.Bar., tanggal 26 Pebruari 2009 pada Pengadilan Negeri Jakarta Barat, terdapat gugatan yang diajukan oleh Tan Malano (Penggugat) kepada 31 (tiga puluh satu) pihak, yang mana Trihatma Kusuma Haliman, Direktur Utama Perseroan, sebagai Tergugat 24. Perkara ini adalah gugatan perbuatan melawan hukum dengan tuntutan dari Penggugat adalah ganti rugi immaterial sebesar Rp5 miliar dan ganti rugi material atas tanah yang dikuasai Perseroan dan JLP sebesar Rp8.500.000/m2. Gugatan tersebut melibatkan harta kekayaan Perseroan, yaitu sebagian dari tanah milik Perseroan dengan sertipikat Hak Guna Bangunan No. 2457/Tanjung Duren Selatan seluas 8.587 m2 yang terletak di JI. Tanjung Palapa, Tanjung Duren, Jakarta Barat. Perkara ini telah diputus oleh Pengadilan Negeri Jakarta Barat pada tanggal 15 Maret 2010 yang, antara lain, memutuskan menolak seluruh gugatan Penggugat. Terhadap putusan tersebut, Penggugat telah mengajukan banding pada tanggal 26 Maret 2010.

Selain dari perkara perdata yang telah disebutkan di atas, Perseroan dan Anak Perusahaan beserta masing-masing Dewan Komisaris serta anggota Direksi Perseroan dan Anak Perusaahaan tidak terlibat perkara perdata, pidana, tata usaha negara, kepailitan, arbitrase dan hubungan industrial di lembaga peradilan terkait yang berwenang.

Perseroan berkeyakinan bahwa dari perkara-perkara yang dihadapi tersebut di atas apabila diputus dengan mengalahkan Perseroan, maka hal tersebut tidak akan memberikan dampak negatif yang material bagi kondisi keuangan dan kegiatan usaha Perseroan.

VIII. KEGIATAN DAN PROSPEK USAHA PERSEROAN

DAN ANAK PERUSAHAAN

Beberapa informasi yang terdapat dalam bab ini diperoleh berdasarkan hasil kajian konsultan Procon Indah/ Savills dan Colliers International Indonesia untuk tujuan penyusunan Prospektus.

A. UMUM

Perseroan merupakan salah satu perusahaan pengembang properti terkemuka di Indonesia (sumber: Hasil riset Procon Indah/Savills, Juni 2010). Perseroan menjalankan bisnis secara terintegrasi sebagai pemilik, pengembang dan pengelola dari real estat dengan segmen yang mencakup ritel, komersial dan hunian. Perseroan memiliki model bisnis pengembangan properti terintegrasi, dari akuisisi dan pembelian lahan, desain dan pembangunan, hingga manajemen proyek, penjualan, penyewaan komersial dan pemasaran, dan juga pengoperasian dan pengelolaan superblok, pusat perbelanjaan, perkantoran dan apartemen hunian. Perseroan dikenal memiliki proyek yang berkualitas tinggi dan ”iconic”, termasuk pengembangan superblok seperti Podomoro City dan Senayan City (sumber: Hasil riset Procon Indah/ Savills, Juni 2010).

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010, total penjualan Perseroan sebesar Rp1.938,7 miliar, mengalami peningkatan sebesar 126,5% dari Rp856,0 miliar untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009. Sedangkan untuk periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2011, total penjualan Perseroan sebesar Rp693,1 miliar, mengalami peningkatan sebesar 144,7% dari Rp283,3 miliar untuk periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2010.

Konsep pengembangan superblok Perseroan, merupakan pengembangan properti berskala besar yang terdiri dari ritel, hunian dan area komersial dalam sebuah komplek bangunan, telah dirancang dan dikembangkan sesuai dengan konsep “Back To The City”. Dalam pengembangan superblok, Perseroan terus mencari daerah pemukiman yang telah memiliki infrastruktur dan secara demografi memiliki potensi pasar yaitu konsumen berpenghasilan menengah ke atas. Target konsumen Perseroan dalam mengembangkan superblok adalah menyediakan alternatif tempat tinggal yang berkualitas tinggi dan bernilai lebih untuk konsumen yang bertempat tinggal di luar kota metropolitan seperti Jakarta namun beraktifitas di kota Jakarta setiap harinya.

Properti unggulan Perseroan meliputi superblok Podomoro City dan Senayan City. Perseroan memiliki Central Park Mall, Central Park Residences, Central Park Offices, Central Park Hotel, Garden Shopping Arcade, Royal Mediterania Garden dan Mediterania Garden Residences 2 yang menjadi bagian dari Podomoro City.

Superblok Central Park berlokasi di tengah kawasan Podomoro City. Termasuk didalamnya pusat perbelanjaan ritel dengan penyewa utama yang memiliki merek terkenal, tiga menara hunian apartemen, menara perkantoran dan hotel bintang lima. Hunian di Central Park dan menara perkantoran dijadwalkan akan selesai pada tahun 2012.

Pada saat ini, Perseroan tengah mengembangkan 4 (empat) superblok, dimana salah satunya berlokasi di daerah pusat bisnis Jakarta, dua terletak di Jakarta Utara dan satu di wilayah Bandung. Superblok Kuningan City yang terletak di daerah pusat bisnis, terdiri dari pusat perbelanjaan, dua menara hunian dan menara perkantoran. Pusat perbelanjaan Kuningan City dan tahap pertama pembangunan menara hunian serta perkantoran dijadwalkan akan diselesaikan pada tahun 2011. Green Bay Pluit yang terletak di tepi laut di Jakarta Utara, masih dalam tahap awal pengembangan. Superblok tersebut terdiri dari pusat pusat perbelanjaan, kios, 12 menara hunian yang di desain untuk mencakup lebih dari 8.500 unit yang ditargetkan bagi konsumen berpenghasilan menengah ke atas. Green Lake merupakan proyek superblok di daerah Sunter Jakarta Utara yang direncanakan untuk pengembangan ruko, townhouse, apartemen dan dilengkapi dengan fasilitas olahraga. Festival CityLink terletak di wilayah Bandung dan direncanakan sebagai proyek pengembangan Mixed Use yang meliputi pusat perbelanjaan, hotel dan

Dalam mengembangkan proyek hunian, Perseroan menargetkan pengembangan berbagai segmen pasar yang berbeda, mulai dari hunian premium untuk rumah tangga berpenghasilan tinggi hingga hunian dengan harga terjangkau untuk keluarga berpenghasilan menengah ke bawah. Di Podomoro City Perseroan juga telah mengembangkan Royal Mediterania Garden dan Mediterania Garden Residences 2. Perseroan juga telah mengembangkan hunian untuk konsumen kelas menengah, yang dikenal sebagai The Lavande yang terletak di wilayah Tebet, Jakarta dan hunian kelas menengah kebawah yaitu proyek Gading Nias Residences, yang terdiri dari lebih dari 6.500 apartemen terjangkau dan lebih dari 500 toko di wilayah Jakarta Utara. Pada saat ini, Perseroan tengah mengembangkan proyek hunian

landed houses di wilayah Jakarta Selatan yakni Green Permata. Selain itu, untuk mendukung strategi

ekspansi pengembangan Perseroan, saat ini Perseroan juga tengah mengembangkan usahanya di wilayah Karawang dengan mengembangkan landed houses yang diperuntukkan untuk segmen kelas menengah, yakni Grand Taruma.

Dalam dokumen BukuAPLFINAL-email.pdf (Halaman 186-189)