• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kode Etik Dan Perilaku Agen Asuransi PT Prudential Life Assurance

Dalam dokumen PRUfast Start Hand Book (Halaman 152-157)

LATAR BELAKANG

PT Prudential Life Assurance (“Perusahaan”) menyadari pentingnya reputasi yang baik dalam menjalankan kegiatan usahanya. Untuk memelihara reputasi yang baik dibutuhkan tanggung jawab dan profesionalisme yang tinggi dari setiap pelaku bisnis yang terlibat karena asuransi adalah bidang usaha yang berlandaskan pada kepercayaan dan kejujuran.

Prinsip-prinsip usaha dari Perusahaan adalah tindakan yang bertanggung jawab dengan integritas yang baik, patuh dengan hukum dan peraturan serta menghormati budaya dan tradisi masyarakat Indonesia. Agen asuransi Perusahaan ( “Agen”) sebagai salah satu pelaku bisnis asuransi yang berpengaruh terhadap reputasi Perusahaan harus dilengkapi dengan suatu Kode Etik dan Perilaku untuk menghindari benturan kepentingan, penyalahgunaan jabatan, dan penyalahgunaan informasi.

Kode Etik dan Perilaku Agen ( “Kode Etik”) ini ditujukan agar setiap Agen selalu bertindak dengan etis, konsisten dan penuh integritas sesuai dengan prinsip Perusahaan dalam membangun kepercayaan dari (calon) Nasabah. Selain itu, kepatuhan Agen terhadap hukum dan peraturan serta rasa hormat terhadap tradisi dan budaya Indonesia mencerminkan bahwa praktik penjualan akurat, lengkap, berimbang dan memenuhi etika standar. Dengan demikian Kode Etik ini wajib dipatuhi oleh setiap Agen dalam menjalan profesinya.

I. KEWAJIBAN AGEN

Untuk mematuhi hukum dan peraturan, seorang Agen harus memiliki pemahaman yang jelas atas kewajiban dan tanggung jawabnya sebagai seorang Agen. Prinsip-prinsip utamanya yaitu:

A. Bertindak jujur dan etis, termasuk secara etis menangani benturan kepentingan yang terjadi atau nyata antara hubungan pribadi dengan hubungan professional.

B. Mendahulukan kepentingan Perusahaan yang sah, menghormati dan mengaplikasikan nilai-nilai dan standar Perusahaan.

C. Mempromosikan dan meningkatkan citra Perusahaan dan bertindak sebagai penyedia jasa yang bertanggung jawab serta warga negara yang baik.

PRUsales academy

Kewajiban Agen tersebut bisa dikelompokkan ke dalam 5 (lima) unsur, yaitu:

1. Kepatuhan Terhadap Peraturan Yang Berlaku

Agen wajib untuk mematuhi dan tunduk pada seluruh ketentuan / peraturan yang berlaku, termasuk namun tidak terbatas pada Kode Etik Agen, Peraturan Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (selanjutnya disingkat “AAJI”) dan seluruh Peraturan yang dikeluarkan oleh Perusahaan dalam bentuk Agency Update, Operational Update, termasuk segala perubahannya.

2. Kepatuhan Terhadap Perjanjian Keagenan

Agen wajib mematuhi dan tunduk pada ketentuan sebagaimana diatur dalam Perjanjian Keagenan, termasuk dalam melaksanakan seluruh hak dan kewajibannya

3. Kewajiban Terhadap Profesi

a. Perjanjian Keagenan

Agen wajib memiliki dan menandatangani Perjanjian Keagenan hanya dengan satu Perusahaan Asuransi Jiwa, kecuali ditentukan lain oleh peraturan perasuransian yang berlaku.

b. Sertifikasi Keagenan

Agen wajib memiliki sertifikasi keagenan yang berlaku dan yang dikeluarkan oleh AAJI sebelum melakukan pemasaran dan/atau penjualan produk asuransi jiwa.

c. Pelatihan dan Pengembangan

Agen wajib mengikuti pelatihan dan pengembangan dasar dan lanjutan untuk meningkatkan profesionalisme pekerjaanya sebagaimana yang disyaratkan oleh Peraturan Perundang-undangan, Peraturan AAJI dan seluruh Peraturan yang dikeluarkan oleh Perusahaan.

4. Kepatuhan Terhadap Perusahaan a. Dokumen Pemasaran

Agen wajib menggunakan dokumen pemasaran resmi dan terkini yang dikeluarkan oleh Perusahaan.

b. Kegiatan Pemasaran

Agen wajib melakukan kegiatan pemasaran sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Perusahaan.

c. Premi

1) Agen wajib memberitahukan jumlah premi yang telah dibayarkan oleh calon Nasabah atau Nasabah sesuai dengan yang ditetapkan oleh Perusahaan.

PRUsales academy

2) Agen wajib segera menyetor premi kepada Perusahaan, dalam hal Agen diberikan kewenangan oleh Perusahaan untuk menerima titipan pembayaran premi dari calon Nasabah atau Nasabah.

3) Agen wajib menjelaskan ketentuan dari tanda terima/kwitansi sementara kepada calon Nasabah atau Nasabah sebelum menerima titipan premi dari calon Nasabah atau Nasabah.

d. Hak Milik Intelektual

Agen wajib mendapatkan persetujuan dari Perusahaan dalam hal Agen bermaksud menggunakan karya cipta, paten, merek dan/atau logo, termasuk namun tidak terbatas pada piranti lunak komputer (software) milik

Perusahaan.

e. Kepemilikan dan Kerahasiaan atas Data Nasabah

Setiap data Nasabah adalah milik dari Perusahaan. Agen dilarang memberitahukan data calon Nasabah atau Nasabah, baik sebagian maupun seluruhnya, kepada pihak ketiga dan/atau menggunakan data calon Nasabah atau Nasabah dan informasi lainnya yang didapatkan dalam rangka menjalankan kewajibannya sebagai Agen, termasuk informasi mengenai Perusahaan kepada pihak ketiga selain untuk kepentingan Perusahaan, kecuali: 1) Setelah mendapat persetujuan dari Perusahaan dalam hal informasi

yang berkaitan dengan Perusahaan, atau dari Perusahaan dan (calon) Nasabah dalam hal berkaitan dengan data (calon) Nasabah, atau

2) Untuk melaksanakan perintah yang sah dari Pejabat Pemerintah yang berwenang dan AAJI berdasarkan peraturan yang berlaku.

Perusahaan menghormati kerahasiaan informasi pribadi calon Nasabah atau Nasabah yang terkumpul dalam pelaksanaan bisnis. Seluruh data, informasi, dan analisa atas pribadi yang berkaitan dengan calon Nasabah atau Nasabah harus disimpan secara rahasia. Ini termasuk namun tidak terbatas pada nama, alamat, nomor telepon, pendapatan, aset, hutang, tujuan investasi dan rencana pembiayaan. Agen juga wajib berpedoman pada hal-hal berikut ini:

a) Menghormati dan menjaga kerahasiaan setiap informasi rahasia yang diperoleh selama berhubungan bisnis dengan calon Nasabah atau Nasabah dan mengambil tindakan yang diperlukan untuk mengamankan kerahasiaan informasi calon Nasabah atau Nasabah; b) Pada saat tujuan dari pengumpulan informasi tersebut dicapai, Agen

tidak boleh menggunakan informasi tersebut untuk tujuan lain tanpa terlebih dulu ada persetujuan tertulis dari calon Nasabah atau Nasabah yang bersangkutan. Persetujuan tersebut harus dibuat tanpa paksaan, dipahami dengan baik dan diberikan berdasar suatu alasan. Persetujuan tertulis dari calon Nasabah atau Nasabah, yang mengotorisasikan pengungkapan informasi rahasia nasabah harus disimpan;

c) Setiap permintaan informasi yang diterima agen mengenai data Nasabah atau Perusahaan dari Pengadilan atau kuasa atau pihak ketiga

PRUsales academy

lainnya hukum harus diberitahukan kepada Perusahaan segera;

d) Mendapatkan informasi dengan tujuan yang sah dan tidak bertentangan dengan hukum dan peraturan yang berlaku atau kebijakan Perusahaan; e) Memastikan bahwa setiap Agen atau pegawai dari kantor keagenan

tidak menyalahgunakan informasi calon Nasabah atau Nasabah karena hal ini melanggar peraturan pemerintah dan/atau kebijakan Perusahaan. Dampak yang dapat timbul jika terjadi suatu ketidaknyamanan atau kebocoran pada data calon Nasabah/Nasabah dan Perusahaan:

1. Dampak terhadap Nasabah

Nasabah dapat dirugikan karena datanya tersebar luas dan menjadi tidak aman karena data tersebut bisa saja digunakan oleh orang yang tidak bertanggung jawab. Dan tentunya sangat tidak nyaman karena rahasianya tersebar luas dan dapat diketahui oleh banyak orang.

2. Dampak terhadap Keagenan

Dari sisi keagenan tentunya akan merugikan Perusahaan. Masyarakat akan menilai bahwa Agen Asuransi dari Perusahaan tidak profesional dan membahayakan keamanan dan kenyamanan data calon Nasabah atau Nasabah. Perusahaan juga dapat terkena dampak negatifnya yaitu kehilangan kepercayaan masyarakat dan pada akhirnya membuat bisnis ini tidak lagi dapat berjalan.

f. Surat Pengajuan Asuransi Jiwa (”SPAJ”) dan Kelengkapannya

Agen wajib selalu memastikan bahwa Nasabah memberikan informasi yang jelas, benar dan lengkap dalam pengisian SPAJ maupun semua dokumen kelengkapan lainnya. Agen dilarang memanipulasi dan merubah data-data yang diberikan oleh Nasabah (kecuali dengan persetujuan tertulis terlebih dahulu dari Nasabah dan Perusahaan dalam hal Polis telah diterbitkan).

g. Laporan Agen

Dalam setiap pengajuan asuransi jiwa dari calon Nasabah, agen wajib senantiasa memberikan informasi yang jelas, benar dan lengkap tentang Nasabah dalam laporan agen sebagaimana ditetapkan oleh Perusahaan.

h. Tindak Pidana Pencucian Uang (Anti Money Laundering)

Agen wajib senantiasa mematuhi seluruh peraturan dan ketentuan tentang Tindak Pidana Pencucian Uang dan mengikuti seluruh pelatihan mengenai Anti Pencucian Uang yang diselenggarakan oleh Perusahaan Asuransi Jiwa sebagaimana ditetapkan oleh Peraturan Perundang-undangan dan Peraturan Pemerintah yang berlaku lainnya.

i. Pooling

Agen dilarang untuk mengalihkan penjualan produk yang telah dilakukannya kepada Agen lainnya. Agen yang tercatat dalam dokumen SPAJ merupakan Agen yang melakukan prosepek, presentasi dan penjualan kepada calon Nasabah atau Nasabah hingga pada saat calon Nasabah atau Nasabah melakukan penandatanganan SPAJ tersebut. Agen wajib menolak namanya

PRUsales academy

dicantumkan dalam dokumen SPAJ apabila dirinya tidak melakukan prospek atau penjualan produk asuransi jiwa kepada calon Nasabah atau Nasabah.

j. Rekrutmen dan Perpindahan Agen

Setiap Agen yang melakukan perekrutan Agen bagi Perusahaan serta Agen yang bermaksud pindah dari Perusahaan ke Perusahaan Asuransi Jiwa lainnya wajib untuk selalu tunduk pada seluruh peraturan serta perundang-udangan yang berlaku.

k. Keterbukaan

Agen wajib setiap saat memberikan informasi yang jelas, benar dan lengkap kepada Perusahaan, calon Nasabah dan Nasabah. Agen dilarang menyampaikan informasi yang bersifat keliru dan menyesatkan kepada Perusahaan, calon Nasabah dan Nasabah.

l. Bantuan Investigasi, Pemeriksaan dan Audit

Agen wajib senantiasa memberikan bantuan yang wajar kepada Perusahaan dalam hal terjadi investigasi atau pemeriksaan terkait usaha perasuransian, baik dari tim pemeriksa Perusahaan sendiri, pihak ketiga, maupun dari pihak yang berwenang atau Pemerintah. Bantuan tersebut termasuk namun tidak terbatas pada memberikan kesempatan dan akses terhadap data-data yang dimiliki atau diketahui oleh Agen.

m. Presentasi Penjualan

Agen dalam melakukan pemasaran dan/atau penjualan wajib memastikan, termasuk namun tidak terbatas, atas hal-hal sebagai berikut:

1) Calon Nasabah atau Nasabah telah memahami produk asuransi yang hendak dibeli, termasuk namun tidak terbatas pada ketentuan mengenai resiko, premi dan manfaat asuransi.

2) Agen wajib meminta calon Nasabah atau Nasabah untuk mengisi formulir SPAJ sendiri. Jika calon Nasabah atau Nasabah tidak dapat melakukannya, Agen wajib menjelaskan formulir SPAJ tersebut kepada calon Nasabah atau Nasabah dan membacakan pertanyaan-pertanyaan yang harus dijawab oleh calon Nasabah atau Nasabah sehingga calon Nasabah atau Nasabah mengerti dan dapat memberikan jawaban-jawabannya secara tepat dan sesuai.

3) Calon Nasabah atau Nasabah telah memahami bahwa dirinya wajib mengungkapkan dengan jujur segala informasi yang berkaitan dengan riwayat kesehatan, usia, pekerjaan dan hal-hal lain yang dapat mempengaruhi keputusan Perusahaan dalam hal penjualan produk asuransi atau besarnya premi kepada calon Nasabah atau Nasabah.

n. Manipulasi Penjualan

Agen dilarang memanipulasi penjualan untuk tujuan mendapatkan insentif atau memenangkan kontes atau award. Salah satu contoh manipulasi penjualan

adalah membujuk Nasabah untuk mengakhiri Polis segera setalah mendapatkan insentif atau memenangkan kontes atau award.

PRUsales academy

Dalam dokumen PRUfast Start Hand Book (Halaman 152-157)