• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.2 Konsep Perencanaan Strategis

Deskripsi teori menjelaskan tentang teori-teori dan atau konsep yang dipergunakan dalam penelitian yang sifatnya utama di mana tidak tertutup kemungkinan untuk bertambah seiring dengan pengambilan data di lapangan. (Fuad dan Nugroho, 2012:56). Deskirpsi teori menjadi pedoman dalam penelitian ini dan untuk menterjemahkan fenomena-fenomena sosial yang terjadi dalam penelitian. Teori yang relevan peneliti kaji sesuai dengan masalah-masalah yang telah diuraikan pada bab sebelumnya.

Penelitian mengenai Implementasi Rencana Strategi Pengembangan dan Pelestarian Destinasi Wisata Cagar Budaya Banten Lama akan dikaji dengan beberapa teori dalam ruang lingkup administrasi negara jurusan manajemen publik, yaitu: Implementasi, Perencanaan Strategis, Konsep Pariwisata, dan UU No.10 tahun 2010 tentang Cagar Budaya, dan untuk melengkapinya peneliti lampirkan penelitian terdahulu yang juga menjadi bahan kajian dalam penelitian ini.

2.2 Konsep Perencanaan Strategis

Rencana atau perencanaan merupakan suatu konsep untuk mencapai tujuan atau rancangan awal apa-apa saja yang akan dilakukan oleh sebuah organisasi. Perencanaan dapat membantu kita dalam melakukan evaluasi sekalipun dalam perjalanannya mengalami kendala, dan hambatan, hal tersebut sangat membantu sebuah organisasi dalam mencapai tujuan. Sedangkan strategi

merupakan cara mencapai tujuan perusahaan atau organisasi yang dapat mempengaruhi keberlangsungan sebuah perusahaan atau organisasi, strategi memberikan kekuatan bagi organisasi atau perusahan dalam menghadapi lingkungan jangka panjang. Dari masing-masing definisi antara rencana, perencanaan dan strategi, maka secara keseluruhan rencana strategis atau perencanaan strategis adalah konsep untuk mencapai tujuan baik jangka panjang maupun jangka pendek.

Allison dan Kaye (2004: 2) disebut rencana bila tidak menegaskan tujuan utama dan metoda prioritas yang dipilih organisasi, menurutnya perencanaan strategi itu mencangkup pemilihan prioritas tertentu membuat keputusan tentang tujuan dan sarana, baik dalam jangka panjang maupun pendek. Sedangkan Bryson (2007: 24) mengatakan bahwa perencanaan strategis adalah salah satu cara untuk membantu organisasi dan komunitas mengatasi lingkungan mereka yang telah berubah, artinya dengan perencanaan strategis odapat membantu organisasi dalam merumuskan dan memecahkan masalah yang sedang atau akan dihadapi.

Pendefinisian lain mengenai Rencana Strategi dijabarkan dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri No 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 Tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah mengatakan bahwa rencana strategis SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah) yang disingkat Renstra SKPD adalah dokumen perencanaan SKPD untuk periode 5 (lima) tahun. Lebih jelas dalam BAB VI pasal 85 ayat 1 dan 2 mengatakan bahwa Renstra SKPD harus memuat visi, misi, tujuan, strategi, kebijakan,

program dan kegiatan dan juga disusun sesuai dengan tugas dan fungsi serta berpedoman kepada RPJMD Daerah dan bersifat indikatif.

Dalam penyusunannya Renstra SKPD diatur dalam Permendagri No. 54 Tahun 2010 pasal 89 mengatakan bahwa renstra disusun dengan tahapan yaitu:

a. Persiapan Penyusunan Renstra SKPD b. Penyusunan Rencana Renstra SKPD

c. Penyusunan Rancangan Akhir Renstra SKPD d. Penetapan Renstra SKPD.

Bila dalam tahapan rencana strategis RKPD di atur dalam permendagri no. 54 tahun 2010 lain halnya dengan prosesnya perencanaan strategis menurut Allison dan Kaye (2004: 13-18) yang menyatakan tahap-tahap dasar proses perencanaa strategis yaitu sebagai berikut:

1. Bersiap-siap yaitu untuk menyiapkan sedia bagi perencanaan strategis. 2. Rancangan rumusan misi dan rumusan visi

3. Menilai lingkungan

4. Menyepakati prioritas-prioritas dengan produk strategi umum, strategi jangka panjang, san sasaran khusus

5. Penulisan Rencana Strategis dengan hasil produk Rencana Strategis 6. Melaksanakan Rencana Strategis

7. Memantau dan mengevaluasi.

Dalam tahapan-tahapan yang disebutkan di atas setiap tahapannya dilakukan untuk menggodog rencana yang nantinya akan dilaksanakan sampai dievaluasi. Proses perencanaan yang sukses tentunya akan dapat menopang organisasi dalam mencapai kesepakatan tentang hasil akhir.

Sedangkan pendapat lain mengenai proses perencanaan strategis di ungkap kan oleh Bryson (2004: 43) yang memaparkan sepuluh tahapan dalam proses perencanaan strategis yaitu sebagai berikut:

1. memulai dan menyepakati proses perencanaan strategis 2. mengidentifikasi mandat organisasi

3. memperjelas misi organisasi dan nilai-nilai

4. menilai envirinment eksternal dan internal untuk mengidentifikasi kekuatan, kelemahan, dan ancaman oportunities

5. Mengidentifikasi isu-isu strategis yang dihadapi organisasi 6. merumuskan strategi untuk mengelola isu-isu

7. meninjau dan mengadopsi strategi atau rencana strategis 8. Membentuk visi organisasi yang efektif

9. mengembangkan proses implementasi yang efektif

10.meninjau kembali strategi dan proses perencanaan yang strategis

Dari dua proses rencana strategi yang dituturkan oleh allison dan kaye, juga yang dituturkan oleh Bryson, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa dalam tahapan proses rencana strategi harus memperhatikan segala aspek yaitu baik dari aspek lingkungan, aspek organisasi itu sendiri yang akan membuat rencana dan melaksanakannya. Intinya dalam tiap tahapan proses perencanaan strategis hasil bertitik akhir pada hasil yang sesuai dengan kesepakatan awal. Kini banyak sekali perencanaan strategis yang dibuat dengan begitu matang namun kurang memperhatikan kondisi yang ada di lapangan sehingga terkadang rencana strategis tidak sesuai dengan masalah sebenarnya sehingga rencan strategis menjadi sia-sia atau yang lebih parahnya rencana strategis dipaksakan sehingga menimbulkan masalah baru.

Proses rencana strategis juga harus memperhatikan kemungkinan, kemungkinan yang akan terjadi saat implementasi, sehingga saat implementasi dilakukan para pelaksana sudah siap menghadapinya dengan trik yang telah direncanakan dalam perencanaan strategi yang dibuat sebelumnya.

Selain itu, Vincent Gasperz (2004: 21) mengemukakan bahwa dalam mencapai sasaran dan tujuan yang ingin dicapai dalam melakukan perencanaan strategis diperlukan pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut:

a. Di mana kita berada sekarang? (where are we now?)

b. Di mana kita ingin berada di masa datang? (where do we want to be in the future?)

c. Bagaimana kita mencapai sasaran dan tujuan? (How do we get our goals?)

d. Bagaimana kita menelusuri kemajuan? (How do we track our progress?) Pendapat lain mengenai Perencanaan Strategis di jabarkan oleh Fred R. David (2004: 9-13) menatakan bahwa dalam perecanaan strategis, aspek-aspek yang perlu dilihat yaitu:

a. Pernyataan Visi dan Misi, di mana pernyataan visi merupakan langkah pertama dalam perencanaan strategis, Sedangkan misi adalah pertanyaan tujuan jangka panjang yang membedakan suatu bisnis dari bisnis serupa lainnya yang mengidentifikasi lingkup operasi-operasi perusahaan dalam hal produk dan pasar

b. Peluang dan ancaman eksternal, yang merujuk pada peristiwa dan tren ekonomi, sosial, budaya, demografi, lingkungan, politik, hukum, pemerintahan, teknologi, dan persaingan yang dapat menguntungkan atau merugikan suatu organisasi secara berarti di masa depan. Sehingga dalam hal ini, peluang dan ancaman merupakan hal yang di luar kendali suatu organisasi.

c. Kekuatan dan Kelemahan Internal, yang merupakan segala kegiatan dalam kendali organisasi yang bisa dilakukan dengan sangat baik atau buruk. Kekuatan dan kelemahan tersebut ada dalam kegiatan manajemen, pemasaran, keuangan/akuntansi, produksi/operasi, penelitian dan pengembangan, serta sistem informasi manajemen di setiap perusahaan.

d. Tujuan Jangka Panjang, sebagai hasil tertentu yang perlu dicapai organisasi dalam memenuhi misi utamanya untuk keberhasilan organisasi karena tujuan menentukan arah, membantu dalam melakukan evaluasi, menciptakan sinergi, menunjukkan prioritas, memusatkan koordinasi, dan menjadi dasar perencanaan, pengorganisasian, pemotivasian, serta pengendalian kegiatan yang efektif.

e. Strategi, yang merupakan cara untuk mencapai tujuan-tujuan jangka panjang. Strategi bisnis bisa berupa perluasan geografis, disversifiksi,

akuisisi, pengembangan produk, penetrasi pasar, rasionalisasi karyawan, divestasi, likuidasi dan joint venture.

f. Sasaran Tahunan, yang merupakan tolak ukur jangka pendek yang harus dicapaiorganisasi untuk mencapai tujuan-tujuan jangka panjangnya. g. Kebijakan , yang merupakan cara mencapai sasaran tahunan. Dalam hal

ini kebijakan berupa pedoman, aturan-aturan, dan prosedur yang ditetapkan untuk mendukung usaha-usaha mencapai tujuan-tujuan yang ditetapkan.

2.3 Pengertian Implementasi

Seperti yang telah dijelaskan dalam konsep rencana strategis. Implementasi merupakan salah satu tindakan lanjut dari proses perencanaan strategis, bila dalam proses perencanaan strategis adalah menentukan atau merencanakan segala sesuatu yang akan dilakukan oleh organisasi, maka dalam implementasi ini merupakan tindak lanjut atau proses melaksanakan apa yang telah direncanakan. dalam hal ini implementasi menjadi sangat penting sifatnya karena menurut Nugroho (2012 : 674) jika kita sudah mempunyai konsep yang baik, 60% keberhasilan sudah di tangan. Namun, yang 60% itu pun akan hangus jika 40% implementasi tidak konsisten dengan Konsep. Pendapat yang sama mengenai pentingnya Implementasi diungkapkan oleh David (2004 : 258) implementasi strategis secara langsung mempengaruhi hidup manajer pabrik, manajer divisi, manajer departemen, manajer penjualan, manajer produk, manajer personalia, manajer staf, supervisor, dan semua karyawan. Hal tersebut mengartikan bahwa implementasi strategi berefek pada seluruh lapisan manajerial. Dalam implementasi kebijakan seluruh aktor dalam organisasi maupun di luar organisasi harus ikut andil dalam implementasi strategi ini karena penentu keberhasilan

sebuah strategi adalah di mana aktor yang merumuskan strategi dan aktor pendukung memainkan peranan masing-masing dengan benar.

Sedangkan pendapat lain dijelaskan oleh Wheelen dan Hunger (2003:17) mengatakan bahwa implementasi strategi adalah proses di mana manajemen mewujudkan strategi dan kebijakannya dalam tindakan melalui pengembangan program, anggaran dan prosedur.

Dari penjabaran mengenai implementasi di atas dapat disimpulkan bahwa implentasi merupakan suatu proses yang mana proses tersebut terdiri dari tindakan yang di kemas dalam bentuk program atau kegiatan-kegiatan yang telah dirumuskan sebelumnya dalam tahapan perumusan kebijakan atau perumusan strategi. Implementasi merupakan tindakan yang sangat menentukan keberhasilan sebuah rencana atau misi yang telah dibuat sebelumnya tanpa implementasi rencana hanya akan jadi angan-angan semu.

2.3.1 Tahapan Implementasi

Bila pengertian atau rumusan mengenai implementasi telah dijabarkan pada point pengertian implementasi maka pada point ini akan melakukan tinjauan apa-apa saja yang harus dilakukan dalam atau tahapa-apan apa-apa saja yang harus dilewati dalam tahapan implementasi. Bryson (2004:50) menjelaskan bahwa dalam mengembangkan proses implementasi yang efektif dalam rangka merealisasikan strategi-strategi harus melalui tindakan sebagai berikut:

1. Peranan Implementasi dan tanggungjawab anggota organisasi 2. Sasaran khusus, hasil dan kejadian penting yang diharapkan 3. Langkah penanganan yang relevan

4. Penyusunan jadwal

5. Sumber daya yang diperlukan dan darimana memperolehnya 6. Proses Komunikasi

7. Proses review, monitoring dan prosedur koreksi pada pekerjaan yang berjalan

8. Prosedur pertanggung jawaban

Tahapan lain mengenai implementasi strategi yang diungkapkan oleh Hunger dan Wheelen (2003: 296) mengatakan bahwa dalam memulai proses implementasi, manajer strategis harus memperhatikan tiga pertanyaan berikut:

1. Siapa yang akan melaksanakan rencana strategis yang telah disusun? 2. Apa yang harus dilakukan?

3. Bagaimana sumber daya manusia yang bertanggung jawab dalam implementasi akan melaksanakan berbagai hal yang diperlukan?

Dua pendapat di atas memberikan pendapat yang berbeda dalam tahapan yang harus dilalui saat implementasi rencana strategi, namun memiliki inti yang sama yaitu bahwa dalam pelaksanaan rencana strategi harus diketahui siapa?, apa yang dilakukan? Bagaimana sumber dayanya?. Selanjutnya kedua pakar diatas memberikan pandangan yang sama dalam implementasi yaitu bahwa kendaraan atau tindakan implementasi harus melalui pengembangan program, anggaran dan prosedur. Ketiganya menjadi penting dalam pelaksanaan rencana strategi. Pelaksanaan implementasi akan berhasil dengan efektif dan memberikan keuntungan baik bagi lingkungan eksternal maupun bagi lingkungan internal yaitu organisasi itu sendiri.

Pelaksanaan rencana strategi harus dilaksanakan dengan sebaik-baiknya. Bryson (2004:248) Keberhasilan pelaksanaan strategi dan rencana akan tergantung terutama pada desain dan penggunaan berbagai struktur pelaksanaan yang mengkoordinasikan dan mengelola kegiatan pelaksanaan, bersama dengan kelanjutan atau penciptaan koalisi pelaksana berkomitmen, pendukung, dan

kelompok-kelompok yang mendukung . Oleh sebab itu dalam pelaksanaan perencanaan strategis sangat diperlukan kesepakatan bersama baik organisasi terkait, maupun lingkungan sekitar.