• Tidak ada hasil yang ditemukan

PT Bank Rakyat Indonesia, Tbk merupakan salah satu bank pemerintah yang berfokus pada bisnis yang mengarah pada pembayaran usaha mikro. Fokus bisnis tersebut telah menempatkan BRI sebagai bank pemerintah terbesar kedua dari sisi penyaluran kredit. Sektor ekonomi yang dibiayai oleh BRI antara lain sektor perdagangan, hotel dan restoran, industri pengolahan, pertanian, jasa dunia usaha, dan sektor lain termasuk kredit konsumer.

Kredit merupakan salah satu kebutuhan setiap sektor untuk mendukung dan menjalankan usahanya. Salah satu jenis kredit tersebut adalah Kredit Umum Pedesaan atau yang biasa dikenal dengan Kupedes. Kupedes merupakan produk pelayanan yang dijalankan oleh Bank Rakyat Indonesia (BRI), Kupedes ini mendekatkan kegiatannya hingga ke usaha mikro. Sektor perekonomian yang dibiayai oleh BRI dalam program Kupedes antara lain sektor pertanian (tanaman, peternakan, dan perikanan), perindustrian (manufaktur dan kerajinan), perdagangan, jasa, dan golongan berpenghasilan tetap (golbertap).

Lokasi yang menjadi ruang lingkup dalam penelitian selain BRI Unit Parung adalah BRI cabang Bogor. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Tarigan (2006) didapatkan data tentang proporsi Kupedes di Kabupaten Bogor, data tersebut disajikan pada Tabel 4.

Tabel 4. Posisi Kupedes di BRI Cabang Bogor Menurut Sektor Ekonomi, Tahun 2001-2004 (dalam juta Rp) Sektor 2001 2002 2003 2004 Laju (%/tahun) Nilai Kredit Proporsi (%) Nilai Kredit Proporsi (%) Nilai Kredit Proporsi (%) Nilai Kredit Proporsi (%) Pertanian 4.040 4,26 5.009 4,49 5.719 4,80 4.355 3,19 4,77 Perindustrian 3.160 3,33 3.227 2,89 3.479 2,92 3.178 2,33 0,43 Perdagangan 41.827 44,14 49.116 44,00 57.070 47,89 70.048 51,34 18,79 Jasa lainnya 7.930 8,37 8.169 7,32 9.873 8,29 8.235 6,04 13,49 Golbertap 37.812 39,90 46.107 41,30 43.023 36,10 50.611 37,10 10,96 Total 94.769 100,0 111.628 100,00 119.164 100,00 136.427 100,00 12,73 Sumber : BRI Cabang Bogor dalam Tarigan, 2006.

Pada Tabel 4 dapat dilihat bahwa proporsi Kupedes terbesar pada BRI Cabang Bogor disalurkan ke sektor perdagangan, dengan proporsi mencapai 44 hingga 51 persen. Posisi kedua terbesar adalah golongan berpenghasilan tetap (golbertap) dengan proporsi mencapai 36 hingga 41 persen. Sektor industri dan pertanian menempati urutan kedua terakhir, kedua sektor ini mendapatkan proporsi terkecil. Kupedes seharusnya disalurkan ke sektor usaha yang produktif, seperti pertanian dan industri dan bukannya ke golbertap yang sifatnya lebih konsumtif. Sektor industri dan pertanian mempunyai peranan yang besar, karena dengan berkembangnya sektor tersebut maka akan meningkatkan lapangan pekerjaan dan juga akan meningkatkan pendapatan masyarakat sekitar.

Selain melihat proporsi Kupedes di BRI cabang Bogor, dapat dilihat juga proporsi penyaluran Kupedes yang diberikan BRI Unit di wilayah Kabupaten

Bogor. Data penyaluran Kupedes di BRI Unit Kabupaten Bogor dapat dilihat pada Tabel 5.

Tabel 5. Sebaran Kupedes Per Sektor di BRI Unit Kabupaten Bogor, Tahun 2004 (dalam juta Rp)

No. BRI Unit Pertanian Industri Perdagangan Jasa lainnya Total

1 Jasinga 194 111 1.886 902 3093 2 Cigudeg 25 5 2.835 1.131 3.996 3 Leuwliang 67 105 2.674 2.345 5.191 4 Cibungbulang 592 73 2.878 789 4.332 5 Ciampea 211 139 2.747 1.154 4.251 6 Ciomas 21 135 8.124 2.687 10.967 7 Cijeruk 208 128 2.435 2.217 4.988 8 Cisarua 26 74 1.496 1.730 3.326 9 Cibinong 47 43 2.719 7.860 10.669 10 Citeureup - 362 2.935 2.085 5.382 11 Gunung putri - 10 3.159 4.097 7.266 12 Jonggol 94 48 2.943 973 4.226 13 Semplak 479 314 2.115 5.476 8.384 14 Parung 691 230 3.009 1.201 5.131 15 Parung Panjang 98 137 2.062 1.390 3.687 16 Harjasari 85 80 2.117 5.657 7.939 17 Bojong Gede 18 73 1.854 1.146 3.091 18 Kedung Halang 60 157 2.431 2.600 5.248 19 Cipayung 233 71 2.440 817 3.561 20 Purbasari 138 128 3.396 1.623 5.285 21 Cileungsi 117 144 2.607 1.623 4.500 22 Cariu 494 67 2.084 974 3.619 23 Warung Jambu 195 278 3.470 2.868 6.811 Jumlah 4.093 2.912 64.416 53.345 124.943 Persentase 3,28 2,33 51,56 42,70 100,00

Sumber : BRI dalam Tarigan 2006.

Berdasarkan data pada Tabel 5, BRI Unit Parung menyalurkan Kupedes ke sektor pertanian jauh lebih besar dibanding BRI Unit lain setelah sektor perdagangan. Salah satunya penyebab tingginya tingkat kebutuhan di sektor pertanian adalah masih banyak usaha pertanian di daerah tersebut, seperti tani ikan. Pemberian Kupedes di BRI Unit Parung juga merata ke semua sektor usaha.

Pada tabel di atas, BRI unit Parung menyalurkan Kupedes ke sektor pertanian jauh lebih besar di banding BRI Unit lain, yaitu sebesar Rp 691.000.000 dan berada diurutan pertama. Sektor perdagangan menerima Kupedes lebih besar

yaitu Rp 3.009.000.000, berada di urutan keempat. Sektor industri menerima Kupedes sebesar Rp 230.000.000 dan berada di urutan keempat. Berdasarkan data tersebut, BRI Unit Parung menyalurkan Kupedes cukup merata di ketiga sektor tersebut di banding BRI Unit lain di wilayah Kabupaten Bogor, dengan total Kupedes yang disalurkan sebesar Rp 5.131.000.000 yang berada di urutan ke 11.

Berdasarkan data tahun 2008, pada BRI Unit Parung terjadi penurunan jumlah pinjaman dalam sektor pertanian dan industri. Pada Tabel 6 akan dijelaskan perkembangan laju pinjaman di BRI Unit Parung pada tahun 2008.

Tabel 6. Perkembangan Jumlah Kupedes Per Sektor di BRI Unit Parung, Bulan Januari-Maret 2008

Sektor Pinjaman (Juta Rp)

Jan 2008 Feb 2008 Mar 2008 Laju (%)

Pertanian 183,42 175,03 161,57 -4,20 Industri 1003,78 66,40 177,46 -44,80 Perdagangan 5058,43 5981,78 6408,63 7,74 Jasa 129,37 90,57 138,35 2,51 Golbertap 1805,07 145,32 91,13 -83,95 Total 8630,06 7056,08 6977,15 -7,29

Sumber : BRI Unit Parung, 2008.

Pada Tabel 6 dapat dilihat bahwa laju perkembangan pinjaman Kupedes di BRI Unit Parung pada bulan Januari hingga Maret 2008, berdasarkan data tersebut maka sektor perdagangan merupakan sektor yang memiliki laju perkembangan Kupedes paling besar, yaitu sebesar 7,74 persen. Sektor jasa berada di urutan kedua dengan laju pinjaman sebesar 2,51 persen, sedangkan sektor pertanian dan industri mengalami penurunan dengan laju masing-masing sebesar 4,20 persen dan 44,80 persen.

Selain jumlah pinjaman, dapat diketahui juga perkembangan jumlah nasabah yang menerima Kupedes di BRI Unit Parung. Jumlah nasabah pada sektor pertanian dan industri juga mengalami penurunan. Data tersebut dapat dilihat pada Tabel 7.

Tabel 7. Perkembangan Nasabah Kupedes Per Sektor di BRI Unit Parung, Bulan Januari-Maret 2008

Sektor Jumlah Nasabah

Jan 2008 Feb 2008 Mar 2008 Laju (%)

Pertanian 24 22 19 -7,69 Industri 38 25 18 -24,69 Perdagangan 690 735 791 4,56 Jasa 31 13 22 -13,64 Golbertap 286 43 26 -73,24 Total 1069 838 876 -6,93

Sumber : BRI Unit Parung, 2008.

Pada Tabel 7 dapat diketahui laju perkembangan jumlah nasabah, sektor perdagangan memiliki jumlah nasabah yang selalu meningkat, yaitu sebesar 4,56 persen. Perdagangan merupakan sektor yang diminati oleh BRI dan jumlah nasabahnya termasuk yang paling besar dibanding sektor pertanian dan industri. Besarnya nasabah di sektor perdagangan dikarenakan lokasi BRI Unit Parung yang dekat dengan pasar parung.

Laju jumlah nasabah sektor industri dan pertanian mengalami penurunan dengan nilai masing-masing 24,69 persen dan 7,69 persen untuk pertanian. Berdasarkan hal tersebut, akan dianalisis apakah menurunnya nilai Kupedes dan jumlah nasabah disebabkan kinerja yang dimiliki oleh kedua sektor setelah menerima Kupedes lebih rendah dibanding sektor perdagangan. Selain itu, apakah penerimaan Kupedes mempunyai keterkaitan terhadap kinerja di masing-masing

sektor tersebut. Berdasarkan penelitian yang dilakukan Novitasari (2006) di BRI Unit Kreo, Tanggerang, didapatkan perubahan pendapatan yang diterima oleh debitur Kupedes. Perubahan pendapatan tersebut diukur pada waktu yang sama dengan membandingkan pendapatan sebelum dan setelah meminjam Kupedes, kedua data tersebut dapat dilihat pada Tabel 8.

Tabel 8. Tingkat Perubahan Pendapatan Rata-rata Sebelum dan Sesudah Menerima Kupedes Berdasarkan Sektor Tahun 2004-2005

Sektor Usaha Sebelum Kredit (Rp) Sesudah Kredit (Rp) Perubahan (%) Pertanian 7.200.000 9.360.000 30,00 Industri 18.000.000 21.660.000 20,33 Perdagangan 19.504.000 27.422.480 40,59 Jasa komersial 13.054.286 17.777.143 36,18 Total 57.054.086 76.219.623 31,96 Sumber : Novitasari, 2006.

Pada Tabel 8 dapat diketahui bahwa pendapatan nasabah sebelum dan setelah menerima kredit mengalami perubahan, namun apakah perubahan tersebut dikarenakan dengan menerima Kupedes. Tingkat perubahan pendapatan terbesar berada di sektor perdagangan, secara keseluruhan rata-rata perubahan pendapatan yang diterima debitur setelah meminjam Kupedes sebesar 31,96 persen. Selain dari pendapatan, maka akan dilihat keterkaitan Kupedes terhadap perubahan nilai laba, asset, persediaan, biaya operasi dan rumah tangga, apakah Kupedes mempunyai keterkaitan terhadap faktor-faktor tersebut. Oleh karena itu, penelitian ini dilaksanakan untuk menganalisis performance business debitur di sektor pertanian, perdagangan, dan industri setelah menerima Kupedes.

Berdasarkan uraian di atas, maka dapat diperoleh perumusan masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah

2. Bagaimana karakteristik dan profil usaha responden?

3. Apakah penerimaan Kupedes mempunyai keterkaitan terhadap performance business debitur dalam sektor perdagangan, industri, dan pertanian?

4. Bagaimana perbandingan rasio aktivitas dan profitabilitas debitur Kupedes dalam sektor perdagangan, industri, dan pertanian di BRI Unit Parung?