• Tidak ada hasil yang ditemukan

VI. ANALISIS EKONOMI TWA GUNUNG MEJA

6.3. Nilai Pengembangan Wisata Alam TWA Gunung Meja

6.3.2. WTP Masyarakat terhadap Pengembangan Wisata Alam

107 variabel-variabel tersebut berpengaruh tidak nyata terhadap kesediaan membayar untuk pengembangan wisata alam di TWA Gunung Meja.

Berdasarkan nilai WTP responden wisatawan terhadap pengembangan wisata alam TWA Gunung Meja, didapatkan kurva seperti berikut.

Responden (orang)

Gambar 15. Kurva WTP Responden Wisatawan terhadap Pengembangan Wisata Alam TWA Gunung Meja

Dari kurva di atas terlihat bahwa jumlah responden wisatawan yang bersedia membayar untuk pengembangan wisata alam cenderung semakin sedikit seiring dengan peningkatan nilai WTP.

6.3.2. WTP Masyarakat terhadap Pengembangan Wisata Alam

a. Hipotesis Pasar (Skenario)

Seperti halnya pada perhitungan WTP wisatawan terhadap pengembangan wisata alam, langkah awal dalam estimasi WTP masyarakat terhadap pengembangan wisata alam adalah Pembuatan skenario yang harus menggambarkan informasi yang lengkap tentang kondisi kawasan yaitu TWA Gunung Meja yang akan dikembangkan. Berikut adalah skenario pasar yang dibangun :

TWA Gunung Meja memiliki nila estetika/keindahan yang terbentuk atas perpaduan antara : 0 500 1000 1500 2000 2500 3000 3500 4000 4500 3 6 8 20 WTP (rupiah/orang)

108

1. Posisi kawasan yang melatarbelakangi Kota Manokwari, yang pada beberapa sisinya terdapat tebing dan lereng curam yang menampakkan panorama alam yang indah (laut biru, pegunungan, Pulau Mansinam dan Pulau Lemon) dan Pemandangan Kota Manokwari;

2. Memiliki keanekaragaman dan keendemikan flora dan fauna; 3. Memiliki beberapa Goa yang menarik; dan

4. Memiliki Nilai Historis (berdirinya Tugu Jepang)

Berdasarkan 4 hal tersebut, Gunung Meja sangat potensial bagi pengembangan wisata alam, di mana jika wisata alam telah berkembang di kawasan ini maka akan memberikan dampak positif bagi perekonomian masyarakat di sekitar Gunung Meja, baik sekarang maupun yang akan datang. Sayangnya, saat ini keberadaan Gunung Meja sedang terancam karena adanya kegiatan-kegiatan yang berkontribusi terhadap kerusakan kawasan, bahkan beberapa spesies di dalam kawasan ini telah punah dan banyak lagi yang terancam punah, karena adanya aktivitas perburuan. Karena itu, dalam rangka pengembangan wisata alam dan agar kawasan ini tetap terjaga, diperlukan dana, dan Anda sebagai masyarakat yang tinggal di kawasan Gunung Meja diminta keterlibatannya. Berapa dana yang bersedia Anda bayar untuk pengembangan wisata alam tersebut, dengan kisaran Rp. 1.000,- sampai Rp. 20.000,-.

b. Nilai Lelang (Bids), Nilai Rata-rata WTP dan Total Nilai WTP

Hasil survei terhadap 120 kepala keluarga yang bermukim di sekitar kawasan TWA Gunung Meja menunjukkan bahwa 100 persen responden setuju dengan program pengembangan wisata alam di TWA Gunung Meja dan bersedia untuk ikut terlibat dalam program tersebut, ditunjukkan dengan kesediaan membayar. Kesediaan membayar masyarakat terhadap pengembangan wisata alam berkisar antara Rp. 1.000,- sampai Rp. 12.000,- terlihat pada tabel berikut

109 Tabel 25. Distribusi Frekuensi, Rata-rata WTP dan Total WTP Masyarakat

WTP (Responden) Frekuensi Relatif (Pfi) Frekuensi Populasi Total Rata-rata WTP Total WTP

Rp. 1.000,- 24 0,20 15.973 Rp. 200,- Rp. 15.972.600,- Rp. 2.000,- 29 0,24 19.300 Rp. 483,- Rp. 38.600.450,- Rp. 3.000,- 18 0,15 11.979 Rp. 450,- Rp. 35.938.350,- Rp. 4.000,- 13 0,11 8.652 Rp. 433,- Rp. 34.607.300,- Rp 5.000,- 24 0,20 15.973 Rp. 1.000,- Rp. 79.863.000,- Rp. 6.000,- 4 0,03 2.662 Rp. 200,- Rp. 15.972.600,- Rp. 7.000,- 2 0,02 1.331 Rp. 117,- Rp. 9.317.350,- Rp. 8.000,- 2 0,02 1.331 Rp. 133,- Rp. 10.648.400,- Rp 9.000,- 1 0,01 666 Rp. 75,- Rp. 5.989.725,- Rp. 10.000,- 2 0,02 1.331 Rp. 167,- Rp. 13.310.500,- Rp. 12.000,- 1 0,01 666 Rp. 100,- Rp. 7.986.300,- Total 120 1 79.863 Rp. 3.358,- Rp. 268.206.575,- Sumber : Data diolah (2011)

Berdasarkan tabel di atas sebagian besar responden yaitu 24 persen bersedia membayar Rp. 2.000,- untuk pengembangan wisata alam TWA Gunung Meja. Berikutnya responden yang bersedia membayar Rp. 1.000,- dan Rp. 5.000,- masing-masing sebanyak 20 persen, diikuti dengan kesediaan membayar sebesar Rp. 3.000,- sebanyak 15 persen. Selanjutnya responden yang bersedia membayar sebesar Rp. 4.000,- sebanyak 11 persen yang diikuti dengan kesediaan membayar sebesar Rp. 6.000,- sebanyak 3 persen. Berikutnya responden yang bersedia membayar sebesar Rp. 7.000,- dan Rp. 8.000,- masing-masing sebanyak 2 persen diikuti dengan responden yang bersedia membayar sebesar Rp. 9.000,- dan Rp. 12.000,- sebanyak 1 persen. Dengan demikian rata-rata WTP masyarakat terhadap pengembangan wisata alam adalah sebesar Rp. 3.358,-.

Nilai WTP masyarakat terhadap pengembangan wisata alam TWA Gunung Meja dihitung berdasarkan data distribusi WTP responden dikalikan dengan populasi dari tiap nilai WTP. Hasil perkalian tersebut kemudian ditotalkan hingga didapatkan total WTP masyarakat terhadap pengembangan wisata alam di TWA Gunung. Berdasarkan perhitungan pada tabel di atas, diketahui bahwa total WTP atau besarnya nilai yang bersedia disumbangkan oleh masyarakat Manokwari untuk pengembangan wisata alam di TWA Gunung Meja adalah sebesar Rp. 268.206.575,-.

110

c. Kurva Lelang WTP

Kurva lelang WTP diperkirakan dengan menggunakan nilai WTP sebagai variabel dependen, di mana untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi kesediaan membayar digunakan persamaan matematis OLS, di mana variabel yang didiuga akan menjelaskan variabel respon terdiri dari 7 (tujuh) variabel yaitu Asal, Umur, Lama Menetap, Pendidikan, Pekerjaan, Pendapatan, Jumlah Tanggungan dan Persepsi. Berikut adalah hasil regresi dengan menggunakan

software SPSS.

Tabel 26. Hasil Regresi dari Kesediaan Membayar Masyarakat Terhadap Pengembangan Wisata Alam di TWA Gunung Meja

Variabel Koefisien Sig VIF Tingkat Pengaruh

Constant 7,378 0,0004

Pendapatan 1,001 0,000 1,686 Nyata*

Suku 0,134 0,220 1,435 Tidak nyata

Umur 0,008 0,970 1,230 Tidak nyata

Pendidikan 0,112 0,458 1,410 Tidak nyata

Jumlah Keluarga 0,029 0,807 1,324 Tidak nyata

Pekerjaan 0,010 0,917 1,630 Tidak nyata

Lama Menetap 0,129 0,016 1,662 Nyata**

Persepsi Keindahan dan

keanekaragaman Hayati 0,004 0,969 1,652 Tidak nyata Persepsi Situs Bersejarah 0,135 0,251 1,105 Tidak nyata Persepsi Manfaat

Ekonomi 0,098 0,318 1,148 Tidak nyata

R2 dan Adj R2 48,3% dan 43,5%

Fhitung 10,166 (sig 0,000)

Durbin Watson 1,804 : du (n=120, k=3) : 1,7536 Sumber : Data Olahan (2011)

Keterangan : * Tingkat Kepercayaan 99% ; ** Tingkat Kepercayaan 95%

Berdasarkan hasil analisis regresi linear (lampiran 3) dengan melakukan pengujian melalui metode enter diketahui bahwa nilai R Square (R2) sebesar 0,483 dan adjusted R2sebesar 0,435 yang berarti bahwa 48,3 persen keragaman dapat dijelaskan oleh model, sedangkan sisanya yaitu sebesar 51,7 persen dijelaskan oleh variabel di luar model. Nilai Fhitung sebesar 10,166 dengan nilai sig sebesar 0,000 yang menunjukkan bahwa variabel-variabel penjelas dalam model secara bersama-sama berpengaruh nyata terhadap kesediaan membayar (WTP) untuk pengembangan wisata alam. Dengan pengujian autokorelasi menggunakan uji Durbin Watson diperoleh sebesar 1,804 atau selang nilai statistik DW adalah du< DW < 4-dudi mana nilai du (n=120, k =3) adalah 1,7536, yang berarti tidak ada

111 autokorelasi atau korelasi serial antara sisaan. Dengan pengujian multikolinear terlihat bahwa tidak ada korelasi antara variabel-variabel bebas, hal ini dapat dilihat dari besaran VIF masing-masing variabel yang lebih kecil dari 10. Dari hasil analisis regresi linear, maka model yang dihasilkan adalah sebagai berikut:

WTP = 7,378 + 1,001Pdn + 0,134S + 0,008U + 0,112Pdk + 0,029JK + 0,010Pkr + 0,129LM + 0,004P1 + 0,135P2 + 0,098P3

Berdasarkan model yang dihasilkan dengan analisis regresi diketahui variabel-variabel yang berpengaruh nyata terhadap kesediaan membayar adalah pendapatan pada tingkat kepercayaan 99 persen serta lama menetap pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Variabel pendapatan memiliki nilai sig sebesar 0,000 yang berarti bahwa variabel ini berpengaruh nyata terhadap kesediaan membayar masyarakat terhadap pengembangan wisata alam pada taraf (α) 1 persen. Sedangkan nilai koefisien variabel ini adalah 1,001 yang berarti bahwa jika terjadi perubahan pendapatan sebesar 1 persen maka WTP akan berubah sebesar 1,001 persen. Tanda positif dari nilai elasitisitas tersebut menunjukkan hubungan positif antara tingkat pendapatan dengan WTP, di mana jika terjadi kenaikan pendapatan maka akan menyebabkan meningkatnya WTP begitu pula sebaliknya.

Variabel lama menetap memiliki nilai sig sebesar 0,016 yang berarti bahwa variabel ini berpengaruh nyata terhadap kesediaan membayar masyarakat terhadap pengembangan wisata alam pada taraf (α) 5 persen. Sedangkan nilai koefisien variabel ini yang bertanda positif (+) sebesar 0,129 yang berarti bahwa semakin lama waktu menetap seseorang akan meningkatkan WTP sebesar 0,171 persen.

Variabel penjelas lainnya yang memiliki pengaruh terhadap kesediaan membayar masyarakat untuk pengembangan wisata alam adalah variabel suku, umur, pendidikan, jumlah keluarga dan pekerjaan yang memiliki nilai sig lebih besar dari taraf kepercayaan (α) 10 persen. Hal tersebut menunjukkan bahwa variabel-variabel tersebut berpengaruh tidak nyata terhadap kesediaan membayar untuk pengembangan wisata alam di TWA Gunung Meja.

Berdasarkan nilai WTP responden masyarakat terhadap pengembangan wisata alam TWA Gunung Meja, didapatkan kurva seperti berikut.

112

Responden (orang)

Gambar 16. Kurva WTP Responden Masyarakat terhadap Pengembangan Wisata Alam TWA Gunung Meja

Dari kurva di atas terlihat bahwa jumlah responden masyarakat yang bersedia membayar untuk pengembangan wisata alam cenderung semakin sedikit seiring dengan peningkatan nilai WTP.