• Tidak ada hasil yang ditemukan

Konsep Analisis EĂƟŽŶĂůĂůĂŶĐĞ^ŚĞĞƚ

Asset Turnover Inventory TO

Boks 3.1 Konsep Analisis EĂƟŽŶĂůĂůĂŶĐĞ^ŚĞĞƚ

Pengalaman krisis keuangan di masa lalu yang ditandai oleh adanya gangguan dalam arus keuangan antar sektor perekonomian menunjukkan bahwa perlunya pemahaman mengenai neraca sektoral serta ŬĞƚĞƌŬĂŝƚĂŶĂŶƚĂƌƐĞŬƚŽƌĚŝĚĂůĂŵŶLJĂ͘hŶƚƵŬŵĞŵĞŶƵŚŝ

kebutuhan tersebut, Bank Indonesia bekerjasama dengan institusi terkait lainnya mulai menyusun National dan Regional balance sheet yang diawali dengan penyusunan Financial Account (FA) sejak ĂǁĂůƚĂŚƵŶϮϬϭϰ͘WĞŶLJƵƐƵŶĂŶEĂƟŽŶĂůĚĂŶZĞŐŝŽŶĂů

balance sheet yang merupakan salah satu komponen utama dari rekomendasi G20 terkait data ŐĂƉŝŶŝƟĂƟǀĞ, ĚŝůĂŬƵŬĂŶƐĞĐĂƌĂďĞƌƚĂŚĂƉĚĞŶŐĂŶŵĞŵƉĞƌƟŵďĂŶŐŬĂŶ

ŬĞƚĞƌƐĞĚŝĂĂŶĚĂƚĂ͘WĂĚĂƚĂŚƵŶŝŶŝ͕ĂŶĂůŝƐŝƐĚŝĨŽŬƵƐŬĂŶ

pada pemanfaatan data ŶĂƟŽŶĂůďĂůĂŶĐĞƐŚĞĞƚ (NBS), yang akan dilanjutkan dengan pemanfaatan data regional balance sheet;Z^ͿƉĂĚĂƚĂŚƵŶďĞƌŝŬƵƚŶLJĂ͘

DĞůĂůƵŝƉĞŵĂŶĨĂĂƚĂŶĚĂƚĂE^͕ƉĞƌĞŬŽŶŽŵŝĂŶ

dapat dipandang sebagai sebuah sistem yang terintegrasi dari neraca sektoral, yang terdiri atas sektor pemerintah, bank sentral, rumah tangga, bank, korporasi, intitusi keuangan nonbank dan sektor ĞŬƐƚĞƌŶĂů͘ <ĞƚĞƌƐĞĚŝĂĂŶ ĚĂƚĂ E^ LJĂŶŐ ƚĞƌŝŶƚĞŐƌĂƐŝ

mampu menggambarkan keterkaitan antar sektor serta kondisi perekonomian, sehingga dapat digunakan lebih jauh untuk menganalisis risiko keuangan antar sektor, ketidakseimbangan (imbalances) keuangan ĂŶƚĂƌ ŝŶƐƟƚƵƐŝ͕ ĚŽŵĞƐƟŬ ĚĂŶ ůƵĂƌ ŶĞŐĞƌŝ͘ ^ĞůĂŝŶ ŝƚƵ͕

dalam kaitannya dengan stabilitas sistem keuangan dan koordinasi kebijakan, penyusunan NBS telah disesuaikan dengan standar internasional sehingga ƐƚĂƟƐƟŬ LJĂŶŐ ĚŝŚĂƐŝůŬĂŶ ĚĂƉĂƚ ĚŝďĂŶĚŝŶŐŬĂŶ ĂŶƚĂƌ

ŶĞŐĂƌĂ͘

DĞƌƵũƵŬ ƉĂĚĂ ůůĞŶ Ğƚ͘Ăů ;ϮϬϬϮͿ͕ ƚĞƌĚĂƉĂƚ

empat macam mismatches yang berpotensi memicu ketidakseimbangan yang dapat ditangkap melalui pemanfaatan data NBS, yaitu maturity mismatch, currency mismatch, capital structure mismatch, and solvency͘/ŶĨŽƌŵĂƐŝƚĞƌŬĂŝƚŬŽŶĚŝƐŝLJĂŶŐŵĞŶĐĞƌŵŝŶŬĂŶ

ŬĞƟĚĂŬƐĞŝŵďĂŶŐĂŶƚĞƌƐĞďƵƚĚĂƉĂƚĚŝƉĞƌŽůĞŚŵĞůĂůƵŝ

ŝŶĚŝŬĂƚŽƌͲŝŶĚŝŬĂƚŽƌ ŬĞƟĚĂŬƐĞŝŵďĂŶŐĂŶ ;imbalances indicator) yang dapat menunjukkan bahwa terdapat indikasi peningkatan risiko pada suatu sektor maupun risiko yang timbul akibat keterkaitan antar sektor (interconnectedness riskͿ͘

Secara umum, kerangka pemikiran dalam ƉĞŶLJƵƐƵŶĂŶ ŝŶĚŝŬĂƚŽƌ ŬĞƟĚĂŬƐĞŝŵďĂŶŐĂŶ ĚŝďĂŶŐƵŶ

berdasarkan asumsi bahwa adanya excessive risk taking behavior dalam sistem keuangan dapat menimbulkan ŬĞƚŝĚĂŬƐĞŝŵďĂŶŐĂŶ ŬĞƵĂŶŐĂŶ ƉĂĚĂ ƐƵĂƚƵ ƐĞŬƚŽƌ͘

DĞůĂůƵŝũĂůƵƌƚƌĂŶƐŵŝƐŝĂŶƚĂƌƐĞŬƚŽƌ͕ŬĞƟĚĂŬƐĞŝŵďĂŶŐĂŶ

ini dapat berdampak kepada sektor lain yang ditangkap melalui whom-to-whom matrix͘ ĚĂƉƵŶ ŵĞƚŽĚĞͲ metode yang digunakan dalam analisis data NBS antara lain ƌŝƐŬƉƌŽĮůĞĂŶĂůLJƐŝƐ͕ŶĞƚǁŽƌŬĂŶĂůLJƐŝƐ͕ĐŽŶƟŶŐĞŶƚ

claim analysis, dan computable general equilibrium model;ƵƐƵůĂŶƚĞŶƚĂƟĨͿLJĂŶŐĂŬĂŶĚŝƐĞůĞƐĂŝŬĂŶƐĞĐĂƌĂ

ďĞƌƚĂŚĂƉ ƐĂŵƉĂŝ ĚĞŶŐĂŶ ƚĂŚƵŶ ϮϬϭϳ͘ DĞůĂůƵŝ ƌŝƐŬ

profile analysis, akan diperoleh informasi terkait ƉƌŽĮůƌŝƐŝŬŽƵŶƚƵŬŵĂƐŝŶŐͲŵĂƐŝŶŐƐĞŬƚŽƌďĞƌĚĂƐĂƌŬĂŶ

balance sheet risk indicator untuk sektor tersebut, yaitu diantaranya ŶĞƚĨŽƌĞŝŐŶĐƵƌƌĞŶĐLJƉŽƐŝƟŽŶ͕ĐĂƉŝƚĂů

ƐƚƌƵĐƚƵƌĞƉŽƐŝƟŽŶ͕ŶĞƚĮŶĂŶĐŝĂůƉŽƐŝƟŽŶƐĞƌƚĂŝŶĚŝŬĂƚŽƌͲ indikator lain yang merepresentasikan keempat risiko LJĂŶŐ ƚĞůĂŚ ĚŝƐĞďƵƚŬĂŶ Ěŝ ĂƚĂƐ͘ hŶƚƵŬ ŵĞůĞŶŐŬĂƉŝ

analisis sektoral, ŵĞƚŽĚĞŶĞƚǁŽƌŬĂŶĂůLJƐŝƐ͕ĐŽŶƟŶŐĞŶƚ

72

claim analysis, dan computable general equilibrium model dapat memberikan gambaran mengenai keterkaitan antar sektor serta mekanisme transmisi ƌŝƐŝŬŽĂŶƚĂƌƐĞŬƚŽƌ͘

Seiring dengan perkembangan perekonomian global, NBS serta indikator yang dihasilkan akan ĚŝŵŽŶŝƚŽƌĚĂŶĚŝĞǀĂůƵĂƐŝƐĞĐĂƌĂďĞƌŬĂůĂ͘DĞƚŽĚŽůŽŐŝ

yang digunakan dalam menganalisis data NBS maupun RBS akan terus dikembangkan sehingga ĚĂƉĂƚ ŵĞŶŐŚĂƐŝůŬĂŶ ƐƚĂƟƐƟŬ LJĂŶŐ ďĞƌŬƵĂůŝƚĂƐ ƐĂĂƚ

ĚĂƚĂ ƚĞůĂŚ ƚĞƌƐĞĚŝĂ ƐĞĐĂƌĂ ůĞŶŐŬĂƉ ĚĂŶ ŵĞŶLJĞůƵƌƵŚ͘

Ke depan, hasil analisis ŶĂƟŽŶĂů dan regional balance sheet ďĞƌƐĂŵĂͲƐĂŵĂ ĚĞŶŐĂŶ ŚĂƐŝů surveillance yang dilakukan di sektor moneter dan sektor perbankan

diharapkan dapat memberikan informasi yang lebih menyeluruh dan memberikan dasar yang lebih baik bagi pengambilan keputusan dalam rangka merumuskan kebijakan ƉƌĞͲĞŵƉƟǀĞ͘

'ĂŵďĂƌŽŬƐϯ͘ϭ͘ϭ͘

<ĞƌĂŶŐŬĂŶĂůŝƐŝƐ<ĞƟĚĂŬƐĞŝŵďĂŶŐĂŶ<ĞƵĂŶŐĂŶ

73

Ăďϰ͘WĞƌďĂŶŬĂŶĚĂŶ/ŶƐƟƚƵƐŝ<ĞƵĂŶŐĂŶEŽŶĂŶŬ

4

Perbankan dan

/ŶƐƟƚƵƐŝ<ĞƵĂŶŐĂŶEŽŶĂŶŬ

74

Halaman ini sengaja dikosongkan

75 Pada semester I 2015, ketahanan industri perbankan konvensional dan syariah masih terjaga dengan baik

ƐĞďĂŐĂŝŵĂŶĂƚĞƌůŝŚĂƚĚĂƌŝůĞǀĞůƉĞƌŵŽĚĂůĂŶLJĂŶŐƌĞůĂƟĨƟŶŐŐŝŵĞƐŬŝŵĞŶĚĂƉĂƚƚĞŬĂŶĂŶLJĂŶŐďĞƌƐƵŵďĞƌ

ĚĂƌŝŵĞůĂŵďĂƚŶLJĂƉĞƌĞŬŽŶŽŵŝĂŶĚŽŵĞƐƟŬ͕ŵĞůĞŵĂŚŶLJĂŶŝůĂŝƚƵŬĂƌZƵƉŝĂŚ͕ƚĞƌƚƵŶĚĂŶLJĂƌĞĂůŝƐĂƐŝĂŶŐŐĂƌĂŶ

Pemerintah dan perilaku prosiklikalitas perbankan. Tingginya level permodalan tersebut disebabkan upaya pemenuhan standar permodalan BASEL III dan dampak dari perlambatan pertumbuhan kredit.

<ŽŶĚŝƐŝůŝŬƵŝĚŝƚĂƐĚĂŶŝŶƚĞƌŵĞĚŝĂƐŝƉĞƌďĂŶŬĂŶŵĞŶŐĂůĂŵŝƉĞŶƵƌƵŶĂŶ͘<ŽŶĚŝƐŝůŝŬƵŝĚŝƚĂƐƉĞƌďĂŶŬĂŶƌĞůĂƟĨ

ŵĞŶƵƌƵŶƐĞƉĞƌƟƚĞƌĐĞƌŵŝŶĚĂƌŝƉĞŶƵƌƵŶĂŶƌĂƐŝŽůĂƚ>ŝŬƵŝĚ;>ͿŬĂƌĞŶĂĨĂŬƚŽƌŵƵƐŝŵĂŶƉĞƌĂLJĂĂŶ/ĚƵů

Fitri. Sementara itu, intermediasi perbankan mengalami penurunan akibat melambatnya perekonomian sehingga menyebabkan melemahnya pertumbuhan kredit dan meningkatnya pertumbuhan Dana Pihak

<ĞƟŐĂ;W<Ϳ͘WĞŶƵƌƵŶĂŶŝŶƚĞƌŵĞĚŝĂƐŝƚĞƌĐĞƌŵŝŶĚĂƌŝ>ŽĂŶƚŽĞƉŽƐŝƚZĂƟŽ;>ZͿĚĂŶ&ŝŶĂŶĐŝŶŐƚŽĞƉŽƐŝƚ

ZĂƟŽ ;&ZͿ LJĂŶŐ ůĞďŝŚ ƌĞŶĚĂŚ ĚŝďĂŶĚŝŶŐŬĂŶ ĚĞŶŐĂŶ ƉĞƌŝŽĚĞ ƐĞďĞůƵŵŶLJĂ͘ WĂĚĂ ƐĞŵĞƐƚĞƌ ůĂƉŽƌĂŶ͕

pertumbuhan kredit mengalami perlambatan termasuk kredit kepada UMKM. Perlambatan kredit terjadi hampir di semua jenis kredit, sektor ekonomi dan daerah.

ZŝƐŝŬŽƉĞƌďĂŶŬĂŶƌĞůĂƟĨŵĂƐŝŚĚĂƉĂƚĚŝũĂŐĂĚŝůĞǀĞůLJĂŶŐĂŵĂŶ͘tĂůĂƵƉƵŶƌŝƐŝŬŽŬƌĞĚŝƚŵƵůĂŝŵĞŶŐĂůĂŵŝ

peningkatan sejalan dengan melambatnya perekonomian, risiko ini masih di bawah threshold rasio Non WĞƌĨŽƌŵŝŶŐ>ŽĂŶ;EW>ͿĚĂŶEŽŶWĞƌĨŽƌŵŝŶŐ&ŝŶĂŶĐŝŶŐ;EW&ͿƐĞďĞƐĂƌϱй͘WĞŶŝŶŐŬĂƚĂŶƌŝƐŝŬŽŬƌĞĚŝƚƚĞƌũĂĚŝ

ĚŝƐĞŵƵĂũĞŶŝƐƉĞŶŐŐƵŶĂĂŶŬƌĞĚŝƚƚĞƌƵƚĂŵĂĚŝŬĞůŽŵƉŽŬďĂŶŬh<hϯ͘^ĞŵĞŶƚĂƌĂŝƚƵ͕ƌŝƐŝŬŽƉĂƐĂƌƌĞůĂƟĨ

ĚĂƉĂƚĚŝũĂŐĂĚĞŶŐĂŶďĂŝŬŬĂƌĞŶĂĚĂŵƉĂŬƉĞŶƵƌƵŶĂŶƐƵŬƵďƵŶŐĂ͕ƉĞůĞŵĂŚĂŶŶŝůĂŝƚƵŬĂƌZƵƉŝĂŚ͕ƐĞƌƚĂ

ƉĞŶƵƌƵŶĂŶŚĂƌŐĂ^EƌĞůĂƟĨŵŝŶŝŵĂůƚĞƌŚĂĚĂƉŝŶĚƵƐƚƌŝƉĞƌďĂŶŬĂŶ͘

ƐĞƚ/ŶƐƟƚƵƐŝ<ĞƵĂŶŐĂŶEŽŶĂŶŬ;/<EͿƚĞƌƵƐŵĞŶŝŶŐŬĂƚŵĞƐŬŝƌŝƐŝŬŽLJĂŶŐĚŝŚĂĚĂƉŝũƵŐĂŵƵůĂŝŵĞŶŐĂůĂŵŝ

ƉĞŶŝŶŐŬĂƚĂŶ͘ƐĞƚWĞƌƵƐĂŚĂĂŶWĞŵďŝĂLJĂĂŶ;WWͿĚĂŶƉĞƌƵƐĂŚĂĂŶĂƐƵƌĂŶƐŝŵĞŶŝŶŐŬĂƚŵĞƐŬŝůĞďŝŚůĂŵďĂƚ

dibandingkan semester sebelumnya. Peningkatan risiko kredit PP dan risiko usaha perusahaan asuransi seiring dengan melambatnya kondisi perekonomian.

Ăďϰ WĞƌďĂŶŬĂŶĚĂŶ/ŶƐƟƚƵƐŝ<ĞƵĂŶŐĂŶEŽŶĂŶŬ

ϰ͘ϭ͘^^DEWZE<E

Pada semester I 2015, total aset industri perbankan mengalami peningkatan dari Rp5.615,1 triliun menjadi Rp5.933,2 triliun, atau meningkat sebesar 14,1% sedikit ůĞďŝŚƟŶŐŐŝĚŝďĂŶĚŝŶŐƐĞŵĞƐƚĞƌ//ϮϬϭϰƐĞďĞƐĂƌϭϯ͕ϯй͘

ϰ͘ϭ͘ϭ͘ƐĞƐŵĞŶ<ŽŶĚŝƐŝĚĂŶZŝƐŝŬŽ>ŝŬƵŝĚŝƚĂƐ

Likuiditas industri perbankan pada semester I 2015 cenderung turun dibandingkan semester sebelumnya.

Alat likuid (AL)22 lebih rendah antara lain didorong oleh

22) Alat likuid terdiri dari Kas, Penempatan pada BI, Giro Wajib Minimum dan excess reserve.

76

aliran keluar uang kartal disebabkan oleh faktor musiman menjelang Hari Raya Idul Fitri. Aliran uang kartal tersebut lebih besar dibandingkan ekspansi keuangan pemerintah yang pada gilirannya berdampak pada penurunan likuiditas perekonomian seperti tercermin pada perkembangan M1 dan M2. Pada akhirnya, rasio AL terhadap Non-Core Deposit23 (AL/NCD), yang mencerminkan kemampuan bank ƵŶƚƵŬŵĞŵĞŶƵŚŝŬĞǁĂũŝďĂŶĚĂůĂŵƌĂŶŐŬĂŵĞŶŐĂŶƟƐŝƉĂƐŝ

potensi penarikan DPK serta mendukung ekspansi kredit, juga menurun dibandingkan semester sebelumnya.

Dari sisi kelompok Bank Umum Berdasarkan Kegiatan Usaha (BUKU), rasio AL/NCD semua kelompok bank mengalami penurunan dibandingkan semester sebelumnya, kecuali BUKU 3. Penurunan AL/NCD pada kelompok BUKU 1, 2 dan 4 disebabkan oleh alat likuid yang tumbuh lebih lambat dibandingkan DPK.

Penurunan kondisi likuiditas industri perbankan selama periode laporan menunjukkan adanya peningkatan risiko likuiditas tercermin dari penurunan ďƵīĞƌ likuiditas perbankan. Menurunnya buffer tersebut ditandai dengan penurunan GWM Primer dan GWM Sekunder dibandingkan semester lalu maupun periode yang sama

Sumber: SEKI Bank Indonesia dan LBU. Diolah.

Sumber: Bank Indonesia

'ƌĂĮŬϰ͘ϭ

Pertumbuhan Likuiditas Perekonomian dan Rasio Likuiditas Perbankan 'ƌĂĮŬϰ͘Ϯ Alat Likuid Perbankan

23) NCD = 30% Giro + 30% Tabungan + 10% Deposito

tahun sebelumnya. Penurunan tersebut terjadi secara industri maupun per kelompok BUKU .

Sumber: Bank Indonesia

Tabel 4.1 AL/NCD per BUKU

ZĂƐŝŽ>ͬE;йͿ

Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec Jun

2012 2013 2014

M2 (%yoy) M1 (%yoy) AL/NCD (%) - rhs AL = Kas + Penempatan pada BI + Excess Reserve GWM NCD = 30% Giro+ 30% Tabungan + 10% Deposito

Alat Likuid (Skala Kanan)

Jun’13 Des’13 Jun’14 Des’14 Jun’15 0

77

Sumber: Bank Indonesia

* Data semester I 2015 menggunakan pembagian BUKU yang telah diperbaharui oleh OJK

'ƌĂĮŬϰ͘ϯ

Perkembangan DPK dan Kredit

Tabel 4.3.

Perkembangan LDR per Kelompok BUKU Tabel 4.2.

Perkembangan Pangsa GWM

Sem I - 2012 62,52 19,54 3,42 14,53 100,00

Sem II - 2012 63,15 19,73 2,38 14,74 100,00

Sem I -2013 62,95 19,67 1,71 15,67 100,00

Sem II - 2013 55,76 27,88 0,76 15,61 100,00

Sem I - 2014 56,14 28,07 0,48 15,31 100,00

Sem II - 2014 56,16 28,08 0,64 15,13 100,00

Sem I - 2015 55,18 27,59 1,09 16,14 100,00

GWM Utama (%) Sekunder (%) LDR (%) Valas (%) Total GWM (%)

WŽƚĞŶƐŝZŝƐŝŬŽ>ŝŬƵŝĚŝƚĂƐĂƌŝ<ĞďŝũĂŬĂŶdŚĞ&ĞĚ

Potensi risiko kenaikan suku bunga The Fed terhadap ůŝŬƵŝĚŝƚĂƐ ƉĞƌďĂŶŬĂŶ ƌĞůĂƟĨ ƌĞŶĚĂŚ͘ dƌĞŶ ŵĞŵďĂŝŬŶLJĂ

perekonomian Amerika Serikat mendorong The Fed untuk menaikkan suku bunga apabila indikator-indikator ekonomi utama Amerika Serikat sudah sesuai dengan harapan.

Bila hal ini terjadi, maka akan terjadi penarikan arus dana dari negara-negara berkembang kembali ke Amerika Serikat yang pada akhirnya akan mempengaruhi stabilitas keuangan di negara-negara tersebut. Untuk mengetahui dampak kenaikan suku bunga The Fed terhadap likuiditas perbankan maka dilakukan simulasi antara lain melalui transmisi penurunan harga surat berharga yang dimiliki bank. Hasil simulasi menunjukkan posisi likuiditas yang ŵĂƐŝŚ ƌĞůĂƟĨ ŬƵĂƚ͕ LJĂŝƚƵ ƌĂƐŝŽ ůŝŬƵŝĚŝƚĂƐ >ͬW< ŝŶĚƵƐƚƌŝ

perbankan yang turun sebesar 287 bps dari 18% menjadi 15% pada akhir 2015. Posisi ini masih jauh berada di atas threshold yaitu sebesar 8,5%.

ϰ͘ϭ͘Ϯ͘ƐĞƐŵĞŶ<ŽŶĚŝƐŝĚĂŶZŝƐŝŬŽ/ŶƚĞƌŵĞĚŝĂƐŝ

Pada semester I 2015, intermediasi industri perbankan secara umum tumbuh relatif melambat dibandingkan dengan periode sebelumnya. Pertumbuhan

W<;LJŽLJͿŶĂŝŬƟƉŝƐĚĂƌŝϭϮ͕ϮϵйĚŝƐĞŵĞƐƚĞƌ//ϮϬϭϰŵĞŶũĂĚŝ

12,65% pada semester I 2015. Sementara pertumbuhan kredit (yoy) turun dari 11,58% pada semester II 2014 menjadi 10,38%.

Kondisi pertumbuhan kredit dan DPK tersebut menyebabkan LDR menurun dari 89,30% menjadi 88,62%.

Berdasarkan BUKU, penurunan LDR industri perbankan terutama terjadi pada BUKU 2 dan 3.

0,00%

5,00%

10,00%

15,00%

20,00%

25,00%

Sem II 2013 Sem I 2014 Sem II 2014 Sem I 2015 DPK Kredit