• Tidak ada hasil yang ditemukan

Lingkungan Hidup

Dalam dokumen GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH (Halaman 166-169)

Pembangunan yang berwawasan lingkungan adalah upaya sadar dan berencana menggunakan dan mengelola sumberdaya secara bijaksana dalam pembangunan yang terencana dan berkesinambungan untuk meningkatkan mutu hidup. Terlaksananya pembangunan berwawasan lingkungan dan terkendalinya pemanfaatan sumber daya alam secara bijaksana merupakan tujuan utama pengelolaan lingkungan hidup.

Tanpa disadari sepenuhnya, kegiatan pembangunan apalagi yang bersifat fisik dan berhubungan dengan pemanfaatan sumberdaya alam jelas mengandung resiko terjadinya perubahan ekosistem yang selanjutnya mengakibatkan dampak yang bersifat negatif maupun positif. Oleh karena itu, suatu kegiatan pembangunan yang dilaksanakan haruslah berwawasan lingkungan, selain berwawasan sosial dan ekonomi. Beberapa indikator ditemui tidak dapat diisikan karena belum tersedia/adanya pendataan.

1. Persentase Penanganan Sampah

Persentase penanganan sampah merupakan indikator untuk mengukur rasio volume sampah yang ditangani di Provinsi Kalimantan Utara. Indikator ini dihitung dengan rumus volume sampah ditangani dibagi dengan volume produksi sampah dan dikalikan 100. Data volume sampah yang ditangani dilihat dari data volume sampah yang terangkut per harinya (m3), sedangkan data volume produksi sampah dilihat dari data perkiraan produksi sampah per harinya (m3).

Tabel 2.3.2.E.1

Persentase Penanganan Sampah Tahun 2012-2014 di Provinsi Kalimantan Utara

Kabupaten/Kota Persentase Penanganan Sampah (%)

2012 2013 2014 Bulungan 100,00 Malinau 100,00 84,04 85,80 Nunukan 70,64 Tana Tidung Tarakan Kalimantan Utara 100,00 90,50 87,36 Sumber: 1)Kabupaten Malinau 2015

2)Kalimantan Utara Dalam Angka 2014-2015 3)Hasil Analisis, 2016

RPJMD Provinsi Kalimantan Utara Tahun 2016-2021 II - 167 Diketahui bahwa telah terjadi penurunan volume sampah yang ditangani dari tahun 2012-2014. Volume sampah yang ditangani pada tahun 2012 mencapai angka 100%, menurun pada tahun 2013 menjadi 90,5%, dan pada tahun 2014 menurun kembali menjadi 87,36%. Berdasarkan Pedoman Penentuan Standar Pelayanan Minimal Bidang Penataan Ruang, Perumahan dan Permukiman, dan Pekerjaan Umum (Keputusan Menteri Permukiman dan Prasarana Wilayah No. 534/KPTS/M/2001), Standar Pelayanan Minimal tingkat penanganan sampah adalah 80%. Secara umum, dari ketiga tahun tersebut, Provinsi Kalimantan Utara sudah memenuhi standar yang ada, namun dalam hal ini masih sangat dibutuhkan peningkatan penanganan sampah sehingga dapat memaksimalkan penanganan sampah dari yang sebelumnya.

2. Persentase Penduduk Berakses Air Minum

Syarat-syarat air minum menurut Kementerian Kesehatan adalah tidak berasa, tidak berbau, tidak berwarna, dan tidak mengandung logam berat. Walaupun air dari sumber alam dapat diminum oleh manusia, terdapat resiko bahwa air ini telah tercemar oleh bakteri (misalnya Escherichia coli) atau zat-zat berbahaya. Walaupun bakteri dapat dibunuh dengan memasak air hingga 100 °C, banyak zat berbahaya, terutama logam, tidak dapat dihilangkan dengan cara ini.

Persentase penduduk berakses air minum merupakan indikator untuk mengukur tingkat penduduk yang berakses air minum. Indikator ini dihitung dengan rumus jumlah penduduk berakses air minum yang dibagi dengan jumlah seluruh penduduk dan dikalikan 100. Data penduduk berakses air minum dilihat dari data banyaknya pelanggan perusahaan air minum (PDAM) untuk seluruh tipe pelanggan.

RPJMD Provinsi Kalimantan Utara Tahun 2016-2021 II - 168 Tabel 2.3.2.E.2

Persentase Penduduk Berakses Air Minum Tahun 2010-2014 di Provinsi Kalimantan Utara

Indikator Kabupaten/

Kota

Persentase Penduduk Berakses Air Minum (%)

2010 2011 2012 2013 2014 Jumlah penduduk berakses air minum Bulungan 6244 6508 6884 7151 7481 Malinau 4030 4146 4835 5361 6193 Nunukan 4370 4651 4734 4956 5677 Tana Tidung 443 464 371 377 664 Tarakan 13696 14524 15478 16801 18227 Kalimantan Utara 28783 30293 32302 34646 38242 Jumlah penduduk Bulungan 112663 117019 120600 122985 126096 Malinau 59555 62580 66845 71501 74469 Nunukan 141927 148822 155680 162711 170042 Tana Tidung 15202 16356 17079 18985 20400 Tarakan 194800 202600 210700 218800 227200 Kalimantan Utara 524147 547377 570904 594982 618207 Persentase penduduk berakses air minum (%) Bulungan 5,54 5,56 5,71 5,81 5,93 Malinau 6,77 6,63 7,23 7,50 8,32 Nunukan 3,08 3,13 3,04 3,05 3,34 Tana Tidung 2,91 2,84 2,17 1,99 3,25 Tarakan 7,03 7,17 7,35 7,68 8,02 Kalimantan Utara 5,49 5,53 5,66 5,82 6,19 Sumber:

1) Kabupaten Bulungan Dalam Angka 2011, 2013-2015 2) Kabupaten Malinau Dalam Angka 2012-2015 3) Kabupaten Nunukan Dalam Angka 2010-2015 4) Kabupaten Tana Tidung Dalam Angka 2012-2015 5) Kota Tarakan Dalam Angka 2012-2015

6) Hasil Analisis, 2016

Persentase penduduk berakses air minum dari tahun 2010-2014 diketahui mengalami peningkatan. Terdapat 2 (dua) kabupaten di Provinsi Kalimantan Utara yang memiliki persentase penduduk berakses air minum di bawah angka persentase provinsi, yaitu Kabupaten Nunukan dan Tana Tidung. Kota Tarakan menjadi daerah dengan persentase penduduk berakses air minum tertinggi untuk tahun 2010-2013, kecuali tahun 2014 yang masih di bawah Kabupaten Malinau.

Diketahui bahwa jumlah penduduk berakses air minum dari tahun 2010-2014 semakin bertambah setiap tahunnya. Jumlah penduduk berakses air minum tertinggi berada pada tahun 2014 yaitu sebesar 38242 penduduk atau sekitar 6,19% dari total jumlah penduduk pada tahun tersebut. Berdasarkan Pedoman Penentuan Standar Pelayanan Minimal Bidang Penataan Ruang, Perumahan dan Permukiman dan Pekerjaan Umum (Keputusan Menteri Permukiman dan Prasarana Wilayah No. 534/KPTS/M/2001), SPM penduduk terlayani akses air minum adalah 55-75%. Dari ke 5 (lima) kabupaten/kota di Provinsi Kalimantan Utara, dapat dikatakan bahwa penduduk berakses air minum di provinsi ini masih minim dan belum memenuhi standar sehingga perlu ditingkatkan.

3. Tempat Pembuangan Sampah (TPS) per Satuan Penduduk

Tempat pembuangan sampah per satuan penduduk merupakan indikator yang menunjukkan ketersediaan tempat pembuangan sampah per satuan penduduk. Indikator

RPJMD Provinsi Kalimantan Utara Tahun 2016-2021 II - 169 ini dihitung dengan rumus jumlah daya tampung tempat pembuangan sampah dibagi dengan jumlah penduduk dan dikalikan 100%.

Tabel 2.3.2.E.3

Tempat Pembuangan Sampah per Satuan Penduduk Tahun 2010-2012 di Provinsi Kalimantan Utara

Kabupaten/Kota Tempat Pembuangan Sampah per Satuan Penduduk (m3/satuan penduduk)

2010 2011 2012 2013 2014 Bulungan 0,56401 0,12438 Malinau 3,19591 2,99200 Nunukan 0,15712 0,14984 0,20504 Tana Tidung 1,03937 0,99537 Tarakan 0,29261 0,27196 0,30802 0,19516 0,21831 Kalimantan Utara 0,15129 0,66188 0,56213 Sumber :

1)Badan Lingkungan Hidup, 2016 2)Hasil Analisis, 2016

Pada tahun 2012, tempat pembuangan sampah di Provinsi Kalimantan Utara

menampung sejumlah 0,00562 m3 sampah per satuan penduduk. Kabupaten dengan jumlah

tempat pembuangan sampah yang paling memadai jika dibandingkan dengan empat

kabupaten yang lainnya adalah Kabupaten Malinau, yang menyediakan 0,02992 m3 tempat

pembuangan sampah per satuan penduduk. Keberadaan tempat pembuangan sampah per satuan penduduk ini dapat diguanakn untuk melihat sejauh mana masyarakat yang sudah semakin sadar akan pentingnya menjaga kebersihan tempat tinggal.

Berdasarkan kajian keandalan pola penanggulangan sampah padat, studi kasus di Kota Balikpapan, Kalimantan Timur, rata-rata produksi sampah di kota kecil per orang per hari adalah 0,0025 m3/orang/hari atau sama dengan 2,5 m3/1000 orang/hari. Dari kajian tersebut, diketahui bahwa seluruh kabupaten/kota di Provinsi Kalimantan Utara masih belum memiliki tempat pembuangan sampah yang memadai, sehingga perlu dilakukan penanggulangan masalah tersebut.

F. Administrasi Kependudukan dan Catatan Sipil

Dalam dokumen GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH (Halaman 166-169)