• Tidak ada hasil yang ditemukan

Manfaat ASI Bagi Bayi:

Dalam dokumen IAIN Metro - Lampung (Halaman 41-45)

1. Pemberian ASI pada bayi akan meningkatkan perlindungan terhadap banyak penyakit seperti radang otak dan diabetes.

2. ASI juga membantu melindungi dari penyakit-penyakit biasa seperti infeksi telinga, diare demam dan melindungi dari Sudden Infant Death Syndrome (SIDS) atau kematian mendadak pada bayi.

3. Ketika bayi yang sedang menyusui sakit, mereka perlu perawatan rumah sakit jauh lebih kecil dibanding bayi yang minum susu botol. 4. Air susu ibu memberikan zat nutrisi yang paling baik dan paling

lengkap bagi pertumbuhan bayi.

5. Komponen air susu ibu akan berubah sesuai perubahan nutrisi yang diperlukan bayi ketika ia tumbuh.

59 Lampiran Peraturan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, h. 60 Lampiran Permen PP dan PA, h. 12 Sunoto, Aspek imunologik daripada Air Susu Ibu dalam Suharyono, Rulina Suradi dan Agus Finnansyah, Air Susu Ibu, Tinjauan dari beberapa Aspek. Fakultas Kedokteran U.I., 1992.

Proceding Metro International Conference on Islamic Studies (MICIS) 6. Air susu ibu akan melindungi bayi terhadap alergi makanan, jika

makanan yang dikonsumsi sang ibu hanya mengandung sedikit makanan yang menyebabkan alergi.

7. Pemberian ASI akan menghemat pengeluaran keluarga yang digunakan untuk membeli susu formula dan segala perlengkapannya.

8. Air susu ibu sangat cocok dan mudah, tidak memerlukan botol untuk mensterilisasi, dan tidak perlu campuran formula.

9. Menyusui merupakan kegiatan eksklusif bagi ibu dan bayi. Kegiatan ini akan meningkatkan kedekatan antara anak dan ibu.

10. Resiko terjadinya kanker ovarium dan payudara pada wanita yang memberikan ASI bagi bayinya lebih kecil dari pada wanita yang tidak menyusui

Namun, ada satu hal lagi anak yang tidak diasupi air susu sapi (ASPI) sebelum 2 tahun insyaAllah akan sangat mudah sekali diberi makanan padat, maksudnya tidak susah makan atau tidak pilih-pilih makan. Mengingat pentingnya ASI bagi pertumbuhan dan perkembangan anak, negara memberikan regulasi untuk menjamin terpenuhi kebutuhan dasar bayi tersebut.

Regulasi yang mengatur tentang pemberian ASI kepada bayi adalah: 1. Undang-Undang No. 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 No. 109, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia No.4235);

2. Undang-Undang No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 No. 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia No.4437), sebagaimana yang telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-Undang No.12 tahun 2008 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang No.32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 No.59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia No.4844);

3. Undang-Undang No.36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 No.144, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia No.5063);

4. Undang-Undang No.44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit (Lembaran Negara Republik Indonesia No.153, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia No. 5072);

5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2012 Tentang Pemberian Air Susu Ibu Eksklusif

6. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 450/MENKES/SK/IV/2004 tentang Pemberian Air Susu Ibu (ASI) Secara Eksklusif Pada Bayi di Indonesia.

7. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 237/MENKES/SK/IV/1997 tentang Pemasaran Pengganti Air Susu Ibu

Proceding Metro International Conference on Islamic Studies (MICIS)

8. Peraturan Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan Dan

Perlindungan Anak Republik Indonesia Nomor 03 Tahun 2010 Tentang Penerapan Sepuluh Langkah Menuju Keberhasilan Menyusui

9. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 450/Menkes/SK/IV/2004 tentang Pemberian ASI Secara Ekslusif pada bayi di Indonesia

10. Peraturan Bersama Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan, Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi dan Menteri Kesehatan nomor : 48/Men.PP/XII/2008, PER.27/MEN/XII/2008, 1177/Menkes/PB/XII/ 2008 tanggal 22 Desember 2008 tentang Peningkatan Pemberian ASI Selama Waktu Kerja di Tempat Kerja.

Di samping itu juga ada Konvensi tentang Hak Anak, mengatakan bahwa setiap anak menyandang hak untuk hidup dan kepastian untuk dapat bertahan hidup serta tumbuh kembang yang optimal. Untuk mencapai tumbuh kembang optimal, di dalam Global Strategy for Infant and Young Child Feeding, WHO/UNICEF merekomendasikan empat hal penting dalam pemberian makanan bayi dan anak yaitu :

1. Memberikan Air Susu Ibu (ASI) kepada bayi segera dalam waktu 30 menit setelah bayi lahir,

2. Memberikan hanya ASI saja atau pemberian ASI secara eksklusif sejak lahir sampai bayi berusia 6 bulan,

3. Memberikan Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MP-ASI) sejak bayi berusia 6 bulan sampai 2 tahun, dan

4. Meneruskan pemberian ASI sampai anak berusia 2 tahun. D.Keutamaan ASI

ASI sudah dipersiapkan oleh Allah yang Maha Mengetahui untuk bayi dan secara ilmiah telah dibuktikan memiliki keunggulan yang sangat menakjubkan. Keunggulan dan manfaat ASI bagi anak dapat dilihat dari beberapa aspek:

1. Aspek Gizi 61

Manfaat Kolostrum (Air Susu Ibu yang keluar pada hari-hari pertama setelah bayi lahir) mengandung zat kekebalan terutama Imunoglobulin A (IgA) untuk melindungi bayi dari berbagai penyakit infeksi terutama diare. Kolostrum mengandung protein, vitamin A yang tinggi dan mengandung karbohidrat dan lemak rendah, sehingga sesuai dengan kebutuhan gizi bayi pada hari-hari pertama kelahiran. Di samping itu Kolostrum membantu mengeluarkan mekonium yaitu tinja (faeces) atau kotoran bayi yang pertama berwarna hitam kehijauan.

ASI memiliki Komposisi 62 yang mudah dicerna, mengandung zat gizi yang sesuai, juga mengandung enzim-enzim untuk mencerna zat-zat gizi yang terdapat dalam ASI ; mengandung protein yang tinggi

61 Lampiran Permen PP dan PA, h. 11 62 Kepmen PP dan PA, h. 11

Proceding Metro International Conference on Islamic Studies (MICIS) dan zat-zat gizi berkualitas tinggi yang berguna untuk pertumbuhan dan perkembangan kecerdasan bayi/anak. ASI juga memiliki komposisi Taurin 63, DHA64 dan AA 65

2. Aspek Imunologik,

ASI mengandung zat anti infeksi, bersih dan bebas kontaminasi; ada kandungan zat yang dapat melumpuhkan bakteri patogen E. Coli dan berbagai virus pada saluran pencernaan; Laktoferin 66 ; Lysozim 67

dan sel darah putih; 68 3. Aspek Psikologik 69

Rasa percaya diri ibu dan kasih sayang terhadap bayi mempengaruhi produksi ASI; Interaksi Ibu dan Bayi akan berpengaruh pada pertumbuhan dan perkembangan psikologik bayi; kontak langsung ibu-bayi akan menimbulkan rasa aman dan puas karena bayi merasakan kehangatan tubuh ibu dan mendengar denyut jantung ibu yang sudah dikenal sejak bayi masih dalam rahim.

Penelitian terbaru tentang manfaat air susu ibu (ASI) dari ilmuwan Jerman menyatakan, anak yang diberi ASI berisiko rendah mengalami depresi saat ia dewasa. 70

4. Aspek Kecerdasan

Pemberian ASI langsung sehingga terjadi interaksi ibu-bayi dan kandungan nilai gizi ASI dapat meningkatkan kecerdasan bayi.71 5. Aspek Neurologis

Dengan menghisap payudara, koordinasi syaraf menelan, menghisap dan bernafas yang terjadi pada bayi baru lahir dapat lebih sempurna.

63Taurin adalah sejenis asam amino kedua yang terbanyak dalam ASI yang berfungsi sebagai neuro-transmitter dan berperan penting untuk proses maturasi sel otak.

64 Decosahexanoic Acid (DHA) dan Arachidonic Acid (AA) adalah asam lemak tak jenuh rantai panjang (polyunsaturated fatty acids) yang diperlukan untuk pembentukan sel-sel otak yang optimal

65 Kepmen PP dan PA, h. 11-12

66 Laktoferin yaitu sejenis protein yang merupakan komponen zat kekebalan yang mengikat zat besi di saluran pencernaan.

67 enzym yang melindungi bayi terhadap bakteri (E. coli dan salmonella) dan virus. Jumlah lysozim dalam ASI 300 kali lebih banyak daripada susu sapi.

68Sel darah putih pada ASI pada 2 minggu pertama lebih dari 4000 sel per mil. Terdiri dari 3 macam yaitu: Bronchus-Asociated Lympocyte Tissue (BALT) antibodi pernafasan, Gut Asociated Lympocyte Tissue (GALT) antibodi saluran pernafasan, dan Mammary Asociated Lympocyte Tissue (MALT) antibodi jaringan payudara ibu.

69 Kepmen PP dan PA,h. 12

70 Peneliti mempelajari 52 orang, rata-rata berusia 44 tahun, yang menjalani pengobatan depresi di rumah perawatan, dibandingkan dengan 106 orang sehat. Hasilnya, 73 persen orang yang tidak depresi mendapat ASI waktu bayi, dan hanya 46 persen dari yang depresi mendapat ASI. Kompas. com

71 Penelitian menunjukkan bahwa IQ pada bayi yang diberi ASI memiliki point IQ 4,3 point lebih tinggi pada usia 18 bulan, 4 sampai 6 point lebih tinggi pada usia 3 tahun, dan 8,3 point lebih tinggi pada usia 8,5 tahun, dibandingkan dengan bayi yang tidak diberi ASI.

Proceding Metro International Conference on Islamic Studies (MICIS) Dari uraian di atas terlihat jelas bahwa pemberian ASI tidak akan dapat tergantikan oleh susu formula apapun. ASI merupakan hak ibu dan anak, sehingga tidak ada alasan bagi ibu yang memiliki ASI untuk tidak menyusui anaknya. Kebolehan ibu tidak menyusukan sendiri secara langsung hanya dibolehkan dengan alasan karena ada alasan kesehatan.

E. Hasil Penelitian dan Pembahasan

ASI merupakan paket yang sudah disiapkan Allah bersamaan dengan

kehidupan bayi. Islam sejak masa awal tasyri‟ telah memberikan aturan tentang

pemberian ASI kepada anak bayi. Dalam Q.S. al-Baqarah ayat 233 Allah berfirman: ي اك ي ح هدا أ عض ي ا ا ا عاض ا ي أ دارأ ... ا ج اف كدا أ ا عض س أ درأ إ ف ع اب ي آ ا َ س ا إ ي ع

Dalam dokumen IAIN Metro - Lampung (Halaman 41-45)

Dokumen terkait