• Tidak ada hasil yang ditemukan

RIWAYAT HIDUP

IV PETA SOSIAL KELURAHAN SUKAMISKIN DAN LEMBAGA PEMASYARAKATAN SUKAMISKIN BANDUNG

5.3. Riwayat Hidup (Life Story) Narapidana 1 Profil IN als SLH bin MHT

5.3.1.7. Kondisi Keluarga Selama IN ditahan 1 Kronologis Penahanan

IN ditahan pada bulan Nopember 2000 dan dijatuhi pidana atas pelanggaran terhadap pasal 340 KUHP (pembunuhan). IN tidak bersedia menjelaskan secara rinci mengenai tindak pidana yang dilakukannya. IN hanya mengakui bahwa ia saat itu khilaf seperti tidak sadar saat melakukan pembunuhan tersebut. Karena saat itu dia hanya melaksanakan tugas dalam hal jual beli tanah untuk pembangunan perumahan.

Saat itu dia merasa dipermainkan dan ditipu oleh rekanan kerjanya, sehingga keuntungan yang seharusnya menjadi miliknya jatuh ke tangan rekanan tersebut,

IN RI DB SM Sumber Penghasilan Pengaturan Ekonomi Pembagian Kerja di Rumah Pengasuhan Anak

tetapi dengan cara tidak fair, sehingga timbul pertengkaran dan perkelahian, sampai munculnya kejadian itu (pembunuhan).

Setelah kejadian itu, IN tidak langsung menyerahkan diri ke pihak kepolisian melainkan melarikan diri ke kampung halamannya di daerah Cianjur. Namun, karena bujukan dan desakan sanak saudaranya akhirnya dia bersedia menyerahkan diri dengan diantar saudaranya, kemudian ditahan dan disidangkan. IN ditahan di LAPAS Cianjur, kemudian dipindahkan ke LAPAS Sukamiskin, sampai saat ini.

5.3.1.7.2. Reaksi Keluarga

Penyerahan diri (penangkapan) IN diberitahukan secara terbuka kepada Saudara Kandung IN, orang tua SM dan saudara kandung SM. Bagi mereka, kasus IN merupakan permasalahan internal yang harus diselesaikan oleh IN dan SM. Mereka berusaha menganggap kesalahan tersebut musibah dan mereka dapat menerima, baik IN, SM dan anak-anaknya.

IN merasa sempat putus asa dan bersalah terhadap istri dan keluarganya, bahkan IN mempersilahkan SM untuk mencari suami lagi. Namun, SM mengambil tindakan yang sama sekali berbeda dengan usul IN dengan memilih mempertahankan pernikahannya. SM beralasan:

Saya anggap itu kekhilafan yang harus diperbaiki. Kedua orangtua saya bercerai tanpa saya inginkan. Sekarang saya mau membuktikan bahwa dengan keadaan yang paling pait pun saya mampu mempertahankan ikatan pernikahan.

DB dan RI (anak I dan II) dianggap sudah cukup dewasa untuk mengerti walaupun sangat berat untuk dihadapi. SM mengajak anak pertama dan keduanya itu menghadiri persidangan IN. DB dan RI memahami duduk perkara IN dengan sangat jelas melalui persidangan yang mereka hadiri bersama. Sedangkan kepada RE dan NE, IN tetap meyakinkan dan menjelaskan bahwa IN sedang bekerja di kantor polisi untuk beberapa tahun.

SM kemudian pindah rumah yang semula mereka tempati (kontrak) dan untuk sementara waktu, bersama anak-anaknya menempati rumah IB (ibu kandung SM). Keputusan ini diambil karena agar ada yang mengurus anak-anak dan karena IB (mertua IN) tinggal di daerah Cimahi yang tidak jauh dari sekolah anak-anak. IB berusia enampuluhan tahun itu tinggal sendirian sejak diceraikan

oleh suaminya. IB menerima keadaan IN dan bersedia mengurus SM dan anak- anak selama ketiadaan IN.

5.3.1.7.3. Pengaturan Ekonomi Keluarga

SM mengunjungi IN dengan salah satu kepentingannya adalah untuk menyampaikan tentang permasalahan pemenuhan kebutuhan ekonomi keluarga, penghasilan dan pengaturannya. Dimana sejak IN ditahan penghasilan utama yang diperoleh IN, pihak kantor tidak memberi gaji sepenuhnya dan hanya memberikan setengahnya sebesar Rp. 600.000,- tiap bulannya, sehingga SM merasa kebingungan dan kekurangan di dalam mengatur pengeluaran untuk kebutuhan hidup sehari-hari dan biaya sekolah anak-anak.

5.3.1.7.4. Kunjungan ke Lembaga Pemasyarakatan

IN mendapat kunjungan rutin satu hingga dua kali setiap minggunya itu pun tidak tentu, terkadang satu kali dalam sebulan, yaitu pada hari Sabtu, SM membawa serta RE dan NE. Alasan membawa anak-anak pada hari Sabtu, karena pada hari itu anak-anak sekolah setengah hari. SM berkunjung dengan anak-anak biasanya pada pukul 11.00 WIB sampai pukul 13.00 WIB.

IN dan anak-anaknya biasa bercerita panjang, RE dan NE bermanja-manja di pangkuan IN. Mereka juga dapat makan bersama dengan ayah mereka di ruangan tersebut. Sedangkan DB dan RI karena alasan kerja dan sekolah yang mendekati ujian akhir lebih sering menitipkan surat. IN pun berbalas-balasan surat dengan DB dan RI.

Keempat anaknya tetap dapat merasakan kedekatan dengan IN meski dengan keadaan yang terbatas dan sangat berbeda dengan suasana kebersamaan yang sebelumnya mereka miliki, berikut gambar 3 tentang kondisi dan peran IN setelah ditahan.

Gambar 3 : Pengambilalihan peran dalam keluarga selama IN ditahan

Keterangan :

: memegang peranan utama : berperan sebagai pendukung : kerjasama antar anggota keluarga

: kedekatan secara fisik dan emosional dengan anak-anak : menjalin kedekatan dengan anak-anak saat dikunjungi

Berdasarkan riwayat hidup IN, bahwa sebenarnya IN bukan seorang kriminal, kasus yang dialaminya karena untuk membela haknya yang merasa dilanggar oleh rekan bisnis, hal ini menyimpulkan bahwa IN bukan seorang residivis yang memilki latar belakang kelam. Keluarga IN merupakan keluarga baik-baik, sebagai seorang Kepala Keluarga IN bertanggung jawab atas isteri dan keempat anaknya.

Sebelum ditahan IN sangat memperhatikan keluarganya dan senantiasa memenuhi kebutuhan hidup keluarga, dengan bekerja di salah satu kantor hukum, IN memiliki keterampilan karena pernah mengenyam pendidikan advertising dan percetakan, tetapi karena kesempatan bekerja berdasarkan keterampilan yang dimiliki belum ada akhirnya IN bekerja pada kantor yang bukan bidangnya, IN masuk di kantor ini karena kenalan orang dalam yang bekerja pada kantor itu.

Setelah ditahan, kehidupan rumah tangga IN berubah jauh, kebutuhan hidup yang tadinya selalu dipenuhinya. Oleh karena ditahan, IN tidak dapat memenuhi kewajibannya sebagai Kepala Keluarga, pencari nafkah. Namun, karena kebaikan pimpinan tempatnya bekerja IN masih diberikan bantuan setiap bulannya tetapi tidak penuh (setengahnya). Hal ini dirasakan masih belum

SM IN IB Sumber Penghasilan Pengaturan Ekonomi Pembagian Kerja di Rumah Pengasuhan Anak

mencukupi. Akhirnya SM membantu mencari nafkah dengan berjualan pakaian atas bantuan tetangganya..

Harapan-harapan IN selama di dalam Lembaga Pemasyarakatan, menginginkan semoga keluarganya baik-baik saja, sedangkan selama berada di dalam Lembaga Pemasyarakatan, IN sangat rajin mengikuti kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan di dalam Lembaga Pemasyarakatan, seperti : pengajian, ceramah agama, kegiatan keterampilan kerja dan kegiatan lainnya.