• Tidak ada hasil yang ditemukan

Manajemen Rantai Pasok

III. METODE KAJIAN

5) Panen dan pasca panen

4.8 Analisis Kondisi Rantai Pasok di Megamendung

4.8.2 Manajemen Rantai Pasok

Manajemen rantai suplai adalah koordinasi dari bahan, informasi dan arus keuangan antara perusahaan yang berpartisipasi. Manajemen rantai suplai bisa juga berarti seluruh jenis kegiatan komoditas dasar hingga penjualan produk akhir ke konsumen untuk mendaur ulang produk yang sudah dipakai. Arus material melibatkan arus produk fisik dari pemasok sampai konsumen melalui rantai, sama baiknya dengan arus balik dari retur produk, layanan, daur ulang dan pembuangan. Arus informasi meliputi ramalan permintaan, transmisi pesanan dan laporan status pesanan, arus ini berjalan dua arah antara konsumen akhir dan penyedia material mentah.

Arus keuangan meliputi informasi kartu kredit, syarat-syarat kredit, jadwal pembayaran dalam penetapan kepemilikan dan pengiriman (Kalakota, 2000:

198).

Menurut Turban, Rainer, Porter (2004: 321), terdapat tiga (3) macam komponen rantai suplai, yaitu:

1. Rantai suplai hulu/Upstream supply chain

Bagian upstream (hulu) supply chain meliputi aktivitas dari suatu perusahaan manufaktur dengan para penyalurannya (yang mana dapat manufaktur, assembler, atau kedua-duanya) dan koneksinya kepada pada penyalur mereka (para penyalur second-trier). Hubungan para penyalur dapat diperluas kepada beberapa strata, semua jalan dari asal material (contohnya bijih tambang, pertumbuhan tanaman). Di dalam upstream supply chain, aktivitas yang utama adalah pengadaan.

2. Manajemen internal suplai rantai/Internal supply chain management Bagian dari internal supply chain meliputi semua proses pemasukan barang ke gudang yang digunakan dalam mentransformasikan masukan dari para penyalur ke dalam keluaran organisasi itu. Hal ini meluas dari waktu masukan masuk ke dalam organisasi. Di dalam rantai suplai internal, perhatian yang utama adalah manajemen produksi, pabrikasi, dan pengendalian persediaan.

102

3. Segmen rantai suplai hilir/Downstream supply chain segment Downstream (arah muara) supply chain meliputi semua aktivitas yang melibatkan pengiriman produk kepada pelanggan akhir. Di dalam downstream supply chain, perhatian diarahkan pada distribusi, pergudangan, transportasi dan after-sales-service.

Manajemen di Poktan Tunas Tani, di koordinasi oleh Ketua kelompok.

Koordinasi meliputi distribusi dan jaringan jumlah dan lokasi pemasok, fasilitas produksi, pusat distribusi ( distribution centre/D.C.) dan pelanggan.

Strategi distribusi yang dilakukan adalah sentralisasi, artinya terpusat pada salah satu pemasok saja, yang dalam rantai ini diwakili oleh Ibu Sisca, pemilik outlet dan restoran di Jakarta. Informasi sistem terintegrasi dan proses melalui rantai suplai untuk membagi informasi tentang harga, termasuk permintaan, perkiraan, inventaris dan transportasi, baik antar anggota Poktan maupun Poktan dengan pemasok. Untuk pemasok bibit, maupun pupuk juga saling memberikan informasi kepada Poktan dan sebaliknya.

Manajemen inventaris mencakup kuantitas dan lokasi dari inventaris termasuk barang mentah, proses kerja dan barang jadi. Hal ini dilakukan oleh Ketua Poktan dibantu oleh pengurus kebun dan pengurus kelompok.

Sedangkan aliran dana yang mengatur syarat pembayaran dan metode untuk menukar dana melewati entitas di dalam rantai suplai. Dana untuk pembelian bibit dan pupuk ada yang bersifat kolektif ada pula yang dilakukan sendiri oleh anggota Poktan, begitupun untuk pupuk. Pupuk ada yang dipasok dari produksi kelompok, secara bersama, namun ada pula yang diambil dari pemasok lain oleh masing-masing anggota Poktan. Namun hal ini tidak menjadi kendala dan permasalahan, sebab lokasi kebunnya tidak semua dalam satu hamparan, sehingga meminimalkan biaya transportasi pupuk, dipilih dengan kedekatan pemasok pupuknya.

Manajemen rantai suplai ialah pendekatan antar-fungsi (cross functional) untuk mengatur pergerakan material mentah kedalam sebuah organisasi dan pergerakan dari barang jadi keluar organisasi menuju konsumen akhir. Tujuan dari manajemen rantai suplai ialah meningkatkan

kepercayaan dan kolaborasi di antara rekanan rantai suplai, dan meningkatkan inventaris dalam kejelasannya dan meningkatkan percepatan inventori.

Arus material dan informasi dalam rantai suplai ialah memastikan material terus mengalir dari sumber ke konsumen akhir sejalan dengan informasi yang disalurkan oleh masing-masing anggota rantai pasok. Dalam kajian ini, arah arus tersebut diawali dari Petani sebagai pembudidaya sayuran organik. Petani memberikan informasi tentang kebutuhan pupuk organik kepada pemasok pupuk, pemasok benih dan bibit untuk informasi kebutuhan bibit. Petani akan memperoleh informasi pasar dari bandar, atau pengumpul dalam rantai ini perusahaan perorangan yaitu Ibu Sisca sebagai mitra utama Poktan. Alur distribusi barang yang mendukung manajemen rantai pasok disajikan pada Gambar 15.

Gambar 15. Alur distribusi barang

Informasi pasar mencakup permintaan, harga dan ramalan permintaan kedepan, sehingga dapat dijadikan bahan untuk koordinasi budidaya di

Petani Mitra Anggota Poktan Sub Supplier Toko Pertanian

Usaha Budidaya Poktan Sumber bahan baku :

Benih, pupuk, saprotan

Produk sayuran organik

Sortasi, pencucian, pengelompokan, pengepakan, pelabelan dan distribusi Pengumpul

Tujuan Pemasaran - Restoran Korea-Jepang - Supermarket

- Outlet Produk Organik

104

tingkat Poktan. Sistem pembayaran yang dilakukan oleh pengumpul kepada Poktan adalah langsung bayar ditempat begitu produk sayuran organik diangkut dan dibawa ke Jakarta. Hal ini sangat menguntungkan bagi Petani karena tidak ada pengendapan modal usaha, sehingga usahatani bisa berkelanjutan. Namun demikian untuk pengembangan usaha dan manajemen rantai pasok lebih lanjut diperlukan konsep sistem berorientasi pada pemupukan modal bagi Petani. Dengan demikian maka pengembangan skala usaha bagi Petani dapat mendukung permintaan pasar dan mutu yang diinginkan oleh pasar. Aliran informasi dibutuhkan sebagai pengendali utama untuk keberlanjutan usahatani sayuran organik. Oleh karena itu dalam konsep manajemen rantai pasok ini tidak terlepas dari arus informasi.

Teknologi informasi memungkinkan pembagian cepat dari data permintaan dan penawaran. Dengan membagi informasi di seluruh rantai suplai ke konsumen akhir, Poktan bisa membuat sebuah rantai permintaan, diarahkan pada penyediaan nilai konsumen yang lebih. Tujuannya ialah mengintegrasikan data permintaan dan suplai jadi gambaran yang akurasinya sudah meningkat dapat diambil tentang sifat dari proses bisnis, pasar dan konsumen akhir. Integrasi ini sendiri memungkinkan peningkatan keunggulan kompetitif berbasis Petani. Jadi dengan adanya integrasi ini dalam rantai suplai akan meningkatkan ketergantungan, sehingga inventori minimum dan kontinuitas produk Petani bernilai tambah tinggi dapat ditingkatkan, baik dalam skala usaha maupun mutu produknya, yang sesuai dengan harapan dan keinginan pasar. Strategi pengembangan SCM sayuran organik berbasis Petani dan mitra tani disajikan pada Gambar 16. Dalam konsep ini, pemupukan modal berawal dari Lembaga Keuangan Mikro (LKM) yang dimiliki dan dibentuk oleh Gapoktan, dimana salah satu unit usahanya adalah simpan pinjam.

Gambar 16. Strategi pengembangan SCM sayuran organik berbasis Petani melalui konsep LKM

Yang terlibat dalam LKM ini adalah pengurus (manajer, sekretaris dan bendahara), anggota, Petani mitra, pemasok, bandar dan investor (penanam modal). Anggota LKM adalah anggota Poktan yang mendaftar dan menyertakan simpanan wajib dan sukarela sesuai dengan ketentuan. Investor LKM adalah pribadi, bisa Petani atau mitra tani yang memiliki dana lebih untuk disimpan di LKM, atau bisa berbentuk badan usaha/instansi yang memiliki dana untuk dikembangkan di LKM. Setiap investor berhak mendapatkan pembagian sisa hasil usaha (SHU), yang besarnya sesuai kesepakatan. Arus informasi seiring dengan arus pergerakan barang dan jasa. Permintaan produk sayuran organik diimbangi dengan kapasitas produk yang memadai dan berkelanjutan, sehingga dapat memenuhi kebutuhan pasar sayuran organik dan menguntungkan Petani.

Petani LKM

Setiap hari Pasar Modern (Supermarket,