• Tidak ada hasil yang ditemukan

KREDIT/PEMBIAYAAN KKB KKB SYARIAH

Penyaluran Kredit

KREDIT/PEMBIAYAAN KKB KKB SYARIAH

Roda 2 20% 20%

Roda 3 atau lebih – EŽŶWƌŽĚƵŬƟĨ 25% 25%

Roda 3 atau lebih - WƌŽĚƵŬƚŝĨ 20% 20%

Keterangan:

Penerapan rasio LTV/FTV pada tabel di atas dilakukan dengan persyaratan bahwa bank harus memiliki rasio kredit/

pembiayaan bermasalah terhadap total kredit/pembiayaan secara gross kurang dari 5% dan rasio kredit/pembiayaan KKB/KKB Syariah terhadap total kredit/pembiayaan KKB/KKB Syariah secara gross kurang dari 5%.

<ƌĞĚŝƚWƌŽƉĞƌƟΘ<ƌĞĚŝƚWƌŽƉĞƌƟ

^LJĂƌŝĂŚŬĂĚDƵƌĂďĂŚĂŚΘ/ƐƟƐŚŶĂΖ dŝƉĞWƌŽƉĞƌƟ

(m2)

<WΘ<W^LJĂƌŝĂŚ

ZƵŵĂŚdĂƉĂŬ

Tipe > 70 70% 60% 50%

Tipe 22 - 70 - 70% 60%

Tipe < 21 - -

-Tipe > 70 70% 60% 50%

Tipe 22 - 70 80% 70% 60%

Tipe < 21 - 70% 60%

- 70% 60%

ZƵŵĂŚ^ƵƐƵŶ

ZƵŬŽͬZƵŬĂŶ

I II III

<ƌĞĚŝƚWƌŽƉĞƌƟ^LJĂƌŝĂŚ

ŬĂĚDDYΘ/Dd dŝƉĞWƌŽƉĞƌƟ

(m2)

<W^LJĂƌŝĂŚ

ZƵŵĂŚdĂƉĂŬ

Tipe > 70 80% 70% 60%

Tipe 22 - 70 - 80% 70%

Tipe < 21 - -

-Tipe > 70 80% 70% 60%

Tipe 22 - 70 90% 80% 70%

Tipe < 21 - 80% 70%

- 80% 70%

ZƵŵĂŚ^ƵƐƵŶ

ZƵŬŽͬZƵŬĂŶ

I II III

JENIS KENDARAAN

KREDIT/PEMBIAYAAN KKB KKB SYARIAH

Roda 2 25% 25%

Roda 3 atau lebih – EŽŶWƌŽĚƵŬƟĨ 30% 30%

Roda 3 atau lebih - WƌŽĚƵŬƚŝĨ 20% 20%

157 oleh pengembang atau pihak lain yaitu jaminan yang

berasal dari pengembang dapat berupa aset tetap, aset bergerak, bank guarantee, ƐƚĂŶĚďLJůĞƩĞƌŽĨĐƌĞĚŝƚ dan/

ĂƚĂƵ ĚĂŶĂ LJĂŶŐ ĚŝƟƟƉŬĂŶ ĚĂŶͬĂƚĂƵ ĚŝƐŝŵƉĂŶ ĚĂůĂŵ

escrow account, sedangkan jaminan yang diberikan oleh pihak lain berupa corporate guarantee, standby ůĞƩĞƌŽĨĐƌĞĚŝƚ atau bank guarantee. Jaminan tersebut ĚŝŵĂŬƐƵĚŬĂŶƵŶƚƵŬŵĞŵĂƐƟŬĂŶĂĚĂŶLJĂƉĞƌůŝŶĚƵŶŐĂŶ

ƚĞƌŚĂĚĂƉŚĂŬŬŽŶƐƵŵĞŶƵŶƚƵŬŵĞŶĚĂƉĂƚŬĂŶƉƌŽƉĞƌƟ

yang dibeli dari pengembang dan adanya kompensasi ƚĞƌŚĂĚĂƉŬĞƌƵŐŝĂŶLJĂŶŐƟŵďƵůĚĂƌŝƵĂŶŐŵƵŬĂLJĂŶŐ

telah dibayarkan konsumen.

Adapun ketentuan yang mengatur hubungan antara bank dengan debitur tidak mengalami ƉĞƌƵďĂŚĂŶ͘ŝŵƵůĂŝĚĂƌŝƚĂŚĂƉƉĞŶŐĂũƵĂŶƉĞƌŵŽŚŽŶĂŶ

kredit, debitur diwajibkan untuk menginformasikan seluruh kredit/pembiayaan konsumsi untuk pembelian ƉƌŽƉĞƌƟƚĞƌŵĂƐƵŬŬƌĞĚŝƚĂƚĂƵƉĞŵďŝĂLJĂĂŶŬŽŶƐƵŵƐŝ

ďĞƌĂŐƵŶƉƌŽƉĞƌƟďĂŝŬLJĂŶŐŵĂƐŝŚďĞƌũĂůĂŶĚĂŶLJĂŶŐ

sedang diajukan kepada bank yang sama maupun kepada bank lain. Informasi tersebut akan digunakan sebagai pembanding terhadap informasi yang ĚŝƉĞƌŽůĞŚďĂŶŬŬĞƟŬĂŵĞůĂŬƵŬĂŶĐƌŽƐƐͲĐŚĞĐŬ ke Sistem /ŶĨŽƌŵĂƐŝĞďŝƚƵƌ;^/Ϳ͘<ĞƐĞůƵƌƵŚĂŶƉƌŽƐĞƐƚĞƌƐĞďƵƚ

harus dilakukan secara transparan dan diinformasikan kepada debitur.

Selain aspek transparansi, ketentuan mengenai ƉĞŵďĞƌŝĂŶ ŬƌĞĚŝƚͬƉĞŵďŝĂLJĂĂŶ ŬĞƉĂĚĂ ĚĞďŝƚƵƌ ƟĚĂŬ

ďĞƌďĞĚĂĚĂƌŝŬĞƚĞŶƚƵĂŶƐĞďĞůƵŵŶLJĂƐĞƉĞƌƟůĂƌĂŶŐĂŶ

pemberian kredit/pembiayaan untuk uang muka serta perlakuan terhadap debitur suami istri. Pada bagian lainnya diberikan aturan yang lebih jelas khususnya terkait dengan kredit/pembiayaan top up dan kredit/

pembiayaan take over. Aturan tambahan tersebut dikaitkan dengan tujuan dari pemberian kredit/

pembiayaan yang dilakukan bank. Pemberian kredit/

pembiayaan secara top up harus diperlakukan sebagai kredit/pembiayaan baru. Sementara itu, jika pemberian kredit/pembiayaan take over hanya digunakan untuk ŵĞůƵŶĂƐŝŬƌĞĚŝƚͬƉĞŵďŝĂLJĂĂŶƐĞďĞůƵŵŶLJĂŵĂŬĂƟĚĂŬ

diperlakukan sebagai kredit atau pembiayaan baru, sebaliknya jika kredit/pembiayaan take over disertai dengan tambahan kredit/pembiayaan baru maka ĚŝƉĞƌůĂŬƵŬĂŶƐĂŵĂƐĞƉĞƌƟŬƌĞĚŝƚͬƉĞŵďŝĂLJĂĂŶtop up.

Sebagaimana pada ketentuan sebelumnya, Bank Indonesia memberikan pengecualian ketentuan LTV/FTV terhadap kredit properti dalam rangka pelaksanaan Program Perumahan Pemerintah Pusat ĚĂŶͬĂƚĂƵ WĞŵĞƌŝŶƚĂŚ ĂĞƌĂŚ ƐĞƉĂŶũĂŶŐ ĚŝĚƵŬƵŶŐ

ĚĞŶŐĂŶ ĚŽŬƵŵĞŶ LJĂŶŐ ǀĂůŝĚ͘ WĞŶŐĞĐƵĂůŝĂŶ ŝŶŝ

ĚŝŚĂƌĂƉŬĂŶŵĞŶũĂĚŝŝŶƐĞŶƟĨƚĂŵďĂŚĂŶƟĚĂŬƐĂũĂďĂŐŝ

pengembang yang melaksanakan program perumahan Pemerintah tetapi juga bagi perbankan yang terlibat dari sisi pembiayaan. Keterlibatan bank dalam skema pemberian kredit/pembiayaan kepada Program Perumahan Pemerintah Pusat dan/atau Pemerintah

ĂĞƌĂŚ ĚŝŚĂƌĂƉŬĂŶ ĂŬĂŶ ŵĞŶŐŚĂƐŝůŬĂŶ ďĞďĞƌĂƉĂ

manfaat sekaligus. Manfaat ekonomi akan diperoleh ĚĂƌŝƉĞŶĐĂƉĂŝĂŶƚĂƌŐĞƚͲƚĂƌŐĞƚƵŶƚƵŬŬĞƉĞŶƟŶŐĂŶďŝƐŶŝƐ

ƐĞƉĞƌƟ ƉĞƌƚƵŵďƵŚĂŶ ĂƐĞƚ ĚĂŶ ƉƌŽĮƚĂďŝůŝƚĂƐ ĚĞŶŐĂŶ

ƌŝƐŝŬŽ LJĂŶŐ ƌĞůĂƟĨ ƚĞƌũĂŐĂ͘ ^ĞŵĞŶƚĂƌĂ ŵĂŶĨĂĂƚ ƐŽƐŝĂů

akan diperoleh dari peningkatan peran bank dalam membantu pemenuhan kebutuhan rumah layak huni bagi masyarakat banyak.

ϭϱϴ

Boks 6.2 PBI No. 17/11/PBI/2015 Tanggal 25 Juni 2015: Giro Wajib Minimum – >ŽĂŶdŽ&ƵŶĚŝŶŐZĂƟŽ (LFR) Untuk Mendorong Fungsi Intermediasi, WĞŶĚĂůĂŵĂŶWĂƐĂƌ<ĞƵĂŶŐĂŶĂŶWĞŶLJĂůƵƌĂŶ<ƌĞĚŝƚ<Ğ^ĞŬƚŽƌWƌŽĚƵŬƟĨ

Perkembangan terkini menunjukkan terjadinya moderasi pertumbuhan ekonomi nasional dengan potensi risiko berupa ancaman pertumbuhan ekonomi yang lebih rendah dari perkiraan semula. Selain faktor ƐƚƌƵŬƚƵƌĂůLJĂŶŐďĞƌĂƐĂůĚĂƌŝĚĞĮƐŝƚƚƌĂŶƐĂŬƐŝďĞƌũĂůĂŶ

ĚĂŶŬĞƌĞŶƚĂŶĂŶĮƐŬĂůLJĂŶŐŵĂƐŝŚĐƵŬƵƉƟŶŐŐŝ͕ƚĞŬĂŶĂŶ

juga berasal dari perekonomian global yang dibayangi oleh policy reversal oleh The Fed dalam bentuk peningkatan suku bunga. Kondisi tersebut semakin ŵĞŶŝŶŐŬĂƚŬĂŶ ŬĞƌĞŶƚĂŶĂŶ ƉĞƌĞŬŽŶŽŵŝĂŶ ĚŽŵĞƐƟŬ

termasuk meningkatnya ancaman terhadap stabilitas sistem keuangan.

S e m e n ta ra i t u , d a r i s e k t o r ke u a n ga n menunjukkan kredit perbankan juga mengindikasikan tren perlambatan dengan pertumbuhan kredit berada ĚŝďĂǁĂŚŬŝƐĂƌĂŶƚĂƌŐĞƚϮϬϭϱƐĞďĞƐĂƌϭϱйͲϭϳй;LJŽLJͿ͘

^ĞďĂŐĂŝƐĞŬƚŽƌLJĂŶŐŵĞŶĚŽŵŝŶĂƐŝϳϱйͲϴϬйĂƐĞƚƐŝƐƚĞŵ

keuangan nasional, kinerja sektor perbankan memiliki efek yang sangat besar terhadap kinerja perekonomian ƐĞĐĂƌĂŬĞƐĞůƵƌƵŚĂŶ͘ĞŶŐĂŶŬĞƚĞƌďĂƚĂƐĂŶƉĞŵďŝĂLJĂĂŶ

ĚĂƌŝƐĞŬƚŽƌĮƐŬĂů͕ƐĞŬƚŽƌƉĞƌďĂŶŬĂŶŵĞŶũĂĚŝƐƵŵďĞƌ

ƵƚĂŵĂ ƉĞŶLJĞĚŝĂ ƉĞŶĚĂŶĂĂŶ ďĂŐŝ ŝŶǀĞƐƚĂƐŝ ĚĂŶ

transaksi ekonomi. Oleh karena itu, tren perlambatan pertumbuhan kredit perbankan menjadi concern dalam upaya untuk mengembalikan fokus kebijakan pada pencapaian target pertumbuhan ekonomi maupun dalam upaya menjaga stabilitas sistem keuangan secara keseluruhan.

ŝŚĂĚĂƉŬĂŶ ƉĂĚĂ ŬŽŶĚŝƐŝ ĚĞŵŝŬŝĂŶ͕ ĂŶŬ

Indonesia memandang bahwa kebijakan moneter yang cenderung ketat untuk menjaga agar ekspektasi ŝŶĨůĂƐŝ ƚĞƚĂƉ ďĞƌĂĚĂ ƉĂĚĂ ůĞǀĞů LJĂŶŐ ĚŝƉĞƌŬŝƌĂŬĂŶ

ŵĂƐŝŚƉĞƌůƵĚŝƉĞƌƚĂŚĂŶŬĂŶ͘ĞŶŐĂŶĚĞŵŝŬŝĂŶ͕ƵƉĂLJĂ

untuk mendorong peningkatan pertumbuhan kredit perbankan diharapkan berasal dari penyesuaian terhadap kebijakan makroprudensial dengan harapan bahwa upaya untuk mendorong proses intermediasi perbankan, pendalaman pasar keuangan, dan ƉĞŶLJĂůƵƌĂŶŬƌĞĚŝƚŬĞƐĞŬƚŽƌƉƌŽĚƵŬƟĨĚĂƉĂƚĚŝůĂŬƵŬĂŶ

secara bersamaan. Peningkatan penyaluran kredit ŬĞ ƐĞŬƚŽƌ ƉƌŽĚƵŬƟĨ ĚŝŚĂƌĂƉŬĂŶ ĚĂƉĂƚ ŵĞŵďĞƌŝŬĂŶ

dampak lanjutan yang dapat mendorong pertumbuhan ekonomi ke target semula. Meski demikian, upaya untuk mendorong peningkatan fungsi intermediasi perbankan dilakukan dengan tetap menjaga agar ĞŬƐƉŽƐƵƌ ƌŝƐŝŬŽ ƉĞƌďĂŶŬĂŶ ƚĞƚĂƉ ďĞƌĂĚĂ ƉĂĚĂ ůĞǀĞů

yang terkendali.

Salah satu sektor yang diharapkan dapat memberikan kontribusi besar terhadap pertumbuhan ekonomi adalah sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Untuk mewujudkan hal tersebut, penyesuaian terhadap kebijakan makroprudensial dilakukan terhadap ketentuan GWM yang dikaitkan dengan pemberian kredit UMKM oleh bank umum.

Beberapa perubahan yang dilakukan terhadap ketentuan GWM diantaranya dengan memperluas komponen pendanaan dan mendorong penyaluran ŬƌĞĚŝƚ ŬĞ ƐĞŬƚŽƌ hD<D ŵĞůĂůƵŝ ŵĞŬĂŶŝƐŵĞ ŝŶƐĞŶƟĨ

ĚĂŶ ĚŝƐŝŶƐĞŶƟĨ͘ <ĞďŝũĂŬĂŶͲŬĞďŝũĂŬĂŶ ƚĞƌƐĞďƵƚ ĚŝĂƚƵƌ

lebih lanjut dalam bentuk Peraturan Bank Indonesia (PBI) Nomor 17/11/PBI/2015 tentang Perubahan atas Peraturan Bank Indonesia Nomor 15/15/PBI/2013 dĞŶƚĂŶŐ 'ŝƌŽ tĂũŝď DŝŶŝŵƵŵ ĂŶŬ hŵƵŵ ĂůĂŵ

ZƵƉŝĂŚĚĂŶsĂůƵƚĂƐŝŶŐĂŐŝĂŶŬhŵƵŵ<ŽŶǀĞŶƐŝŽŶĂů

159 ĚĂŶ ^ƵƌĂƚ ĚĂƌĂŶ ;^Ϳ EŽŵŽƌ ϭϳͬϭϳͬ<DW ƚĞŶƚĂŶŐ

Perhitungan Giro Wajib Minimum Bank Umum dalam Rupiah dan Valuta Asing Bagi Bank Umum

<ŽŶǀĞŶƐŝŽŶĂů͘

Selain untuk mendorong peningkatan fungsi intermediasi melalui sektor UMKM, perubahan ketentuan GWM juga dimaksudkan untuk memberikan kejelasan mengenai beberapa hal teknis dan operasional yang dihadapi perbankan diantaranya mengenai pemenuhan kewajiban GWM pada saat hari libur ĨĂŬƵůƚĂƟĨ Ěŝ ďĞďĞƌĂƉĂ ĚĂĞƌĂŚ ƚĞƌƚĞŶƚƵ͕ ƉĞŵĞŶƵŚĂŶ

ŬĞǁĂũŝďĂŶ'tDŬĞƟŬĂďĂŶŬŵĞůĂŬƵŬĂŶmerger atau konsolidasi, perubahan kegiatan usaha menjadi bank ƵŵƵŵƐLJĂƌŝĂŚ͕ĚĂŶŬĞŐŝĂƚĂŶƵƐĂŚĂĚĂůĂŵǀĂůƵƚĂĂƐŝŶŐ͘

Agar kebijakan untuk mendorong peningkatan kredit perbankan lebih efektif, Bank Indonesia melakukan proses harmonisasi antara ketentuan terkait GWM dengan dengan ketentuan terkait UMKM dengan menerbitkan PBI Nomor 17/12/PBI/2015 tentang Perubahan atas Peraturan Bank Indonesia Nomor 14/22/PBI/2012 tentang Pemberian Kredit atau Pembiayaan oleh Bank Umum dan Bantuan Teknis

ĂůĂŵ ZĂŶŐŬĂ WĞŶŐĞŵďĂŶŐĂŶ hƐĂŚĂ DŝŬƌŽ͕ <ĞĐŝů͕

ĚĂŶDĞŶĞŶŐĂŚĚĂŶ^EŽŵŽƌϭϳͬϭϵͬWhDƚĞŶƚĂŶŐ

Pemberian Kredit atau Pembiayaan oleh Bank Umum ĚĂŶ ĂŶƚƵĂŶ dĞŬŶŝƐ ĂůĂŵ ZĂŶŐŬĂ WĞŶŐĞŵďĂŶŐĂŶ

Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah.

Surat Berharga yang Diterbitkan Bank Sebagai Komponen Pendanaan Bank

Salah satu perubahan yang dilakukan terhadap ketentuan GWM adalah perluasan komponen ƉĞŶĚĂŶĂĂŶ ďĂŐŝ ďĂŶŬ ĚĞŶŐĂŶ ŵĞŵĂƐƵŬŬĂŶ ƐƵƌĂƚͲ surat berharga (SSB) yang diterbitkan bank dalam perhitungan Loan to Deposit Ratio ;>ZͿ ĚĂůĂŵ

ƉĞŵĞŶƵŚĂŶ'tDʹ>Z͘^ĞũĂůĂŶĚĞŶŐĂŶŵĂƐƵŬŶLJĂ

^^LJĂŶŐĚŝƚĞƌďŝƚŬĂŶďĂŶŬĚĂůĂŵƉĞƌŚŝƚƵŶŐĂŶ>ZŵĂŬĂ

ŝƐƟůĂŚ>ZĚŝŐĂŶƟŵĞŶũĂĚŝ>ŽĂŶƚŽ&ƵŶĚŝŶŐZĂƟŽ (LFR).

Kebijakan untuk memasukkan penerbitan SSB sebagai salah satu komponen pendanaan dimasukkan untuk ŵĞŶĚŽƌŽŶŐ ƉĞŶĚĂůĂŵĂŶ ĚĂŶ ƉĞŶŝŶŐŬĂƚĂŶ ĂŬƟǀŝƚĂƐ

Ěŝ ƉĂƐĂƌ ŬĞƵĂŶŐĂŶ͘ ĞŶŐĂŶ ƐĞŵĂŬŝŶ ďĞƌǀĂƌŝĂƐŝŶLJĂ

SSB yang diterbitkan diharapkan terjadi peningkatan ůŝŬƵŝĚŝƚĂƐĚŝƉĂƐĂƌŬĞƵĂŶŐĂŶĚĂŶŵĞŵďĞƌŝŬĂŶĂůƚĞƌŶĂƟĨ

sumber pendanaan bank.

hŶƚƵŬ ŵĞŶũĂŐĂ ĂƐƉĞŬ ŬĞŚĂƚŝͲŚĂƚŝĂŶ ĚĂůĂŵ

kaitannya dengan penerbitan SSB oleh bank, dalam ŬĞƚĞŶƚƵĂŶ 'tDͲ>&Z ĚŝƚĞƚĂƉŬĂŶ ďĞďĞƌĂƉĂ ŬƌŝƚĞƌŝĂ

^^ LJĂŶŐ ĚĂƉĂƚ ĚŝŵĂƐƵŬĂŶ ĚĂůĂŵ ƉĞƌŚŝƚƵŶŐĂŶ >Z͕

sebagai berikut:

ϭ͘ ŝƚĞƌďŝƚŬĂŶĚĂůĂŵďĞŶƚƵŬMedium Term Notes (MTN), &ůŽĂƟŶŐZĂƚĞEŽƚĞƐ (FRN), dan obligasi selain obligasi subordinasi;

2. ditawarkan kepada publik melalui penawaran umum (ƉƵďůŝĐŽīĞƌŝŶŐ);

3. memiliki peringkat yang diterbitkan lembaga pemeringkat dengan peringkat paling kurang ƐĞƚĂƌĂĚĞŶŐĂŶƉĞƌŝŶŐŬĂƚŝŶǀĞƐƚĂƐŝ͖

4. dimiliki bukan Bank baik penduduk dan bukan penduduk; dan

5. ditatausahakan di Kustodian Sentral Efek Indonesia.

ĞŶŐĂŶĚŝŵĂƐƵŬŬĂŶŶLJĂ^^ƐĞďĂŐĂŝŬŽŵƉŽŶĞŶ

ƉĞŶĚĂŶĂĂŶŵĂŬĂƉĞƌŚŝƚƵŶŐĂŶ'tDͲ>&ZďĂŶŬŵĞŶũĂĚŝ

kredit yang disalurkan bank dibandingkan terhadap ƉĞŶũƵŵůĂŚĂŶĂŶƚĂƌĂƚŽƚĂůW<ĚĂŶ^^LJĂŶŐĚŝƚĞƌďŝƚŬĂŶ

bank.

<ĞďŝũĂŬĂŶ/ŶƐĞŶƟĨĚĂŶŝƐŝŶƐĞŶƟĨƵŶƚƵŬWĞŶLJĂůƵƌĂŶ

Kredit UMKM

Untuk mendorong perbankan menyalurkan kredit ke sektor UMKM, Bank Indonesia memberikan

160

ŝŶƐĞŶƟĨ ďĞƌƵƉĂ ƉĞůŽŶŐŐĂƌĂŶ ďĂƚĂƐ ĂƚĂƐ >&Z ŚŝŶŐŐĂ

94% yang mulai diberlakukan pada tanggal 3 Agustus ϮϬϭϱ͘ /ŶƐĞŶƟĨ ƚĞƌƐĞďƵƚ ĚŝďĞƌŝŬĂŶ ŬĞƉĂĚĂ ďĂŶŬ LJĂŶŐ

dapat memenuhi pencapaian tertentu atas rasio kredit UMKM dengan rasio Non Performing Loan (NPL) baik total kredit maupun khusus UMKM kurang dari 5%.

Kebijakan pelonggaran batas atas tersebut tentunya ƚĞƚĂƉ ŵĞŵƉĞƌŚĂƟŬĂŶ ďĞƐĂƌĂŶ ĚĂŶ ƉĂƌĂŵĞƚĞƌ LJĂŶŐ

digunakan dalam perhitungan GWM LFR sebagaimana diatur dalam PBI Nomor 15/15/PBI/2013 tentang Giro Wajib Minimum Bank Umum dalam Rupiah dan Valuta

ƐŝŶŐďĂŐŝĂŶŬhŵƵŵ<ŽŶǀĞŶƐŝŽŶĂů͘

^ĞďĂůŝŬŶLJĂ͕ŬĞďŝũĂŬĂŶĚŝƐŝŶƐĞŶƟĨĂŬĂŶĚŝŬĞŶĂŬĂŶ

ŬĞƉĂĚĂďĂŶŬLJĂŶŐƟĚĂŬŵĞŵĞŶƵŚŝŬĞƚĞŶƚƵĂŶĚĂůĂŵ

PBI UMKM. Kebijakan disinsentif dilakukan dalam bentuk pengurangan besaran jasa giro karena bank ƟĚĂŬŵĞŵĞŶƵŚŝƌĂƐŝŽŬƌĞĚŝƚhD<DĂƚĂƵďĂŶŬLJĂŶŐ

memenuhi rasio kredit UMKM namun memiliki rasio NPL secara bruto (gross) baik untuk total kredit maupun khusus kredit UMKM lebih dari atau sama ĚĞŶŐĂŶϱй͘<ĞďŝũĂŬĂŶĚŝƐŝŶƐĞŶƟĨŝŶŝŵƵůĂŝĚŝďĞƌůĂŬƵŬĂŶ

pada tanggal 1 Februari 2016.

Untuk mendukung ketentuan GWM tersebut diperlukan sumber data mengenai penerbitan SSB yang akan dimasukkan dalam perhitungan GWM LFR.

Saat ini, Bank Indonesia berupaya mengembangkan sistem penerimaan laporan data SSB melalui kerja sama dengan Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) selaku lembaga yang berwenang memberikan layanan jasa penyimpanan dan penyelesaian transaksi efek di Indonesia. Sementara itu, penyediaan sumber data yang terkait dengan data kredit UMKM dilakukan melalui pengembangan aplikasi Laporan Bulanan Bank Umum (LBU) yang dapat menyediakan data UMKM baik untuk jenis data UMKM pola ĞdžĞĐƵƟŶŐ maupun non-ĞdžĞĐƵƟŶŐ͘ Selama proses integrasi laporan dari KSEI

dan pengembangan aplikasi LBU tersebut, perolehan data bersumber dari laporan data SSB dan kredit UMKM pola ĞdžĞĐƵƟŶŐ yang dilaporkan bank secara ŽŋŝŶĞ melalui email kepada Bank Indonesia. Bank menyampaikan laporan SSB secara bulanan sementara laporan data UMKM disampaikan secara triwulanan.

Kewajiban penyampaian kedua jenis laporan tersebut ũƵŐĂĚŝŝŬƵƟĚĞŶŐĂŶƉĞŶŐĞŶĂĂŶƐĂŶŬƐŝďĞƌƵƉĂƚĞŐƵƌĂŶ

tertulis dan kewajiban membayar jika bank terlambat ĂƚĂƵƟĚĂŬŵĞŶLJĂŵƉĂŝŬĂŶůĂƉŽƌĂŶ͘

161

Boks 6.3 PBI No. 17/5/PBI/2015 Tanggal 29 Mei 2015: Penyempurnaan Ketentuan Posisi Devisa Neto Melalui Penghapusan PDN 30 Menit

ĂůĂŵ ƌĂŶŐŬĂ ŵĞŶĚŽƌŽŶŐ ƉĞƌĐĞƉĂƚĂŶ ƉƌŽƐĞƐ

ƉĞŶĚĂůĂŵĂŶ ƉĂƐĂƌ ǀĂůƵƚĂ ĂƐŝŶŐ ĚŽŵĞƐƚŝŬ͕ ĂŶŬ

Indonesia telah melakukan penyempurnaan beberapa ŬĞƚĞŶƚƵĂŶLJĂŶŐƚĞƌŬĂŝƚĚĞŶŐĂŶƚƌĂŶƐĂŬƐŝǀĂůĂƐ͘^ĂůĂŚ

satu ketentuan yang disempurnakan adalah ketentuan ŵĞŶŐĞŶĂŝWŽƐŝƐŝĞǀŝƐĂEĞƚŽ;WEͿĂŶŬ͘<ĞǁĂũŝďĂŶ

ďĂŶŬƵŶƚƵŬŵĞŵĞůŝŚĂƌĂƉŽƐŝƐŝĚĞǀŝƐĂŶĞƚŽŵĂŬƐŝŵƵŵ

sebesar 20% dari modal bank setiap 30 menit dihapuskan. Hal ini bertujuan untuk memberikan ruang gerak yang memadai bagi perbankan untuk mengelola ĞŬƐƉŽƐƵƌǀĂůƵƚĂĂƐŝŶŐĚĞŶŐĂŶƚĞƚĂƉďĞƌƉĞĚŽŵĂŶƉĂĚĂ

ƉƌŝŶƐŝƉ ŬĞŚĂƚŝͲŚĂƚŝĂŶ ĚĂŶ ŵĂŶĂũĞŵĞŶ ƌŝƐŝŬŽ LJĂŶŐ

ŚĂŶĚĂů͕ƐĞŚŝŶŐŐĂĚĂƉĂƚƚĞƌĐŝƉƚĂůŝŬƵŝĚŝƚĂƐĚĂŶĞĮƐŝĞŶƐŝ

ƉĂƐĂƌǀĂůƵƚĂĂƐŝŶŐĚŽŵĞƐƟŬLJĂŶŐƐĞŚĂƚ͘<ĂƌĂŬƚĞƌŝƐƟŬ

ĚĂƌŝ ƉĂƐĂƌ ǀĂůƵƚĂ ĂƐŝŶŐ LJĂŶŐ ƐĞŚĂƚ ƚĞƌĐĞƌŵŝŶ ĚĂƌŝ

ketersediaan likuiditas yang memadai, kemudahan dalam pelaksanaan transaksi, harga yang wajar dengan risiko yang minimal.

^ĞůĂŵĂ ŝŶŝ͕ ŬĞƚĞŶƚƵĂŶ ŵĞŶŐĞŶĂŝ WE ƚĞůĂŚ

mengalami beberapa kali perubahan seiring dengan kebutuhan untuk menjaga stabilitas sistem keuangan dan kesehatan industri perbankan. Pada awalnya

ketentuan bertujuan untuk membatasi gap antara ĂƐĞƚĚĂŶŬĞǁĂũŝďĂŶƵŶƚƵŬƐĞƟĂƉŵĂƚĂƵĂŶŐĂƐŝŶŐLJĂŶŐ

ĚŝŵŝůŝŬŝďĂŶŬŐƵŶĂŵĞŵŝƟŐĂƐŝcurrency risk. Pada tahun ϮϬϬϰ Ͳ ϮϬϬϱ͕ ƉĞƌƵďĂŚĂŶ ŬĞƚĞŶƚƵĂŶ WE ďĞƌƚƵũƵĂŶ

untuk membantu BI dalam menjaga stabilitas nilai tukar Rupiah sekaligus stabilitas sistem keuangan dalam kondisi pelemahan nilai tukar sebagai akibat ĚĂƌŝŵĞŶŝŶŐŬĂƚŶLJĂƉŽƐŝƐŝǀĂůĂƐďĂŶŬ͘ĂůĂŵƉĞƌŝŽĚĞ

ƚĞƌƐĞďƵƚ͕ũƵŵůĂŚWEƟĚĂŬŚĂŶLJĂĚŝďĂƚĂƐŝŵĂŬƐŝŵƵŵ

ƐĞďĞƐĂƌ ϮϬй ĚĂƌŝ ŵŽĚĂů͕ ďĂƚĂƐ ƚĞƌƐĞďƵƚ ũƵŐĂ ƟĚĂŬ

ďŽůĞŚ ĚŝůĞǁĂƟ ƵŶƚƵŬ ũƵŵůĂŚ WE ŬĞƐĞůƵƌƵŚĂŶ ƉĂĚĂ

ĂŬŚŝƌ ŚĂƌŝ͕ WE EĞƌĂĐĂ ƉĂĚĂ ĂŬŚŝƌ ĚĂŶ ƚĞŶŐĂŚ ŚĂƌŝ

ŬĞƌũĂ͕ƐĞƌƚĂWEƐĞƟĂƉƐĂĂƚ͘

S e i r i n g d e n g a n m e m b a i k n y a ko n d i s i perekonomian serta pergerakan nilai tukar Rupiah LJĂŶŐƌĞůĂƟĨƐƚĂďŝů͕ĂŶŬ/ŶĚŽŶĞƐŝĂŵĞŵĂŶĚĂŶŐƉĞƌůƵ

ƵŶƚƵŬ ŵĞůĂŬƵŬĂŶ ŶŽƌŵĂůŝƐĂƐŝ ŬĞƚĞŶƚƵĂŶ WE͘ ,ĂƐŝů

ĞǀĂůƵĂƐŝƚĞƌŚĂĚĂƉƉĂƐĂƌǀĂůĂƐĚŽŵĞƐƟŬŵĞŶƵŶũƵŬŬĂŶ

ďĂŚǁĂŬŽŶĚŝƐŝƉĂƐĂƌǀĂůĂƐĚŽŵĞƐƟŬƐƵĚĂŚƌĞůĂƟĨůĞďŝŚ

baik yang didukung dengan infrastruktur pengaturan yang mewajibkan adanya underlying untuk setiap ƉĞŵďĞůŝĂŶǀĂůĂƐĚŝĂƚĂƐƚŚƌĞƐŚŽůĚƚĞƌƚĞŶƚƵ͘ŝƐĂŵƉŝŶŐ

162

itu, ketentuan PDN yang cukup ketat menyulitkan perbankan untuk mengelola kebutuhan valas nasabah.

Mempertimbangkan hal tersebut, Bank Indonesia pada tahun 2010 melakukan pelonggaran ketentuan PDN dengan mencabut PDN Neraca dan melonggarkan PDN setiap saat menjadi PDN 30 Menit.

Di tahun 2015, untuk mempercepat proses pendalaman pasar keuangan dalam rangka mendukung stabilitas moneter dan sistem keuangan, Bank Indonesia menilai perlu dilakukan penyempurnaan terhadap beberapa ketentuan yang membatasi fleksibilitas pelaku pasar. Dalam kondisi pasar valas

yang belum berkembang, bank menhadapi kesulitan untuk mengalihkan posisi valuta asing yang dimiliki agar memenuhi batas maksimum PDN dalam waktu 30 menit. Disamping itu, kewajiban untuk menutup posisi (gap) dalam waktu 30 menit menyebabkan transaksi terpaksa dilakukan dengan harga yang kurang optimal. Oleh karena itu, pada bulan Mei 2015, Bank Indonesia mencabut ketentuan PDN 30 menit. Dengan dihapuskannya PDN 30 Menit, bank diharapkan memiliki fleksibilitas dalam mengelola risiko nilai tukar dengan tetap menjalankan prinsip kehati-hatian dan manajemen risiko.

163