(PERIODE TAHUN 2011) Arie Apriadi Nugraha
3. METODE PENELITIAN
3.1 Metode Penelitian Yang Digunakan
Pada dasarnya metode berarti cara yang dipergunakan untuk mencapai tujuan, atau menurut Sugiyono (2008: 2)
bahwa ”metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan
kegunaan tertentu”. Cara ilmiah berarti
kegiatan penelitian itu didasarkan pada ciri-ciri keilmuan yaitu rasional, empiris, dan sistematis.
Metode penelitian yang tepat akan menghasilkan penelitian yang baik dan untuk mendapatkan metode penelitian yang tepat maka seorang peneliti harus mengetahui terlebih dahulu permasalahan yang ada, tujuan diadakannya penelitian, serta ruang lingkup penelitian tersebut.
Berdasarkan hal tersebut penulis menggunakan metode deskriptif dan verifikatif. Metode deskriptif bertujuan untuk mendeskripsikan dan mengolah data yang diperoleh selama pengumpulan data yang kemudian dilanjutkan dengan perhitungan statistik dan juga menerangkan pengaruh, menguji hipotesis dan mendapatkan pengertian dari suatu masalah yang ingin dipecahkan. Metode verifikatif adalah
metode yang bertujuan untuk menguji secara matematis dugaan mengenai adanya hubungan antar variabel masalah yang dimiliki. (Nazir 2003: 56).
3.2 Definisi dan Operasionalisasi Variabel
Hatch dan Farhady (1981) dalam Sugiyono (2008: 38) menjelaskan bahwa secara teoritis variabel dapat didefinisikan sebagai atribut seseorang
atau objek, yang mempunyai “variasi”
antara satu orang
Berdasarkan pengertian- pengertian di atas, maka dapat dirumuskan bahwa variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek, atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya.
Dalam penelitian ini penulis mengelompokan variabel-variabel yang tercakup dalam judul penelitian menjadi dua variabel, yaitu:
1. Variabel Independen / Variabel
Bebas (Variabel X) adalah “variabel
yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen/
terikat”, Sugiyono (β008: γ9). Dalam
hal ini yang merupakan variabel bebas yaitu ukuran dana kelolaan, umur reksa dana, dan biaya operasi reksa dana,
2. Variabel Dependen / Variabel
Terikat (Variabel Y) adalah “variabel
yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel
bebas”, Sugiyono (β008: γ9). Dalam
hal ini yang merupakan variabel terikat yaitu kinerja reksa dana saham dengan menggunakan sharpe measure. Sharpe measure menunjukan seberapa optimal tingkat keuntungan yang diperoleh suatu reksa dana atas risiko yang ditanggungnya.
PROSIDING
Seminar Nasional dan Call for Papers “Tantangan Pengembangan Ilmu Akuntansi, Inklusi Keuangan, dan Kontribusinya Terhadap Pembangunan Ekonomi Berkelanjutan”
131 Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel
Variabel Konsep Variabel Indikator Skala
Ukuran Dana Kelolaan
Ukuran dana dari nilai portofolio efek suatu reksa dana adalah total nilai aset
Total Nilai Aset Rasio
Umur Reksa Dana
Umur reksa dana merupakan pengalaman dari manajer investasinya didalam mengelola reksadana tersebut
Tanggal Penawaran Reksa Dana Saham
Rasio
Biaya Operasi Reksa Dana
Seluruh biaya investasi yang ada pada reksa dana saham
Biaya Pengelolaan + Biaya Transaksi Jual Beli + Biaya Penggantian + Biaya Prospektus + Biaya Audit + Biaya Laporan Keuangan Rasio Kinerja Reksa Dana Saham Sharpe Measure � � � =̅̅̅̅ − ̅̅̅̅� Rasio
3.3 Sumber dan Cara Penentuan Data
3.3.1 Sumber Data
Data yang diambil berupa data cross sectional. Menurut Iqbal Hasan (2002: 82) data cross sectional adalah data yang terkumpul pada suatu waktu tertentu untuk memberikan gambaran perkembangan suatu kegiatan atau keadaan pada waktu itu, artinya bahwa pengumpulan data dilakukan dari berbagai informasi perusahaan.
Data yang digunakan dan dianalisis dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder merupakan data yang telah tersedia dan tidak perlu dikumpulkan lagi. Data sekunder yang digunakan penulis adalah data yang berhubungan langsung dengan penelitian yang dilaksanakan dan bersumber dari terbitan Bapepam, Bank Indonesia, Bursa Efek Indonesia, prospektus dan laporan keuangan. Penulis mendownload dari situs resmi BAPEPAM-LK (www.bapepam.go.id), situs resmi kontan (www.kontan.co.id), situs resmi Bank Indonesia (www.bi.go.id), situs resmi Bursa Efek Indonesia (www.idx.co.id) serta prospektus dan
laporan keuangan yang dipublikasikan oleh perusahaan reksa dana yang menerbitkan reksa dana saham.
3.3.2 Cara Penentuan Data
Pemilihan sampel dalam penelitian ini dimulai dari pemilihan populasi yang dilanjutkan dengan memberikan kriteria-kriteria terhadap populasi tersebut sehingga diperoleh sekumpulan sampel, dengan penjelasan sebagai berikut:
1. Populasi dalam penelitian ini adalah reksa dana yang terdaftar di Bapepam dan diklasifikasikan ke dalam reksa dana saham.
2. Teknik pemilihan sampel adalah purposive sampling yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu, Sugiyono (2006: 78). Dalam penelitian ini yang dipilih menjadi sampel dengan pertimbangan sebagai berikut: a. Sampel adalah perusahaan yang
masih aktif sampai penelitian ini berlangsung.
b. Adanya data Nilai Aktiva Bersih (NAB) per unit pada setiap
132
perusahaan yang menerbitkan reksa dana.
c. Adanya data prospektus pada setiap perusahaan yang menerbitkan reksa dana.
d. Reksa dana yang diterbitkan sekurang-kurang satu tahun sampai 31 Desember 2011. Secara keseluruhan Reksadana saham konvensional yang masih aktif sampai dengan 30 Desember 2011 berjumlah 79 reksadana. Data ini diperoleh peneliti berdasarkan informasi yang dikeluarkan oleh situs resmi BAPEPAM-LK. Namun dari keseluruhan reksadana yang ada tersebut tidak semua data NAB per unit reksadana bisa diperoleh, selain itu tidak semua perusahaan reksa dana mempublikasikan prospektus dan laporan keuangannya. Oleh sebab itu dikarenakan adanya kertebatasan informasi yang bisa penulis dapatkan, dari 79 produk reksadana saham konvensional yang ada penulis hanya memperoleh sebanyak 22 produk reksadana saham konvensional untuk dijadikan sampel.
3.4 Teknik Pengumpulan Data Adapun teknik pengumpulan data yang akan dilakukan adalah:
1. Studi Lapangan
Studi lapangan dengan mencari informasi melalui situs-situs yang memberikan dukungan informatif baik untuk referensi maupun data yang akan diolah untuk mendapatkan data sekunder yang dibutuhkan. Hasil survei melalui internet antara lain: www.bapepam.go.id, www.bi.go.id, www.idx.co.id, www.kontan.co.id.
2. Studi Kepustakaan
Studi ini dilakukan dengan mempelajari literatur dan jurnal- jurnal yang berhubungan dengan masalah yang diteliti guna memperoleh landasan teori.
3.5 Teknik Analisis Data
Adapun langkah-langkah dalam rancangan analisis datanya adalah sebagai berikut:
1. Melakukan studi literatur melalui sumber-sumber antara lain buku- buku, jurnal, maupun artikel ilmiah lainnya yang berhubungan dengan ukuran dana kelolaan, umur reksa dana, biaya operasi reksa dana, dan kinerja reksa dana saham.
2. Mengumpulkan NAB per unit, prospectus, dan laporan harian reksa dana saham yang terdaftar di
Bapepam, serta mengumpulkan “BI”
rate yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia.
3. Menentukan operasionalisasi variabel penelitian, adapun dalam penelitian ini yang merupakan variabel bebas (independent) yaitu ukuran dana kelolaan, umur reksa dana, dan biaya operasi reksa dana. Dalam hal ini yang merupakan variabel terikat (dependen) yaitu kinerja reksa dana saham.
4. Menghitung return reksa dana berdasarkan perubahan nilai aktiva bersih per unit yang dikeluarkan oleh bank kustodian. Perhitungan return reksa dana masing-masing reksa dana saham ( dilakukan dengan persamaan;
= −� −
− �
5. Menghitung return dari aset bebas risiko. Perhitungan return bebas risiko dilakukan dengan persamaan:
/tahun = ∑�= � �
6. Menghitung tingkat risiko reksa dana dengan standar deviasi �� dilakukan dengan persamaan:
��= √
∑ = −� �̅̅̅
−
7. Menghitung kinerja reksa dana dengan menggunakan sharpe measure. Perhitungan sharpe
PROSIDING
Seminar Nasional dan Call for Papers “Tantangan Pengembangan Ilmu Akuntansi, Inklusi Keuangan, dan Kontribusinya Terhadap Pembangunan Ekonomi Berkelanjutan”
133 measure masing-masing reksa dana
saham dengan persamaan:
� � � =̅̅̅̅ − ̅̅̅̅�
8. Menentukan ukuran dana kelolaan yang ditunjukan oleh total nilai aktiva reksa dana saham. Agar perbedaan antara nilai maksimum dan minimum masing-masing variabel tidak terlalu besar maka menggunakan logaritma untuk meminimalisasi.
9. Menentukan umur reksa dana yang ditunjukan pada tanggal saat reksa dana ditawarkan. Seperti halnya ukuran dana kelolaan, maka umur reksa dana juga dilakukan logaritma 10. Menghitung biaya operasi reksa
dana. Perhitungan biaya operasi reksa dana masing-masing reksa dana saham menggunakan persamaan;
� � �
= − � �
11. Melihat pengaruh ukuran dana kelolaan, umur reksa dana dan biaya operasi reksa dana secara bersama- sama (simultan) dan terpisah (parsial) terhadap kinerja reksa dana saham. Perhitungan dengan menggunakan SPSS versi 20.0
3.6 Rancangan Pengujian Hipotesis Statistik
Pengujian hipotesis menggunakan pengujian pengaruh ukuran dana kelolaan, umur reksa dana dan biaya operasi reksa dana terhadap kinerja reksa dana saham. Tujuannya adalah untuk melihat pengaruh masing- masing variabel independen terhadap variabel dependen.
Analisis regresi digunakan untuk menaksir nilai variabel dependen berdasarkan variabel independen serta taksiran perubahan variabel dependen untuk setiap satuan perubahan variabel independen. Persamaan analisis regresi
linier berganda secara umum untuk empat variabel independen adalah sebagai berikut:
YSI = α + β1 (Size) + β2 (Age) + β3 (Expenses) ε
Dimana:
YSI = Sharpe Index
α = konstanta
1, 2, 3 = koefisien regresi dari masing – masing variabel
Size = log variabel ukuran dana kelolaan
Age = log variabel umur reksa dana
Expenses = log variabel biaya operasi reksa dana
ε = error term
Setelah mendapatkan persamaan regresi dari tahap analisis regresi berganda, maka harus dilakukan pengujian asumsi klasik regresi. Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa nilai dari model regresi sah. Pengujian asumsi klasik ini meliputi uji normalitas, uji multikolinearitas, uji autokorelasi, dan uji heterokedastisitas.
3.7 Uji Asumsi Klasik Regresi 3.7.1 Uji Normalitas
Sebelum dilakukan uji statistik, maka perlu dilakukan terlebih dahulu pengujian normalitas data dengan menggunakan Kolmogorov-Smirnov Test dalam program SPSS ver 20.0. Hal ini untuk membuktikan bahwa data yang dipergunakan berdistribusi normal. Hasil analisis ini kemudian dibandingkan dengan nilai kritisnya.
Dasar pengambilan keputusan dapat dilakukan berdasarkan probabilitas (asymptotic significance) yaitu:
Jika probabilitas > 0,05 maka distribusi dari populasi adalah normal Jika probabilitas < 0,05 maka distribusi dari populasi adalah tidak normal
3.7.2 Uji Autokorelasi
Salah satu asumsi model regresi adalah tidak terdapatnya autokorelasi.
134
Uji asumsi autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi linier ada korelasi antara kesalahan penganggu pada periode t dengan kesalahan pada periode t – 1 (sebelumnya). Jika terjadi korelasi maka dinamakan ada problem autokorelasi. Untuk memeriksa adanya autokorelasi, biasanya dilakukan uji statistik Durbin- Watson (DW).
Langkah-langkah hipotesis sebagai berikut:
H0 : � = tidak terjadi autokorelasi Ha : �� ≠ terjadi autokorelasi
Nilai DW menggunakan rumus:
=�∑ � −��∑ � −
Secara umum, kriteria yang digunakan adalah:
1. Jika angka DW mendekati nol, maka dapat diartikan terdapat autokorelasi positif
2. Jika angka DW mendekati nilai empat, maka dapat diartikan terdapat autokorelasi negatif
3. Jika angka DW mendekati nilai dua, maka tidak terdapat autokorelasi 3.7.3 Uji Heterokedastisitas
Heterokedastisitas merupakan indikasi bahwa varian antar residual tidak homogen yang mengakibatkan nilai taksiran dari model regresi yang diperoleh tidak lagi efisien. Untuk menguji apakah dari residual homogeny digunakan uji white (White Heteroskedasticity Test). Uji white dengan menghitung regresi variabel bebas dengan kuadrat dari residual (error).
Statistik uji yang digunakan adalah n x R2 yang mengikuti distribusi Chi – Kuadrat. Jika signifikan berarti menunjukan adanya heterokedastisitas.
Langkah-langkah pengujian hipotesis adalah sebagai berikut:
H0 : tidak terdapat heterokedastisitas
Ha : terdapat heterokedastisitas
Secara umum kriteria yang digunakan adalah sebagai berikut: 1. Bila n x R2 hitung < chitabel, maka H0
diterima berarti tidak terdapat heterokedastisitas
2. Bila n x R2 hitung > chitabel, maka H0 ditolak berarti terdapat heterokedastisitas
3.7.4 Uji Multikolinearitas
Uji asumsi multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Jika terjadi korelasi antar variabel independen maka terdapat masalah multikolinearitas. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi antara variabel independen. Kalaupun terdapat korelasi antar variabel independen maka tingkat korelasi tersebut haruslah rendah agar tidak terjadi masalah akibat multikolinieritas. Cara mendeteksi adanya multikolinear adalah variance inflation factor (VIF)
� =� −�
Dimana:
VIF = Variance inflation factor R2 = Koefisien determinasi yang
diperoleh dengan meregresi salah satu variabel bebas X terhadap variabel lainnya
Langkah-langkah pengujian hipotesis adalah sebagai berikut:
H0 : tidak terdapat multikolinear Ha : terdapat multikolinear
Secara umum kriteria yang digunakan adalah sebagai berikut: 1. Bila nilai VIF < 10, maka H0 diterima
berarti tidak terdapat multikolinear 2. Bila nilai VIF > 10, maka H0 ditolak
berarti terdapat multikolinear 3.8 Penentuan Uji Hipotesis
Hipotesis akan diuji dan dibuktikan dalam penelitian ini berkaitan dengan ada atau tidaknya pengaruh dari variabel-variabel bebas terhadap variabel
PROSIDING
Seminar Nasional dan Call for Papers “Tantangan Pengembangan Ilmu Akuntansi, Inklusi Keuangan, dan Kontribusinya Terhadap Pembangunan Ekonomi Berkelanjutan”
135 terikatnya. Pengujian hipotesis yang akan
dilakukan adalah pengujian hipotesis null (H0) yang menyatakan bahwa koefisien regresi tidak berarti atau signifikan, sedangkan hipotesis alternatif (Ha) menyatakan bahwa koefisien regresi berarti atau signifikan. Jika koefisien null (H0)ditolak maka hipotesis alternating (Ha) dapat diterima.
3.8.1 Uji F
Uji F statistik bertujuan untuk mengetahui apakah variabel independen secara bersama-sama (simultan) menjelaskan variabel dependen dengan cara membandingkan nilai Fhitung dan Ftabel pada tingkat kepercayaan 95%. langkah-langkah pengujian hipotesis adalah sebagai berikut:
1. Merumuskan hipotesis
Bertujuan untuk membuktikan bahwa variabel ukuran dana kelolaan, umur reksa dana, dan biaya operasi reksa dana secara bersama-sama memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja reksa dana dinyatakan sebagai berikut:
H0 : 1 = 2 = 3 = 0 Tidak terdapat pengaruh secara simultan dari ukuran dana kelolaan, umur reksa dana, dan biaya operasi reksa dana terhadap kinerja reksa dana saham.
Hα : 1 ≠ 0, I = 1,β,γ Terdapat pengaruh secara simultan dari ukuran dana kelolaan, umur reksa dana, dan biaya operasi reksa dana terhadap kinerja reksa dana saham.
Keterangan;
1 = koefisien regresi ukuran dana kelolaan
2 = koefisien regresi umur reksa dana
3 = koefisien regresi biaya operasi reksa dana
2. Menentukan tingkat kepercayaan (1-
α) dan derajat kebebasan (df1 = k, df2 = n – k – 1); k = banyaknya variabel bebas.
3. Menentukan nilai Fhitung sebagai berikut: = � − − − Dimana: R2 = koefisien determinasi n = ukuran sampel k = banyaknya variabel
4. Menenrukan Ftabel dengan melihat
tabel F dimana α = 5% dengan k
sebagai numerator dan (n-k) sebagai denominator
5. Jika Fhitung Ftabel maka H0 diterima, artinya variabel independen secara bersama-sama tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen
6. Jika Fhitung > Ftabel maka H0 ditolak, artinya variabel independen secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen.
3.8.2 Uji t
Uji t digunakan untuk membuktikan ukuran dana kelolaan, umur reksa dana, dan biaya operasi reksa dana secara parsial berpengaruh terhadap kinerja reksa dana saham dinyatakan sebagai berikut: