• Tidak ada hasil yang ditemukan

VI IDENTIFIKASI LINGKUNGAN EKSTERNAL DAN INTERNAL 6.1. Lingkungan Internal Perusahaan

6.2.5 Lingkungan Persaingan Industri atau Kompetisi

6.2.5.1. Ancaman Pendatang Baru

Industri peternakan puyuh memiliki hambatan masuk (barrier to entry) yang rendah atau kecil. Hal ini dikarenakan peternakan puyuh dapat dilakukan dari skala usaha rumah tangga hingga skala besar. Selain itu modal yang dibutuhkan untuk memulai usaha peternakan puyuh tidak harus selalu besar karena peternakan puyuh tidak membutuhkan lahan yang luas jika dibandingkan dengan peternakan ayam ras ataupun itik. Masih besarnya permintaan telur puyuh di pasar juga menjadi daya tarik yang besar bagi pengusaha untuk memulai usaha peternakan puyuh petelur. Selama ini pasokan penawaran di Pasar Bogor sebesar 80 persen berasal dari Jawa Tengah, Jawa Timur dan Jogja. Sedikitnya pesaing perusahaan peternak puyuh di Bogor sedangkan permintaan di wilayah Bogor cukup tinggi menyebabkan industri telur puyuh mudah untuk dimasuki oleh perusahaan baru

Hingga saat ini tidak terdapat peraturan pemerintah yang menghambat masuknya pendatang baru ke dalam industri peternakan puyuh di Kabupaten Bogor. Oleh karena itu bagi pengusaha yang memiliki modal dapat mendirikan usaha peternakan puyuh ini.

6.2.5.2. Ancaman Produk Subtitusi

Berdasarkan permintaannya, hubungan dua barang atau lebih dapat dikatakan bersubtitusi apabila jika salah satu barang sebagai akibat dari perubahan kondisi, dapat menggantikan penggunaan barang lain (Nicholson 1995). Pengaruh permintaan yang saling bersubtitusi dapat dilhat dari terpengaruhnya harga dan kuantitas permintaan oleh perubahan permintaan salah satu barang. Untuk mengukur kekuatan kompetitif produk substitusi dapat dilakukan melalui pemantauan pangsa pasar yang didapat oleh produk -produk yang memiliki fungsi yang sama dengan telur puyuh yaitu sebagai sumber protein. Oleh karena itu, perlu diketahui jumlah permintaan untuk berbagai jenis telur yang berfungsi sebagai sumber protein seperti permintaan telur itik dan telur ayam ras. Berdasarkan Tabel 23, telur puyuh memiliki permintaan yang berbeda dengan telur unggas lain seperti telur ayam ras dan telur itik. Meningkatnya jumlah

permintaan telur puyuh tidak mempengaruhi atau menyebabkan penurunan permintaan untuk telur ayam ras dan telur itik. Hal ini dikarenakan telur puyuh memiliki pasar yang berbeda dengan telur ayam ras, ataupun telur itik. Pasar telur puyuh yang ada saat ini adalah pedagang pengecer dan bandar pedagang asongan. Selain itu, telur puyuh juga lebih banyak dikonsumsi sebagai makanan ringan di perjalanan sehingga banyak ditemui pedagang asongan yang menjual telur puyuh di terminal, pinggir jalan, di dalam bus, kereta api ataupun ditempat-tempat umum. Sedangkan telur ayam atau telur itik lebih banyak dikonsumsi sebagai lauk pauk. Kondisi tersebut menunjukkan bahwa telur puyuh sampai saat ini belum memiliki produk substitusi dekat. Oleh karena itu, sampai saat ini dapat dikatakan belum terdapat produk substitusi yang dapat mengancam keberlangsungan usaha dari Peternakan Puyuh Bintang Tiga.

Tabel 23. Konsumsi Rata-Rata Per Minggu untuk Jenis Telur

Jenis Telur Tahun 2006 Tahun 2007

Telur Ayam Ras /Kg 0,097 0,117

Telur Itik / itik manila/ Butir 0,057 0,058

Telur Puyu/ butir 0,07 0,088

Sumber : Badan Pusat Statistik (2008)

6.2.5.3 Daya Tawar Pemasok

Saat ini, kebutuhan pemasok utama PPBT adalah untuk mendukung kegiatan unit usaha pakan dan penyediaan bibit DOQ untuk peningkatan kapasitas produksi. Perusahaan membutuhkan ketersediaan bahan baku yang kontiyu dan sesuai dengan standar untuk menghasilkan produk pakan puyuh yang berkualitas yang akan mempengaruhi kualitas telur yang dihasilkan serta bibit puyuh yang unggul dan produktif. Unit bisnis pengolahan pakan sendiri merupakan salah satu strategi untuk menghemat biaya produksi yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan pakan puyuh PPBT. Pakan yang dihasilkan berupa pakan tepung (Mash). Untuk menghasilkan produk utama telur puyuh, bahan baku pakan seperti jagung pipil dan dedak padi dapat ditemui di lebih dari satu pemasok yang ada di daerah sekitar Kecamatan Cibungbulang. Para pemasok pada bahan baku pakan tersebut memiliki daya tawar yang tidak terlalu kuat karena perusahaan memiliki alternatif pemasok lain yang dapat memberikan harga, kualitas dan kuantitas

sesuai yang dibutuhkan perusahaan sehingga dapat melakukan penawaran dengan posisi tawar yang lebih besar dari pemasok. Adapun ketersediaan DOQ bagi peningkatankatan kapasitas produksi yang dibutuhkan PPBT dapat diakses dan tersedia di daerah Jawa Tengah, dan Sukabumi serta Lido. Kondisi ketersediaan bahan baku tersebut sangat bermanfaat bagi perusahaan khususnya dalam upaya menjaga kontinuitas produksi

Tabel 24. Pemasok Bahan Baku Pakan, DOQ dan Sarana Pengemasan

No Bahan Baku Daerah Perolehan Harga (Rp)

1 Jagung Pipil Gapoktan Sekar Wangi Jampang, Sukabumi 1.600 /Kg 2 Dedak Padi Penggilingan Situ Ilir, Cibungbulang 1.200/Kg

3 Konsentrat Jalan Baru Bogor 75.000/Kg

4 Vitamin Sanbe Farma 25.000/Kg

5 Sekam Penggilingan padi Cibungbulang, 5.000/Karung

7 Koran kiloan Pasar LeuwiLiang,Pasar sekitar Cibungbulang 2000/kg 8 DOQ Jawa tengah, Golden Quail, Slamet Quail Farm, Cikembar

Sukabumi , Turi, Sleman, Yogyakarta 6000/ekor Sumber: Peternakan Puyuh Bintang Tiga (2009)

6.2.5.4. Daya Tawar Pembeli

Sebagian besar pelanggan PPBT adalah bandar asongan, grosir dan pengecer telur di pasar yang menjadi wilayah pemasar produk saat ini. Para Pelanggan PPBT merupakan pelanggan yang cukup loyal karena walaupun banyak pemasok telur di wilayah pasar Bogor, pelanggan PPBT tetap melakukan pembelian rutin dengan kuantitas yang stabil. PPBT memiliki pelanggan yang loyal dilihat dari lamanya para konsumen menjadi pelanggan semenjak berdirinya PPBT. Hal tersebut tidak telepas dari pelayanan yang baik yang di miliki oleh PPBT dan terus dikembangkan hingga saat ini. Para pelanggan PPBT pada dasarnya memiliki kekuatan untuk menentukan penawaran terhadap PPBT. Para pelanggan mampu mempengaruhi perusahaan untuk meningkatkan mutu dan pelayanan. Akan tetapi, untuk saat ini kekuatan tersebut masih dapat di hadapi oleh perusahaan. Hal ini disebabkan masih sedikitnya produsen telur puyuh di Bogor yang memiliki kualitas telur dan pelayanan yang baik seperti yang dimiliki PPBT. Berikut adalah data pelanggan berikut lamanya menjadi pelanggan semenjak PPBT berdiri pada September 2007.

Tabel 25. Data Pelanggan PPBT

No Nama

Konsumen Wilayah Pasar

Jumlah Permintaan (per minggu)

Lamanya menjadi pelanggan (bulan)

1 Koh Ayong Pasar Anyar 15 peti 16

2 Darsih Pasar Anyar 4-5 peti 16

3 Sugeng Warung Jambu 37 dus 12

4 Beri Ciluar 15 peti 6

5 Murodadi Cibinong 15 peti 12

6 H. Kodir Ciawi 10 peti 16

7 Iwong Pasir Angin 7 peti 18

8 Odi Lewiliyang 21 peti 18

9 Anton Pasar Bogor 30 peti 6

10 Darti Pasar Bogor 15 peti 18

11 Iwan Cirangkong 7 peti 18

Sumber: Peternakan Puyuh Bintang Tiga (2009)

6.2.5.5. Persaingan diantara Anggota Industri

PPBT memiliki wilayah pemasaran yang meliputi daerah pasar Bogor, Cibinong, Ciawi , Pasar Anyar, Ciluar dan Warung Jambu. Di daerah-daerah tersebut, bukan hanya PPBT saja yang memasok telur puyuh, akan tetapi ada pula para pemasok telur dari daerah lain yang bersaing dalam segi harga, kuantitas dan pelayannanya. Persaingan antara industri yang ada pada pasar telur puyuh di Kota Bogor terhitung tinggi karena para pemasok telur puyuh mampu memberikan penawaran telur dengan kuantitas yang besar. Persaingan Industri Telur puyuh di wilayah Pasar Bogor dapat diamati dari banyaknya penawaran di pasar (Tabel 26) dan jumlah sentra telur puyuh yang ada di Bogor disertai dengan perkembangan kuantitasnya.

Tabel 26. Persaingan Industri Telur puyuh di wilayah Pasar Bogor

No Wilayah Pasar Penawaran di Pasar Kisaran Harga(/butir) 1 Pasar Bogor Jatim, Kediri, Blitar, Sukabumi,

Ardi, Jateng, Solo, Jogja,PPBT.

Rp. 175,- s/d Rp. 180,- 2 Pasar Cibinong Jateng, Solo, jogja,PPBT Rp 180,- s/d Rp 220,-

3 Pasar Ciawi PPBT Rp. 175,-

4 Pasar lewiliang PPBT Rp. 175,-

5 Pasar anyar PPBT, Ardi Rp. 175,- s/d Rp. 180,-

6 Pasar Ciluar PPBT Rp. 175,-

7 Pasar Warung Jambu PPBT, Jateng, Rp 180,- s/d Rp 220,- Sumber: Peternakan Puyuh Bintang Tiga (2009)

Saat ini PPBT tengah menghadapi ancaman masuknya pendatang baru yang ditunjukkan dengan semakin banyaknya pesaing yang masuk ke pasar di

wilayah Bogor. Hal tersebut mengindikasikan pentingnya PPBT untuk segera mungkin dapat memberikan pelayanan yang baik agar dapat mempertahankan pelanggan dan dapat bertahan pada persaingan pasar.

6.3. Identifikasi Faktor Kekuatan, Kelemahan, Peluang dan Ancaman