• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 4. HASIL PENELITIAN

5.10 Keterbatasan Penelitian

Adapun keterbatasan dari penelitian ini adalah : lokasi penelitian yang sulit dijangkau, proses wawancara yang dipengaruhi oleh tetangga sehingga harus dikondisikan serta taidak sedikit dari masyarakat yang beranggapan bahwa penelitian akan bagi-bagi uang atau sembako, pengambilan sampel air terutama pada pada hilir sungai, tantangannya berupa arus sungai yang kuat dan kedalaman dari pada sungai, sehingga harus memakai perahu kecil. Penambilan sampel air seharusnya lebih memperhatikan dari segi, waktu dan titik lokasi sampel air.

BAB 6

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1. Kesimpulan

1. Tidak ada hubungan antara sosiodemografi (umur, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan dan pendapatan) responden yang berhubungan dengan kejadian diare pada balita di Daerah Aliran Sungai Deli Tahun 2018

2. Ada berhubungan antara perilaku penggunaan jamban, penggunaan air bersih dan perilaku mencuci tangandengan kejadian diare pada balita di Daerah Aliran Sungai Deli Tahun 2018 adalah variabel.

3. Ada hubungan pengelolaan sampah dan pembuangan tinja dengan kejadian diare pada balita di Daerah Aliran Sungai Deli Tahun 2018.

4. Perilaku pengelolaan sampah adalah variabel yang paling berhubungan dengan kejadian diare pada balita di Daerah Aliran Sungai Deli Tahun 2018.

6.2. Saran

1. Bagi Institusi a. Dinas Terkait

Upaya pencegahan kejadian diare serta menurunkan angka kejadian diare pada balita yang termasuk salah satu penyakit berbasis lingkungan diharapkan ditingkatkannya kerjasama antar kedinasan Kesehatan dan Dinas Kebersihan, serta Dinas Lingkungan Hidup untuk berkolaborasi dalam meningkatkan program kesehatan lingkungan yang berkaitan dengan

sanitasi dasar yang menjadi faktor risiko terjadinya diare khususnya pengelolaan sampah rumah tangga, cuci tangan dan perilaku penggunaan air bersih, seperti meningkatkan jumlah dan kualitas tempat penampungan sampah sampah sementara.

b. Puskesmas

Puskesmas menggalang kerjasama dengan lintas sektor yang terdekat untuk meningkatkan penyuluhan secara berkesinambungan tentang prilaku hidup bersih dan sehat, meningkatkan gerakan Cuci Tangan pakai sabun bekerjasama dengan organisasi lainnya, instansi pemerintah maupun swasta untuk meningkatkan persentase cuci tangan pakai sabun.

2. Bagi Masyarakat

Penelitian ini dapat menambah pengetahuan, sikap dan perilaku hidup bersih dan sehat sehingga dapat mencegah dan mengatasi kejadian diare terutama terhadap balita di rumah tangga. Terutama perilaku adalah perilaku pengelolaan sampah. Upaya yang dapat dilakukan dengan program 3R.

3. Bagi Penelitian Selanjutnya

Penelitian selanjutnya dapat diteliti faktor lain penyebab diare dan menambah luas wilayah penelitian serta menyumbangkan model penelitian yang lebih sempurna sehingga diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pengambilan kebijakan dalam upaya peningkatan derajat kesehatan khususnya dalam penanggulangan diare.

DAFTAR PUSTAKA

Achmadi, UF, 2012. Manajemen Penyakit Berbasis Wilayah. PT. Rajagrafindo Persada. Jakarta.

Arimbawa, Trisna Dewi, Zakwan. 2014. Jurnal Penelitian. Hubungan Faktor Perilaku dan Faktor Lingkungan terhadap Kejadian Diare pada Balita di Desa Sukawati, Kabupaten Gianyar Bali Tahun 2014 Jurnal Intisari Sains Medis.Vol. 6No.1, Mei-Agustus.

Analisa 2003. Enviromental Services Program www.Esp.DR.id. Coorporate Plan PDAM Tirtanadi Sumut 2006-2010

Angeline, Marsaulina, Naria, 2012. Hubungan Kondisi Sanitasi Dasar dengan Keluhan Kesehatan Diare serta Kualitas Air pada Pengguna Air Sungai Deli diKelurahan Sukaraja Kecamatan Medan MaimunTahun 2012.

Azwar, 1990. Pengantar Ilmu Kesehatan Lingkungan, Mutiara Sumber Widya, Jakarta.

Badan Pusat Statistik, 2013. Propil dan Tren Pendapatan Pekerjaan Bebas di Indonesia 2011 – 2012. BPS, Jakarta

Berg, A. 2007.Peranan Gizi dalam Pembangunan Nasional, Rajawali, Jakarta.

Blum, Hendrik L. 1974 .Planing For Health, Development and Aplication of social change theory.New york. Human Sciences Press.

Departemen Kesehatan RI, 2005, Buku Pedomanan Penataksaan Program P2 Diare, Ditjen PPM dan PL, Jakarta

________________________, 2005. Pedoman Pemberantasan Penyakit Diare, Jakarta: Ditjen PPM dan PL.

________________________, 2006. Pedoman Nasional Penanggulangan Penyakit Diare, Jakarta: Ditjen PP&PL

________________________, 2007, Pedoman Pemberantasan Penyakit Diare. Ditjen PP&PL: Jakarta.

________________________, 2007. Rumah Tangga Sehat dengan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat, Jakarta: Pusat Promosi Kesehatan.

Dinas Kesehatan Kota Medan, 2015. Profil Dinas Kesehatan Kota Medan 2015.

Entjang, I., 2000. Ilmu Kesehatan Masyarakat, cetakan ke XIII. Bandung: PT Citra Aditya Bakti

Irianto, K, 2004. Epidemiologi Penyakit Menular dan Tidak Menular Panduan Klinis.

Bandung: Alfabeta.

Kementerian Kesehatan RI, 2011, Situasi Diare di Indonesia. Jakarta.

________________________,, Buku Saku Petugas Lintas Diare. Ditjen PPM dan PL, Jakarta.

________________________, 2015. Millenium Development Goals (MDG‟s) Indonesia Depkes, RI Jakarta

________________________, 2015, Higiene dan Diare, Kemenkes RI Jakarta Kusnoputranto, 1986. Kesehatan Lingkungan, Jakarta. FKM UI

Lameshow, S, Hosmer, 1997. Besar Sampel dalam Penelitian, Yogykarta: Gadjah Mada Uniesity Press.

Lembaga Demografi FE UI. 2005. Dasar-Dasar Demografi. Lembaga Penerbit FE UI. Jakarta.

Lubis, N, 2016. Hubungan Kondisi Sanitasi, Personal Hygiene Ibu dan Status Imunisasi dengn Kejadin Diare pada Balita di Kampung Nelayan Sebrang Lingkungan XII Kelurahan Belawan I Kecamatan Medan Belawan Kota Medan Tahun 2016, Skripsi FKM USU.

Mahfazah, 2013. Ketersediaan Sarana Sanitasi Dasar, Personal Hygiene Ibu dan Kejadian Diare. Jurnal Kesehatan Masyarakat, Volume 8, Nomor 2.

Mahmud, M, et al. 2001. Jurnal Penelitian. Sociodemographic, Environmental and Clinical Risk Factors for Developing Persistent Diarrhoea among Infants in a Rural Community of Egypt Risk Factors for Developing Persistent Diarrhea Among Infants in Egypt. Journal Health Popular Nutrition 2001 Dec;19 (4):313-319© 2001 ICDDR,B: Centre for Health and Population Research ISSN 1606-0997

Mantra, I. B., 2000.Demografi Umum.Pustaka Pelajar, Jakarta.

Mukono, HJ, 2000, Prinsip Dasar Kesehatan Lingkungan. Arilangga Universitas Pres, Surabaya

Notoatmodjo, 2011. Kesehatan Masyarakat Ilmu dan Seni, Penerbit PT Rineka Cipta, Jakarta

________________, 2007. Metode Penelitian Kesehatan, Edisi Revisi, Penerbit PT Rineka Cipta, Jakarta.

________________, 2005. Metodologi Penelitian Kesehatan, Rineka Cipta, Jakarta.

Octavia J. M, 2015. Jurnal Penelitian. Hubungan Saniatsi Lingkungan, Sosial Ekonomi dan Perilaku Ibu terhadap Kejadian Diare Dengan Dehidrasi Sedang Pada Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Mangkang Kota Semarang Tahun 2015

Pitono, A, J., Dasuki, A., Ismail, D, 2006. Jurnal Penelitian. Penatalaksanaan Diare di Rumah Pada Balita. Jurnal Berita Kedokteran Masyarakat. Vol. 22. No.1.

Maret 2006 : 7-14. http://doi.org/

Profil Dinas Kesehan Sumatera Utara, 2007. Profil Dinas Kesehatan Sumatera Utara Ridwan, 2007. Rumus dan Data dalam Analisis Statistik, Alfabeta, Bandung

Sander, M. A., 2005. Hubungan Faktor Sosio Budaya dengan Kejadian Diare di Desa Candinegoro Kecamatan Wonoayu Sidoarjo.Jurnal Medika.Vol 2.No.2. Juli-Desember 2005 : 163-193.

Soentpiet, G.O; Jeanett,B; Rocky Wilar 2015. Jurnal Penelitian. Hubungan FaktorSosiodemografi dan Lingkungan Dengan Diare Pada Anak Balita di DaerahAliran Sungai Tondano. Jurnal e-Clinic (eCl), Volume 3, Nomor 3,September-Desember 2015

Slamet,J.S, 2009. Kesehatan Lingkungan, Penerbit Gadjah Mada University Press Yogyakarta.

Sugiono, 2014.Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Alfabeta, Bandung Suraatmaja S. 2007. Kapita Selekta Gastroentrologi. Jakarta: CV. Sagung Seto

Undang-Undang No.18 Tahun 2008, tentang Pengelolaan Sampah. Kepmenlh Jakarta Pusat

Wardhana, 2009. Dampak Pencemaran Lingkungan, Penerbit Andi, Yogyakarta.

WHO, 2013. Penyakit Diare. (http:/www.scribd.com//doc/47503863/who-diare).

Diakses tanggal 20 Februari 2015.

Widoyono, 2008, Penyakit Tropis: Epidemiologi, Penularan, Pencegahan, dan Pemberantasaanya, Erlangga, Jakarta.

Widjaja, 2014.Mengatasi Diare dan Keracunan pada Balita. Penerbit Kawan Pustaka.

Jakarta

Widyastuti, P., (ed). 2005. Epidemiologi Suatu Pengantar. edisi 2. Jakarta :EGC Wulandari, 2009.Hubungan antara Faktor Lingkungan dan faktor Sosiodemografi

dengan Kejadian Diare pada Balita di Desa Blimbing Kecamatan Sambirejo Kabupaten Sragen Tahun 2009. Skripsi Program Studi Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surakarta

Zubir, Jufrrie, dan Wibowo, 2006. Faktor-faktor Resiko Kejadian Diare Akut Pada Anak 0-3,5 Bulan (Batita) di Kabupaten Bantul.Sains Kesehatan. Vol.19. No.

3. ISSN 1411-6197:319-332.

Lampiran 1 Informed Consent

PENELITIAN

HUBUNGAN PERILAKU SEHAT IBU DAN LINGKUNGAN SANITASI DASAR DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI DAERAH

ALIRAN SUNGAI DELI KOTA MEDAN TAHUN 2018

PERNYATAAN KESEDIAAN MENJADI RESPONDEN (INFORMED CONSENT)

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya :

Nama :

Umur :

Alamat :

Dengan ini menyatakan bersedia menjadi responden penelitian yang dilakukan oleh Nama : Elvita Susanti,

NIM : 167032005

Mahasiswa S2 dari Program Studi S2 Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kesehatan Universitas Sumatera Utara

Medan, Agustus 2018 Responden

(……….)

Lampiran 2

KUESIONER PENELITIAN

HUBUNGAN PERILAKU DAN LINGKUNGAN TERHADAP KEJADIAN DIARE DI DAERAH ALIRAN SUNGAI DELI TAHUN 2017

A. Faktor Sosiodemografi I. KARAKTERISTIK IBU

1. Nama :

2. Umur :

3. Pendidikan terakhir ibu : 1. Tidak tamat SD

2. SD 3. SMP 4. SMA

5. Akademi/Perguruan Tinggi 4. Status pekerjaan :

1. Ibu Rumah Tangga 2. PNS

3. Pegawai swasta 4. Wiraswasta 5. Pedagang 6. Buruh

5. Pendapatan keluarga perbulan : 1. < UMR (Rp.1.875.000) 2. ≥ UMR (Rp. 1.875.000)

B. Kejadian Diare

1. Apakah ada anggota keluarga yang mengalami buang air lebih dari 3 kali?

a. Ya b. Tidak

2. Bila menjawab Ya, berapa kali sehari ? a. > 3 kali

b. 3 kali c. < 3 kali

3. Apa yang ibu lakukan bila ada anggota keluarga ibu terkena diare ? a. Dibiarkan saja

b. Diobati sendiri

c. Di bawa ke Puskesmas/Dokter/Bidan 4. Bagaiman bentuk kotoran anak ibu

a. Lembek dan cair b. Seperti biasa/padat

C. Sanitasi Dasar

Kondisi Sanitasi Dasar Persyaratan Ya Tidak

1. Sarana Air Bersih c. Pada sumur gali kedalaman 3 meter

dari permukaan tanah dibuat kedap minum, letak lubang penampug berjarak 10-15 meter dari sumber air minum.

b. Tidak berbau dan tinja dapat dijamah oleh serangga maupun tikus.

c. Cukup luas dan landai/miring ke arah lubang jongkok sehingga tidak mencemari tanah sekitarnya.

i. Tersedia air dan alat pembersih

D. Perilaku Sehat

1. Cuci Tangan Pakai Sabun

No Pertanyaan Selalu Kadang-kadang Tidak

1 Apakah ibu mencuci tangan

6 Ibu mengajarkan anak mencuci tangan sebelum makan

4 Apakah setelah BAB menggunakan air bersih ? ini dapat dibukaatau ditutup tanpa mengotori tangan.

c. Mudah diangkut oleh satu orang.

d. Jarak pembuangan sampah ≤ 5 meter dari rumah

3. Penggunaan Air Bersih

No Pertanyaan Ya Tidak Keterangan

1 Sumber air bersih yang digunakan a. PDAM

b. Sumur Gali c. Sungai

2 Air minum yang digunakan diolah terlebih dahulu ?

3 Tempat air bersih menggunakan tutup?

4 Mandi dan mencuci pakaian memakai air sungai ?

5 Mencuci peralatan dapur menggunakan air bersih

Lampiran 3

PETA LOKASI