• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kode Unit : KTL.II.205.101.01

Dalam dokumen SUB BIDANG PERANCANGAN (Halaman 196-200)

Judul Unit : Menginspeksi pemasangan sistem pembumian (Arde).

Uraian Unit : Unit standar kompetensi ini berhubungan dengan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk menginspeksi pemasangan sistem pembumian (Arde).

ELEMEN

KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

3. Merencanakan dan

1.11. Perintah kerja yang diterima, dimengerti untuk memastikan bahwa instruksi dapat dilaksanakan.

1.12. Prosedur inspeksi sistem pembumian disiapkan sesuai dengan persyaratan.

1.13. Gambar pengawatan dan dokumen terkait inspeksi pemasangan sistem pembumian disiapkan dan dimengerti.

1.14. Perkakas, perlengkapan, alat K3, alat bantu dan gawai uji yang diperlukan untuk inspeksi sistem pembumian diperoleh dan diperiksa dengan kondisi dapat bekerja baik dan aman serta terkalibrasi.

1.15. Personel yang tepat dikonsultasi untuk memastikan pekerjaan dikoordinasikan secara efektif dengan yang lain yang terlibat pada tempat kerja.

1.16. Peraturan yang relevan dan dokumentasi yang sesuai persyaratan disiapkan sebelum memulai inspeksi pemasangan sistem pembumian (arde).

5. Menginspeksi pemasangan sistem pembumian (Arde).

2.1. Peraturan dan prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja diterapkan selama pelaksanaan pekerjaan.

2.2. Peralatan/material pembumian diperiksa sesuai dengan spesifikasi rancangan, standar dan persyaratan yang berlaku.

2.3. Peralatan/material pembumian diperiksa sedemikian rupa sehingga tidak mengurangi tingkat pengamanan (Index Protection) yang telah ditetapkan.

2.4. Pemeriksaan kualitas pekerjaan dan kebenaran pengawatan dilakukan sesuai prosedur.

2.5. Setiap rangkaian listrik diukur untuk memastikan tahanan

pembumian dan tahanan isolasi sesuai persyaratan.

2.6. Tahanan pembumian diukur untuk memastikan nilai tahanan pembumian sesuai persyaratan.

2.7. Penyimpangan yang berkaitan dengan kondisi lapangan ataupun hal lainnya dilakukan pemeriksaan dengan cara membandingkan dengan standar yang berlaku / gambar Shop Drawing.

6. Membuat laporan inspeksi pemasangan.

3.1. Laporan inspeksi pemasangan dibuat sesuai dengan prosedur dan format yang berlaku.

3.2. Berita Acara inspeksi pemasangan diisi sesuai dengan prosedur dan format yang berlaku dan ditandatangani oleh pihak yang terkait.

5. Batasan Variabel

Unit ini menguraikan kompetensi yang berkaitan dengan prosedur menginspeksi pemasangan sistem pembumian (Arde) yang dapat dilaksanakan oleh pelaksana dengan supervisi dari verifikator.

Menginspeksi pemasangan sistem pembumian (Arde) ini meliputi :

1.1. Menginspeksi pemasangan elektrode pembumian (earthing rod) yang sesuai standar.

1.2. Menginspeksi pemasangan polaritas dengan benar.

1.3. Pengukuran tahanan pembumian seperti yang tercantum di dalam gambar rencana inspeksi pemasangan.

1.4. Standar Keselamatan dan Kesehatan Kerja mencakup peraturan K3.

1.5. Sumber informasi dan dokumentasi verbal dan komunikasi tertulis.

1.6. Dokumentasi K3, instruksi manual peralatan dan SOP.

1.7. Peralatan tes, pencarian gangguan dan peralatan inspeksi pemasangan terdiri dari hand tools dan power tools.

1.8. Gawai uji yang diperlukan untuk pemeriksaan, terdiri dari megger dan earth tester yang telah dikalibrasi.

6. Panduan Penilaian

Panduan Penilaian menyediakan petunjuk penting bagi pengujian unit kompetensi dan harus dibaca berkaitan dengan Kriteria Unjuk Kerja dan Batasan Pernyataan unit kompetensi.

Panduan Penilaian membentuk suatu kesatuan menyeluruh dari Unit Standar Kompetensi ini dan digunakan berkaitan dengan semua bagian komponen unit ini dan dilakukan sesuai Pedoman Asesmen.

2.3. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan

Bagian ini menggambarkan keterampilan dan pengetahuan dasar dan levelnya yang diperlukan untuk unit ini.

Bukti harus menunjukkan bahwa pengetahuan yang telah diperoleh menghasilkan strategi menginspeksi pemasangan sistem pembumian (Arde).

Pengetahuan yang harus dimiliki

a. Prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).

b. Prosedur inspeksi pemasangan sistem pembumian (Arde).

c. Konstruksi sistem pembumian (Arde).

d. Hand tools dan power tools untuk inspeksi pemasangan sistem pembumian (Arde).

e. Alat ukur pengukuran listrik.

f. Teori listrik dasar.

g. Standar, peraturan, spesifikasi, prosedur dan Persyaratan Umum Instalasi Listrik (PUIL).

h. Penulisan Laporan Inspeksi.

Keterampilan yang harus dimiliki

a. Menerapkan prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).

b. Menerapkan prosedur inspeksi pemasangan sistem pembumian (Arde).

c. Menerapkan konstruksi sistem pembumian (Arde).

d. Menggunakan hand tools dan power tools untuk inspeksi pemasangan sistem pembumian (Arde).

e. Menggunakan alat ukur pengukuran listrik.

f. Menerapkan teori listrik dasar.

g. Menerapkan standar, peraturan, spesifikasi, prosedur dan Persyaratan Umum Instalasi Listrik (PUIL).

h. Menerapkan Penulisan Laporan Inspeksi.

2.4. Ruang Lingkup Pengujian 2.2.1. Konteks Asesmen

a. Unit Kompetensi diases di tempat/area pekerjaan atau dengan menggunakan simulasi yang sesuai dengan kondisi dan lingkungan di area pekerjaan dalam keadaan normal, menggunakan prosedur, informasi dan sumber daya khusus di tempat kerja.

b. Asesmen unit ini harus didukung dengan bukti dalam bentuk dokumen dengan pengesahan yang menyatakan jenis dan penerapan kerja.

c. Sebagai tambahan pada sumber daya yang disebutkan di atas dalam

“Konteks Asesmen”, bukti harus menunjukkan kompetensi bekerja dalam ruang yang berbeda seperti halnya dengan jenis struktur/konstruksi dalam suatu lingkungan yang bervariasi.

2.2.2. Cakupan

Harus mencakup :

a. Kebijakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dan prosedur dan instruksi kerja.

b. Lingkungan kerja yang sesuai, fasilitas, perangkat dan material untuk melakukan pekerjaan aktual seperti yang ditentukan oleh unit standar kompetensi ini.

2.3. Metode Asesmen

2.3.1. Observasi langsung terhadap kriteria unjuk kerja, produk, tugas, penugasan proyek dan latihan simulasi.

2.3.2. Kaji ulang logbook atau bukti portfolio.

2.3.3. Laporan pihak ketiga atau atasan langsung serta asesmen apakah prestasi yang diraih sebelumnya terjamin otentisitasnya.

2.3.4. Tes tertulis, lisan maupun yang menggunakan komputer.

Metode tersebut di atas dapat dikombinasikan agar tersedia bukti sebagai dasar di dalam memberikan asesmen.

2.4. Aspek Penting

2.4.1. Dokumen Uji

Dokumen yang dipergunakan oleh asesor dalam pengujian untuk standar kompetensi.

2.4.2. Bukti Uji

Semua bukti yang dikumpulkan oleh asesor dari asesi.

2.4.3. Seluruh prasyarat harus terpenuhi.

Setiap Elemen dan Kriteria Unjuk Kerja terkait harus dipertunjukkan minimal dalam 2 (dua) dimensi kompetensi.

Menunjukkan kandidat mampu untuk :

a. Menerapkan prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja di tempat kerja dan mempraktekkannya termasuk penggunaan ukuran kendali resiko seperti yang ditentukan dalam kriteria unjuk kerja dan batasan variabel.

b. Menggunakan prinsip pengetahuan dan keterampilan serta mempraktekkannya seperti yang ditentukan dalam kriteria unjuk kerja dan batasan variabel.

c. Mempertunjukkan suatu pemahaman dari pengetahuan dasar dan keterampilan yang terkait seperti yang diuraikan dalam ”Pengetahuan dan Keterampilan yang harus dimiliki” dari unit kompetensi ini.

d. Mempertunjukkan level keterampilan yang mendukung pekerjaan.

e. Melakukan pekerjaan dengan memperhatikan yang berkaitan dengan peraturan, kebijakan dan prosedur tempat kerja.

2.5. Persyaratan Pendidikan

Kualifikasi pendidikan formal SLTA atau SMK listrik dengan pengalaman di bidang instalasi pemanfaatan tenaga listrik.

STANDAR KOMPETENSI

TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN

BIDANG INSTALASI PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG INSPEKSI

Dalam dokumen SUB BIDANG PERANCANGAN (Halaman 196-200)