• Tidak ada hasil yang ditemukan

TEMUAN PENELITIAN

4.2. Temuan Penelitian

4.2.3. Deskripsi Identitas Informan 2 (Una)

4.2.3.3. Konstruksi Pesan Informan 2 (Una)

Una memiliki kemampuan komunikasi dengan ciri khas tersendiri. Selain tegas, ia teratur menkonstruksi pesan yang ingin disampaikanya. Namun terkadang Una terkesan tergesa-gesa sehingga membuat kabur makna dari pesan yang disampaikan. Menurut pengakuan salah satu KPM yaitu Juraini, Una dalam menyampaikan pesan terlalu cepat yang membuat mereka terkadang kurang memahami, tapi ia mengatakan akan menanyakan kembali persoalan yang tidak dipahaminya, sebagaimana kutipan wawancara berikut:

“Kadang meuphom, kadang hana agak tajam keupeugah haba, hana meuphom ta tanyong teuman”. (kadang mengerti kadang nggak, agak cepat ngomongnya, kalau nggak ngerti nanti kita tanyakan lagi)

Una disenangi dari beberapa pendamping lain yang ada di kecamatan Idi Rayeuk, hal ini karena Una mampu berkomunikasi dengan bahasa Aceh,

sementara satu orang pendamping lain di wilayah tersebut hanya mampu berkomunikasi dengan bahasa Indonesia, hal ini sebagaimana pengakuan KPM, Juraini dalam petikan wawancara berikut:

“Bu Husna, gob nyan geupeugah dumpue pake bahasa Aceh, mudah menyoe tanak teumanyong ngon gobnyan,mangat aju, meunyo bu Eka cuman bahasa Indonesia, pak Basir ban mantong hana ta tu’oh”.

(Bu Husna, dia komunikasinya pake Bahasa Aceh, mudah kalau kita mau nanya apa aja, enak lah, kalau bu Eka dulu bahasa Indonesia aja, pak Basir ga tahu saya karena masih baru).

Pada masa pendidikan di Perguruan Tinggi Una banyak terlibat dalam beberapa organisasi dan pelatihan peningkatan kapasitas, sebagaimana pengakuannya berikut ini:

“Tahun 2007 jadi sekretaris di PMR, tahun 2009-2010 Sekretaris umum di Himpunan Mahasiswa Elektro di kampus, juga sekretaris didepartemen humas di UKM FORMIDA-LDK, itu tahun 2009 sampe 2011. 2009 sampe 2012 juga jadi anggota Himpunan Mahasiswa Aceh Timur. 2010-2011 jadi bendahara di UKM Sanggar Seni. Dikampuns jadi anggota BEM, tahun 2008 Latihan Dasar Kepemimpinan UKM Forum Diskusi Mahasiswa.

Terus tahun 2010 Seminar Linux & Open Source Polytechnic Linux Community Of Lhokseumawe terus ditahun yang sama ikut Training Akbar Motivasi Rahasia Kesuksesan Mahasiswa dan Pelajar. Pernah juga tahun 2010 ikut Seminar Nasional Teknologi dan Budaya Acara Sarasehan Nasional XI Forum Komunikasi Mahasiswa Politeknik se-Indonesia, selama di PKH ikut Diklat awal, pertama kali menjadi Pendamping dan Diklat KUBE”.

Dikarenakan pengalamannya di beberapa organisasi mahasiswa, Una terbiasa mempersiapkan segala sesuatunya ketika melakukan kegiatan pendampingan. Hal ini diungkapkannya ketika peneliti menanyakan persiapannya sebelum melaksanakan kegiatan pertemuan kelompok., sebagaimana penuturannya berikut ini:

“Mempersiapkan fisik, jadwal kegiatan serta jika untuk pertemuan kelompok harus menyiapkan materi apa yang harus dibahas di forum nanti”.

Tabel 4.4 Penyajian data informan 2 (Una)

No. Kategori Unit Analisis Pernyataan Informan 2, Informan tambahan dan Hasil Observasi Identifikasi 1. Model

komunikasi pendamping

Lingkungan Fisik Pertemuan kelompok Komunikasi

kelompok

Tempat Meunasah atau rumah Ketua Kelompok Representatif

Waktu Nggak tentu, terkadang hari libur juga ada disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi cuaca, bisa satu sampai tiga bulan sekali.

Efektif, Sesuai pedoman

Kondisi Penerima Minimal 8 KPM, maksimal 50 KPM Jumlah Efektif

Pesan dan saluran Sebelum Una menyampaikan kepada KPM, Una harus memahami tentang PKH itu sendiri sehingga Una lebih mudah menyampaikan dengan bahasa yang mudah mereka mengerti dan memberikan contoh.

Una selalu mengingatkan kepada KPM tentang kewajiban menjadi peserta PKH dan selalu memberikan wawasan atau motivasi supaya mereka lebih memperhatikan kesehatan dan pendidikan anak-anaknya.

Tentang peraturan PKH dan sanksi yang KPM dapatkan kalo mereka nggak memenuhi kewajiban sebagai peserta PKH nggak sesuai dengan apa yang seharusnya, karena seharusnya disaat mereka tidak memenuhi kewajiban dana bantuan yang mereka dapatkan harusnya berkurang, tetapi kenyataannya nggak gitu kak.

Bahasa Indonesia dan bahasa daerah, karena ada sebagian masyarakat yang memang nggak terlalu bisa/mengerti bahasa Indonesia

Pesan Informatif, Persuasif dan Koersif

Media pendukung Una menggunakan HP untuk menghubungi ketua kelompok untuk mengumpulkan semua KPM yang ada di desa, setelah itu baru Una langsung ke tempat pertemuan dengan kendaraan untuk menyampaikan informasi tersebut. Karena dengan menggunakan HP informasi lebih cepat sampai kepada KPM.

New Media

Umpan Balik Perhatian iya, tetapi kalau untuk peduli itu cuma 50 %, karena disaat Una sampaikan mereka mendengarkan dan Una nanyak mereka menjawab mengerti semua, tetapi setelah rapat selesai mereka kurang peduli dengan tanggung jawab dan kewajiban yang seharusnya mereka jalani sebagai peserta PKH.

Nggak semua, ada juga yang ngerti ada juga yang cuek

Model

komunikasi dua arah dan interaktif

Gangguan Rasa kepedulian mereka saja yang kurang, padahal itu untuk kebaikan keluarga mereka sendiri.

Koordinasi dengan perangkat desa atau pejabat instansi terkait, pertemuan Kelompok setiap bulannya, mengunjungi KPM, KUBE PKH, mendampingi KPM ke Faskes/Fasdik, Verifikasi Data DMR, Pemutakhiran Data, Pencairan Dana Bantuan serta melakukan Evaluasi terhadap KPM yang sudah mampu

Tugas Pokok dan Tugas Pendukung

Alasan menjadi Pendamping

Awalnya karena butuh pekerjaan, tapi setelah dijalani Una sangat bersyukur bisa ikut dalam membantu masyarakat dan pemerintah untuk mengurangi angka kemiskinan

Solusinya Una harus sering-sering memberikan wawasan dan motivasi kepada KPM. Banyak KPM yang sudah mampu susah untuk Una keluarkan dari kepesertaan PKH karena banyak yang mengancam dan marah-marah kepada Una dan mereka tidak mau dikeluarkan, setelah itu Una laporkan ke Dinas dan kemudian kami pergi bersama ke rumah KPM tersebut untuk memberikan penjelasan lebih lanjut dan akhirnya mereka menerimanya walaupun dengan nggak rela.

Kalau kami di Idi Rayeuk, ada jadwal piket 2 hari dalam satu minggu, hari Rabu dan Kamis ganti ganti dengan teman lain, kalau komunikasi dengan pak Camat ada tetapi beliau minta perkembangan data tentang penerima PKH. Jangan sampe kalau ada pemeriksaan katanya kami dari Kecamatan nggak tahu apa-apa. Datanya belum lengkap karena ada beberapa hal dan lagi proses untuk kami lengkapi.

lengkap dan tidak

pendidikan D- IV Teknik Informatika, Politeknik Negeri Lhokseumawe Sesuai kualifikasi Pengalaman

pekerjaan/organisasi

Kerja di Rumah Sakit Graha Bunda bagian ADM dan keuangan. Tahun 2007 jadi sekretaris di PMR, tahun 2009-2010 Sekretaris umum di Himpunan Mahasiswa Elektro di kampus, juga sekretaris didepartemen humas di UKM FORMIDA-LDK, itu tahun 2009 sampe 2011. 2009 sampe 2012 juga jadi anggota Himpunan

Pelatihan kapasitas Tahun 2008 Latihan Dasar Kepemimpinan UKM Forum Diskusi Mahasiswa. Terus tahun 2010 Seminar Linux & Open Source Polytechnic Linux Community Of Lhokseumawe terus ditahun yang sama ikut Training Akbar Motivasi Rahasia Kesuksesan Mahasiswa dan Pelajar…Pernah juga tahun 2010 ikut Seminar Nasional Teknologi dan Budaya Acara Sarasehan Nasional XI Forum Komunikasi Mahasiswa Politeknik se-Indonesia. Selama di PKH ikut Diklat awal, pertama kali menjadi Pendamping dan Diklat KUBE. pak Basir ban mantong hana ta tu’oh

(Bu Husna, dia komunikasinya pake Bahasa Aceh, mudah kalau kita mau nanya apa

Kemampuan komunikasi bahasa Aceh lebih baik daripada

aja, enak lah, kalau bu Eka dulu bahasa Indonesia aja, pak Basir ga tahu saya karena masih baru)

B.Indonesia Penguasaan terhadap

pedoman Ya, tetapi sekitar 60 % Una baru mempelajarinya Belum memadai

Konstruksi Pesan

Persiapan kegiatan Mempersiapkan fisik, jadwal kegiatan serta jika untuk pertemuan kelompok harus menyiapkan materi apa yang harus dibahas di forum nanti

Persiapan individual Sumber: Transkrip wawancara dan notulensi FGD (2017)