• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV. PENUTUP

Matriks 8. Lingkungan Pergaulan

No Nama Pengaruh Lingkungan Pergaulan

1 Efa

Lingkungan (pergaulan) sangat besar pengaruhnya bagi remaja, karena meskipun kapasitas berada dalam keluarga lebih besar akan tetapi yang lebih memahami kemauan remaja kebanyakan teman pergaulan.

2 Yoga

Faktor yang berpengaruh adalah lingkungan luar termasuk multimedia sangat besar pengaruhnya terhadap para remaja, karena mungkin remaja takut dibilang ketinggalan zaman.

3 Risa

Lingkungan luar dan multimedia sangat besar pengaruhnya, tetapi itu semua dapat dibalikan pada remaja itu sendiri, bagaimana mereka menyikapi perkembangan lingkungan luar.

4 Aning Sedikit banyak berpengaruh karena pergaulan jaman sekarang sudah sangat

kompleks.

5 Itok Pegaulan cukup besar dampaknya bagi perkembangan remaja sekarang,

karena remaja sekarang tidak mungkin hanya berdiam diri dirumah.

6 Tyo Kebanyakan remaja sekarang menganut budaya barat dalam bergaul, jadi itu

secara tidak langsung merupakan pengaruh dari pergaulan.

7 Uki Pergaulan tidak begitu berpengaruh jika remaja hanya memprioritaskan

dirinya untuk just learning saja.

8 Andi Pergaulan jaman sekarang sangat besar pengaruhnya, karena remaja sekarang

pasti akan bersosialisasi dengan dunia luar.

9 Ina Lingkungan dalam pergaulan sangat berpengaruh terhadap pendidikan seks

seseorang terutama yang sudah mempunyai pacar.

10 Indah Dampak lingkungan pergaulan tidak begitu berpengaruh jika remaja sudah

membekali dirinya dengan prinsip yang kuat.

11 Via Lingkungan pergaulan tentunya sangat berpengaruh bagi remaja dalam

pengetahuan masalah seks, karena mereka pasti akan mempunyai rasa ketertarikan pada lawan jenis pada usia-usia remaja.

12 Bapak Budi

Sekarang ini pengaruh lingkungan terutama multimedia sangat berpengaruh sekali pada diri remaja, apa yang menjadi uneg-uneg atau pendorong rasa ingin tahu remaja dengan mudah dapat mendapatkannya.

Sumber : Data Primer, Diolah April 2011

c. Faktor Multimedia

Perilaku adalah gagasan yang menyatakan apakah perilaku tertentu benar atau salah. Nilai adalah gagasan mengenai apakah pengalaman

commit to user

106

berarti atau tidak berarti. Jadi nilai mengarahkan perilaku dan pertimbangan seseorang. Umumnya anggota masyarakat sederhana menyetujui seperangkat nilai tunggal sedangkan masyarakat majemuk mengembangkan sistem nilai yang bertentangan dalam masyarakat majemuk. Pertentangan nilai akan terus berlangsung dan nilai-nilai berubah dari waktu ke waktu.

Pergeseran nilai-nilai yang mempengaruhi kebiasaan (folk ways)

dan tata kelakuan (mores), sebagai contoh, pergeseran nilai terhadap

kebiasaan seks sedang mengubah tata kelakuan dalam berpacaran. Sementara itu golongan kekuatan moral dan yang lainnya sedang berusaha untuk mengembalikan nilai-nilai keluarga dan nilai-nilai kehidupan seks tradisional.

Sebagai salah satu bagian dari anggota masyarakat, generasi muda tentu mempunyai pandangan dan penilaian yang berbeda dengan generasi pendahulunya. Ada banyak faktor ekseternal dan internal yang menyebabkan perbedaan interpretasi antar generasi tersebut. Faktor eksternal misalnya situasi politik, mass media, keamanan masyarakat. Faktor eksternal internal misalnya situasi sosial individu tersebut, pengaplikasian pendidikan agama dan moral, psikologi dan lain-lain.

Diantara generasi muda sendiri tidak semuanya mempunyai interpretasi yang sama mengenai banyak hal. Misalnya interpretasi mengenai perilaku seks pranikah remaja, hal tersebut tergantung pada

commit to user

107

masing-masing individu, sementara tiap individu terbentuk dari lingkungan sosial, ekonomi, budaya, pendidikan moral dan lain-lain :

1. Media Televisi

Dewasa ini televisi merupakan "agama baru" bagi masyarakat kita. Kenyataan menunjukkan penetrasi televisi menduduki peringkat paling tinggi dibandingkan media lain, banyak sekali tayangan yang dapat dinikmati dari acara televisi antara lain film, komedi, sinetron, berita, musik, olah raga dan lain-lain.

Salah satu produk acara televisi yang paling diminati oleh khalayak kita adalah acara sinetron. Tidak hanya remaja, bahkan orang tua dan anak-anak pun sangat keranjingan dengan acara tersebut, karena hampir setiap hari dan di setiap stasiun televisi menyuguhkan acara ini, dan tema yang sering ditayangkan kebanyakan menampilkan sisi kehidupan remaja terutama masalah percintaan.

Mengenai fenomena tersebut ada banyak pendapat yang menyatakan alasan kaurn remaja menyukai acara yang ditayangkan dalam media yang satu ini. Salah satunya adalah karena acara tersebut banyak menghibur dan enak untuk ditonton. Dari ke-11 responden menunjukkan 5 responden lebih menyukai film-film romantis (kisah- kisah cinta), 3 orang responden cenderung pada acara komedi karena sifatnya lebih menghibur dengan tingkah kekonyolan cerita yang

commit to user

108

responden lebih menyukai cerita "perjuangan" hidup. Berikut merupakan ungkapan Uki, Indah dan Via menanggapi pengaruh televisi dalam remaja sekarang yang sekaligus ke tiga responden ini

menyukai film action. Berikut penuturan Uki :

“Dalam perkembangan acara televisi tentunya ya berpengaruh lah mas bagi remaja sekarang. Karena acaranya kebanyakan yang menarik itu dapat dikatakan lebay seperti acara sinetron cinta fitri dan lain-lain”.(wawancara 11 April 2011).

Sedangkan ungkapan Indah sebagai berikut :

“Acara televisi sekarang itu umumnya yang diminati ya sinetron…tapi saya nggak suka dan lebih senang melihat film action. Kalau soal pengaruh ya tentunya berpengaruh” (wawancara 14 April 2011).

Ungkapan diatas disambung dengan pernyataan Via sebagai berikut:

“Acara yang banyak disirkan sekarang itu kebanyakan reality show mas..seperti uya kuya dan termehek-mehek..pengaruh dari acara semacam itu ya membuat penasaran orang dan jadi iukut-ikutan meniru soal hipnotislah atau apalah. Kalau saya paling seneng dengan film action”.(wawancara 14 April 2011).

Ketika disinggung pendapat mereka tentang pertelevisisan Indonesia saat ini, terutama sisi hiburan yang kebanyakan menyajikan tayangan-tayangan yang mengetengahkan kehidupan remaja terutama percintaan remaja, 5 orang responden menjawab cukup menyukainya sinetron karena ceritanya sangat romantis dan menghibur. Berikut adalah pendapat salah satu responden tentang komentarnya terhadap

commit to user

109

kisah-kisah sinetron ABG yang menyajikan tema-tema tentang cinta, Andi mengatakan :

"Saya suka dengan jalan ceritanya soalnya kisah cinta yang ditampilkan membuat hati saya terharu, dan terkadang memang ada di dunia nyata. Saya juga tahu cara bersikap romantis dengan pacar saya" (wawancara 14 April 2011).

Sama halnya dengan Andi, Efa pun juga senang dengan acara tersebut karena sebagai hiburan saja bagi dia. Sementara responden yang lain merasa bosan dengan cerita-cerita seperti itu karena terlalu banyak mengkhayal. Seperti yang dituturkan oleh Aning salah satu responden berikut:

"Meskipun saya menyukai film-film romantis, tetapi menurut saya cerita yang disajikan dalam sinetron kita itu membosankan karena terlalu banyak mengkhayal dan terlalu mengeksploitasi yang ditampilkan selalu segi materi saja".(wawancara 13 April 2011).

Sementara itu Risa merasa prihatin dengan tayangan sinetron remaja kita, menurutnya:

"Sebagai remaja saya merasa prihatin, karena dari tayangan tersebut remaja kita banyak yang meniru dengan gaya hidup atau sikap yang dimainkan oleh para pemainnya yang tentu saja mereka itu idola para remaja, padahal menurut pengamatan saya jarang sekali ceritanya itu mendidik tentang sopan santun. Kita tahu sendiri kan ceritanya itu kayak apa... sepertinya remaja kita menjadikan tontonan tersebut sebagai tuntunan". (wawancara 13 April 2011).

Pendapat tersebut mungkin hampir sama dengan pendapat Yoga, ia menyatakan sebagai berikut:

"Saya tidak suka dengan Film-film ABG Indonesia...benar- benar tidak mendidik. Yang ditampilkan selalu segi materi dan

commit to user

110

kekerasan. Apalagi pemeran ceweknya... mana ada pergi ke sekolah dengan pakaian yang minim dan aksesoris yang berlebihan kayak gitu. Hal itu kan tidak bagus pengaruhnya untuk remaja kita sekarang ini". (wawancara 11 April 2011).

Dari komentar para responden tersebut diatas kelihatan sekali bahwa cerita-cerita yang ditayangkan dalam film tersebut berpengaruh juga pada gaya hidup remaja kita, seperti halnya gaya berpacaran, cara berpakaian dan juga cara berperilaku.

Sebenarnya ada banyak acara televisi yang sebenarnya dapat menjadi alternatif hiburan bagi penontonnya seperti yang diungkapkan oleh Itok, Tyo dan Ina yang mereka lebih menyukai acara komedi yang benar-benar dapar menghibur. Berikut ungkapan Tyo:

“Kalau melihat acara televisi saya sering melihat acara-acara komedi mas..karena menurut saya itu dapat menghilangkan stress dan membuat tertawa”.(wawancara 14 April 2011).

Sedangkan Ina mengatakan sebagai berikut :

“Saya itu paling seneng malihat acara OVJ (salah satu acara komedi di televisi). Soalnya lucu sih, dari pada harus melihat sinetron aku tidak suka”.(wawancara 11 April 2011).

Penuturan Ina dan Tyo diatas disambung dengan ungkapan Itok yang sama-sama menyukai acara komedi di televisi. Berikut Ungkapanya :

“Wah kalau berbicara masalah pengaruh televisi bagi remaja ya sedikit banyak tentu berpengaruh ya mas…tapi saya sendiri keseringan melihat acara komedi saja di televisi, kalaupun itu ditiru ya justru malah bisa menghibur teman-teman saya di sekolahan”.(wawancara 14 April 2011).

commit to user

111

Dalam konteks mikro, tayangan televisi yang hanya bersifat hiburan belaka selain menimbulkan budaya nonton yang berlebihan juga dapat menimbulkan efek psikologis karena penonton cenderung menstransfer dan mengaksesnya secara pasif bukan proaktif dan tidak berusaha mencari sisi positif dari sebuah tayangan. Dari data diatas maka dapat dibuat matriks mengenai faktor media televisi. Berikut merupakan matriks mengenai faktor media televisi :

Matriks 9

Dokumen terkait