• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Lokasi/ Objek Penelitian

3. Lokasi PMI Kota Surakarta

Saat ini PMI Kota Surakarta berada di jalan Kolonel Sutarto 58 Surakarta. Sejak berdirinya, markas PMI Kota Surakarta telah mengalami beberapa kali perpindahan tempat. Pada tahun 1946-1949 bermarkas di hotel Yuliana (sekarang kantor polisi militer) dan tahun 1949-1951 bermarkas di Ndalem Padmonegaran yang merupakan kediaman dr. KRT Padmonagoro di jalan Veteran Gading Surakarta. Pada tahun 1951-1977 PMI Kota Surakarta bermarkas di gedung Societeit Mangkunegaran yang kini dikenal dengan Monumen Pers Surakarta lalu berpindah ke kompleks RSU dr. Moewardi jalan Kol.Sutarto 140 pada tahun 1977-1986, sebelum akhirnya pada tahun 1986 berlokasi di jalan Kol.Sutarto 58 Jebres hingga sekarang. Selain berlokasi di Jl. Kol. Sutarto 58, saat ini PMI Kota Surakarta mendirikan Griya PMI Peduli yang berlokasi di Jl. Sumbing Raya, Mertoudan, Mojosongo.

Untuk menghubungi PMI Kota Surakarta dapat melalui telepon (0271) 646505 atau email pmi-solo@indo.net.id. Sedangkan informasi mengenai PMI Kota Surakarta dapat diakses melalui http://pmisolo.or.id.

commit to user 4. Kebijakan Mutu, Visi, dan Misi

Dalam melaksanakan tugas-tugasnya, PMI Kota Surakarta mengacu pada kebijakan mutu, visi dan misi sebagai berikut :

a. Kebijakan Mutu 1) Kebijakan Mutu

Pengabdian untuk kemanusiaan dengan berpijak pada Prinsip-prinsip Dasar Gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional. 2) Prinsip-prinsip Dasar Gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah

Internasional a) Kemanusiaan b) Kesamaan c) Kenetralan d) Kemandirian e) Kesukarelaan f) Kesatuan g) Kesemestaan b. Visi

PMI menjadi organisasi kemanusiaan yang professional, tanggap, dan dicintai masyarakat.

c. Misi

1) Menguatkan dan mengembangkan organisasi. 2) Meningkatkan dan mengembangkan kualitas SDM. 3) Meningkatkan kualitas pelayanan kepalangmerahan.

4) Mengembangkan kegiatan kepalangmerahan yang berbasis masyarakat. 5) Meningkatkan dan mengembangkan jejaring kerja sama.

6) Menyebarluaskan, mengadvokasi, dan melaksanakan Prinsip-prinsip Dasar Gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional serta Hukum Perikemanusiaan Internasional.

commit to user 5. Struktur Organisasi

PMI Kota Surakarta terdiri dari dua bagian yaitu UTDC (Unit Transfusi Darah Cabang) atau yang sekarang disebut dengan UDD (Unit Donor Darah) dan Markas. Sehari-hari UTDC/ UDD bertugas dalam pelayanan donor darah dan Markas memiliki tugas dalam hal pelayanan masyarakat. Dikarenakan PMI Kota Surakarta terdiri dari dua unit yaitu UDD dan Markas, maka struktur organisasinyapun dibedakan menjadi dua, yaitu struktur organisasi UDD PMI Kota Surakarta dan struktur organisasi Markas PMI Kota Surakarta. Namun secara umum struktur organisasi PMI Kota Surakarta dapat digambarkan sebagai berikut :

Gambar 4.1 Struktur Organisasi PMI Kota Surakarta

(Sumber : Dokumen Humas PMI Kota Surakarta)

Dalam struktur organisasi UDD PMI Kota Surakarta terdapat jabatan-jabatan sebagai berikut :

a. Pengurus b. Koordinator c. Kepala UDD

d. Kepala Bagian Tata Usaha, membawahi : 1) Kepala Sie Administrasi

2) Kepala Sie Keuangan 3) Kepala Sie Kepegawaian

4) Kepala Sie Logistik dan Inventaris 5) Kepala Sie Rumah Tangga

PENGURUS PMI

KOORDINATOR

commit to user e. Kepala Bagian Teknis Medis, membawahi :

1) Kepala Sie Penyadapan Donor, Penyimpanan Darah, dan Bank Darah 2) Kepala Sie Uji Saring PMLTD dan Komponen

3) Kepala Sie Cross Matching f. Kepala Bagian P2D2S, membawahi :

1) Kepala Sie Pencari Donor Darah Sukarela 2) Kepala Sie Pengembangan dan Pembinaan DDS g. Kepala Bagian Pengembangan Mutu, membawahi :

1) Kepala Sie Kwalitas pelayanan 2) Kepala Sie Kwalitas Darah

Sedangkan dalam struktur orgaisasi Markas terdapat jabatan-jabatan antara lain sebagai berikut :

a. Pengurus b. Koordinator c. Kepala Markas

d. Kepala Bagian Tata Usaha, membawahi : 1) Kepala Sie Administrasi

2) Kepala Sie Keuangan 3) Kepala Sie Kepegawaian 4) Kepala Sie Rumah Tangga 5) Kepala Sie Humas

e. Kepala Bagian Yansoskesmas, membawahi : 1) Kepala Sie Pelayanan Sosal

2) Kepala Sie Kesehatan Masyarakat f. Kepala Bagian PPSDM, membawahi :

1) Kepala Sie Pendidikan 2) Kepala Sie Pelatihan

3) Kepala Sie PMR dan Relawan

Mengenai susunan pengurus periode 2011-2016, struktur organisasi maupun uraian tugas jabatan-jabatan tersebut dapat dilihat pada lampiran.

commit to user 6. Kegiatan PMI Kota Surakarta

Seperti telah diketahui bahwa PMI Kota Surakarta merupakan salah satu organisasi yang cukup eksis di kota Surakarta, terutama dalam bidang sosial kemanusiaan. Eksistensi tersebut nampak dari kegiatan-kegiatan maupun program yang dilaksanakan, antara lain :

a. Unit Donor Darah (UDD)

1) Pemberian asuransi bagi DDS (Donor Darah Sukarela) minimal 5x. 2) Kartu donor yang sekaligus dapat digunakan sebagai kartu ATM.

3) Pemberian fasilitas-fasilitas lainnya bagi donor darah sukarela, seperti pemberian darah gratis bila membutuhkan darah (bagi donor darah sukarela minimal 10x) dan potongan biaya bila berobat ke poliklinik PMI.

4) Penggunaan Platelet Apheresis, untuk pemisahan komponen secara automatic.

5) Penggunaan Compomat G4 dan Davinci Quadro.

6) Pembentukan donor darah langka dan donor darah siaga. 7) Pembentukan Bank Darah di setiap rumah sakit.

8) Pelatihan PPGD (Pelatihan Penanganan Penderita Gawat Darurat) bagi penggerak donor darah sukarela.

9) Layanan Mobil Unit (MU), serupa dengan ambulan untuk mempermudah donor darah secara berkelompok.

b. Unit Markas 1) Yansoskesmas

a) Bina Lansia Sehat

Bina Lansia Sehat merupakan upaya PMI Kota Surakarta untuk meningkatkan motivasi warga lanjut usia untuk menjalankan pola hidup sehat dan mengontrolkan kesehatan secara teratur, sehingga kualitas hidup lebih meningkat.

b) Satgana (Satuan Siaga Bencana)

Kepanjangan dari Satgana PMI adalah Satuan Siaga Penanggulangan Bencana Palang Merah Indonesia. Tim Satgana adalah Tim yang

commit to user

dibentuk, dibina, dan dikerahkan PMI sebelum, selama, hingga setelah bencana.

c) Pelayanan ambulance gratis 24 jam

Awalnya bernama Pelayanan Ambulan Gawat Darurat (PAGD) dan sekarang berganti nama menjadi Medical Action Team. PMI Kota Surakarta memiliki beberapa armada, diantaranya L300, Suzuki APV, Isuzu ELF, dan Daihatsu Granmax. Sumber daya manusia di ambulans terdiri dari staff, dokter, perawat, kru, dan relawan.

d) Pelayanan penjagaan kesehatan e) Penggunaan APRS

f) Poliklinik (Klinik umum, gigi, akupuntur, dan psikologi harmoni) g) Pemeriksaan IVA Test

2) PPSDM

a) Pendidikan masyarakat (LPK Kesehatan)

Berawal dengan tujuan membantu pemerintah dalam upaya mengurangi angka pengangguran serta meningkatkan kualitas SDM yang terpaksa drop out dari institusi, maka pada tahun 1995 PMI Kota Surakarta mendirikan sebuah Lembaga Pendidikan dan Keterampilan (LPK) Kesehatan, sebagai peran serta PMI Kota Surakarta dalam ranah pendidikan. LPK Kesehatan PMI Kota Surakarta memiliki dua program utama yaitu Program pendidikan Satu tahun (untuk Asisten Paramedis) dan Program Pendidikan Empat bulan (Pendidikan Keterampilan dan Perawatan Keluarga).

b) Pelatihan PPGD (Penanganan Penderita Gawat Darurat)

Pelatihan Penanganan Penderita Gawat Darurat (PPGD) adalah pelatihan tentang bagaimana menangani kasus-kasus kegawatdaruratan yang mengancam jiwa. Dalam rangka menghadapi situasi kegawatan, diharapkan semua orang mampu memberikan pertolongan pertama dengan tepat, sehingga angka kematian dalam pemberian pertolongan pertama dapat diminimalkan. Pelatihan ini

commit to user

terutama diutamakan bagi pihak luar PMI Kota Surakarta yang merasa membutuhkan pelatihan.

c) Outbond

d) Motivation Character Building

e) Diklat dan Pembinaan Generasi Muda (KSR, PMR, Pelatih, Pendidikan Remaja Sebaya, dan sebagainya)

3) Dompet Kemanusiaan

Program ini adalah program penghimpunan dana secara sukarela dari masyarakat dan dikembalikan 100% untuk masyarakat yang sedang mengalami masalah kemanusiaan dengan tidak membedakan agama, bangsa, golongan, warna kulit, jenis kelamin, dan bahasa termasuk warga masyarakat yang menjadi korban dampak gejolak sosial. Untuk mensukseskan program ini, PMI Solo telah didukung oleh media-media massa, provider selullar, instansi dan organisasi di Solo serta Bank-Bank yang ada di Solo.

4) Charity Shop for Humanity, merupakan program mandiri dan membawa PMI Kota Surakarta berani mengambil sikap yang berbeda terutama masalah Fund Raising.

5) Solo Health Expo

6) Dibangunnya Griya PMI Peduli dalam rangka memberikan perhatian pada orang-orang terlantar dengan memberikan tempat penampungan terutama bagi yang mengalami masalah kejiwaan.

7) Dan kegiatan atau program-program lainnya.

Berdasarkan banyaknya kegiatan yang telah dipaparkan tersebut, dapat dipastikan bahwa PMI Kota Surakarta memerlukan banyak perbekalan dalam rangka memperlancar program-programnya. Dan agar perbekalan yang dibutuhkan tersedia dalam kondisi baik maka diperlukan manajemen yang baik pula terhadap perbekalan yang dimiliki. Oleh karena itu peneliti melakukan penelitian terhadap pelaksanaan manajemen perbekalan di PMI Kota Surakarta

commit to user