• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan Posisi Keuangan

DEWAN DIREKSI

B. Keunggulan Kompetitif Perseroan

Berikut ini adalah keunggulan kompetitif Perseroan:

B.1. Jaringan infrastruktur dan petugas lapangan yang mencukupi di pulau Jawa, Sumatera, dan Bali.

Perseroan memiliki jaringan kantor perwakilan yang luas. Per 30 September 2013, Perseroan memiliki jaringan infrastruktur berupa 29 unit kantor perwakilan yang tersebar di pulau Bali, Jawa dan Sumatera, yang difungsikan sebagai kantor penjualan tiket, titik keberangkatan dan tujuan. Beberapa di antara kantor perwakilan tersebut juga berfungsi sebagai depo dan bengkel pendukung. Seluruh kantor perwakilan tersebut terkoneksi satu sama lain melalui jalur lintasan trayek yang dilalui oleh armada bus Perseroan, sehingga sangat memudahkan dalam hal pemberian pertolongan pertama kepada bus yang mengalami masalah di jalan. Kantor perwakilan terdekat akan segera memberikan pertolongan pertama kepada bus apabila terjadi masalah bus di wilayah operasi kantor perwakilan tersebut. Misalnya dalam hal terjadi kerusakan, musibah kecelakaan, atau gangguan lalu lintas yang diakibatkan oleh jalan atau jembatan rusak, atau akibat bencana alam seperti banjir, tanah longsor, dan lain sebagainya. Perseroan sangat memperhatikan keselamatan dan kenyamanan penumpang sehingga sudah menjadi kewajiban bagi kantor perwakilan untuk segera turun tangan apabila terjadi hal-hal yang bersifat force majeure (keadaan kahar) seperti yang disebutkan di atas.

Perseroan memiliki jaringan agen penjualan tiket yang handal. Perseroan didukung oleh 260 kantor agen yang tersebar di sepanjang trayek pulau Bali, Jawa dan Sumatera termasuk di kota-kota kecil yang terpelosok. Agen-agen tersebut dipersyaratkan hanya melayani penjualan tiket bus AKAP Perseroan saja dan diharuskan menjual tiket sesuai dengan ketetapan Perseroan. Hal ini perlu

ditegaskan demi menjaga agar tidak ada permainan harga tiket di lapangan sehingga dengan demikian seluruh agen Perseroan memiliki standar pelayanan yang sama.

Perseroan memiliki kebijakan memberdayakan karyawan lokal. Perseroan menerapkan kebijakan untuk mengutamakan pemberdayaan karyawan yang berasal dari daerah setempat dimana kantor perwakilan berada. Kebijakan ini menghasilkan manfaat bersama antara Perseroan dengan penduduk lokal, sebab selain menciptakan nilai tambah bagi penduduk lokal melalui penciptaan lapangan pekerjaan, Perseroan memperoleh manfaat berupa karyawan yang sudah mengenal dengan sangat baik demografi dan budaya penumpang dari wilayah kantor perwakilan tersebut. Hal ini mampu mempercepat pengenalan merek (brand awareness) dan kehadiran armada bus AKAP milik Perseroan dapat dengan mudah dan cepat diterima masyarakat sekitar.

Perseroan meyakini perpaduan antara jumlah kantor perwakilan dengan agen penjualan tiket Perseroan yang jumlahnya relatif besar menjadi salah satu keunggulan daya saing yang sulit ditiru oleh operator AKAP pesaing. Dengan keunggulan daya saing seperti ini, Perseroan memiliki kemampuan untuk melayani permintaan penumpang pada hampir seluruh kota-kota di pulau Jawa, Sumatera dan Bali dengan mengantarkan penumpang ke titik yang lebih dekat dengan tempat tinggal atau tujuan. Perseroan juga meyakini bahwa jaringan infrastruktur merupakan salah satu entry barrier atau hambatan memasuki industri transportasi darat segmen AKAP.

B.2. Trayek panjang, terkoneksi dan terintegrasi.

Perseroan memiliki Trayek yang panjang dan saling terkoneksi. Perseroan adalah satu-satunya perusahaan AKAP di Indonesia yang bisa melayani trayek yang sangat panjang, meliputi pulau Jawa, Sumatra, dan Bali secara terkoneksi dimana penumpang tidak perlu berpindah ke bus AKAP milik operator pesaing. Misalnya, penumpang yang ingin menjelajahi daerah wisata di pulau Bali, Jawa dan Sumatera melalui jalan darat, maka penumpang dari Bali yang hendak menuju kota-kota Medan, Pekanbaru, Padang, Bukittinggi, Palembang, Jambi, Lampung dan kota-kota lainnya atau pun sebaliknya, dapat menggunakan armada bus AKAP milik Perseroan tanpa harus berpindah-pindah ke bus milik operator AKAP pesaing. Perseroan memiliki trayek dan infrastruktur layanan yang terkoneksi mulai dari ujung pulau Bali hingga ujung pulau Sumatera. Di Pulau Sumatera, pesaing terdekat Perseroan hanya melayani trayek di 3 kota yaitu Palembang, Jambi dan Prabumulih. Selain itu, pesaing terdekat Perseroan tidak memiliki jaringan agen penjualan di pulau Jawa dan Sumatera sebanyak yang dimiliki Perseroan. Di lain pihak, operator bus AKAP yang berdomisili di pulau Sumatera sebagian besar memiliki jaringan agen yang cukup lengkap di pulau Sumatera namun di pulau Jawa dan Bali relatif tidak selengkap jaringan agen yang dimiliki oleh Perseroan.

Perseroan pun sering menjadi perintis di dalam menyediakan infrastruktur transportasi yang berkualitas baik untuk daerah-daerah terpencil di daerah operasi Perseroan. Misalnya, tahun 1998 Perseroan membuka trayek Pekanbaru-Jakarta yang melintasi kota-kota kecil yang belum pernah dilayani operator bus AKAP eksekutif seperti kota-kota Pangkalan Kerinci, Sorek, Ukui, dan Japura. Di wilayah timur Pulau Jawa, Perseroan merupakan pelopor trayek Jakarta-Jember pada awal tahun 90-an dimana sebelumnya bus-bus AKAP hanya sampai di Probolinggo karena kota tersebut merupakan lintasan bus AKAP trayek Jakarta-Denpasar via Situbondo dan Ketapang sebelum menyeberang ke pulau Bali. Sebelumnya, para penumpang yang bertujuan ke kota Jember dan sekitarnya harus menggunakan bus-bus AKAP trayek Jakarta-Denpasar dan turun di kota Probolinggo untuk berpindah ke bus lain melanjutkan perjalanannya ke kota Jember. Perseroan melihat peluang tersebut dan segera melayaninya dengan bus AKAP kelas eksekutif. Pada perkembangannya, trayek Jakarta-Jember menjadi arena persaingan yang sangat kompetitif di antara sesama operator bus AKAP.

Trayek AKAP Perseroan memiliki koneksi langsung dengan Busway TransJakarta dan Feeder TransJakarta milik Pemerintah Propinsi DKI Jakarta. Pada tahun 2008 Perseroan memenangkan tender yang diselenggarakan Pemerintah Propinsi DKI Jakarta U.P. Badan Layanan Umum TransJakarta yang menetapkan Perseroan sebagai operator Busway TransJakarta untuk Koridor 5

dengan rute Kampung Melayu – Ancol , dan Koridor 7 dengan rute Kampung Rambutan – Kampung Melayu. Kemudian, pada tahun 2011 Perseroan juga memenangkan tender yang diselenggarakan Pemerintah Propinsi DKI Jakarta u.p. Dinas Perhubungan yang menetapkan Perseroan sebagai operator tunggal untuk Feeder Busway TransJakarta untuk tiga rute sekaligus yaitu Rute-1 (daerah Sentra Primer Barat); Rute-2 (Tanah Abang – Balai Kota); Rute-3 (SCBD - Kuningan). Seluruh armada untuk Busway TransJakarta maupun Feeder Busway TransJakarta disediakan dan dimiliki oleh Perseroan. Dengan sekaligus sebagai operator bus AKAP, Busway TransJakarta dan Feeder Busway TransJakarta, Perseroan memiliki koneksi untuk mengumpan penumpang bus AKAP milik Perseroan ke terminal Kampung Rambutan di mana Busway TransJakarta Koridor 7 milik Perseroan beroperasi. Dengan demikian, penumpang dari luar kota Jakarta yang tiba di Terminal Kampung Rambutan, Jakarta Timur, dapat menaiki Busway TransJakarta Koridor 7 milik Perseroan menuju Kampung Melayu. Dari Kampung Melayu, penumpang tersebut kemudian dapat melanjutkan perjalanannya menggunakan Busway TransJakarta Koridor 5 milik Perseroan yang menuju Ancol, Jakarta Utara, atau ke wilayah lain di Jakarta dengan memanfaatkan fasilitas interkoneksi Busway TransJakarta pada koridor-koridor lainnya, serta memanfaatkan fasilitas Feeder Busway TransJakarta. Kemampuan untuk interkoneksi bus AKAP dengan Busway TransJakarta dan Feeder Busway TransJakarta merupakan keunggulan daya saing yang sulit ditiru oleh operator AKAP pesaing.

Perseroan memberikan jasa integrasi penumpang dan kargo. Para penumpang bus segmen AKAP yang membawa barang dalam jumlah dan volume besar dapat dilayani Perseroan melalui sinergi antara Perseroan dengan perusahaan terafiliasi dalam satu kelompok usaha yang bergerak di bidang layanan kurir dan kargo, yaitu PT. Eka Sari Lorena yang dikenal dengan merek ESL Express. Layanan ini memberi kemudahan dan kenyamanan bagi penumpang, karena di setiap kantor perwakilan/agen Perseroan terdapat meja layanan (counter) ESL Express, demikian pula sebaliknya. Selain itu, pemegang Green Card Lorena diberi diskon khusus sebesar 10% saat menggunakan jasa ESL Express.

B.3. Pengalaman panjang dan merek Lorena yang sudah dipakai sejak tahun 1973.

Merk Lorena sebagai perusahaan operator Bus AKAP sudah dikenal luas oleh masyarakat di Indonesia. Meskipun Perseroan baru didirikan pada tahun 2002, namun merek bus “LORENA” sudah sangat melekat di hati masyarakat pulau Jawa semenjak tahun 1973 ketika pertama kali diluncurkan oleh PO LORENA yang merupakan cikal bakal Perseroan. Merek LORENA relatif sangat sederhana namun cukup mudah diingat dan diucapkan sebab merupakan satu kata yang memuat tiga huruf vokal yang berarti “bukan dari arah sana, tapi arah sini”. Warna hijau sebagai warna dasar badan bus yang dikombinasikan dengan warna putih, ungu, dan strip merah kuning tetap dipertahankan semenjak bus pertama hingga sekarang. Warna bus Perseroan sangat mudah dikenali meskipun dari jarak yang jauh. Perseroan juga memiliki kelompok penggemar (fan base) swakarsa dan mandiri seperti Barisan Ijo Sejati dan Fans Berat Ijo yang menggunakan kata “ijo” sebagai konotasi warna hijau bus milik Perseroan. Dengan prakarsanya mereka sendiri, kelompok-kelompok ini menciptakan jaringan sosial di antara mereka seperti jaringan komunikasi radio, facebook, acara jalan bareng dengan menggunakan bus Perseroan, mendisain dan memproduksi suvenir berupa miniatur bus Perseroan, kaos, topi dan lain sebagainya. Bahkan di daerah Jember dan Banyuwangi terdapat kelompok grup musik keliling bernama LORENA MUSIC dengan spesialisasi musik dangdut yang memproduksi konser-konser keliling dan rekaman dalam media CD.

Berbekal dengan pengalaman 43 tahun di usaha AKAP, Perseroan mampu menjadi pemain yang dominan pada industri transportasi angkutan AKAP untuk wilayah pulau Jawa, Bali dan Sumatera. Bus AKAP juga dikenal sebagai bus malam karena pada umumnya berangkat sore hari dan menyusuri jalan raya sepanjang malam menuju kota tujuan. Perseroan sangat memahami demografi pasar di industrinya dan selalu berusaha berinovasi untuk meningkatkan mutu layanan dan bahkan seringkali menjadi pelopor dan trend setter. Perseroan termasuk salah satu operator bus AKAP yang memelopori pengoperasian bus berpendingin udara (AC), toilet, Kursi yang bisa diatur posisi kemiringan sandaran (Reclining Seat), televisi&video, serta fasilitas karaoke sebagai hiburan bagi penumpang selama dalam perjalanan. Seperti misalnya pada trayek Jakarta-Purwokerto dan

sekitarnya, pada tahun 2006 sebelum Perseroan memasuki trayek tersebut bus-bus yang beroperasi di sana pada umumnya relatif kurang baik. Kemudian Perseroan hadir dengan bus yang nyaman dan mengikuti model terbaru disertai pelayanan awak bus yang sabar, sopan dan tersenyum, serta menjadi operator AKAP yang pertama memberikan servis makan dan makanan ringan kepada penumpang. Tren itu kemudian diikuti oleh operator AKAP pesaing sehingga menjadi semacam standar layanan minimum pada trayek tersebut.

Perseroan meyakini bahwa perpaduan antara merek LORENA yang sudah terkenal dengan pengalaman panjang selama 43 tahun tersebut menjadi keunggulan daya saing yang sulit ditiru oleh operator AKAP pesaing.

B.4. Pola operasi Perseroan yang efisien dalam mengoptimalkan trayek yang dimiliki.

Per tanggal 30 September 2013, Perseroan memiliki 58 trayek AKAP yang dilayani oleh 161 armada bus yang keseluruhannya menggunakan bus merek Mercedes-Benz. Hal ini menjadi keunggulan daya saing bagi Perseroan, sebab sejauh ini di antara operator AKAP di Indonesia hanya Perseroan yang memiliki izin trayek terbanyak. Trayek-trayek yang dilayani Perseroan secara mayoritas tidak memiliki bandar udara dan/atau jalur kereta api, atau relatif jauh dari lokasi bandar udara/jalur kereta api sehingga Perseroan terhindar dari persaingan dengan moda transportasi lainnya, seperti penerbangan, kereta api dan kapal laut.

Perseroan menjalankan sistem operasi yang tepat dan efisien sehingga mampu mengoptimalkan hari kerja operasi bus dan awak bus untuk melayani 58 trayek setiap harinya. Untuk mendukung optimalisasi rotasi armada bus, Perseroan menjalankan sistem kontrol untuk memastikan keberadaan bus, baik secara manual menggunakan personil petugas lapangan yang tersebar di titik-titik tertentu maupun secara langsung (real time) menggunakan teknologi GPS (Global Positioning System). Banyaknya jumlah trayek yang dilayani Perseroan menjadikan Perseroan mampu melayani trayek yang sangat panjang dan terkoneksi mulai dari ujung Pulau Bali hingga ujung Pulau Sumatera, selain mampu menerapkan subsidi silang terhadap trayek yang sedang mengalami penurunan prosentasi jumlah penumpang terangkut (load factor). Umumnya, subsidi silang trayek ini diterapkan pada saat musim ramai penumpang (high season) dan berkaitan dengan karakteristik penumpang pada trayek-trayek tertentu. Pola operasi yang efisien ini menjadi keunggulan daya saing Perseroan.

B.5. Bengkeldan mekanik dengan kualifikasi standar Mercedes Benz.

Selama 43 tahun, armada bus AKAP Perseroan hanya menggunakan satu merek mesin/chassis (kerangka) saja yaitu Mercedes-Benz dengan berbagai tipe yang disesuaikan dengan jenis medan operasinya (kecuali untuk segmen Busway TransJakarta dan Feeder Busway TransJakarta yang menggunakan merek Komodo dan HINO). Hal ini sudah menjadi semacam trade mark atau merek dagang tersendiri bagi Perseroan. Merek Mercedes-Benz sudah melekat pada merek LORENA bagai suatu kesatuan yang tidak terpisahkan. Penggunaan satu merek mesin/chassis tersebut menjadi keunggulan daya saing tersendiri bagi Perseroan sebab dapat menghasilkan efisiensi biaya pada dua pos biaya yang sangat penting yaitu biaya suku cadang dan biaya perbaikan. Biaya persediaan (inventory cost) untuk suku cadang menjadi efisien sebab tidak perlu menyediakan berbagai merek untuk satu jenis suku cadang. Keseragaman kualifikasi tenaga mekanik pada setiap spesifikasi keahlian pun menghasilkan efisiensi sebab mereka menangani bus dengan merek yang sama. Akan berbeda halnya jika menggunakan berbagai merek bus yang tentunya membutuhkan berbagai merek suku cadang untuk suku cadang sejenis. Perseroan pun menerapkan kebijakan penggunaan suku cadang asli (genuine parts) yang terbukti dapat memperpanjang usia pakai armada bus dan mampu menghemat biaya suku cadang. Untuk memastikan keaslian suku cadang dan harga yang lebih kompetitif, Perseroan menjalin kerja sama eksklusif jangka panjang dengan ATPM Mercedes-Benz dalam hal pengadaan suku cadang. Demikian juga halnya dengan pemasok lain seperti pemasok AC, pemasok ban dan pemasok cat.

Untuk meningkatkan kualitas mekanik dan metode perbaikan yang standar, Perseroan menjalin kerja sama jangka panjang dalam hal pelatihan dengan ATPM Mercedes-Benz dan pemasok-pemasok lain seperti pemasok AC, pemasok ban dan pemasok cat sehingga mampu mengurangi tingkat ketergantungan Perseroan terhadap mekanik eksternal. Bengkel Perseroan dilengkapi dengan peralatan kerja, tools (peralatan khusus dengan kegunaan tertentu), serta infrastruktur yang sangat memadai sesuai standar sehingga mampu mengurangi tingkat ketergantungan Perseroan terhadap bengkel eksternal. Setiap bus yang akan beroperasi diharuskan melalui final check (pemeriksaan terakhir) untuk memastikan kelancaran bus di perjalanan. Dengan dukungan sistem logistik yang handal, bengkel Perseroan dapat melakukan perbaikan secara tepat waktu sehingga dapat meningkatkan on-time performance (ketepatan waktu berangkat dan tiba) setiap unit bus.

B.6. Tim Manajemen yang solid dengan prosedur standar operasi yang baku.

Manajemen Perseroan bekerja dengan efisien dan terkontrol dengan baik berdasarkan prosedur standar operasi yang baku. Dewan direksi terdiri dari individu-individu yang sangat berpengalaman dan berdedikasi tinggi serta pengetahuan yang handal di bidang transportasi darat. Pada tahun 2003, Perseroan telah memperoleh sertifikasi ISO 9001:2000 dan menjadi satu-satunya operator bus AKAP yang memperoleh sertifikasi tersebut. Hal ini membuktikan komitmen menajemen untuk menjalankan Perseroan secara profesional. Para manajer ditekankan mengutamakan fungsi kontrol di segala lini dan mengharuskan mereka turun langsung ke lapangan guna mendapatkan data/informasi yang faktual dan terkini, termasuk mengenai kelebihan maupun kekurangan Perseroan dan para pesaing. Data/informasi tersebut digunakan oleh manajemen untuk mengevaluasi dan melakukan tindakan perbaikan, serta untuk menyusun strategi operasi yang tepat guna. Dengan strategi yang tepat guna di segala lini, Perseroan mampu melewati berbagai gejolak perekonomian seperti krisis keuangan Asia pada tahun 1998, krisis keuangan global pada 2008, maupun kenaikan drastis harga bahan bakar minyak solar pada tanggal 1 Oktober 2005 yang naik 104,8%.

B.7. Awak Bus yang terlatih dengan baik dan telah melewati sistem rekrutmen yang ketat.

Perseroan memiliki sistem perekrutan awak bus yang ketat. Di dalam proses seleksi pengemudi, Perseroan menerapkan proses seleksi yang sangat ketat yang terdiri dari psikotes, wawancara dan keterampilan mengemudi. Hal ini dilakukan demi meningkatkan keamanan dan kenyamanan penumpang saat menggunakan jasa transportasi Perseroan. Manajemen Perseroan secara berkala mengadakan pertemuan dengan awak bus untuk menampung aspirasi, mengingatkan kembali mengenai standar mutu pelayanan, kedisiplinan, kerapihan dan hal-hal yang berhubungan dengan standar keselamatan berlalu-lintas dan standar pelayanan kepada penumpang. Perseroan juga menerapkan pola “batangan” bagi awak bus di mana awak bus diupayakan untuk selalu mengoperasikan bus yang sama dalam jangka waktu yang panjang. Dengan demikian, diharapkan keperdulian dan keakraban awak bus terhadap bus tersebut semakin meningkat. Selain itu, Perseroan juga menerapkan pola pengelompokan wilayah kerja awak bus, sehingga para awak bus sangat mengenal dan menguasai medan operasi masing-masing. Hal ini bertujuan untuk mengurangi tingkat kecelakaan.

Perseroan juga menjalin kerjasama dengan pihak eksternal dalam hal penyegaran pengetahuan pengemudi, seperti dengan Direktorat Lalu Lintas Kepolisian Republik Indonesia, Kementerian Perhubungan, Dinas Perhubungan Propinsi DKI Jakarta, Organisasi Pengusaha Angkutan Darat (ORGANDA) dan agen tunggal pemegang merek (vendor) kendaraan bus.

B.8.Price Leader dengan layanan premium kepada penumpang.

Perseroan merupakan pemimpin pasar dibandingkan dengan pesaing, dimana Perseroan mampu bertindak sebagai price leader (penentu harga) dalam menentukan harga di Industri. Para pesaing umumnya menjadikan tarif tiket Perseroan sebagai acuan di dalam menentukan tarif tiket pada suatu trayek yang sama. Dalam berkompetisi langsung dengan Perseroan, para pesaing menetapkan tarif di

bawah tarif Perseroan. Hal ini dapat terjadi karena stigma yang sudah melekat pada Perseroan sebagai perusahaan otobus dengan layanan premium.