• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Capaian hasil belajar fisika menjadi hal yang sangat krusial pada proses pembelajaran di masa kini karena hal tersebut merupakan salah satu tolak ukur keberhasilan proses pembelajaran.1 Keberhasilan proses pembelajaran ditandai dengan nilai hasil belajar fisika yang memenuhi kriteria minimum yang telah ditetapkan.2 Namun, fakta menunjukkan bahwa hasil belajar fisika siswa di Indonesia terbilang rendah. Data yang diperoleh dari rata-rata nilai Ujian Nasional (UN) fisika dalam kurun waktu 2015 – 2019 hanya mencapai 52,13 dari nilai minimum 55.3 Rendahnya hasil belajar fisika siswa disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya pembelajaran fisika cenderung berfokus pada guru (teacher centered).4 Guru lebih banyak menggunakan metode ceramah ketika pembelajaran berlangsung sehingga membuat siswa tidak fokus karena hanya mencatat dan mendengarkan saja.5 Penyebab lain adalah kurangnya kerja sama antar siswa secara positif dalam pembelajaran.6 Kemudian penyebab selanjutnya adalah pembelajaran lebih memfokuskan pada pemberian materi untuk persiapan ujian dan ulangan siswa.7 Penyebab-penyebab tersebut membuat siswa tidak ikut berperan aktif dalam

1 Bistari Basuni Yusuf, “Konsep dan Indikator Pembelajaran Efektif,” Jurnal Kajian Pembelajaran dan Keilmuan, Vol. 01, No. 2, 2017, h. 20.

2 Tri Wijayanti Trisnaning, Ani Cahyati, dan Wiyanto, “Penerapan Pendidikan Karakter Melalui Metode Kooperatif Tipe Learning Together untuk Meningkatkan Hasil Belajar Mata Pelajaran Fisika Siswa SMA Negeri 1 Semarang,” Jurnal Profesi Keguruan, Vol. 03, No. 2, 2017, h. 193.

3 “Laporan Hasil Ujian Nasional, Pusat Penilaian Pendidikan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan,” diakses 2 September 2020, https://hasilun.puspendik.kemdikbud.go.id/.

4 Weni Susanti dan Budi Jatmiko, “Implementasi Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TAI (Team Assisted Individualization) untuk Meningkatkan Hasil Belajar Fisika Siswa SMA Pada Materi Elastisitas,” Jurnal Penelitian Fisika dan Aplikasinya (JPFA), Vol. 06, No. 1, 2016, h. 27.

5 Ahmad Fauzi, Supurwoko, dan Edy Wiyono, “Potret Pembelajaran Fisika Berbasis Empat Pilar Pendidikan di SMA,” dalam Pembelajaran Sains Berbasis Kearifan Lokal, Vol. 03, No. 3 (Prosiding Seminar Nasional Fisika dan Pendidikan Fisika, Surakarta: FKIP UNS, 2013), h. 187.

6 Eka Trisianawati, Tomo Djudin, dan Rendi Setiawan, “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw terhadap Hasil Belajar Siswa pada Materi Vektor di Kelas X SMA Negeri 1 Sanggau Ledo,” Jurnal Penelitian Fisika dan Aplikasinya (JPFA), Vol. 06, No. 2, 2016, h. 53.

7 Nova Irwan dan Ridwan Abdullah Sani, “Efek Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation dan Teamwork Skills terhadap Hasil Belajar Fisika,” Jurnal Pendidikan Fisika Vol.

04, No. 1, 2015, h. 42–43.

pembelajaran sehingga hasil belajar fisika siswa tidak mengalami peningkatan.

Agar hasil belajar fisika siswa dapat meningkat, maka perlu dilaksanakan proses pembelajaran aktif.8 Salah satu bentuk proses pembelajaran aktif adalah pembelajaran menggunakan model pembelajaran kooperatif.9

Model pembelajaran kooperatif melibatkan siswa dalam proses pembelajaran dengan cara saling membantu dalam belajar dan membuat suasana belajar menyenangkan agar tujuan pembelajaran tercapai.10 Melalui cara tersebut, siswa berkemampuan rendah dan berkemampuan tinggi dapat bekerja sama dalam menyelesaikan tugas-tugas akademik sehingga dapat meningkatkan nilai hasil belajar siswa.11 Peningkatan nilai hasil belajar fisika siswa juga diperoleh ketika menerapkan model pembelajaran kooperatif yang merupakan alternatif dari model pembelajaran tradisional.12 Hal ini diperkuat oleh penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Nadrah dkk. bahwa hasil belajar fisika siswa ketika dilakukan penerapan pembelajaran kooperatif lebih tinggi daripada hasil belajar fisika siswa yang diterapkan pembelajaran tradisional.13 Penelitian lain yang dilakukan oleh Tirta dkk. juga menunjukkan bahwa model pembelajaran kooperatif efektif digunakan pada proses pembelajaran fisika.14 Maka dari itu, model pembelajaran

8 Kifayat Khan, Muhammad Iqbal Majoka, dan Khalid Khurshid, “Impact of Active Learning Method on Student Academic Achivement in Physics at Secondary School Level in Pakistan,”

Journal of Education and Social Sciences, Vol. 05, No. 2, 2017, p. 134.

9 Teresa Costorous, “Jigsaw Learning Versus Traditional Lectures Impact on Student Grades and Learning Experience,” Teaching and Learning Inquiry, Vol. 08, No. 1, 2020, p. 154.

10 George M. Jacobs dan Willy A. Renandya, Student Centered Cooperative Learning Linking Concepts in Education to Promote Student Learning (Singapore: Springer Nature Singapore Pte. Ltd., 2019), p. 7.

11 Isjoni, Cooperative Learning Efektifitas Pembelajaran Kelompok, Cet. 8 (Bandung:

Alfabeta, 2016), h. 27.

12 Awoniyi Samuel Adebayo, “Comparative Study of Effectiveness of Cooperative Learning Strategy and Traditional Instructional Method in The Physics Classroom: A Case of Chibote Girls Secondary School, Kitwe District, Zambia,” European Journal of Educational Sciences, Vol. 01, No. 1, 2014, p. 39.

13 Nadrah dkk., “The Effect of Cooperative Learning Model of Teams Games Tournament (TGT) and Students’ Motivation toward Physics Learning Outcome,” International Education Studies, Vol. 10, No. 2, 2017, p. 128.

14 G.A.R Tirta, P. Prabowo, dan S. Kuntjoro, “Implementation of Cooperative Learning Group Investigation to Improve Students Self-Efficacy and Learning Achievement on Statics Fluid,”

vol. Vol. 1157 (International Conference on Mathematics and Science Education (ICMScE), IOP Publishing, 2019), h. 6.

kooperatif banyak digunakan pada berbagai jenjang pendidikan, salah satunya jenjang SMA.15

Banyaknya penggunaan model pembelajaran kooperatif pada jenjang SMA dibuktikan melalui studi pendahuluan pada salah satu pangkalan data yang memuat publikasi jurnal nasional, yaitu situs http://garuda.ristekbrin.go.id/. Hasil studi pendahuluan menunjukkan bahwa terdapat 125 artikel penelitian eksperimen yang berkaitan dengan pengaruh model pembelajaran kooperatif terhadap hasil belajar fisika siswa. Artikel-artikel tersebut melalui proses pembacaan abstrak agar ringkasan penelitian yang dilakukan dapat diketahui. Hasilnya, artikel-artikel penelitian tersebut memiliki beragam intervensi pembelajaran, dimulai dari jenis model pembelajaran kooperatif, penggunaan bantuan pembelajaran, dan materi fisika yang diajarkan.16

Kyndt dkk. mengemukakan bahwa adanya keberagaman ini membuat analisis lanjutan penting untuk dilakukan agar kondisi pembelajaran kooperatif yang efektif terhadap hasil belajar fisika siswa dapat diketahui.17 Pernyataan tersebut diperkuat oleh penelitian Hattie yang menyatakan bahwa keefektifan suatu intervensi pembelajaran terhadap hasil belajar dapat diketahui melalui analisis lanjutan.18 Kyriakides juga mengemukakan hasil penelitiannya bahwa faktor-faktor yang membuat pembelajaran efektif sehingga dapat memengaruhi hasil belajar siswa dapat diketahui melalui analisis lanjutan.19 Selain itu, analisis lanjutan ini dapat membantu pengajar maupun peneliti lain dalam melakukan inovasi pembelajaran di kelas. Analisis lanjutan dapat dilakukan melalui meta-analisis.

Meta-analisis merupakan pendekatan statistik yang merangkum hasil dari beberapa penelitian kuantitatif yang menyelidiki permasalahan penelitian yang

15 Miftahul Huda, Cooperative Learning Metode, Teknik, Struktur dan Model Penerapan, Cet. 14 (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2019), h. 289.

16 Hasil Analisis Studi Pendahuluan.

17 Kyndt dkk., op. cit., p. 134.

18 John Hattie, Visible Learning: A Synthesis of Over 800 Meta-Analyses Relating to Achievement (New York: Routledge, 2009), 7.

19 Leonidas Kyriakides, Christiana Christoforou, dan Charalambos Y. Charalambous, “What Matters for Student Learning Outcomes: A Meta-Analysis of Studies Exploring Factors of Effective Teaching,” Teaching and Teacher Education, Vol. 36, 2013, p. 143.

sama.20 Dalam bidang pendidikan, permasalahan penelitian berkaitan dengan jenis intervensi pembelajaran dan hasil yang dipengaruhi oleh intervensi pembelajaran tersebut. Umumnya, keberhasilan suatu intervensi pembelajaran dapat dilihat dari hasil dan kesimpulan penelitian-penelitian yang ada (penelitian primer). Namun, meta-analisis tidak terfokus pada kesimpulan hasil penelitian-penelitian primer, melainkan pada analisis statistik dalam bentuk effect size masing-masing penelitian primer.21 Effect size dari masing-masing penelitian primer tersebut dikumpulkan dan digabungkan untuk mendapatkan rata-rata effect size.22 Penggunaan meta-analisis memungkinkan peneliti menyajikan kesimpulan yang lebih akurat dan kredibel daripada hasil penelitian primer.23

Uraian tersebut menunjukkan pentingnya melakukan penelitian meta-analisis. Akan tetapi, penelitian meta-analisis dalam bidang pendidikan terutama dalam permasalahan pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif terhadap hasil belajar belum banyak tersedia. Penelitian meta-analisis sebelumnya menyasar pada berbagai rumpun mata pelajaran, diantaranya matematika dan rumpun sains, yaitu kimia dan fisika. Penelitian meta-analisis yang menyasar pada bidang matematika dilakukan oleh Sedat Turgut pada tahun 2018 di Turki dengan melakukan analisis terhadap 47 studi. Hasilnya, pembelajaran kooperatif berpengaruh positif terhadap prestasi akademik matematika dengan kategori sedang sebesar 0,840 dengan standard error 0,07724. Selanjutnya penelitian meta-analisis pada bidang kimia dilakukan oleh Abdi-Rizak M. Warfa pada tahun 2016 di Turki dengan melakukan analisis pada 25 studi. Hasilnya, terdapat pengaruh positif pembelajaran kooperatif terhadap prestasi akademik kimia sebesar 0,68.25

20 Geoffrey E. Mills dan L.R. Gay, Educational Research Competencies for Analysis and Applications, Twelfth Edition (Boston: Pearson Education, 2019), p. 119.

21 Noel A. Card, Applied Meta-Analysis for Social Science Research (New York: The Guildford Press, 2012), p. 5–7.

22 Paul D. Ellis, The Essential Guide to Effect Sizes (Statistical Power, Meta-Analysis, and the Interpretation of Research Results) (Cambridge: Cambridge University Press, 2010), p. 97

23 R. Rosenthal dan M. R. DiMatteo, “Meta-Analysis: Recent Developments in Quantitative Methods for Literature Reviews.,” Annual Review of Psychology, Vol. 52, 2001, p. 61.

24 Sedat Turgut dan İlknur Turgut, “The Effects of Cooperative Learning on Mathematics Achievement in Turkey: A Meta-Analysis Study,” International Journal of Instruction Vol. 11, 2018, p. 663.

25 Abdi-Rizak M. Warfa, “Using Cooperative Learning To Teach Chemistry: A Meta-analytic Review,” Journal of Chemical Education, Vol. 93, No. 2, 2016, p. 248.

Demikian juga penelitian meta-analisis pada bidang fisika telah dilakukan oleh Rhoudatul Annisa dkk. pada tahun 2018 di Universitas Negeri Padang. Penelitian tersebut menganalisis 15 buah skripsi mahasiswa S1 Pendidikan Fisika Universitas Negeri Padang dalam rentang tahun 2009 – 2015. Hasilnya, semua skripsi mahasiswa yang dianalisis menyimpulkan bahwa model pembelajaran kooperatif dapat meningkatkan hasil belajar fisika siswa.26

Penelitian meta-analisis yang telah dipaparkan sebelumnya belum ada yang menyasar bidang fisika dalam bentuk artikel jurnal nasional sehingga atas dasar pemaparan latar belakang di atas, penulis tertarik melakukan penelitian dengan judul, “Meta-analisis Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa (Meta-Analisis terhadap Jurnal Nasional Tahun Publikasi 2016 – 2020)”.

Dokumen terkait