• Tidak ada hasil yang ditemukan

VI. ANALISIS EKONOMI TWA GUNUNG MEJA

6.2. Nilai Ekonomi Wisata alam

6.2.2. Manfaat Ekonomi

97 Surplus konsumen yang terlihat pada kurva di atas merupakan luasan di bawah kurva permintaan yang menunjukkan kesediaan membayar wisatawan di atas harga pasar dalam hal ini adalah harga terendah yang juga menunjukkan tingkat kepuasan wisatawan.

Pada penelitian terdahulu yang dilakukan Muhammmad Iqbal (2008), nilai ekonomi TWA Laut Pulau Weh di Kota Sabang adalah sebesar Rp. 3.775.293.639,50,- dengan besaran surplus konsumen adalah sebesar Rp. 126.053,21,- per tahun. Dibandingkan dengan surplus konsumen pada TWA Gunung Meja, diketaui surplus konsumen TWA Gunung Meja lebih besar dari surplus konsumen pada TWA Laut Pulau Weh. Tetapi nilai ekonomi wisata TWA Pulau Weh jauh lebih besar dibanding dengan nilai ekonomi wisata TWA Gunung Meja, karena perhitungan nilai ekonomi pada TWA Laut Pulau Weh merupakan surplus konsumen dikali dengan jumlah penduduk Kota Sabang, sedangkan pada perhitungan nilai ekonomi wisata TWA Gunung Meja merupakan perkalian dari surplus konsumen dengan jumlah pengunjung atau wisatawan yang berkunjung ke TWA Gunung Meja selama 1 (satu) tahun.

6.2.2. Manfaat Ekonomi

Nilai ekonomi wisata saat ini dari sisi penawaran dihitung dari manfaat ekonomi kegiatan wisata alam di TWA Gunung Meja. Dengan adanya kegiatan wisata alam di TWA Gunung Meja berkontribusi terhadap peningkatan pendapatan masyarakat di TWA Gunung Meja. Adapun rumus dari total manfaat ekonomi dari kegiatan wisata dapat ditulis sebagai berikut :

M = Q x P

Di mana :

M = Manfaat dari kegiatan wisata

Q = Jumlah produk/jasa yang dibeli wisatawan P = Harga produk/jasa

Berdasarkan survei yang dilakukan, sejauh ini kegiatan wisata di TWA Gunung Meja telah memberikan dampak langsung terhadap kegiatan ekonomi usaha Rumah Makan, usaha Kios/Warung, Penginapan, Pemandu Wisata, Usaha Souvenir dan ojek. Penelitian dampak langsung dilakukan terhadap 2 rumah makan masing-masing terletak di daerah Amban dan Brawijaya yaitu daerah akses

98

masuk ke TWA Gunung Meja, 2 Kios/warung, 2 tempat penginapan yaitu Losmen Kagum di darah Brawijaya dan Losmen YAT di kampung Ambon Atas, 1 orang Pemandu wisata serta 2 tempat penjualan souvenir bertempat di daerah Brawijaya.

Dari hasil survei tersebut, maka manfaat langsung kegiatan ekonomi masing-masing usaha disajikan pada tabel berikut.

Tabel 19. Manfaat Langsung Kegiatan Wisata Alam TWA Gunung Meja

Manfaat Langsung WisatawanJumlah * Tarif/harga

Per satuan Total/bulan Total/tahun Rumah Makan Rumah Makan 1 Rumah Makan 2 Total 60 40 Rp. 20.000,-a Rp. 1.200.000,- Rp. 800.000,- Rp. 2.000.000,- Rp. 14.400.000,- Rp. 9.600.000,- Rp. 24.000.000,- Kios/Warung Kios 1 Kios 2 Total 50 30 Rp. 20.000,-b Rp. 1.000.000,- Rp. 600.000,- Rp. 1.600.000,- Rp. 12.000.000,- Rp. 7.200.000,- Rp. 19.200.000,- Tempat Penginapan Losmen Kagum Losmen YAT Total 10 5 Rp. 250.000,-c Rp. 1.250.000,- Rp. 750.000,- Rp. 2.000.000,- Rp. 15.000.000,- Rp 9.000.000,- Rp. 24.000.000,- Pemandu Wisata 8 Rp. 300.000,-d Rp. 2.400.000,- Rp. 28.800.000,- Jasa Souvenir Jasa Souvenir 1 Jasa Souvenir 2 Total Rp. 1.500.000,- Rp. 2.000.000,- Rp. 3.500.000,- Rp. 18.000.000,- Rp. 24.000.000,- Rp. 42.000.000,- Jasa Ojek Rp. 120.000,- Rp. 1.440.000,- TOTAL Rp. 11.620.000,- Rp. 139.440.000,- Sumber : Data diolah (2011)

Keterangan : * = jumlah wisatawan diasumsikan sama setiap bulan; a = per porsi; b = makanan ringan dan minuman; c = per malam; d = per trip

Perhitungan manfaat ekonomi dari kegiatan wisata diasumsikan selalu sama atau dengan kata lain aspek seasonality diabaikan. Hal ini dilakukan karena keterbatasan waktu penelitian untuk memperhatikan musim kunjungan atau waktu-waktu dimana jumlah pengunjung ke TWA paling banyak atau sebaliknya. Karena itu jumlah wisatawan setiap bulan selalu dianggap sama berdasarkan jumlah wisatawan ketika penelitian dilakukan.

Berdasarkan hasil perhitungan manfaat langsung dari wisata di TWA Gunung Meja tererhadap kegiatan ekonomi masyarakat seperti disajikan pada tabel di atas, terlihat bahwa total manfaat langsung per bulan adalah Rp. 11.620.000,- dan per tahun Rp. 139.440.000,-. Manfaat langsung tertinggi dari

99 kegiatan wisata berada pada usaha ekonomi souvenir yaitu besar Rp. 42.000.000,-, hal ini dikarenakan wisatawan yaitu wisatawan asing begitu tertarik dengan souvenir khas Papua. Manfaat langsung dari kegiatan wisatawan berikutnya adalah terhadap tempat penginapan dalam hal ini Losmen sebesar Rp. 24.000.000,-. Manfaat langusung terhadap penginapan yang teridentifikasi hanya terbatas pada Losmen Kagum dan Losmen YAT, karena dua losmen tersebutlah yang direkomendasikan kepada wisatawan asing yang ingin berkunjung di TWA Gunung Meja karena kedua losmen tersebut terletak di kaki Gunung Meja dan menyediakan Pemandu wisata yang siap mengantar ke TWA Gunung Meja serta ke masyarakat pengrajin souvenir khas Papua. Manfaat kegiatan wisata terhadap usaha rumah makan sebesar sama dengan manfaat untuk usaha losmen yaitu sebesar Rp. 24.000.000,- dan berikutnya usaha kios/warung sebesar Rp. 19.200.000,- serta manfaat terhadap ojek yaitu Rp. 1.440.000,- per tahun. Manfaat bagi Ojek yang bermukim di sekitar TWA Gunung Meja sangat kecil, karena yang menggunakan jasa ojek hanya wisatawan asing yang menginap di Losmen Kagum atau Losmen YAT yang akan ke TWA, dengan tarif pergi-pulang sebesar Rp. 8.000,-.

Dari tabel 19 juga terlihat bahwa kontribusi dari kegiatan wisata alam terhadap masyarakat pelaku usaha di sekitar TWA Gunung Meja sebagian besar untuk usaha souvenir, pemandu wisata dan losmen. Manfaat langsung dari kegiatan wisata di TWA Gunung Meja dinilai masih sangat kecil, baik dari segi jumlah pelaku usaha di sekitar kawasan yang menerima manfaat maupun dari jumlah finansial. Sedikitnya pelaku usaha yang menerima manfaat dan masih kecilnya jumlah yang diterima, disebabkan karena TWA Gunung Meja belum dikembangkan sebagai objek wisata alam, belum ada tempat usaha dalam kawasan yang dibangun sehingga penerima manfaat langsung dari kegiatan wisata hanya terpusat pada daerah dekat pintu masuk kawasan yaitu Amban dan Sarinah. Kegiatan wisata alam di TWA Gunung Meja selain berdampak langsung terhadap pelaku usaha di sekitar TWA Gunung Meja, juga memberikan dampak tidak langsung bagi kegiatan ekonomi yaitu aktivitas ekonomi lanjutan dari pembelanjaan unit usaha penerima dampak langsung. Secara tidak langsung kegiatan ekowisata di TWA Gunung Meja memberikan manfaat bagi Tenaga

100

Kerja yang bekerja pada sektor usaha Rumah Makan, Losmen dan Souvenir, dan penyedia input atau bahan baku bagi pelaku usaha Rumah Makan, Kios, dan Losmen dan Usaha Souvenir. Total manfaat tidak langsung dari kegiatan wisata alam di TWA Gunung Meja secara lengkap disajikan pada tabel berikut.

Tabel 20. Manfaat Tidak Langsung dari Kegiatan Wisata Alam di TWA Gunung Meja

Dampak Total/Bulan Total/Tahun

Tenaga Kerja

Usaha Rumah Makan Usaha Losmen Usaha Souvenir

Total Manfaat bagi Tenaga Kerja Rp. 479.050,- Rp. 714.500,- Rp. 700.000,- Rp. 1.893.550,- Rp. 5.748.600,- Rp. 8.574.000,- Rp. 8.400.000,- Rp. 22.722.600,- Penyedia Bahan Baku (Input)

Usaha Rumah Makan Usaha Kios

Usaha Losmen Usaha Souvenir

Total Manfaat bagi Penyedia Input Rp. 756.800,- Rp. 1.120.000,- Rp 500.150,- Rp. 350.000,- Rp. 2.726.950,- Rp. 9.081.600,- Rp. 13.440.000,- Rp. 6.001.800,- Rp. 4.200.000,- Rp. 32.723.400,- Total Rp. 4.620.500,- Rp. 55.446.000,-

Sumber : Data Diolah (2011)

Hasil perhitungan manfaat langsung dari kegiatan wisata alam terhadap pelaku usaha diketahui bahwa kontribusi kegiatan wisata alam terhadap penerimaan kotor masing-masing pelaku usaha adalah sebagai berikut : Rumah Makan 1 adalah 5,71 persen, Rumah Makan 2 adalah 5 persen, Losmen Kagum dan Losmen YAT masing-masing sebesar 14,29 persen dan Souvenir 1 dan Souvenir 2 masing-masing sebesar 50 persen. Adapun upah untuk untuk tenaga kerja yang bekerja pada masing-masing usaha adalah sebagai berikut : Rumah Makan 1 dan Rumah Makan 2 adalah sebesar Rp. 1.100.000,-, Losmen Kagum dan Losmen YAT sebesar Rp. 1.000.000,-, Souvenir 1 dan Souvenir 2 sebesar Rp. 700.000,-, sedangkan usaha kios tidak memperkerjakan tenaga kerja. Jumlah yang dikeluarkan untuk membeli bahan baku adalah sebagai berikut : Rumah Makan 1 sebesar Rp. 8.000.000,- dan Rumah Makan 2 sebesar Rp. 6.000.000,-, Losmen Kagum sebesar Rp. 2.000.000,- dan Losmen YAT sebesar Rp. 1.500.000,-, Souvenir 1 sebesar Rp. 300.000,- dan Souvenir 2 sebesar Rp. 400.000,-, Kios 1 sebesar Rp. 1.000.000,- dan Kios 2 sebesar Rp. 600.000,-. Perhitungan manfaat

101 tidak langsung kegiatan wisata alam terhadap tenaga kerja maupun penyedia bahan baku diperoleh dari perkalian kontribusi kegiatan wisata terhadap pelaku usaha dengan besarnya upah tenaga kerja maupun jumlah yang dikeluarkan untuk bahan baku. Untuk perhitungan secara rinci disajikan pada Lampiran 4.

Tabel 20 menunjukkan bahwa total manfaat tidak langsung dari kegiatan wisata alam di TWA Gunung Meja Rp. 4.620.500,- per bulan atau Rp. 55.446.000,- per tahun. Dengan demikian secara lengkap total dampak atau manfaat dari kegiatan wisata alam di TWA Gunung Meja adalah dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 21. Total Manfaat Ekonomi dari Kegiatan Wisata Alam di TWA Gunung Meja

Manfaat Ekonomi Total/Bulan Total/Tahun

Manfaat Langsung Rp. 11.620.000,- Rp. 139.440.000,- Manfaat Tidak Langsung Rp. 4.620.500,- Rp. 55.446.000,- Total Manfaat Ekonomi Rp. 16.240.500,- Rp.194.886.000,- Sumber : Data Diolah (2011)

Berdasarkan perhitungan pada tabel 21 terlihat bahwa total dampak ekonomi dari kegiatan wisata alam di TWA Gunung Meja sebesar Rp. 16.240.500,- per bulan atau Rp. 194.886.000,- per tahun. Manfaat-manfaat tersebut adalah manfaat ekonomi yang diidentifikasi dari sisi penawaran dalam hal ini adalah pelaku usaha yang bermukim di sekitar kawasan TWA Gunung Meja. Manfaat ekonomi dari sisi permintaan yaitu manfaat yang dihitung dari pengeluaran wisatawan atau biaya perjalanan yang dikeluarkan wisatawan yang berkunjung ke TWA Gunung Meja. Adapun total biaya perjalanan dari 47 responden adalah sebesar Rp. 6.640.000,-, sehingga rata-rata pengeluaran per wisatawan adalah sebesar Rp. 141,276,60,-. Adapun perkiraan jumlah pengunjung ke TWA Gunung Meja per tahun adalah sebanyak sebesar 1.524 orang. Dengan demikian total biaya perjalanan wisatawan ke TWA Gunung Meja per tahun adalah sebesar Rp. 215.305.532,-, dengan distribusi pengeluaran sebagai berikut : biaya konsumsi sebesar 40,39 persen, biaya transportasi yaitu sebesar 32,35 persen, biaya akomodasi sebesar 15,06 persen, Biaya pemandu wisata sebesar 12,05 persen dan penggunaan untuk komunikasi sebesar 0,15 persen. Dampak langsung dari pengeluaran wisatawan selengkapnya disajikan pada tabel berikut.

102

Tabel 22. Manfaat Langsung dari Pengeluaran Wisatawan ke TWA Gunung Meja

Dampak Langsung Total per tahun

Transportasi Rp. 69.650.043,- Akomodasi Rp. 32.425.532,- Konsumsi Rp. 86.965.277,- Pemandu Wisata Rp. 25.940.426,- Komunikasi Rp. 324.255,- Total Rp. 215.305.532,-

Sumber : Data diolah (2011)

Berdasarkan tabel 22 di atas terlihat bahwa manfaat terbesar dari pengeluaran wisatawan adalah untuk konsumsi yaitu sebesar Rp. 86.965.277,- per tahun. Manfaat berikutnya adalah untuk transportasi yaitu Rp. 69.650.043,- per tahun, yang diikuti oleh manfaat terhadap losmen sebesar Rp. 32.425.532,- per tahun, manfaat terhadap jasa pemandu wisata sebesar Rp. 25.940.426,- per tahun dan komunikasi sebesar Rp. 324.255,- per tahun.