• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peternakan Puyuh Bintang Tiga (PPBT) merupakan salah satu peternakan yang terletak di kota Bogor, tepatnya di Jl. KH Abdul Hamid Km 3 Desa Situ Ilir Kecamatan Cibungbulang. PPBT didirikan atas dana para investor yang terdiri dari (1) Prasetiyo (35 persen), (2) Wahyudiono (55 persen), dan (3) Ohi Jazuli (10 persen). Perusahaan ini berdiri dengan kesepakatan nama “Bintang Tiga”, yang kemudian disebut dengan Peternakan Puyuh Bintang Tiga (PPBT). Kepemilikan kemudian berpindah seluruhnya setelah 1 tahun karena Bpk. Prasetyo mengganti semua modal dari para investor. Hal tersebut dilatarbelakangi oleh perbedaan visi yang semakin mencolok ketika usaha telah berjalan. Bpk. Wahyudiono selaku pemilik tempat, akhirnya menjual saham beliau kepada Bpk. Prasetyo. Sedangkan Bpk. Ohi Jazuli mendapatkan penggantian saham 40 persen dari pengelolaan usaha peternakan puyuh milik Bpk. Prasetyo yang telah dijalankan dengan pihak lain di luar Bpk. Wahyudiono dan Bpk. Ohi Jazuli. Dengan adanya penguasaan keseluruhan saham, Bpk. Prasetyo berencana memfokuskan pada pengembangan PPBT seutuhnya dengan melakukan pengelolaan manajemen tunggal dan terpusat, tanpa mengurangi hak dari pihak satu sama lain

PPBT berdiri dengan pendirian ijin usaha yang meliputi ijin lingkungan, ijin kecamatan, dan telah terdaftar di direktorat jenderal pajak pada 23 Febuari 2009 sehingga memiliki NPWP dengan nomor 25.264.491.9.434.000. PPBT juga telah memiliki surat keterangan usaha No. 510/0304/11/2008

Lokasi perusahaan dan peternakan terletak di Kecamatan Cibungbulang yang memiliki jumlah penduduk sekitar 106.520 jiwa dengan luas wilayah 31,98 km dan kepadatan penduduk sekitar 3.331 (jiwa/km2). Lokasi tersebut dipilih karena dekat dengan akses pasar yaitu Pasar Leuwiliang, Pasar Bogor dan Pasar Anyar, serta pedagang asongan di Pasir Angin dan kemudahan mendapat pasokan input pembuatan pakan yang berada di sekitar lokasi peternakan. Perusahaan berdiri diatas tanah seluas 2000 m2 dengan populasi puyuh yang dikelola sekitar 10.241 ekor puyuh7.

7

Bpk. Prasetyo merupakan manajer utama yang memiliki cukup keterampilan dalam mengelola PPBT. Beliau memiliki pengalaman dalam budidaya puyuh karena pernah bekerja di peternakan puyuh Golden Quail Sukabumi selama kurang lebih 18 bulan. Latar belakang pendidikan sebagai seorang sarjana peternakan lulusan IPB angkatan 28 atau lulusan IPB tahun 1991, turut mendukung kemampuan beliau dalam mengusahakan peternakan puyuh. Menurut beliau, puyuh memiliki pangsa pasar yang terus berkembang dan luas serta akan semakin luas lagi ketika meningkatnya jumlah penduduk dan meningkatnya pengetahuan masyarakat akan pentingnya gizi. Pangsa pasar telur puyuh dinilai masih terbuka lebar dan belum ada perusahaan besar yang menjadi pesaing di wilayah Bogor terkecuali industri telur puyuh di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Pangsa pasar di Bogor sebagian besar masih dipenuhi permintaannya dari wilayah Sukabumi, Jawa tengah, Jawa Timur dan Yogyakarta. Hal tersebut dikarenakan masih terbatasnya perusahaan besar yang bersaing di wilayah Bogor untuk memenuhi permintaan telur puyuh di daerah Bogor. Selain itu, harga jual telur puyuh pun relatif stabil dan permintaan pasarnya cukup tinggi.

Pada November 2007, PPBT pernah mengalami kematian puyuh hampir 5000 puyuh mati dikarenakan terserang ND (Newcastle Disease). Hal tersebut menyebabkan PPBT sempat vacum produksi selama 1 bulan untuk memulai kembali permodalan fisik dan financial. Pada Januari 2008, PPBT memulai kembali usahanya dengan membudidayakan 3000 puyuh dan mengembangkan jumlah tersebut hingga tahun 2009 dengan jumlah sebesar 10.000 puyuh.

5.2. Lokasi dan Letak Geografis Perusahaan

Penelitian dilakukan pada perusahaan Peternakan Puyuh Bintang Tiga yang berada di Desa Situ Ilir yang memiliki ketinggian 350 meter dari permukaan laut dengan banyaknya curah hujan 600 mm/ tahun. Luas Desa Situ Ilir yaitu 304.218 ha, dengan sebagian besar lahannya dimanfaatkan sebagai sawah penduduk yaitu sekitar 248.803 ha (81,78 persen). Lahan yang digunakan untuk perkampungan yakni 55.415 ha (18,21 persen), dan 2 ha (0,01 persen) untuk kolam. Batas wilayah administratif Desa Situ Ilir adalah sebagai berikut :

2. Sebelah timur berbatasan dengan Desa Cibatok, dan Desa Cimayang 3. Sebelah selatan berbatasan dengan Desa Situ Udik

4. Sebelah barat berbatasan dengan Desa Barengkok

Jarak pusat pemerintahan Desa Situ Ilir dengan Desa yang terjauh yaitu 3 km, dan jarak dengan ibukota Kabupaten Bogor adalah 60 km. Sarana dan prasarana perhubungan atau transportasi di Desa Situ Ilir yaitu berupa lalu lintas darat dengan bentuk jalan aspal (8 km), jalan diperkeras (2 km), serta jalan tanah (8 km). Sarana angkutan umum yang tersedia di Desa Situ Ilir adalah angkot sebanyak 15 buah serta ojek sebanyak 150 buah.

5.3. Misi Visi Perusahaan, dan Tujuan Perusahaan

Visi PPBT adalah menjadi perusahaan peternakan puyuh di Bogor yang mampu memenuhi permintaan telur puyuh terutama di wilayah Bogor untuk saat ini serta Jakarta dan sekitarnya pada nantinya. Saat ini pasar telur puyuh di Bogor 80 persen masih dikuasai peternak dari daerah luar Bogor seperti Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Misi PPBT adalah menyediakan produk telur puyuh dengan kualitas dan kuantitas yang yang baik kepada konsumen. Tujuan PPBT menciptakan pelayanan yang baik terhadap konsumen dan memberi kepastian kontinuitas pasokan telur yang berkualitas serta memasarkan secara optimal dalam rangka membangun citra perusahaan. Tujuan lainnya meliputi perwujudan anggota perusahaan yang memiliki tanggung jawab sosial dan hubungan yang baik dengan masyarakat melalui penyediaan lapangan pekerjaan untuk penduduk di sekitar lokasi peternakan yang masih menganggur.

5.4. Lingkup Kegiatan Produksi

PPBT memiliki unit usaha utama yakni unit usaha budidaya telur puyuh dan unit usaha penunjang pakan ternak. PPBT setiap hari memproduksi telur puyuh sebanyak 6000 butir. Sedangkan produk sampingan dari telur puyuh tersebut, yakni kotoran puyuh, dijual untuk dijadikan pupuk dan puyuh afkir yang dikonsumsi dagingnya. Produksi pakan dilakukan dua hari sekali dengan rata-rata produksi sebesar 1,2 ton dalam satu minggu. Prioritas utama produksi pakan

adalah untuk pemenuhan kebutuhan puyuh PPBT. Pakan yang diproduksi untuk tujuan komersial bagi pihak luar dilakukan berdasarkan pemesanan terlebih dahulu. Telur puyuh yang dihasilkan PPBT memiliki kualitas unggul tersendiri yakni dari segi ketebalan cangkang, kesegaran dan keawetan telur. PPBT memiliki unit pembibitan sendiri, akan tetapi untuk saat ini masih berorientasi untuk pemenuhan kebutuhan peternakan dalam rangka mempertahankan kuantitas puyuh dari tingkat kematian puyuh perhari yang terjadi dan belum ditujukan untuk skala pembibitan komersil. Adapun pemenuhan kebutuhan bibit puyuh yang ditujukan untuk penambahan kapasitas kandang, masih dipasok dari peternakan yang ada di Jawa Tengah, Sukabumi dan Lido. Pengawasan produksi dilakukan oleh karyawan dengan spesifikasi tugas yang telah ditentukan manajer. Untuk bahan baku pembuatan pakan, PPBT menjalin kerjasama dengan beberapa pemasok yang berada di sekitar daerah peternakan dan daerah di sekitar Sukabumi. Untuk kegiatan pemasaran yang dilakukan PPBT, mobil pick up menjadi alat transportasi untuk mendistribusikan produk yang dihasilkan.

VI IDENTIFIKASI LINGKUNGAN EKSTERNAL DAN INTERNAL