• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH KUPEDES TERHADAP PERFORMANCE BUSINESS

7.2 Keterkaitan Kupedes terhadap Nilai Asset 1 Sektor Perdagangan

Nilai asset pada sektor perdagangan meningkat dengan tingginya Kupedes yang diterima. Perbandingan Kupedes terhadap nilai asset perdagangan dapat dilihat pada Gambar 8.

Pada Gambar 8 dijelaskan tentang perbandingan keterkaitan Kupedes terhadap nilai asset yang dimiliki. Berdasarkan data tersebut dapat diketahui, bahwa besarnya nilai asset yang dimiliki melebihi nilai Kupedes yang dipinjam. Besarnya nilai asset dipengaruhi oleh besarnya nilai pinjaman, semakin besar nilai pinjaman maka akan meningkatkan nilai asset yang dimiliki. Hal ini terjadi karena pinjaman yang diterima digunakan untuk tambahan modal kerja, sehingga akan menambah nilai asset yang dimiliki seperti uang kas, piutang apabila penjualan dilakukan secara kredit, nilai persediaan apabila ada barang yang tidak terjual, dan lain-lain.

Gambar 8. Perbandingan Kupedes terhadap Nilai Asset untuk Masing-masing Responden Penriama Kupedes dalam Sektor Perdagangan (skala 1 : 1745000)

Rata-rata nilai asset yang dimiliki oleh responden sebesar Rp 37.554.500 (21,25 persen) dengan nilai minimum sebesar Rp 7.000.000 (100 persen) dan nilai maksimum sebesar Rp 174.500.000 (3,69 persen). Rata-rata nilai Kupedes yang dipinjam sebesar Rp 15.796.744 (9,05 persen), dari data tersebut dapat diketahui bahwa rata-rata dengan meningkatnya Kupedes sebesar Rp 1.000 maka akan meningkatkan nilai asset sebesar Rp 2.377,36. Jumlah responden yang nilai assetnya meningkat bebanding lurus dengan meningkatnya pinjaman Kupedes sebesar 86,67 persen.

Pada Gambar 8 dapat dilihat juga bahwa reponden 16 mempunyai nilai asset yang lebih besar dibandingkan dengan responden 2, namun pinjaman Kupedes yang diterima sama. Hal tersebut dikarenakan produk yang dijual oleh responden 16 membutuhkan tempat yang lebih besar (karung plastik) dibandingkan dengan responden 2 (sembako). Selain itu, ada juga reponden yang

mempunyai nilai asset lebih rendah dibandingkan pinjaman yang diterima. Hal itu terjadi karena pinjaman yang diterima tidak digunakan untuk pembelian asset, atau nilai piutangnya lebih rendah karena rendahnya penjualan secara kedit, dan persediaan yang rendah karena banyaknya yang tidak terjual. Semua itu merupakan faktor-faktor yang dapat menyebabkan nilai asset responden menjadi lebih rendah dibanding pinjaman Kupedes yang dierima.

7.2.2 Sektor Industri

Pada sektor industri, nilai asset meningkat sebanding dengan tingginya penerimaan Kupedes. Perbandingan Kupedes terhadap nilai asset pada sektor ini dapat dilihat pada Gambar 9.

Gambar 9. Perbandingan Kupedes terhadap Nilai Asset untuk Masing-masing Responden Penerima Kupedes dalam Sektor Industri (skala1: 4950000)

Pada Gambar 9 dijelaskan mengenai perbandingan Kupedes terhadap nilai asset, dari data tersebut dapat diketahui semakin meningkat nilai Kupedes yang diterima maka akan maningkatkan nilai Kupedes. Tambahan nilai asset yang dimiliki tergantung dari besarnya nilai Kupedes yang diterima, karena dana Kupedes tersebut digunakan untuk modal kerja, contohnya adalah penambahan nilai asset berupa penambahan uang kas, persediaan, peralatan usaha, dan lain- lain.

Rata-rata jumlah nilai asset yang dimiliki oleh responden dalam sektor industri sebesar Rp 65.077.722 (12,97 persen) dengan nilai asset maksimum Rp 297.000.000 (59,2 persen) dan nilai asset minimum Rp 14.871.651 (2,81 persen). Rata-rata nilai Kupeds yang diterima sebesar Rp 23.013.158 (4,65 persen), hal ini menunjukkan bahwa meningkatnya Kupedes sebesar Rp 1.000 maka akan meningkatkan nilai asset sebesar Rp 2.827,85. Jumlah responden yang mempunyai nilai asset berbanding lurus dengan Kupedes sebesar 100 persen, hal ini terjadi karena Kupedes yang digunakan untuk modal keja dan menambah nilai asset responden.

Pada Gambar 9 juga dapat dilihat bahwa responden 15 mempunyai nilai asset yang lebih besar (59,92 persen) dibandingkan responden 25 walaupun jumlah Kupedes yang diterima sama (15,99 persen). Hal tersebut dikarenakan asset yang dimiliki oleh responden 15 lebih banyak, diantaranya mesin-mesin yang mendukung kegiatan produksi dibandingkan dengan responden 25 yang memproduksi tahu.

7.2.3 Sektor Pertanian

Pada sektor pertanian, nilai asset meningkat sebanding dengan tingginya penerimaan Kupedes. Perbandingan Kupedes terhadap nilai asset pada sektor ini dapat dilihat pada Gambar 10.

Gambar 10. Perbandingan Kupedes terhadap Nilai Asset untuk Masing- masing Responden Penerima Kupedes dalam Sektor Pertanian (skala 1 : 1440000)

Pada Gambar 10 dapat diketahui bahwa meningkatnya pinjaman Kupedes maka akan meningkatkan nilai assetnya. Nilai maksimum asset responden dalam penelitian ini sebesar Rp 144.000.000 (100 persen) dan nilai minimumnya Rp 10.500.000 (6,90 persen) dengan nilai rata-rata asset responden sebesar Rp 48.572.667 (33,45 persen). Rata-rata nilai pinjaman Kupedes sebesar Rp 16.401.674 (11,39 persen), hal ini menunjukkan bahwa meningkatnya Kupedes sebesar Rp 1.000 maka akan meningkatkan nilai asset sebesar Rp 2.961, 45. Pada Gambar 10 dijelaskan juga, bahwa responden dengan nilai pinjaman Kupedes lebih tinggi akan memiliki nilai asset usaha yang besar pula dibandingkan dengan responden yang menerima pinjaman Kupedes lebih kecil. Jumlah responden yang

mempunyai nilai asset berbanding lurus terhadap besarnya Kupedes sebesar 93,3 persen.

Berdasarkan Gambar 10 dapat dilihat bahwa dengan pinjaman kupedes yang lebih rendah (13, 53 persen) responden 17 mempunyai nilai asset yang lebih besar yaitu 100 persen, dibandingkan responden 18 yang menerima pinjaman lebih besar (17,02 persen). Hal tersebut dikarenakan responden 17 mempunyai tambahan pendapatan diluar usaha yang berasal dari penjualan sembako dan ayam sebesar Rp. 16.500.000 perbulan, sehingga responden tersebut dapat menyisihkan sebagian kasnya untuk membeli kendaraan usaha.

7.2.4 Perbandingan Kinerja di Setiap Sektor Berdasarkan Nilai Asset

Perbandingan kinerja nilai asset di setiap sektor diukur berdasarkan jumlah responden yang mempunyai nilai asset berbanding lurus dengan Kupedes dan nilai rata-rata assetnya. Jumlah responden merupakan ukuran utama dalam menentukan kinerja di tiap sektor tersebut. Perbandingan kinerja tersebut dapat dilihat pada Tabel 20.

Tabel 20. Perbandingan Kinerja Nilai Asset Setiap Sektor

Sektor Jumlah responden (%) Nilai rata-rata Asset (Rp) Nilai Rata-rata Kupedes (Rp) Asset/Kupedes Perdagangan 93,33 37.554.500 15.796.744 2,38 Industri 100,00 65.077.722 23.013.158 2,83 Pertanian 93,33 48.572.667 16.401.674 2,96

Berdasarkan Tabel 20, maka sektor industri merupakan sektor yang mempunyai kinerja nilai asset lebih baik dibandingkan kedua sektor yang lain. Hal tersebut dapat dilihat dari jumlah reponden yang mempunyai nilai asset berbanding lurus dengan Kupedesnya sebesar 100 persen dan nilai rata-rata

assetnya sebesar Rp 65.077.722. Besarnya nilai asset yang dimiliki sektor industri dikarenakan, Kupedes yang diterima digunakan untuk membeli peralatan produksi dan sektor tersebut menggunakan mesin-mesin yang mempunyai nilai lebih tinggi dibanding sektor yang lainnya. Namun dilihat dari nilai perbandingannya dengan Kupedes, sektor pertanian mempunyai nilai terbesar yaitu 2,96. Perbandingan Kupedes anatara sektor industri (2,83) dan pertanian mempunyai nilai yang tidak berbeda, hal tersebut terjadi karena Kupedes yang diterima digunakan untuk memnambah peralatan dan membeli bahan produksi. Berbeda dengan perdagangan (2,38), Kupedes yang diterima sebagian besar digunakan untuk membeli barang dagang.

7.3 Keterkaitan Kupedes terhadap Persediaan