• Tidak ada hasil yang ditemukan

Koefisien Determinasi (R 2 ) Dalam suatu penelitian mengena

(PERIODE TAHUN 2011) Arie Apriadi Nugraha

3. Biaya Operasi Reksa Dana Saham Periode

4.4 Koefisien Determinasi (R 2 ) Dalam suatu penelitian mengena

hubungan antara variabel-variabel bebas dengan variabel terikat sering ingin diketahui seberapa kekuatan variabel- variabel bebas tersebut secara simultan menerangkan perubahan pada variabel terikat. Hasil koefisien korelasi (R) dan koefisien determinasi (R2) dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

144

Tabel 4.10 Hasil Koefisien Determinasi Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

Durbin-Watson

1 .512a .262 .139 1,15070 2.405

a. Predictors: (Constant), MJM, BORD, URD, UDK b. Dependent Variable: KRD

Sumber: Hasil Pengolahan SPSS Versi 20

Dari tabel 4.10 di atas terlihat bahwa koefisien korelasi (R) sebesar 0,512 yang menunjukkan hubungan antara ukuran dana kelolaan, umur reksa dana, dan biaya operasi reksa dana terhadap kinerja reksa dana saham. Koefisien determinasi (R2) menggunakan adjusted R square sebesar 0,262 memberi pengertian bahwa besarnya kinerja reksa dana saham yang dapat dijelaskan oleh variabel ukuran dana kelolaan, umur reksa dana, dan biaya operasi reksa dana adalah sebesar 26,2%.

4.5 Pembahasan

Pada penelitian ini setelah dilakukan pengujian hipotesis dengan menggunakan uji F didapatkan nilai Fhitung sebesar 2,127 sedangkan Ftabel sebesar 3,20. Dikarenakan Fhitung lebih kecil daripada Ftabel, dan nilai p-value adalah 0,132 (sig) lebih besar dari alpha 0.05 (confidence interval), artinya terdapat pengaruh yang positif dan tidak signifikan secara simultan antara ukuran dana kelolaan, umur reksa dana, dan biaya operasi reksa dana terhadap kinerja reksa dana saham

Berdasarkan hasil penelitian nilai koefisien determinasi (R2) adalah sebesar 0,512 yang artinya bahwa besarnya kinerja reksa dana saham yang dapat dijelaskan oleh variabel ukuran dana kelolaan, umur reksa dana, dan biaya operasi reksa dana adalah sebesar 26,2% sedangkan sisanya sebesar 73,8% dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak dijelaskan dalam penelitian ini.

Faktor-faktor lain yang diperkirakan dapat mempengaruhi kinerja reksa dana yaitu lingkungan reksa dana terutama kebijakan pemerintah dalam bidang moneter, sedangkan faktor lain yang juga mempengaruhi kinerja reksa dana adalah pengelolaan investasi reksa dana seperti alokasi asset investasi reksa dana, pemilihan atas instrumen investasi (stock selection) serta saat pembelian (market timing) instrumen investasi.

Kebijakan alokasi asset merupakan tindakan untuk menempatkan bobot investasi atau proporsi reksa dana ke dalam instrument pasar uang dan pasar modal maupun campuran dari keduanya dengan komposisi tertentu. Meskipun kebijakan alokasi aset yang ditetapkan berbeda-beda, tetapi prinsipnya sama yaitu memberikan tingkat keuntungan investasi yang lebih tinggi dibandingkan investasi lainnya dengan risiko tertentu. Sementara itu stock selection adalah kemampuan manajer investasi dalam memilih saham yang tepat yang akan dimasukan atau dikeluarkan dari portofolio reksa dana sehingga memberikan tingkat pengembalian yang lebih baik dari tingkat pengembalian pasar. Market timing adalah kemampuan manajer investasi dalam memilih waktu untuk melakukan pembelian atau penjualan saham dari portofolio reksa dana. Kedua unsur ini merupakan bagian dari strategi pengelolaan portfolio secara aktif dan keduanya mempunyai peranan penting terhadap kinerja portfolio secara keseluruhan

Keterlibatan perbankan dalam distribusi reksa dana merupakan salah

PROSIDING

Seminar Nasional dan Call for Papers “Tantangan Pengembangan Ilmu Akuntansi, Inklusi Keuangan, dan Kontribusinya Terhadap Pembangunan Ekonomi Berkelanjutan”

145 satu faktor yang mempengaruhi kinerja

reksa dana juga. Keterlibatan bank-bank dalam penjualan reksa dana diwujudkan dalam bentuk kerjasama (mutual agreement) antara bank sebagai agent of sales reksa dana dengan manajer investasi sebagai pengelola dana. Dengan berperan sebagai agen penjual reksa dana maka bank-bank tersebut akan menggunakan jaringan kantornya di seluruh Indonesia sebagai ujung tombak penjualan reksa dana.

Tingkat risiko adalah faktor lain yang perlu dipertimbangkan dalam menilai kinerja reksa dana. Risiko investasi merupakan kemungkinan perolehan investasi yang kurang dari yang diharapkan (expected return). Salah satu hal yang mempengaruhi risiko investasi adalah kemampuan manajer investasi. Semakin baik seorang manajer investasi melakukan pemilihan saham maka semakin kecil pula risiko investasi yang muncul.

Selain itu faktor lainnya yang mempengaruhi kinerja reksa dana diantaranya, kondisi ekonomi Indonesia yang semakin membaik, iklim politik yang semakin kondusif, serta faktor pembebasan pajak atas pendapatan bunga.

Selain pengujian hipotesis dengan menggunakan Uji F, pada penelitian ini juga dilakukan pengujian hipotesis dengan menggunakan Uji t. Uji ini digunakan untuk membuktikan ukuran dana kelolaan, umur reksa dana, dan biaya operasi reksa dana, secara parsial berpengaruh terhadap kinerja reksa dana saham.

Berdasarkan hasil uji t yang telah dilakukan pada variabel ukuran dana kelolaan dapat disimpulkan bahwa hipotesis ukuran dana kelolaan memiliki pengaruh yang negatif dan tidak signifikan terhadap kinerja reksa dana saham. Pengaruh yang negatif dan tidak signifikan bisa diartikan bahwa ukuran dana kelolaan tidak dapat dijadikan rujukan oleh investor saat akan membeli

reksa dana saham, hal ini dikarenakan nilai ukuran dana kelolaan reksa dana saham yang besar pada satu produk reksa dana saham tertentu belum tentu mencerminkan kinerjanya di masa yang akan datang.

Hasil penelitian ini pada dasarnya sama dengan penelitian yang dilakukan oleh Grinblatt and Titman (1989) didalam penelitian yang berjudul pengaruh ukuran dana kelolaan terhadap kinerja reksa. Didapatkan hasil bahwa kinerja reksa dana berhubungan negatif dengan ukuran dana kelolaan. Namun hasil penelitian ini berbeda dengan penelitian yang dilakukan sebelumnya oleh Abdi Mulyawan (2007) yang menyatakan bahwa ukuran dana kelolaan memiliki pengaruh yang positif dan signifikan.

Adanya ketidaksamaan hasil penelitian ini dengan penelitian sebelumnya terjadi mengingat penelitian dilakukan pada periode yang berbeda selain itu kondisi perekonomian serta faktor-faktor lain yang ikut mempengaruhi return dari suatu reksa dana dapat pula menjadi salah satu faktor penyebab perbedaan ini, sedangkan kesamaan hasil penelitian ini menunjukan bahwa nilai ukuran dana kelolaan reksa dana saham yang besar pada satu produk reksa dana saham tertentu belum tentu mencerminkan kinerjanya di masa yang akan datang.

Pada hasil uji t yang dilakukan terhadap variabel umur reksa dana dapat disimpulkan bahwa hipotesis umur reksa dana memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap kinerja reksa dana saham, ini berarti reksa dana yang memiliki umur yang lebih lama maka akan memiliki track record yang lebih panjang dan dapat memberikan gambaran kinerja yang lebih baik kepada para investornya selain itu koefisien positif mengindikasikan reksa dana yang lebih tua cenderung berkinerja lebih baik dari pada reksa dana yang lebih muda.

146

Hasil penelitian ini bertentangan dengan penelitian yang dilakukan sebelumnya oleh Abdi Mulyawan (2007) yang di dalam penelitiannya menyatakan bahwa umur reksa dana berpengaruh negatif tidak signifikan terhadap kinerja reksa dana, selain itu penelitian ini juga bertentangan dengan penelitian yang dilakukan oleh Wydia (2007) dimana di dalam penelitiannya dinyatakan bahwa umur reksa dana tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap kinerja reksa dana, namun penelitian ini mendukung penelitian yang pernah dilakukan oleh Miguel A. Ferreira (2001) yang menyatakan bahwa pengaruh umur reksadana pada kinerja reksa dana dapat saling mempengaruhi satu sama lain.

Adanya ketidaksamaan hasil penelitian ini dengan penelitian sebelumnya terjadi mengingat penelitian dilakukan pada periode yang berbeda menjadi salah satu faktor penyebab perbedaan ini, sedangkan kesamaan hasil penelitian ini menunjukan bahwa dalam melakukan investasi reksa dana saham seorang investor harus juga mempertimbangkan umur reksa dana, hal ini dikarenakan umur reksa dana mencerminkan pengalaman dari manajer investasinya di dalam mengelola reksa dana tersebut. Semakin lama umur suatu reksa dana, maka manajer investasinya semakin berpengalaman di dalam mengelola portofolio bila dibandingkan dengan reksa dana yang berumur lebih muda

Berdasarkan hasil uji t yang dilakukan terhadap variabel biaya operasi reksa dana dapat disimpulkan bahwa hipotesis biaya operasi reksa dana memiliki pengaruh yang positif namun tidak signifikan terhadap kinerja reksa dana saham. Pengaruh yang tidak signifikan antara biaya operasi reksa dana terhadap kinerja reksa dana dapat disebabkan oleh beberapa faktor antara lain pertimbangan para investor setelah melihat semua keuntungan reksa dana menyebabkan investor dapat membeli

reksa dana tanpa mempertimbangkan biaya operasi reksa dana.

Hasil penelitian ini bertentangan dengan penelitian yang dilakukan sebelumnya oleh Abdi Mulyawan (2007) yang di dalam penelitiannya menyatakan bahwa biaya operasi reksa dana berpengaruh negatif tidak signifikan terhadap kinerja reksa dana. Adanya ketidaksamaan hasil penelitian ini dengan penelitian sebelumnya terjadi mengingat penelitian dilakukan pada periode yang berbeda menjadi salah satu faktor penyebab perbedaan ini.

5. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan rumusan masalah, hasil penelitian, dan pembahasan masalah mengenai pengaruh ukuran dana kelolaan, umur reksa dana, dan biaya operasi reksa dana maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

1. Reksa dana saham yang memiliki kinerja terbaik berdasarkan perhitungan dengan metode sharpe measure dan menempati peringkat tiga besar adalah reksa dana saham lautandhana equity, batavia dana saham, dan grow-2-prosper

2. Hasil penelitian menunjukan bahwa secara simultan terdapat pengaruh yang positif dan tidak signifikan antara ukuran dana kelolaan, umur reksa dana, dan biaya operasi reksa dana terhadap kinerja reksa dana saham. Keempat variabel independen tersebut menjelaskan kinerja reksa dana saham sebesar 26,2 %

3. Pengujian secara parsial pada setiap variabel menunjukan bahwa variabel ukuran dana kelolaan memiliki pengaruh yang positif namun tidak signifikan terhadap kinerja reksa dana saham, variabel umur reksa dana memiliki pengaruh yang positif signifikan terhadap kinerja reksa dana saham, variabel biaya operasi

PROSIDING

Seminar Nasional dan Call for Papers “Tantangan Pengembangan Ilmu Akuntansi, Inklusi Keuangan, dan Kontribusinya Terhadap Pembangunan Ekonomi Berkelanjutan”

147 reksa dana memiliki pengaruh positif

tidak signifikan terhadap kinerja reksa dana saham.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian ini maka dapat disarankan

1. Pada saat akan melakukan investasi sebaiknya investor memperhatikan umur reksa dana, hal ini dikarenakan umur reksa dana yang lebih lama akan memiliki track record yang lebih panjang dan dapat memberikan gambaran kinerja yang lebih baik kepada para investornya, selain itu reksa dana yang memiliki umur yang lebih panjang cenderung berkinerja lebih baik dari pada reksa dana yang memiliki umur lebih muda.

2. Dari hasil pengujian secara simultan ternyata tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel ukuran dana kelolaan, umur reksa dana, dan biaya operasi reksa dana terhadap kinerja reksa dana saham. Untuk penelitian selanjutnya diharapkan mempertimbangkan karakteristik reksa dana yang lainnya untuk menilai kinerja reksa dana saham seperti kebijakan alokasi asset, kemampuan manajer investasi saat pembelian reksa dana, tingkat risiko, dan lain sebagainya.

3. Pada penelitian kali ini peneliti hanya meneliti satu jenis reksa dana, untuk penelitian selanjutnya dapat menggunakan lebih dari satu jenis reksa dana, hal ini tentunya dapat memberikan informasi yang lebih berguna bagi para investor.

4. Rentang waktu yang digunakan dalam penelitian ini relatif pendek yaitu selama satu tahun, sehingga untuk penelitian selanjutnya dapat mengunakan rentang waktu lebih dari satu tahun.

DAFTAR PUSTAKA

Abdi Mulyawan. (2008). Pengaruh Ukuran Dana Kelolaan, Umur Reksa Dana, Biaya Operasi Reksa Dana, Dan Masa Jabatan Manajemen Terhadap Kinerja Reksa Dana Saham Periode 2007. Tesis. Bandung: Program Magister Manajemen Universitas Padjadjaran.

Anindita Putri Nurmalita Sari dan Agus Purwanto. (2012). Analisis Kebijakan Alokasi Aset, Kinerja Manajer Investasi, Dan Tingkat Risiko Terhadap KInerja Reksa Dana Saham Di Indonesia. Semarang. Diponegoro Journal Of Accounting.

Bank Indonesia. (2011). Tinjauan Kebijakan Moneter: Ekonomi, Moneter, dan Perbankan. Melalui http://www.bi.go.id/NR/rdonlyres /18577CD0-C607-4438-AD13- 70CBCED53053/24755/TKMNov ember2011final.pdf

Bodie, Kane and Ang Marcus. (2005). Investments. International Edition Mc Graw- Hill. Singapore.

Cahyono, Jaka E. (2000). Cara Jitu Meraih Untung Dari Reksa dana. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.

Desmon Silitonga. (2010). Memilih Investasi Reksa Dana. Melalui http://www.bapepam.go.id/reksad ana/files/edukasi/Millenium_Dana tama_Indonesia_Desmon_Silitong a.pdf

148

Eduardus Tandelilin. (2010). Portofolio dan Investasi – Teori dan Aplikasi. Yogyakarta: Kanisius

Eko Priyo Pratomo. (2009). Reksa Dana

– Solusi Perencanaan Investasi di Era Modern. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama

Ginting Prasetya Enka Nurcahya dan Rendi. (2010). Reksa Dana di Indonesia: Analisis Kebijakan Alokasi Aset, Pemilihan Saham, dan Tingkat Risiko. Purwokerto. Simposium Nasional Akuntansi (SNA).

James D Peterson, Paul A. Pietranico, Mark W. Riepe, and Fran Xu. (2001). Explaining the Performance of Domestic Equity Mutual Funds. Journal of Investing. Volume 10. Number 3. Page 81-91. Melalui www.iijournals.com.

Kompisisi NAB Reksa dana. Melalui: http://bapepam.go.id/reksadana/st atistik.asp?page=komposisi-nab. Lemak, David J., Statish, Peruvemba K.

(1996). Mutual Fund Ferformance

And Manager’s Team Service: Are

there performance differences. Journal of Investing. Volume 5, Number 4.

Mangasa Simatupang. (2010). Pengetahuan Praktis Investasi Saham dan Reksa Dana. Jakarta: Mitra Wacana Media

Martin Sewell. (2007). Fund Performance. Melalui:

http://finance.martinsewell.com/fu nd-performance/fund-

performance.pdf

Martin Sewell. (2011). Fund Performance. Melalui: http://www- typo3.cs.ucl.ac.uk/fileadmin/UCL - CS/research/Research_Notes/RN_ 11_03.pdf

Miguel A. Ferreira et al. (2011). The Determinants of Mutual Fund Performance: A Cross-Country Study. Swiss Finance Institute Research Paper No. 31. E-Journal

on line. Melalui

http://papers.ssrn.com/sol3/papers .cfm?abstract_id=947098

Mohammad Nazir. (2003). Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.

M. Iqbal Hasan. (2002). Pokok-Pokok Materi Metodologi Penelitian dan Aplikasinya. Jakarta. Ghalia Indonesia.

Mutia Dewi Akbarini. (2004). Analisis Atas Pengaruh Faktor Nilai Aktiva Bersih, Umur Reksa Dana, Afiliasi Dan Spesialisasi Manajer Investasi Terhadap Kinerja Reksa Dana Penelitian Empiris Periode Tahun 1999-2003. Tesis. Depok. Program Studi Ilmu Manajemen. Pascasarjana Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

Tjiptono Darmadji dan Hendy./ Fakhrudin. (2001). Pasar Modal Di

PROSIDING

Seminar Nasional dan Call for Papers “Tantangan Pengembangan Ilmu Akuntansi, Inklusi Keuangan, dan Kontribusinya Terhadap Pembangunan Ekonomi Berkelanjutan”

149 Indonesia Pendekatan Tanya

Jawab. Jakarta. Salemba Empat Undang-Undang Republik Indonesia

No.8 Tahun (1995) Tentang Pasar

Modal. Melalui

http://www.bapepam.go.id/reksad

ana/files/regulasi/uu_no_8_tahun_ 1995_pasar_modal.pdf.

Sugiyono. (2008). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta

150

ANALISIS AUDIT INTERNAL ATAS PENGAKUAN