• Tidak ada hasil yang ditemukan

TINJAUAN PUSTAKA

2.3 Penelitian Terdahulu

2.3.2 Penelitian Mengenai Penilaian Kinerja

Menurut Haerudin (2007) dalam penelitiannya menyatakan bahwa kinerja keuangan Swamitra-Kowapi dilihat dari sisi rasio likuiditas, solvabilitas, dan rentabillitas antara bulan September 2005 hingga September 2006. Penelitian

tersebut menunjukkan nilai rata-rata yang diperoleh dari masing-masing rasio tersebut masih di atas nilai minimum yang ditentukan Bank Indonesia. Faktor- faktor yang berpengaruh nyata terhadap pengembalian kredit adalah rata-rata pendapatan perbulan dan pengalaman menggunakan kredit.

Supriadi, et al (2007) dalam jurnal MPI, menganalisis tentang pengaruh pemberian kredit terhadap kinerja debitur mikro. Jurnal tersebut menganalisis kinerja debitur apabila dilihat dari profitabilitas dan skala usaha. Dinyatakan bahwa terdapat hubungan nyata antara pemberian kredit yaitu terjadi peningkatan kinerja usaha debitur mikro setelah mendapatkan kredit. Faktor-faktor yang dipengaruhi seperti profit margin (PM), ROE, aset, dan penjualan. sedangkan ROA mengalami penurunan setelah mendapatkan kredit. Jurnal tersebut juga mengatakan bahwa terdapat kebutuhan pembiayaan yang bersifat transaksional atau musiman bagi pengusaha mikro yang masih belum terakomodasi dalam skim penyaluran kredit oleh ULM (Unit Layanan Mikro).

Novitasari (2006), menganalisis kinerja dan dampak Kupedes di BRI unit Kreo, tanggerang. Melakukan penilaian terhadap kinerja Kupedes dilihat dari dua pihak, yaitu pihak bank dan nasabah. Tolak ukur kinerja Kupedes dari sisi nasabah adalah pendapatan sebelum dan sesudah kredit, persyaratan awal, prosedur pinjaman, realisasi kredit, biaya administrasi, tingkat bunga, lokasi bank, agunan, dan pelayanan petugas. Dari sisi bank digunakan target dana dan realisasi kredit, persentasi tunggakan, jangkauan kredit dan frekuensi pinjaman sebagai tolak ukur dari kinerja Kupedes. Responden dari pihak penerima kredit adalah nasabah yang sedang aktif dalam Kupedes.

Tarmidi (2006) mengukur kinerja pengelolaan kredit mikro oleh UPK- BKM yang belum menunjukkan keberhasilan dan memuaskan sesuai dengan harapan dalam tujuan kredit mikro. Kinerja kredit mikro dapat dinilai baik dari kinerja aktivitas pengelolaan kegiatan, kinerja pengelolaan keuangan, maupun mekanisme penyaluran kredit dan pelayanan kepada nasabah. Kinerja aktivitas (target dan realisasi, jankauan kredit, dan mobilisasi tabungan) secara umum dapat dikategorikan baik, walaupun kinerja pengembalian kredit (tunggakan) sangat buruk. Kinerja pengelolaan oleh UPK-BKM selama satu tahun pengelolaan dana BLM P2KP dinilai masih dalam kategori baik, karena masih terdapat 7 UPK- BKM dari 12 UPK-BKM yang dinilai (58,33 persen) dikategorikan berkinerja baik. Di lain sisi masih terdapat 5 UPK-BKM (41,67 persen) yang berkinerja buruk.

Tabel 9. Resume Penelitian Terdahulu

No. Peneliti/tahun Topik Metode/Alat

Analisis Hasil Penelitian

1. Alamsyah/2007 Kemacetan pembayaran kredit

Regresi logistik

Karakteristik usaha debitur Kupedes sektor agribisnis yang mengalami kemacetan atau penunggakan dalam pembayaran kredit sebagian besar memiliki pengalaman usaha antara 3-6 tahun, memiliki jangka waktu pengembalian kredit 24 bulan, menyatakan tidak keberatan dengan beban bunga, dan memiliki omzet per bulan Rp. 1.000.000 sampai Rp. 2.000.000

2. Haerudin/2007 Kinerja keuangan dan faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat pengembalian kredit Swamitra-Kowapi Rasio likuiditas, solvabilitas, dan rentabilitas.

Rata-rata nilai rasio keuangan masih di atas nilai minimum yang ditetapkan Bank

Indonesia. Faktor-faktor yang mempengaruhi pengembalian kredit adalah pendapatan perbulan dan pengalaman menggunakn kredit.

Tabel 9. Resume Penelitian terdahulu (lanjutan)

No. Peneliti/Tahun Topik Metode/Alat

Analisis Hasil Penelitian

3. Supriadi, et al/2007

Pengaruh pemberian kredit terhadap kinerja debitur mikro

Analisis rasio skala usaha dan

profitabilitas

Terdapat hubungan nyata antara pemberian kredit yaitu terjadi peningkatan kinerja usaha debitur mikro setelah mendapatkan kredit. Faktor- faktor yang dipengaruhi seperti profit margin (PM), ROE, aset, dan penjualan. sedangkan ROA mengalami penurunan setelah

mendapatkan kredit 4. Wicaksono/2007 Faktor-faktor yang

berpengaruh terhadap penayluran kredit BRI

Metode ekonometrika

Faktor yang berpengaruh adalah produk domestik bruto sektor pertanian dan variabel tingkat pengembalian kredit bermasalah sektor pertanian di BRI. Sedangkan variabel tingkat suku bunga Sertifikat Bank Indonesia tidak berpengaruh secara nyata 5 Novitasari/2006 Kinerja dan dampak

Kupedes BRI Unit Kreo

Regresi linear sederhana

Tolak ukur kinerja Kupedes dari sisi nasabah adalah pendapatan sebelum dan sesudah kredit, persyaratan awal, prosedur pinjaman, realisasi kredit, biaya administrasi, tingkat bunga, lokasi bank, agunan, dan pelayanan petugas. Dari sisi bank digunakan target dana dan realisasi kredit, persentasi tunggakan, jangkauan kredit dan frekuensi pinjaman sebagai tolak ukur dari kinerja Kupedes

6. Tarigan/2006 Faktor yang mempengaruhi Kupedes di BRI Unit Parung

Regresi linear sederhana

Faktor yang berpengaruh jumlah agunan, pengalaman kredit, dan omzet.

7. Tarmidi/2006 Efektivitas pengelolaan kredit mikro Rasio aktivitas, keuangan, dan efektivitas pengeluaran kredit

Kinerja pengelolaan dana BLM P2KP masih dalam kategori baik > 50 persen (58,3 persen), walaupun kinerja pengembalian kredit sangat buruk. 8. Candrayasa/2000 Efektivitas penyaluran Kupedes dan faktor-faktor yang mempengaruhi pengembaliannya

Skala Linkert Penyaluran Kupedes di BRI unit Diponegoro telah berjalan dengan efektif. Keefektifan penyaluran Kupedes data dilihat dari pendapatan yang diterima nasabah, dan hasilnya sangat efektif.

Berdasarkan Tabel 9, sebagian besar penelitian terdahulu mengenai Kupedes menjelaskan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi besarnya permintaan Kupedes, pengaruh besarnya pemberian Kupedes dan masalah kredit macet, serta efektivitas penyaluran Kupedes. Semua penelitian tersebut hanya menganalisis faktor yang mempengaruhi permintaan dan pengembalian Kupedes, alat analisis yang digunakan metode regresi skla linkert, dan ekonometrika.

Pada penelitan yang menganalisis kinerja, sebagian peneliti membahas tentang kinerja debitur Kupedes antara sebelum meminjam dan sesudah meminjam, efektifitas pengelolaan kredit, kinerja keuangan dan faktor-faktor pengembalian kredit, serta kinerja debitur kredit mikro secara umum. Semua penelitian tersebut menggunakan alat analisis regresi, rasio keuangan (aktivitas, solvabilitas, dan rentabilitas), dan analisis keuangan dari profitabilitas dan skala usaha. Penelitian yang akan dilakukan saat ini mempunyai kesamaan produk dengan penelitian Novitasari, namun berbeda dari segi alat analisis dan sektor yang akan diteliti. Sedangkan dibanding penelitian Supriadi, et al dan Tarmidi penelitian ini juga berbeda dari ruang lingkup dan alat analisis yang akan digunakan.

Penelitian ini menggunakan alat bantu microsoft excel 2003, dan menggunakan analisis rasio keuangan berupa rasio aktivitas dan profitabilitas, serta membandingkan penerimaan Kupedes nasabah tiap sekor terhadap laba, asset, persediaan, penjualan, biaya opersi, dan biaya rumah tangga. Hal itu yang membuat penelitian ini berbeda dengan penelitian yang lainnya.

29

BAB III