Ranks
Kelompok perlakuan N Mean Rank Sum of Ranks
steatosis a. Grouping Variable: kelompok perlakuan
b. Not corrected for ties.
Kesimpulan : H0 ditolak sehingga steatosis antara kelompok perlakuan standar diet normal + deep frying oil 3x dan standar diet normal deep frying oil 3x + Ekstrak 100 mg/kg BB berbeda secara bermakna
Kesimpulan : H0 diterimah sehingga lobular inflammation antara kelompok perlakuan standar diet normal + deep frying oil 3x dan standar diet normal deep frying oil 3x + Ekstrak 100 mg/kg BB tidak berbeda
Kesimpulan : H0 diterimah sehingga hepatosit balloning antara kelompok perlakuan standar diet normal + deep frying oil 3x dan standar diet normal deep frying oil 3x + Ekstrak 100 mg/kg BB tidak berbeda secara bermakna Kesimpulan : H0 diterimah sehingga NASH antara kelompok perlakuan standar
diet normal + deep frying oil 3x dan standar diet normal deep frying oil 3x + Ekstrak 100 mg/kg BB tidak berbeda secara bermakna
Mann- Whitney Test
Ranks
Kelompok perlakuan N Mean Rank Sum of Ranks
steatosis a. Grouping Variable: kelompok perlakuan
b. Not corrected for ties.
Kesimpulan : H0 diterimah sehingga steatosis antara kelompok perlakuan standar diet normal + deep frying oil 3x dan standar diet normal deep frying oil 3x + Ekstrak 200 mg/kg BB tidak berbeda secara bermakna Kesimpulan : H0 diterimah sehingga lobular inflammation antara kelompok
perlakuan standar diet normal + deep frying oil 3x dan standar diet
normal deep frying oil 3x + Ekstrak 200 mg/kg BB tidak berbeda secara bermakna
Kesimpulan : H0 diterimah sehingga hepatosit balloning antara kelompok perlakuan standar diet normal + deep frying oil 3x dan standar diet normal deep frying oil 3x + Ekstrak 200 mg/kg BB tidak berbeda secara bermakna Kesimpulan : H0 diterimah sehingga NASH antara kelompok perlakuan standar diet normal + deep frying oil 3x dan standar diet normal deep frying oil 3x + Ekstrak 200 mg/kg BB tidak berbeda secara bermakna
Mann- Whitney Test
Ranks
Kelompok perlakuan N Mean Rank Sum of Ranks
steatosis a. Grouping Variable: kelompok perlakuan
b. Not corrected for ties.
Kesimpulan : H0 diterimah sehingga steatosis antara kelompok perlakuan standar diet normal + deep frying oil 3x dan standar diet normal deep frying oil 3x + Ekstrak 400 mg/kg BB tidak berbeda secara bermakna
Kesimpulan : H0 diterimah sehingga lobular inflammation antara kelompok perlakuan standar diet normal + deep frying oil 3x dan standar diet normal deep frying oil 3x + Ekstrak 400 mg/kg BB tidak berbeda secara bermakna
Kesimpulan : H0 diterimah sehingga hepatosit balloning antara kelompok perlakuan standar diet normal + deep frying oil 3x dan standar diet normal deep frying oil 3x + Ekstrak 400 mg/kg BB tidak berbeda secara bermakna Kesimpulan : H0 diterimah sehingga NASH antara kelompok perlakuan standar diet normal + deep frying oil 3x dan standar diet normal deep frying oil 3x + Ekstrak 400 mg/kg BB tidak berbeda secara bermakna b. Uji Mann-Whitney antara kelompok kontrol dengan kelompok perlakuan
pada 6 kali penggorengan
Mann- Whitney Test
Ranks
Kelompok perlakuan N Mean Rank Sum of Ranks
steatosis a. Grouping Variable: kelompok perlakuan
b. Not corrected for ties.
Kesimpulan : H0 diterimah sehingga steatosis antara kelompok perlakuan standar diet normal + deep frying oil 6x dan standar diet normal deep frying oil 6x + Ekstrak 100 mg/kg BB tidak berbeda secara bermakna Kesimpulan : H0 diterimah sehingga lobular inflammation antara kelompok
perlakuan standar diet normal + deep frying oil 6x dan standar diet normal deep frying oil 6x + Ekstrak 100 mg/kg BB tidak berbeda secara bermakna
Kesimpulan : H0 diterimah sehingga hepatosit balloning antara kelompok perlakuan standar diet normal + deep frying oil 6x dan standar diet normal deep frying oil 6x + Ekstrak 100 mg/kg BB tidak berbeda secara bermakna Kesimpulan : H0 diterimah sehingga NASH antara kelompok perlakuan standar diet normal + deep frying oil 6x dan standar diet normal deep frying oil 6x + Ekstrak 100 mg/kg BB tidak berbeda secara bermakna
Mann- Whitney Test
Ranks
Kelompok perlakuan N Mean Rank Sum of Ranks
steatosis a. Grouping Variable: kelompok perlakuan
Kesimpulan : H0 diterimah sehingga steatosis antara kelompok perlakuan standar diet normal + deep frying oil 6x dan standar diet normal deep frying oil 6x + Ekstrak 200 mg/kg BB tidak berbeda secara bermakna Kesimpulan : H0 diterimah sehingga lobular inflammation antara kelompok
perlakuan standar diet normal + deep frying oil 6x dan standar diet normal deep frying oil 6x + Ekstrak 200 mg/kg BB tidak berbeda secara bermakna
Kesimpulan : H0 diterimah sehingga hepatosit balloning antara kelompok perlakuan standar diet normal + deep frying oil 6x dan standar diet normal deep frying oil 6x + Ekstrak 200 mg/kg BB tidak berbeda secara bermakna Kesimpulan : H0 diterimah sehingga NASH antara kelompok perlakuan standar diet normal + deep frying oil 6x dan standar diet normal deep frying oil 6x + Ekstrak 200 mg/kg BB tidak berbeda secara bermakna
Mann- Whitney Test
Ranks
Kelompok perlakuan N Mean Rank Sum of Ranks
steatosis a. Grouping Variable: kelompok perlakuan
b. Not corrected for ties.
Kesimpulan : H0 diterimah sehingga steatosis antara kelompok perlakuan standar diet normal + deep frying oil 6x dan standar diet normal deep frying oil 6x + Ekstrak 400 mg/kg BB tidak berbeda secara bermakna Kesimpulan : H0 diterimah sehingga lobular inflammation antara kelompok
perlakuan standar diet normal + deep frying oil 6x dan standar diet normal deep frying oil 6x + Ekstrak 400 mg/kg BB tidak berbeda secara bermakna
Kesimpulan : H0 diterimah sehingga hepatosit balloning antara kelompok perlakuan standar diet normal + deep frying oil 6x dan standar diet normal deep frying oil 6x + Ekstrak 400 mg/kg BB tidak berbeda secara bermakna Kesimpulan : H0 diterimah sehingga NASH antara kelompok perlakuan standar diet normal + deep frying oil 6x dan standar diet normal deep frying oil 6x + Ekstrak 400 mg/kg BB tidak berbeda secara bermakna
c. Uji Mann-Whitney antar kelompok perlakuan pada 3 kali penggorengan
Mann- Whitney Test
Ranks
Kelompok perlakuan N Mean Rank Sum of Ranks
steatosis
Test Statisticsa steatosis lobular
inflamation
hepatosit balloning
NASH
Mann-Whitney U .000 12.000 18.000 .000
Wilcoxon W 21.000 33.000 39.000 21.000
Z -3.146 -1.483 .000 -3.207
Asymp. Sig. (2-tailed) .002 .138 1.000 .001
Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .002b .394b 1.000b .002b a. Grouping Variable: kelompok perlakuan
b. Not corrected for ties.
Kesimpulan : H0 ditolak sehingga steatosis antara kelompok perlakuan standar diet normal deep frying oil 3x + ekstrak 100 mg/kg BB dan standar diet normal deep frying oil 3x + Ekstrak 200 mg/kg BB berbeda secara bermakna
Kesimpulan : H0 diterimah sehingga lobular inflammation antara kelompok perlakuan standar diet normal deep frying oil 3x + ekstrak 100 mg/kg BB dan standar diet normal deep frying oil 3x + Ekstrak 200 mg/kg BB tidak berbeda secara bermakna
Kesimpulan : H0 diterimah sehingga hepatosit balloning antara kelompok perlakuan standar diet normal deep frying oil 3x + ekstrak 100 mg/kg BB dan standar diet normal deep frying oil 3x + Ekstrak 200 mg/kg BB tidak berbeda secara bermakna
Kesimpulan : H0 ditolak sehingga NASH antara kelompok perlakuan standar diet normal deep frying oil 3x + ekstrak 100 mg/kg BB dan standar diet normal deep frying oil 3x + Ekstrak 200 mg/kg BB berbeda secara bermakna
Mann- Whitney Test
Ranks
Kelompok perlakuan N Mean Rank Sum of Ranks
steatosis a. Grouping Variable: kelompok perlakuan
b. Not corrected for ties.
Kesimpulan : H0 diterimah sehingga steatosis antara kelompok perlakuan standar diet normal deep frying oil 3x + ekstrak 100 mg/kg BB dan standar diet normal deep frying oil 3x + Ekstrak 400 mg/kg BB tidak berbeda secara bermakna
Kesimpulan : H0 diterimah sehingga lobular inflammation antara kelompok perlakuan standar diet normal deep frying oil 3x + ekstrak 100 mg/kg BB dan standar diet normal deep frying oil 3x + Ekstrak 400 mg/kg BB tidak berbeda secara bermakna
Kesimpulan : H0 diterimah sehingga hepatosit balloning antara kelompok perlakuan standar diet normal deep frying oil 3x + ekstrak 100 mg/kg BB dan standar diet normal deep frying oil 3x + Ekstrak 400 mg/kg BB tidak berbeda secara bermakna
Kesimpulan : H0 diterimah sehingga NASH antara kelompok perlakuan standar diet normal deep frying oil 3x + ekstrak 100 mg/kg BB dan standar diet normal deep frying oil 3x + Ekstrak 400 mg/kg BB tidak berbeda secara bermakna
Mann- Whitney Test
Ranks
Kelompok perlakuan N Mean Rank Sum of Ranks
steatosis a. Grouping Variable: kelompok perlakuan
b. Not corrected for ties.
Kesimpulan : H0 diterimah sehingga steatosis antara kelompok perlakuan standar diet normal deep frying oil 3x + ekstrak 200 mg/kg BB dan standar
diet normal deep frying oil 3x + Ekstrak 400 mg/kg BB tidak berbeda secara bermakna
Kesimpulan : H0 diterimah sehingga lobular inflammation antara kelompok perlakuan standar diet normal deep frying oil 3x + ekstrak 200 mg/kg BB dan standar diet normal deep frying oil 3x + Ekstrak 400 mg/kg BB tidak berbeda secara bermakna
Kesimpulan : H0 diterimah sehingga hepatosit balloning antara kelompok perlakuan standar diet normal deep frying oil 3x + ekstrak 200 mg/kg BB dan standar diet normal deep frying oil 3x + Ekstrak 400 mg/kg BB tidak berbeda secara bermakna
Kesimpulan : H0 diterimah sehingga NASH antara kelompok perlakuan standar diet normal deep frying oil 3x + ekstrak 200 mg/kg BB dan standar diet normal deep frying oil 3x + Ekstrak 400 mg/kg BB tidak berbeda secara bermakna
d. Uji Mann-Whitney antar kelompok perlakuan pada 6 kali penggorengan
Mann- Whitney Test
Ranks
Kelompok perlakuan N Mean Rank Sum of Ranks
steatosis
Test Statisticsa steatosis lobular
inflamation
hepatosit balloning
NASH
Mann-Whitney U 7.500 12.000 15.000 7.500
Wilcoxon W 28.500 33.000 36.000 28.500
Z -2.021 -1.483 -1.000 -2.021
Asymp. Sig. (2-tailed) .043 .138 .317 .043
Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .093b .394b .699b .093b a. Grouping Variable: kelompok perlakuan
b. Not corrected for ties.
Kesimpulan : H0 diterimah sehingga steatosis antara kelompok perlakuan standar diet normal deep frying oil 6x + ekstrak 100 mg/kg BB dan standar diet normal deep frying oil 6x + Ekstrak 200 mg/kg BB tidak berbeda secara bermakna
Kesimpulan : H0 diterimah sehingga lobular inflammation antara kelompok perlakuan standar diet normal deep frying oil 6x + ekstrak 100 mg/kg BB dan standar diet normal deep frying oil 6x + Ekstrak 200 mg/kg BB tidak berbeda secara bermakna
Kesimpulan : H0 diterimah sehingga hepatosit balloning antara kelompok perlakuan standar diet normal deep frying oil 6x + ekstrak 100 mg/kg BB dan standar diet normal deep frying oil 6x + Ekstrak 200 mg/kg BB tidak berbeda secara bermakna
Kesimpulan : H0 diterimah sehingga NASH antara kelompok perlakuan standar diet normal deep frying oil 6x + ekstrak 100 mg/kg BB dan standar diet normal deep frying oil 6x + Ekstrak 200 mg/kg BB tidak berbeda secara bermakna
Mann- Whitney Test
Ranks
Kelompok perlakuan N Mean Rank Sum of Ranks
steatosis a. Grouping Variable: kelompok perlakuan
b. Not corrected for ties.
Kesimpulan : H0 diterimah sehingga steatosis antara kelompok perlakuan standar diet normal deep frying oil 6x + ekstrak 100 mg/kg BB dan standar diet normal deep frying oil 6x + Ekstrak 400 mg/kg BB tidak berbeda secara bermakna
Kesimpulan : H0 diterimah sehingga lobular inflammation antara kelompok perlakuan standar diet normal deep frying oil 6x + ekstrak 100 mg/kg BB dan Standar diet normal deep frying oil 6x + Ekstrak 400 mg/kg BB tidak berbeda secara bermakna
Kesimpulan : H0 diterimah sehingga hepatosit balloning antara kelompok perlakuan
standar diet normal deep frying oil 6x + Ekstrak 400 mg/kg BB tidak berbeda secara bermakna
Kesimpulan : H0 diterimah sehingga NASH antara kelompok perlakuan standar diet normal deep frying oil 6x + ekstrak 100 mg/kg BB dan standar diet normal deep frying oil 6x + Ekstrak 400 mg/kg BB tidak berbeda secara bermakna
Mann- Whitney Test
Ranks
Kelompok perlakuan N Mean Rank Sum of Ranks
steatosis a. Grouping Variable: kelompok perlakuan
b. Not corrected for ties.
Kesimpulan : H0 diterimah sehingga steatosis antara kelompok perlakuan standar diet normal deep frying oil 6x + ekstrak 200 mg/kg BB dan standar diet normal deep frying oil 6x + Ekstrak 400 mg/kg BB tidak berbeda secara bermakna
Kesimpulan : H0 diterimah sehingga lobular inflammation antara kelompok perlakuan standar diet normal deep frying oil 6x + ekstrak 200 mg/kg BB dan standar diet normal deep frying oil 6x + Ekstrak 400 mg/kg BB tidak berbeda secara bermakna
Kesimpulan : H0 diterimah sehingga hepatosit balloning antara kelompok perlakuan standar diet normal deep frying oil 6x + ekstrak 200 mg/kg BB dan standar diet normal deep frying oil 6x + Ekstrak 400 mg/kg BB tidak berbeda secara bermakna
Kesimpulan : H0 diterimah sehingga NASH antara kelompok perlakuan standar diet normal deep frying oil 6x + ekstrak 200 mg/kg BB dan
Kelompok perlakuan N Mean Rank Sum of Ranks
steatosis a. Grouping Variable: kelompok perlakuan
Kesimpulan : H0 diterimah sehingga steatosis antara kelompok perlakuan standar diet normal + deep frying oil 3x dan standart diet normal deep frying oil 6x tidak berbeda secara bermakna
Kesimpulan : H0 diterimah sehingga lobular inflammation antara kelompok perlakuan standar diet normal + deep frying oil 3x dan standar diet normal deep frying oil 6x tidak berbeda secara bermakna
Kesimpulan : H0 diterimah sehingga hepatosit balloning antara kelompok perlakuan standar diet normal + deep frying oil 3x dan standar diet normal deep frying oil 6x tidak berbeda secara bermakna
Kesimpulan : H0 diterimah sehingga NASH antara kelompok perlakuan standar diet normal + deep frying oil 3x dan standar diet normal deep frying oil 6x tidak berbeda secara bermakna
Mann- Whitney Test
Ranks
Kelompok perlakuan N Mean Rank Sum of Ranks
steatosis
Test Statisticsa steatosis lobular
inflamation
hepatosit balloning
NASH
Mann-Whitney U 15.000 18.000 15.000 18.000
Wilcoxon W 36.000 39.000 36.000 39.000
Z -.638 .000 -1.000 .000
Asymp. Sig. (2-tailed) .523 1.000 .317 1.000
Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .699b 1.000b .699b 1.000b a. Grouping Variable: kelompok perlakuan
b. Not corrected for ties.
Kesimpulan : H0 diterimah sehingga steatosis antara kelompok perlakuan standar diet normal deep frying oil 3x + ekstrak 100 mg/kg BB dan standar diet normal deep frying oil 6x + Ekstrak 100 mg/kg BB tidak berbeda secara bermakna
Kesimpulan : H0 diterimah sehingga lobular inflammation antara kelompok perlakuan standar diet normal deep frying oil 3x + ekstrak 100 mg/kg BB dan standar diet normal deep frying oil 6x + Ekstrak 100 mg/kg BB tidak berbeda secara bermakna
Kesimpulan : H0 diterimah sehingga hepatosit balloning antara kelompok perlakuan standar diet normal deep frying oil 3x + ekstrak 100 mg/kg BB dan standar diet normal deep frying oil 6x + Ekstrak 100 mg/kg BB tidak berbeda secara bermakna
Kesimpulan : H0 diterimah sehingga NASH antara kelompok perlakuan standar diet normal deep frying oil 3x + ekstrak 100 mg/kg BB dan standar diet normal deep frying oil 6x + Ekstrak 100 mg/kg BB tidak berbeda secara bermakna
Mann- Whitney Test
Ranks
Kelompok perlakuan N Mean Rank Sum of Ranks
steatosis a. Grouping Variable: kelompok perlakuan
b. Not corrected for ties.
Kesimpulan : H0 diterimah sehingga steatosis antara kelompok perlakuan standar diet normal deep frying oil 3x + ekstrak 200 mg/kg BB dan standar diet normal deep frying oil 6x + Ekstrak 200 mg/kg BB tidak berbeda secara bermakna
Kesimpulan : H0 diterimah sehingga lobular inflammation antara kelompok perlakuan standar diet normal deep frying oil 3x + ekstrak 200 mg/kg BB dan standar diet normal deep frying oil 6x + Ekstrak 200 mg/kg BB tidak berbeda secara bermakna
Kesimpulan : H0 diterimah sehingga hepatosit balloning antara kelompok perlakuan standar diet normal deep frying oil 3x + ekstrak 200 mg/kg BB dan
standar diet normal deep frying oil 6x + Ekstrak 200 mg/kg BB tidak berbeda secara bermakna
Kesimpulan : H0 diterimah sehingga NASH antara kelompok perlakuan standar diet normal deep frying oil 3x + ekstrak 200 mg/kg BB dan standar diet normal deep frying oil 6x + Ekstrak 200 mg/kg BB tidak berbeda secara bermakna
Mann- Whitney Test
Ranks
Kelompok perlakuan N Mean Rank Sum of Ranks
steatosis a. Grouping Variable: kelompok perlakuan
b. Not corrected for ties.
Kesimpulan : H0 diterimah sehingga steatosis antara kelompok perlakuan standar diet normal deep frying oil 3x + ekstrak 400 mg/kg BB dan standar diet normal deep frying oil 6x + Ekstrak 400 mg/kg BB tidak berbeda
Kesimpulan : H0 diterimah sehingga lobular inflammation antara kelompok perlakuan standar diet normal deep frying oil 3x + ekstrak 400 mg/kg BB dan standar diet normal deep frying oil 6x + Ekstrak 400 mg/kg BB tidak berbeda secara bermakna
Kesimpulan : H0 diterimah sehingga hepatosit balloning antara kelompok perlakuan standar diet normal deep frying oil 3x + ekstrak 400 mg/kg BB dan standar diet normal deep frying oil 6x + Ekstrak 400 mg/kg BB tidak berbeda secara bermakna
Kesimpulan : H0 diterimah sehingga NASH antara kelompok perlakuan standar diet normal deep frying oil 3x + ekstrak 400 mg/kg BB dan standar diet normal deep frying oil 6x + Ekstrak 400 mg/kg BB tidak berbeda secara bermakna
Nomor Kelompok
Steatosis Lobular InflamationHepatosit Balloning Fibrosis NASH
0= < 5% 0 = tdk ada 0= tdk ada 0= tdk ada fibrosis negatif = ≤ 2 1= 5-33% 1= 1-2 foci/200x 1= sedikit sel 1= Zona 3 perisinusoidal boderline= 3-4 2= 34-65% 2= 2-4 foci/200x 2= Banyak sel dan badan malory 2= Zona 3 portal/periportal positif = ≥ 5 Lampiran. 8 Master Data Degenerasi Lemak: Steatosis, Lobular inflamation, Hepatosit Balloning dan Derajat NASH, Fibrosis
P5= DFO 3x + ekstrak 400mg/kg BB P6= DFO 6x + ekstrak 400 mg/kg BB
DFO adalah= Deef frying oil / minyak jelantah dalam suhu 200 0C
Nomor Kelompok perlakuan
Derajat 0 (Normal) Derajat 1 Derajat 2 Derajat 0 (Normal) Derajat 1 Derajat 2 Derajat 0 (Normal) Derajat 1 Derajat 2
1 Ko 5 (83,33%) 1 (16,67%) 6 (100%) 5 (83,33%) 1 (16,67%)
2 K1 4 (66,67%) 2 (33,33%) 4 (66,67%) 2 (33,33%) 6 (100%)
3 K2 3 (50%) 3 (50%) 5 (83,33%) 1 (16,67%) 4 (66,67%) 2 (33,33%)
4 P1 4 (66, 67%) 2 (33,33%) 4 (66,67%) 2 (33,33%) 6 (100%)
5 P2 5 (83,33%) 1 (16,67%) 4 (66,67%) 2 (33,33%) 5 (83,33%) 1 (16,67%)
6 P3 6 (100%) 6 (100%) 6 (100%)
7 P4 3 (50%) 3 (50%) 6 (100%) 6 (100%)
8 P5 2 (33,33%) 4 (66,67%) 4 (66,67%) 2 (33,33%) 6 (100%)
9 P6 1 (16,67%) 4 (66,66%) 1 (16,67%) 5 (83,33%) 1 (16,67%) 5 (83,33%) 1 (16,67%)
Persentase Steatosis Persentase Lobular inflamation Persentase Hepatosist Balloning
Lampiran 9. Foto Hasil Penelitian
a. Pohon Jahe Merah b. Simplisia
c. Maserasi Simplisia Jahe Merah d. Proses Penyaringan Simplisia
e. Pengukuran Metabolit Sekunder f. Pengukuran Kadar Air Ekstrak
g. Pembuatan Deef Frying Oil h. Minyak Bimoli sebelum untuk menggoreng
I. Deef Frying Oil 3x dan 6x Penggorengan
J. Kandang Tikus
K. Aktifitas Tikus Dalam Kandang
L. Pemberian Sonde Oral M. Bedah Tikus