• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan keuangan Perseroan untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 sebelum disajikan kembali, diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Osman Bing Satrio & Eny (anggota dari

5.12. Manajemen Risiko Keuangan

Perseroan mengelola risiko dengan cara yang terstruktur, terkendali dan efektif. Pendekatan manajemen risiko Perseroan telah tertanam dalam kegiatan operasional sehari-hari Perseroan. Jaminan kepatuhan dan pemantauan internal telah ditempatkan untuk menelaah pengaturan strategi risiko Perseroan. Unit Audit Internal memainkan peran penting dalam memastikan risiko operasional dan eksekusi bisnis Perseroan telah ditangani dan dikelola dengan tepat.

Unit Audit Internal bersama dengan Dewan Komisaris melakukan kajian risiko secara berkelanjutan untuk mengidentifikasi dan mempertimbangkan risiko-risiko utama internal dan eksternal yang berdampak pada model bisnis Perseroan.

Risiko-risiko utama yang timbul dari instrumen keuangan Kelompok Usaha Perseroan adalah risiko nilai tukar mata uang asing, risiko tingkat bunga, risiko kredit dan risiko likuiditas. Kelompok Usaha Perseroan telah menerapkan manajemen risiko keuangan dan kebijakannya untuk memastikan kecukupan sumber daya keuangan yang memadai tersedia untuk operasi dan pengembangan bisnis, serta untuk mengelola risiko mata uang asing, risiko tingkat bunga, risiko kredit dan risiko likuiditas. Ringkasan dari kebijakan manajemen risiko keuangan adalah sebagai berikut:

Risiko mata uang asing

Kelompok Usaha Perseroan terekspos terhadap pengaruh fluktuasi nilai tukar mata uang asing terutama dikarenakan pembelian persediaan dalam mata uang USD.

Kelompok Usaha Perseroan mengelola eksposur mata uang asing dengan melakukan lindung nilai secara alami, dengan cara menetapkan harga produk yang didasarkan pada kurs tertentu. Pada saat nilai pembelian barang melewati batas kurs tersebut, maka Kelompok Usaha Perseroan akan melakukan penyesuaian harga jual. Untuk membantu mengelola risiko, Kelompok Usaha Perseroan juga mengadakan foreign exchange forward contracts dalam batasan yang ditetapkan.

Risiko tingkat bunga

Risiko tingkat bunga adalah risiko dimana nilai wajar atau arus kas di masa datang atas instrumen keuangan akan berfluktuasi akibat perubahan tingkat bunga pasar. Eksposur Kelompok Usaha Perseroan pada fluktuasi tingkat bunga pasar timbul terutama dari pinjaman dengan tingkat bunga mengambang.

Untuk menjaga eksposur tingkat bunga atas pinjaman, Kelompok Usaha Perseroan melakukan pengawasan terhadap pergerakan tingkat bunga untuk memungkinkan manajemen menetapkan kebijakan yang sesuai.

Risiko kredit

Risiko kredit mengacu pada risiko rekanan gagal dalam memenuhi liabilitas kontraktualnya yang mengakibatkan kerugian bagi Kelompok Usaha Perseroan.

Risiko kredit Kelompok Usaha Perseroan terutama melekat pada rekening bank, deposito berjangka, piutang usaha, piutang lain-lain dan uang jaminan. Kelompok Usaha Perseroan menempatkan saldo bank dan deposito berjangka pada institusi keuangan yang layak dan terpercaya untuk diversifikasi pendapatan bunga dan penyebaran risiko. Piutang usaha dilakukan dengan bank penerbit kartu kredit dan pihak ketiga lainnya yang terpercaya serta pihak berelasi, sedangkan piutang lain-lain dilakukan dengan pihak ketiga terpercaya dan pihak berelasi. Eksposur Kelompok Usaha Perseroan dan pihak lawan dimonitor secara terus menerus dan nilai agregat transaksi terkait tersebar di antara pihak lawan yang telah disetujui.

Unit Audit Internal bersama dengan Dewan Komisaris melakukan kajian risiko secara berkelanjutan untuk mengidentifikasi dan mempertimbangkan risiko-risiko utama internal dan eksternal yang berdampak pada model bisnis Perseroan.

Risiko-risiko utama yang timbul dari instrumen keuangan Kelompok Usaha Perseroan adalah risiko nilai tukar mata uang asing, risiko tingkat bunga, risiko kredit dan risiko likuiditas. Kelompok Usaha Perseroan telah menerapkan manajemen risiko keuangan dan kebijakannya untuk memastikan kecukupan sumber daya keuangan yang memadai tersedia untuk operasi dan pengembangan bisnis, serta untuk mengelola risiko mata uang asing, risiko tingkat bunga, risiko kredit dan risiko likuiditas. Ringkasan dari kebijakan manajemen risiko keuangan adalah sebagai berikut:

Risiko mata uang asing

Kelompok Usaha Perseroan terekspos terhadap pengaruh fluktuasi nilai tukar mata uang asing terutama dikarenakan pembelian persediaan dalam mata uang USD.

Kelompok Usaha Perseroan mengelola eksposur mata uang asing dengan melakukan lindung nilai secara alami, dengan cara menetapkan harga produk yang didasarkan pada kurs tertentu. Pada saat nilai pembelian barang melewati batas kurs tersebut, maka Kelompok Usaha Perseroan akan melakukan penyesuaian harga jual. Untuk membantu mengelola risiko, Kelompok Usaha Perseroan juga mengadakan foreign exchange forward contracts dalam batasan yang ditetapkan.

Risiko tingkat bunga

Risiko tingkat bunga adalah risiko dimana nilai wajar atau arus kas di masa datang atas instrumen keuangan akan berfluktuasi akibat perubahan tingkat bunga pasar. Eksposur Kelompok Usaha Perseroan pada fluktuasi tingkat bunga pasar timbul terutama dari pinjaman dengan tingkat bunga mengambang.

Untuk menjaga eksposur tingkat bunga atas pinjaman, Kelompok Usaha Perseroan melakukan pengawasan terhadap pergerakan tingkat bunga untuk memungkinkan manajemen menetapkan kebijakan yang sesuai.

Risiko kredit

Risiko kredit mengacu pada risiko rekanan gagal dalam memenuhi liabilitas kontraktualnya yang mengakibatkan kerugian bagi Kelompok Usaha Perseroan.

Risiko kredit Kelompok Usaha Perseroan terutama melekat pada rekening bank, deposito berjangka, piutang usaha, piutang lain-lain dan uang jaminan. Kelompok Usaha Perseroan menempatkan saldo bank dan deposito berjangka pada institusi keuangan yang layak dan terpercaya untuk diversifikasi pendapatan bunga dan penyebaran risiko. Piutang usaha dilakukan dengan bank penerbit kartu kredit dan pihak ketiga lainnya yang terpercaya serta pihak berelasi, sedangkan piutang lain-lain dilakukan dengan pihak ketiga terpercaya dan pihak berelasi. Eksposur Kelompok Usaha Perseroan dan pihak lawan dimonitor secara terus menerus dan nilai agregat transaksi terkait tersebar di antara pihak lawan yang telah disetujui.

Risiko likuiditas

Tanggung jawab utama untuk manajemen risiko likuiditas terletak pada manajemen, yang telah membentuk kerangka kerja manajemen risiko likuiditas yang sesuai untuk pengelolaan pendanaan jangka pendek, menengah dan jangka panjang Kelompok Usaha Perseroan dan persyaratan manajemen likuiditas. Kelompok Usaha Perseroan mengelola risiko likuiditas dengan memelihara cadangan yang memadai, fasilitas perbankan dan fasilitas pinjaman cadangan, dengan terus memantau arus kas prakiraan dan aktual, dan dengan cara mencocokkan profil jatuh tempo aset dan liabilitas keuangan.

Risiko modal

Kelompok Usaha Perseroan mengelola risiko modal untuk memastikan bahwa mereka akan mampu untuk melanjutkan kelangsungan hidup, selain memaksimalkan keuntungan para pemegang saham melalui optimalisasi saldo utang dan ekuitas.

Manajemen secara berkala melakukan review struktur permodalan Kelompok Usaha Perseroan. Sebagai bagian dari review ini, manajemen mempertimbangkan biaya permodalan dan risiko yang berhubungan.

VI. FAKTOR RISIKO

Investasi dalam Saham Yang Ditawarkan mengandung sejumlah risiko. Para calon investor harus

berhati-hati dalam mempertimbangkan seluruh informasi yang terdapat dalam Prospektus ini,

khususnya risiko-risiko usaha di bawah ini, dalam melakukan evaluasi sebelum membeli Saham

Yang Ditawarkan. Risiko tambahan yang saat ini belum diketahui atau dianggap tidak material oleh

Perseroan juga dapat berpengaruh material dan merugikan pada kegiatan usaha, arus kas, hasil

operasi, kondisi keuangan dan prospek usaha Perseroan. Harga Saham yang Ditawarkan Perseroan

dapat turun dikarenakan salah satu risiko ini, dan calon investor dapat kehilangan sebagian atau

seluruh investasinya. Risiko yang dijelaskan di bawah ini bukan risiko satu -satunya yang dapat

mempengaruhi Perseroan atau Saham Yang Ditawarkan. Deskripsi pada bagian ini yang

berhubungan dengan Pemerintah, data makroekonomi Indonesia atau informasi mengenai industri

dimana Perseroan beroperasi, diperoleh dari publikasi resmi Pemerintah atau su mber pihak ketiga

lainnya yang tidak diverifikasi secara independen oleh Perseroan.