• Tidak ada hasil yang ditemukan

1 Literatur Map dari Penelitian-penelitian yang relevan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bagan 2. 1 Literatur Map dari Penelitian-penelitian yang relevan

Daur hidup hewan merupakan salah satu materi pembelajaran IPA untuk kelas IV SD. Materi ini memuat berbagai informasi mengenai urutan tahap

Penelitian tentang Pengembangan Media pembelajaran berbasis Metode Montessori Hardiyanti (2016) Pengembangan Alat Peraga Pembelajaran IPS SD Materi Keragaman Budaya Indonesia berbasis Metode Montessori Pertiwi (2015) Pengembangan alat peraga pembelajaran matematika materi perkalian berbasis metode Montessori Murti (2015) Pengembangan alat peraga pembelajaran matematika SD materi pembagian bilangan bulat berbasis metode Montessori.

Yang akan diteliti Pengembangan Media

Pembelajaran berbasis Metode Montessori dalam Mata Pelajaran IPA materi daur hidup hewan

perkembangan makhluk hidup sepanjang hidupnya. Materi ini bersifat abstrak karena proses dalam daur hidup hewan tidak dapat dilihat secara langsung, sehingga siswa mengalami kesulitan dalam memahami setiap tahapan bahkan tidak begitu memahami bentuk dari setiap tahapan yang ada, siswa hanya dapat mengira-ira bentuk dari setiap tahapan yang ada. Hal ini akan lebih mempersulit siswa dalam memahami materi apabila dalam penyampaian materi, guru menggunakan metode ceramah, selain siswa menjadi bosan, siswa akan cenderung untuk melakukan aktivitas lain yang dapat membantunya menghilangkan kebosananan sehingga siswa tidak akan fokus selama mengikuti pembelajaran. Oleh karena itu, media pembelajaran sangat dibutuhkan. Media pembelajaran dapat membantu siswa memahami materi khususnya pada urutan tahap perkembangan makhluk sepanjang hidupnya. Siswa akan mampu mengetahui bagaimana bentuk hewan dalam setiap tahapan perkembangan makluk hidup, dan bagaimana proses tahapan yang benar, selain itu media pembelajaran dapat memberikan siswa pengalaman belajar yang tidak akan mudah dilupakan. Salah satu metode yang menekankan penggunaan media pembelajaran selama proses pembelajaran anak adalah Maria Montessori. Media pembelajaran yang digunakan Maria Montessori memiliki empat ciri-ciri yaitu menarik, bergradasi, auto- correction, auto-education, dan satu ciri tambahan yaitu kontekstual. Oleh sebab itu peneliti tertarik untuk mengembangkan media pembelajaran berdasarkan ciri- ciri media pembelajaran yang dapat membantu siswa dalam memahami mata pelajaran IPA khususnya materi daur hidup hewan.

Berdasarkan uraian di atas, penelitian dilakukan untuk mengembangkan media pembelajaran yang dapat membantu siswa memahami materi yang

diajarkan. Penelitian ini difokuskan pada Kompetensi Dasar “Mendeskripsikan daur hidup beberapa jenis mahluk hidup” dengan menggunakan media pembelajaran berbasis metode Montessori berupa media pembelajaran daur hidup hewan. Penelitian ini dilakukan untuk siswa kelas IV SD tahun ajaran 2016/2017 di SD Pangudi Luhur 2 Yogyakarta. Apabila media pembelajaran berbasis metode Montessori diterapkan dalam pembelajaran IPA materi daur hidup hewan, siswa akan lebih mudah dalam memahami isi materi tersebut.

2.4 Pertanyaan Penelitian

2.4.1 Bagaimana prosedur pengembangan media pembelajaran daur hidup hewan berbasis metode Montessori yang dikembangkan untuk siswa kelas IV?

2.4.2 Bagaimana kualitas pengembangan media pembelajaran daur hidup hewan berbasis metode Montessori menurut ahli pembelajaran IPA dan ahli pembelajaran Montessori?

2.4.3 Bagaimana kualitas pengembangan media pembelajaran daur hidup hewan berbasis metode Montessori menurut guru?

2.4.4 Bagaimana kualitas pengembangan media pembelajaran daur hidup hewan berbasis metode Montessori menurut siswa?

BAB III

METODE PENELITIAN

Uraian dalam bab ini berisi jenis penelitian, setting penelitian, prosedur penelitian, instrumen penelitian, teknik pengumpulan data, dan teknik analisis data.

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah penelitian dan pengembangan atau sering disebut dengan Research and Development (R and D).

Penelitian dan pengembangan adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji keefektifan produk tersebut (Sugiyono, 2015: 407). Berdasarkan pengertian tersebut, penelitian ini dilakukan untuk mengembangkan media pembelajaran IPA berbasis metode Montessori materi daur hidup hewan. Penelitian ini dibatasi sampai pada uji coba lapangan terbatas yang dilakukan untuk mengetahui penggunaan media pembelajaran oleh siswa dalam memahami materi daur hidup hewan di kelas IV. Selain itu, hasil dari penelitian ini berupa sebuah prototipe media pembelajaran daur hidup hewan berbasis metode Montessori.

3.2 Setting Penelitian

Setting penelitian membahas mengenai objek penelitian, subjek penelitian, lokasi penelitian dan waktu penelitian.

3.2.1 Subyek Penelitian

Subyek dari penelitian ini adalah sekelompok siswa kelas IV Pangudi Luhur 2 tahun ajaran 2016/2017 di SD Pangudi Luhur Yogyakarta. Sekelompok siswa tersebut berjumlah sepuluh anak yang terdiri dari lima siswa putra dan lima siswi putri. Peneliti memilih sekelompok siswa tersebut berdasarkan hasil diskusi dan rekomendasi dari wali kelas.

3.2.2 Objek Penelitian

Objek dari penelitian ini adalah media pembelajaran berbasis metode Montessori berupa papan daur hidup hewan. Media pembelajaran ini dirancang untuk membantu siswa kelas IV dalam mempelajari mata pelajaran IPA semester I materi daur hidup hewan. Media pembelajaran tersebut terdiri dari sebuah papan yang berfungsi sebagai urutan tahap perkembangan makhluk hidup sepanjang hidupnya yang terbuat dari kayu, kumbang 3D yang terbuat dari kayu, kartu angka, kartu gambar daur hidup hewan, kartu nama tahapan proses daur hidup, kartu keterangan tahapan proses daur hidup, dan kartu control of error sebagai pengendali kesalahan dan kotak penyimpanan.

3.2.3 Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian ini dilakukan di SD Pangudi Luhur 2 Yogyakarta yang terletak di Jalan Panembahan Senopati No.18, Prawirodirjan, Gondomanan, Yogyakarta. Peneliti memilih lokasi tersebut dikarenakan berdasarkan hasil observasi dan wawancara pada saat melaksanakan PPL baik kepada siswa maupun guru mata pelajaran menunjukkan hasil bahwa banyak siswa yang sering tidak fokus selama mengikuti pembelajaran dan sibuk dengan dirinya sendiri seperti mengobrol dengan teman atau melakukan hal-hal lain contohnya seperti bermain

dengan alat tulis, kurangnya perhatian siswa selama mengikuti pelajaran dikarenakan pembelajaran berpusat pada guru atau teacher center ditambah dengan minimnya penggunaan media dalam pembelajaran khususnya mata pelajaran IPA berpengaruh pada nilai ulangan anak yang rendah dibandingkan dengan kelas parallel lainnya. Selain itu sekolah ini terletak di pusat kota Yogyakarta sehingga memungkinkan untuk menemukan bahan-bahan pembuat media pembelajaran menjadi lebih mudah dan beraneka ragam.

3.2.4 Waktu Penelitian

Penelitian dan pengembangan ini dilaksanakan dari bulan April 2016 sampai bulan April 2017. Secara keseluruhan, penelitian ini berlangsung mulai dari penentuan judul penelitian, penyusunan proposal, penyusunan instrumen, mengurus perijinan,uji coba instrumen, pengambilan data, pengolahan data, penyusunan laporan, dan revisi. Berikut jadwal yang telah dibuat oleh peneliti.

No Kegiatan Bulan Ap r Me i Ju n Ju l Ag t Se p Ok t No v De s Ja n Fe b Ma r Ap r 1 Penentuan judul penelitian 2 Penyusunan Proposal 3 Penyusunan Instrumen 4 Mengurus perijinan 5 Uji coba Instrumen 6 Pengumpula n Data 7 Pengolahan Data 8 Penyusunan Laporan 9 Revisi Laporan

3.3 Rancangan Penelitian

Prosedur penelitian dan pengembangan ini mengadopsi model yang dipaparkan oleh Borg dan Gall (dalam arifin, 2011: 129-132) dan Sugiyono ( 2015: 408-427). Borg dan Gall (dalam arifin, 2011: 129-132) mengemukakan sepuluh langkah dalam penelitian dan pengembangan yaitu 1) penelitian dan pengumpulan data, 2) perencanaan, 3) pengembangan bentuk awal produk, 4) uji coba lapangan tahap awal, 5) revisi produk tahap awal, 6) uji coba lapangan, 7) revisi produk, 8) uji pelaksanaan lapangan, 9) penyempurnaan produk akhir, 10) diseminasi dan implementasi.

Borg dan Gall (dalam arifin, 2011: 129-132) menguraikan setiap langkah sebagai berikut.

1. Penelitian dan pengumpulan data, dapat dilakukan dengan melakukan

study literature, analisis kebutuhan, observasi kelas, identifikasi permasalahan yang dijumpai dalam pembelajran observasi kelas serta wawancara guru dan murid.

2. Perencanaan, dapat dilakukan dengan membuat rencana desain pengembangan produk, tujuan, dan manfaat yang hendak dicapai melalui produk yang dihasilkan.

3. Pengembangan bentuk awal produk yang merupakan bentuk lengkap dari perangkat yang dikembangkan sebelum dilakukan serangkaian pengujian dan revisi berdasarkan saran dari hasil berbagai pengujian. 4. Uji coba lapangan tahap awal dilakukan pada satu sampai tiga sekolah

dengan menggunakan enam sampai dua belas subjek. Peneliti mengumpulkan data dengan menggunakan teknik wawancara,

observasi, dan kuesioner serta hasilnya dianalisis untuk menemukan kelemahan-kelemahannya.

5. Revisi produk tahap awal dilakukan untuk memperbaiki hasil uji coba lapangan awal.

6. Uji coba lapangan dilakukan pada lima sampai dengan 15 sekolah dengan melibatkan 30 sampai dengan 100 subjek. Data kuantitatif diperoleh melalui pretest dan posttest.

7. Revisi produk, pada tahap ini produk hasil uji lapangan akan disempurnakan berdasarkan hasil uji coba lapangan.

8. Uji pelaksanaan lapangan dilaksanakan pada 10 sampai dengan 30 sekolah dengan melibatkan 40 sampai dengan 200 subjek. Pengujian dilakukan melalui angket, wawancara, dan observasi dan selanjutnya data tersebut dianalisis.

9. Penyempurnaan produk akhir, penyempurnaan didasarkan pada masukan dari uji pelaksanaan lapangan.

10.Diseminasi dan implementasi yaitu melaporkan produk akhir hasil penelitian dalam seminar dan jurnal. Peneliti juga dapat bekerjasama dengan penerbit untuk memproduksi dan memasarkan secara luas. Berdasarkan kesepuluh langkah penelitian dan pengembangan di atas, peneliti kemudian membandingkan model penelitian yang dipaparkan oleh Borg dan Gall 1983 (dalam arifin, 2011: 129-132) dengan model penelitian Sugiyono. Menurut Sugiyono (2015: 408-427) terdapat sepuluh langkah dalam penelitian dan pengembangan yaitu 1) potensi dan masalah, 2) pengumpulan data, 3) desain produk, 4) validasi desain, 5) revisi desain, 6) uji coba produk, 7) revisi produk, 8)

uji coba pemakaian, 9) revisi produk, dan 10) produksi masal. Bagan 3.1 adalah bagan langkah-langkah penelitian dan pengembangan menurut Sugiyono (2015: 409) yang disajikan dalam bentuk bagan 3.1.

Bagan di atas menggambarkan langkah-langkah penelitian dan pengembangan yang dimulai dengan adanya potensi dan masalah, potensi dan masalah yang dikemukakan dalam penelitian harus ditunjukkan dengan data empiris, selanjutnya adalah mengumpulkan berbagai informasi berdasarkan data empiris sebagai bahan untuk mendesain produk. Produk yang telah dibuat kemudian divalidasi oleh tenaga ahli yang sudah berpengalaman agar dapat mengetahui kelemahan dan kekuatan dari produk yang telah dibuat. Kelemahan yang telah diketahui tersebut dicoba untuk dikurangi atau diperbaiki pada langkah revisi desain. Produk yang telah direvisi tersebut selanjutnya diuji cobakan secara terbatas untuk mengetahui manfaat dari produk untuk mengatasi masalah yang dihadapi respoden. Setelah melakukan uji coba, dilakukan revisi kembali untuk

1) Potensi dan Masalah

9) Revisi Produk 2) Pengumpulan Data

3) Desain Produk 8) Uji Coba Pemakaian

7) Revisi Produk 4) Validasi Desain

5) Revisi Desain

Bagan 3.1 Langkah-langkah Penelitian dan Pengembangan menurut Sugiyono

Dokumen terkait