• Tidak ada hasil yang ditemukan

Konteks tuturan: Pada waktu itu ada sedikit perbedaan pendapat antara Anang Hermansyah dan Ahmad Dhani. Ahmad Dhani kurang setuju dengan

Dalam dokumen BAB IV ANALISIS DATA (Halaman 52-58)

pendapat yang diutarakan Anang. Kemudian pada waktu Ahmad Dhani menyatakan pendapatnya, Anang meminta Ahmad Dhani untuk menyebutkan bukti konkret dari pernyataan Ahmad Dhani, yaitu berupa judul lagu yang spektakuler.

Bentuk tuturan

Anang : “Contohnya lagu nggak biasa apa, Dhan?”

Dhani : “Heh?”

Anang : “Contoh lagu nggak biasa apa?” Dhani : “Banyak, misalnya...”

(6/II ke-7/13April2012) Tindak tutur direktif „meminta‟ dalam data 8) dituturkan oleh juri yaitu Anang Hermansyah (penutur) kepadajuri lain yaitu Ahmad Dhani (mitra tutur). Pada tuturan sebelumnya telah terjadi sedikit selisih pendapat antara Anang Hermansyah dan Ahmad Dhani. Ahmad Dhani mengatakan bahwa lagu itu ada yang spektakuler dan ada yang tidak lalu Anang meminta Dhani untuk menyebutkan lagu yang tidak biasa atau spektakuler.

Tujuan uturan nomor 8) adalah supaya Ahmad Dhani menyebutkan lagu yang spektakuler itu contohnya seperti apa. Anang Hermansyah menyatakan bahwa semua lagu itu sama, sedangkan Agnes Monica berpendapat bahwa kespektakuleran sebuah lagu itu bersifat subyektif, sehingga antara orang yang satu dengan yang lain pasti berbeda.

Tuturan „Contohnya lagu nggak biasa apa, Dhan?‟ menjadi penanda lingual tindak tutur direktif „meminta‟ yang dapat ditandai dengan penanda lingual berupa kalimat tanya dan konteks, tuturan sebelum dan sesudahnya, intonasi kalimat meminta.

c. Menasihati

Dalam (KBBI, 2008:1067) kata nasihat diartikan bahwa ajaran atau pelajaran baik, berupa anjuran (petunjuk, peringatan, teguran) yang baik. Dengan demikian menasihati yaitu memberi nasihat kepada seseorang. Bentuk tindak tutur direktif „menasihati‟ dapat dilihat pada data berikut. 1) Konteks tuturan: Pada waktu itu Ahmad Dhani mendapat giliran untuk memberikan komentar pada penampilan Dion. Pada saat berkomentar, Ahmad Dhani menasihati Dion untuk selalu memilih lagu yang spektakuler maka juga akan ikut menjadi spektakuler seperti lagunya.

Bentuk tuturan

Dion : “Terima kasih, Agnes Monica.”

Dhani : “Dan tidak bisa dipungkiri bahwa lagu ini spektakuler. Lagu ini spektakuler, spektakuler lagu ini. Mas Ony pun akan sependapat dengan saya kalau lagu ini spektakuler gitu! Dan Dion sebagai penyanyi memang kalau mau mencontoh penyanyi dunia, ya? Madonna. Madonna tuh tidak pernah memilih lagu yang salah dari tahun ‟83 sampai sekarang. Padahal beberapa juga bukan lagunya dia,

gitu ya? Karena kelanggengan artis, penyanyi, dan lain-lain adalah

bagaimana setiap tahun dia harus memilih lagu yang menurut dia spektakuler bukan yang just average atau just ordinary, ya! Jadi, maka dari itu teruskanlah memilih lagu yang spektakuler dan saya yakin kamu akan terus masuk ke minggu-minggu berikutnya apabila kamu memilih lagu-lagu yang juga spektakuler. Dan lagu yang spektakuler seperti kamu bilang, kamu bersentuhan dengan orang-orang hebat, kamu juga akan ketularan hebat, ya! Dan kalau kamu juga bersentuhan dengan lagu-lagu yang spektakuler, kamu juga akan ketularan spektakuler!”

Dion : “Ya, betul sekali. Terima kasih, Mas Dhani.” Dhani : “Oke.”

(43/II ke-7/13April2012) Tindak tutur direktif „menasihati‟ dalam data 1) dituturkan oleh juri yaitu Ahmad Dhani (penutur) kepada salah satu peserta II ke-7 yaitu Dion (mitra tutur). Ahmad Dhani memberikan komentar serta nasihat kepada Dion mengenai pemilihan lagu yang tepat.

Tuturan nomor 1) bertujuan untuk memberi ajaran atau pelajaran baik berupa petunjuk dan peringatan yang baik. Nasihat yang diberikan Ahmad commit to user

Dhani merupakan hasil pengalaman Ahmad Dhani selama menekuni industri musik Indonesia. Tuturan „Dan lagu yang spektakuler seperti kamu bilang, kamu bersentuhan dengan orang-orang hebat, kamu juga akan ketularan hebat, ya! Dan kalau kamu juga bersentuhan dengan lagu-lagu yang spektakuler, kamu juga akan ketularan spektakuler!‟ menjadi penanda lingual tindak tutur direktif „menasihati‟.

Tuturan nomor 1) dapat ditandai dengan penanda berupa konteks yang melingkupinya yaitu tuturan sebelumnya dan memberi dampak pada tuturan berikutnya. Pada tindak tutur direktif „menasihati‟ dipengaruhi oleh proses sebab akibat yang terdapat di dalam tuturan. Misalnya pada data nomor 1) Ahmad Dhani sebelumnya sudah mengungkapkan bahwa lagu ada yang spektakuler dan ada yang tidak, sedangkan Dion tampil dengan sangat bagus sehingga Ahmad Dhani menilai bahwa lagu yang dibawakan Dion itu spektakuler. Oleh sebab itu Ahmad Dhani menasihati Dion supaya tetap memilih lagu yang spektakuler. Bentuk tindak tutur direktif „menasihati‟ dengan penanda lingual berupa konteks yang melingkupinya ditemukan pada data (108/MCI 2/8Juli2012), (109/MCI 2/8Juli2012), (110/MCI ke-2/8Juli2012), (184/IMB3/5Jan2013) dan (195/IMB3/5Jan2013).

d. Mengajak

Kata ajak atau mengajak (dalam KBBI, 2008:23) yaitu meminta (menyilakan, menyuruh, dan sebagainya) supaya turut (datang dan

sebagainya); menantang (berkelahi dan sebagainya). Bentuk tindak tutur direktif „mengajak‟ dapat dilihat pada data di bawah ini

1) Konteks tuturan: Pada waktu itu para peserta sedang sibuk memasak di meja mereka masing-masing. Chef Degan dan chef Marinka berunding mengenai permasalahn yang sering muncul pada peserta saat melaksanakan tantangan tersebut. Chef Degan mengajak chef Marinka berkeliling untuk melihat cara kerja para peserta.

Bentuk tuturan

Chef Marinka : “Yang paling nyebelin sebetulnya kalau nggak konsisten!” Chef Degan : “Ya!”

Chef Marinka : “Ya kan? Itu lebih menyebalkan dibandingin semuanya

sama.”

Chef Degan : “Mari kita lihat!” Chef Marinka : “Oke, kita lihat!”

(81/MCI ke-2/8Juli2012) Tindak tutur direktif „mengajak‟ pada data 1) dituturkan oleh juri yaitu

chef Degan kepada juri lain yaitu chef Marinka. Para peserta sedang

melaksanakan tugas yang diberikan oleh para juri. Setelah chef Degan dan

chef Marinka selesai berbincang mengenai para peserta, chef Degan mengajak chef Marinka untuk berkeliling melihat proses memasak dari para peserta.

Tuturan „mengajak‟ dilakukan untuk mengakhiri perbincangan dan menghindari kecanggungan yang mungkin terjadi antara penutur dan mitra tutur.

Tuturan „Mari kita lihat!‟ menjadi penanda lingual tindak tutur asertif „menganjurkan‟ yang dapat ditandai dengan frasa „mari‟, konteks, tuturan sebelum dan sesudahnya, serta intonasi mengajak. Tindak tutur direktif „mengajak‟ seperti data 1) bertujuan untuk meminta supaya chef Marinka ikut berkeliling dan melihat-lihat proses memasak para peserta. Bentuk tindak tutur direktif „mengajak‟ juga dapat dilihat pada data di bawah ini.

2) Konteks tuturan: Pada tantangan sebelumnya, chef Juna mempertaruhkan uang apabila Nuuril berhasil lolos dari pressure test. Pada tantangan berikutnya chef Juna berkeliling untuk melihat proses memasak dari para peserta dan berhenti di meja Nuuril. Chef Juna mengajak Nuuril untuk bertaruh lagi.

Bentuk tuturan

Chef Juna : “Taruhan lagi, yuk?”

Nuuril : “Heh? Taruhannya apa?”

Chef Juna : “Maunya apa? Mana mungkin bisa taruhan kalau caranya kayak gini. Kalau saya yang ngerasain dan bohong kan kamu nggak tahu!

Yang penting saya dapet duit.”

Nuuril : “Oh, duit lagi taruhannya? Aku bilang. Oh, kalau emang nggak duit mau apa? Kamu mau apa dari saya? Dia bilang gitu.”

Chef Juna : “Maunya apa? Hayo!”

Nuuril : “Chef, masak deh buat aku.”

(101/MCI ke-2/8Juli2012) Tindak tutur direktif „mengajak‟ pada data 2) dituturkan oleh juri yaitu

chef Juna kepada salah satu peserta yaitu Nuuril. Pada saat chef Juna sedang

berkeliling dan berhenti di meja Nuuril, chef Juna mengajak Nuuril untuk taruhan. Pada tantangan sebelumnya, chef Juna memasang taruhan pada Nuuril. Hal ini dilakukan oleh chef Juna supaya dapat memotivasi para peserta dan menarik perhatian pemirsa yang sedang menyaksikan MCI ke-2.

Tuturan „Taruhan lagi, yuk?‟ menjadi penanda lingual tindak tutur direktif „mengajak‟. Tindak tutur direktif „mengajak‟ dapat ditandai dengan frasa „yuk‟, konteks, tuturan sebelum dan sesudahnya, serta intonasi mengajak. Tindak tutur direktif „mengajak‟ seperti data 2) bertujuan supaya mitra tutur turut bertaruh dan mengikuti ajakan yang ditawarkan oleh mitra tutur. Namun demikian, mitra tutur tidak harus selalu mengikuti keinginan yang diutarakan oleh penutur.

e. Melarang

Dalam (KBBI, 2008:883) kata larang atau melarang yaitu memerintahkan supaya tidak melakukan sesuatu; tidak memperbolehkan berbuat sesuatu. Bentuk tindak tutur direktif „melarang‟ dapat dilihat pada data di bawah ini. 1) Konteks tuturan: Ahmad Dhani menilai penampilan Rosa kurang spektakuler karena ia membawakan lagu yang biasa saja. Oleh sebab itu, Ahmad Dhani melarang di malam spektakuler tidak boleh ada yang membawakan lagu yang sedang-sedang saja. Namun demikian, Anang Hermansyah dan Agnes Monica menolak pendapat Ahmad Dhani.

Bentuk tuturan

Dhani : “To Mas Anang ya! To Mas Anang ini lagu enak, gitu loh! Ini lagu enak. Ini malam spektakuler, kepada semua kontestan yang di belakang ya! Dengerin, ya! Juga kepada seluruh pihak yang berkait RCTI, Fremantle, ya! Pelatih musik, RT, RW juga ya? Ini lagu enak. Ini malam spektakuler jangan diisi lagu-lagu yang sedang-sedang saja, ya kan! Ini lagu enak, dinyanyikan dengan spektakuler juga. Suaranya berbeda dengan penyanyi aslinya dan punya karakter sendiri, dan saya suka suaramu.”

Febri : “Makasih, Mas Dhani.”

(11/II ke-7/13April2012) Tindak tutur direktif „melarang‟ pada data 1) dituturkan oleh juri yaitu Ahmad Dhani kepada semua pihak yang menyaksikan acara II ke-7 malam itu. Peserta tidak selalu mempunyai kuasa untuk memilih lagu yang akan dinyanyikan karena ada aturan tertentu yang diterapkan pihak RCTI dalam hal pemilihan lagu. Pada tuturan sebelumnya Ahmad Dhani sudah menekankan bahwa ada lagu yang spektakuler dan ada lagu yang tidak spektakuler. Pada tuturan dalam data nomor 1) Ahmad Dhani menegaskan bahwa Ahmad Dhani melarang para peserta untuk menyanyikan lagu yang tidak spektakuler.

Tuturan „Ini malam spektakuler jangan diisi lagu-lagu yang sedang-sedang saja, ya kan!‟ menjadi penanda lingual tindak tutur direktif „melarang‟ yang dapat ditandai dengan frasa „jangan‟, konteks, tuturan

sebelum dan sesudahnya, serta intonasi melarang. Tindak tutur direktif „melarang‟ seperti data 1) Ahmad Dhani bertujuan supaya pihak RCTI maupun para peserta tidak memilih lagu yang tidak spektakuler.

Bentuk tindak tutur direktif „melarang‟dengan penanda lingual berupa kata „jangan‟ dan intonasi melarang ditemukan pada data (35/ II ke-7/ 13April2012), (62/MCI ke-2/ 8Juli2012), (109/MCI ke-2/ 8Juli2012), (128/ MCI ke-2/ 8Juli2012), (151/MCI ke-2/ 8Juli2012), (162/IMB3/5Jan2013), (176/IMB3/5Jan2013), (180/IMB3/5Jan2013), (188/IMB3/5Jan2013), (195/IMB3/5Jan2013), dan (196/IMB3/5Jan2013). Bentuk tindak tutur direktif „melarang‟ yang lain dapat dilihat pada data di bawah ini.

2) Konteks tuturan: Anang Hermansyah menasihati Belinda untuk tidak

Dalam dokumen BAB IV ANALISIS DATA (Halaman 52-58)