• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN TEORI KAJIAN TEORI

B. Model Problem Based Learning

5. Langkah-langkah Proses Problem Based Learning

Proses problem based learning akan dapat dijalankan bila setiap kelompok menjalankan proses yang sering dikenal dengan proses 7 langkah.46

1) Mengklarifikasi istilah dan konsep yang belum jelas.

Memastikan setiap anggota memahami berbagai istilah dan konsep yang ada dalam masalah. Langkah pertama ini dapat dikatakan tahap yang membuat setiap peserta berangkat dari cara memandang yang sama atas istilah-istilah atau konsep yang ada dalam masalah.

46 M Taufik Amir, Inovasi Pendidikan Problem Based Learning, (Jakarta: Kencana, 2009), h. 24.

2) Merumuskan masalah.

Fenomena yang ada dalam masalah menuntut penjelasan hubungan-hubungan apa yang terjadi diantara fenomena itu. Kadang-kadang ada hubungan yang masih belum nyata antara fenomenanya, ada sub masalah yang harus diperjelas terlebih dahulu. Dengan sub masalah yang di perjelas terlebih dahulu maka akan mempermudah peserta didik untuk membaca fenomena dan merumuskan masalah. 3) Menganalisis masalah

Anggota mengeluarkan pengetahuan terkait apa yang sudah dimiliki anggota tentang masalah. Terjadi diskusi yang membahas informasi faktual (yang tercantum pada masalah), dan juga informasi yang ada dalam pikiran anggota.

4) Menata gagasan anda dan secara sistematis menganalisisnya

Dalam kaitannya dengan gagasan anda dan secara sistematis menganalisis pada model problem based learning yaitu bagian yang sudah dianalisis dilihat keterkaitannya satu sama lain, dikelompokkan, mana yang saling menunjang, mana yang bertentangan, dan sebagainya. Analisis adalah upaya memilah-memilah sesuatu menjadi bagian-bagian yang membentuknya.

5) Memformulasikan tujuan pembelajaran

Dalam kaitannya memformulasikan tujuan pembelajaran pada model problem based learning setiap kelompok dapat merumuskan

tujuan pembelajaran karena kelompok sudah tahu pengetahuan mana yang masih kurang, dan mana yang masih belum jelas.

6) Mencari informasi tambahan dari sumber yang lain (diluar diskusi kelompok)

Saat ini kelompok sudah tahu informasi apa yang tidak dimiliki, dan sudah punya tujuan pembelajaran. mereka harus mengatur jadwal, menentukan sumber informasi, setiap anggota harus mampu belajar sendiri dengan efektif untuk tahapan ini. Agar mendapatkan informasi yang relevan seperti pemilihan topik, penulis , publikasi dari sumber pembelajaran.

7) Mensintesa (menggabungkan) dan menguji informasi baru, dan membuat laporan untuk guru atau kelas

Siswa dilatih untuk dapat mengklarifikasi istilah dan konsep yang belum jelas, merumuskan masalah, menganalisis masalah, menata gagasan anda dan secara sistematis menganalisisnya, memformulasikan tujuan pembelajaran, mencari informasi tambahan dari sumber yang lain (di luar diskusi kelompok), mensintesa (menggabungkan) dan menguji informasi baru, dan membuat laporan untuk guru atau kelas sehingga siswa secara individu atau kelompok dapat mendapatkan informasi-informasi baru dan saling bertukar pendapat dalam pemecahan masalah.

Langkah-langkah pembelajaran berbasis masalah terdiri dari 5 fase dan perilaku, antara lain:47

1) Fase pertama: Mengorientasikan siswa pada masalah

Pada tahap ini, guru mengajukan masalah dan meminta siswa untuk mempelajarinya. Guru memberikan penjelasan cara-cara yang digunakan untuk menyelasaikan masalah tersebut. Guru juga menegaskan bahwa siswa dalam penyelidikannya diharapkan untuk mengajukan pertanyaan dan mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya. Siswa berusaha menyelesaikan masalah dengan anggota kelompoknya pada lembar kerja siswa, guru hanya sebagai fasilitator. 2) Fase kedua: Mengorganisasi siswa untuk belajar

Pada kegiatan ini, guru membagi siswa ke dalam kelompok- kelompok kecil secara variasi baik dalam tingkat kemampuan maupun jenis kelamin. Guru meminta siswa untuk berbagi tugas dalam kelompoknya sehingga semua anggota kelompok aktif dalam kegiatan penyelidikan dan pengumpulan data. Dengan bekerja sama dalam kelompok, diharapkan siswa dapat menyelasaikan masalah yang diberikan oleh guru.

3) Fase ketiga: Membimbing penyelidikan individual maupun kelompok.

Pada kegiatan ini, guru membimbing dan mendorong siswa untuk mengumpulkan informasi yang sesuai dengan masalah yang

diberikan. Tujuan dari kegiatan ini agar siswa dapat membangun ide mereka sendiri. Setelah siswa mengumpulkan data dengan mengadakan eksperimen.

Guru mendorong siswa untuk menjelaskan mengapa mereka berpikir kearah itu. Selama dalam fase ini guru biasa mengajukan pertanyaan dan memberikan bantuan yang dibutuhkan siswa sampai pada pemecahan masalah yang diberikan. Guru mendorong siswa untuk diskusi antar teman dalam kelompoknya.

4) Fase keempat: Mengembangkan dan menyajikan hasil karya.

Pada kegiatan ini, guru membimbing dan mengamati siswa dalam menyimpulkan hasil pemecahan masalah yang diberikan. Guru meminta siswa dari salah satu kelompok untuk menyajikan hasil pemecahan masalah dan membimbing bila menemui kesulitan. Kemudian dilakukan juga untuk mengetahui pemahaman dan penguasaan siswa terhadap materi yang diberikan.

5) Fase kelima: Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah.

Pada kegiatan ini, guru membantu siswa menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah yang mereka selesaikan dan mendorong siswa untuk mengkaji ulang kegiatan mulai fase pertama sampai keempat.

Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa langkah-langkah pembelajaran berbasis masalah terdiri dari mengorientasikan

siswa pada masalah, mengorganisasi siswa untuk belajar, membimbing penyelidikan individual maupun kelompok, mengembangkan dan menyajikan hasil karya, menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah.

6. Penerapan Problem Based Learning 1. Tugas-tugas Perencanaan

Berkenaan dengan penerapan dari pada model problem based

learning membutuhkan banyak perencanaan, seperti halnya model

pembelajaran yang berpusat pada siswa lainnya. Perencanaan-perencanaan tersebut diantaranya yaitu:

a. Penetapan tujuan

Model pembelajaran berbasis masalah dirancang untuk mencapai tujuan-tujuan seperti keterampilan menyelidiki, memahami peran orang dewasa, membantu siswa menjadi pebelajar yang mandiri. Dalam pelaksanaan pembelajaran berbasis masalah bisa saja para peserta didik diarahkan untuk mencapai tujuan-tujuan yang ingin dicapai.

b. Merancang situasi masalah

Beberapa guru dalam pembelajaran berbasis masalah lebih suka memberi kesempatan dan keleluasaan kepada siswa untuk memilih masalah yang akan diselidiki, karena cara ini dapat meningkatkan motivasi siswa

Dalam pembelajaran berbasis masalah atau problem based

learning siswa dimungkinkan bekerja dengan ragam material dan

peralatan, dan dalam pelaksanaannya bisa dilakukan di dalam kelas, di perpustakaan, atau di laboratorium, dan di luar sekolah. 2. Tugas Interaktif

a. Orientasi Siswa pada Masalah

Siswa perlu memahami bahwa tujuan pembelajaran berbasis masalah adalah tidak untuk memperoleh informasi baru dalam jumlah besar, tetapi untuk melakukan penyelidikan terhadap masalah-masalah penting dan untuk menjadi pebelajar yang mandiri.

b. Mengorganisasikan Siswa untuk Belajar

Pada model pembelajaran berbasis masalah dibutuhkan pengembangan keterampilan kerja sama diantara siswa dan saling membantu untuk menyelidiki masalah secara bersama.

c. Membantu Penyelidikan Mandiri dan Kelompok

1) Guru membantu siswa dalam pengumpulan informasi dari berbagai sumber, siswa diberi pertanyaan yang membuat mereka berfikir tentang suatu masalah dan informasi yang diperlukan untuk memecahkan masalah tersebut.

2) Guru mendorong pertukaran ide gagasan secara bebas dan penerimaan sepenuhnya gagasan-gagasan tersebut, merupakan hal yang sangat penting dalam tahap penyelidikan guru

memberikan bantuan yang dibutuhkan siswa tanpa mengganggu aktivitas siswa.

3) Puncak proyek-proyek pembelajaran berbasis pemecahan masalah dalam hal ini yaitu model problem based learning adalah penciptaan dan peragaan artefak. Seperti laporan, poster, model-model fisik, dan video tape. Jadi siswa diajarkan untuk mampu membuat laporan, poster, vidio dan gambar yang berkenaan dengan masalah yang sedang dibahas.

d. Analisis dan Evaluasi Proses Pemecahan Masalah

Tugas guru pada tahap akhir pembelajaran berbasis masalah adalah membantu siswa menganalisis dan mengevaluasi proses berfikir mereka sendiri, dan keterampilan penyelidikan yang mereka gunakan.48

Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa tugas interaktif dari model problem based learning yaitu orientasi siswa dari masalah, mengorganisasikan siswa untuk belajar, membantu penyelidikan mandiri dan kelompok, dan analisis dan evaluasi proses pemecahan masalah.

C. Efektivitas Penggunaan Model Problem Based Learning dalam