• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KEBIJAKAN DASAR PEMERINTAH TERHADAP INVESTOR

B. Masalah - masalah dalam Penanaman Modal di Indonesia

Tingkat kehadiran investor asing ke Indonesia belum berjalan sesuai dengan harapan dalam hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain :65

1. Faktor politik

Kondisi politik Indonesia yang kurang stabil dan tidak menentu telah mengakibatkan turunnya kegairahan investasi;

2. Faktor ekonomi

Suhu politik dalam negeri yang memanas, sudah barang tentu menyebabkan iklim usaha akan berkurang dan kinerja perekonomian menurun. Dengan demikian, apabila perekonomian suatu negara mengkhawatirkan tentunya para investor akan sangat merasa khawatir menanamkan modalnya.

3. Faktor hukum

Menurunnya wibawa hukum dalam negeri akan mempengaruhi minat investor untuk menanamkan modalnya. Hal ini berkaitan dengan perlindungan yang

64

Badan Pembinaan Hukum Nasional Departemen Kehakiman RI, “Laporan Akhir : Penelitian Tentang Aspek Hukum Perdagangan Dikaitkan dengan Penanaman Modal Asing”, Jakarta, 1996, Hal 7.

65

diberikan pemerintah bagi kegiatan investasi. Daya tarik investor untuk menanamkan modalnya akan sangat tergantung pada sistem hukum yang diterapkan, dimana sistem hukum itu harus mampu menciptakan kepastian (predictability), keadilan (fairness), dan efisiensi (efficiency).66

Pertumbuhan penanaman modal di Indonesia mengalami kemerosotan seiring dengan berbagai kebijakan pemerintah Indonesia. Beberapa permasalahan yang sering muncul terkait dengan kondisi investasi antara lain :67

1. Adanya beberapa permasalahan yang berkaitan dengan iklim investasi di Indonesia;

2. Jaminan adanya kepastian hukum dan keamanan merupakan syarat utama untuk menarik investor, baik yang merupakan perusahaan milik nasional ataupun milik investor asing;

3. Masalah ketenagakerjaan terutama yang berkaitan dengan dengan masalah hiring

(rekrutmen) dan firing (pemberhentian); 4. Masalah perpajakan dan kepabeanan; 5. Masalah infrastruktur;

6. Masalah penyederhanaan sistem perizinan.

Dalam masa globalisasi saat ini, peran penanaman modal semakin krusial terutama bagi negara - negara yang sedang membangun seperti Indonesia sehingga kompetisi untuk merebut investasi berada dalam kondisi yang semakin ketat dan kompetitif. Kehadiran investor asing dalam suatu negara yang berdaulat memang dapat menimbulkan berbagai pendapat dengan argumentasi masing - masing. Pendapat tersebut antara lain ada yang mengemukakan, kehadiran investor asing dapat mengancam industri dalam negeri sendiri dan bahkan mungkin mengancam kedaulatan negara.68

66

Hulman Panjaitan, Hukum Penanaman Modal Asing, (Jakarta : Ind-Hill Co), 2003, Hal 9-10. Namun, terjadinya globalisasi dalam penanaman modal merupakan hal yang sulit dihindari sehingga negara penerima modal harus menyadari implikasi yang akan muncul dengan kehadiran investor asing.

67

Dhaniswara K Harjono, Op.Cit, Hal 114.

68

Berbagai masalah atau kendala yang dihadapi oleh para pihak baik investor asing maupun pemodal dalam negeri. Letak problematika dalam investasi asing, yakni disatu sisi kehadiran penanaman modal asing sangat dibutuhkan bagi negara - negara berkembang. Di sisi lain, ada kekhawatiran berbagai pihak investor yang hanya berpikiran bisnis. Indonesia harus tetap berhati - hati dalam upaya menarik modal asing karena deregulasi ini bersentuhan dengan hajat hidup orang banyak. Dalam hal ini, tujuan investor asing yakni mencari keuntungan sedangkan negara penerima modal berharap ada partisipasi investor terhadap pembangunan nasional. Sehingga kegiatan penanaman modal asing perlu diatur dan diawasi secara saksama.

Penanaman modal asing khususnya yang berlokasi di negara - negara berkembang atau sedang berkembang, sangat merasa khawatir memikirkan begitu banyak resiko. Hal itu disebabkan oleh karena keadaan politik, sosial, dan ekonomi dari negara - negara berkembang atau sedang berkembang belum stabil, padahal penanaman modal asing membutuhkan suatu keadaan yang kondusif sifatnya seperti rasa aman, tertib, serta adanya suatu kepastian atau jaminan hukum dari negara - negara penerima modal.69 Sebelum calon investor asing akan menanamkan modalnya di suatu negara, ada beberapa hal yang menjadi perhatian calon investor asing, antara lain :70

1. Keamanan investasi yang sering berkaitan dengan stabilitas politik suatu negara; 2. Bahaya tindakan nasionalisasi dan berkaitan dengan ganti kerugian;

3. Repatriasi keuntungan dan modal dan konvertibilitas mata uang; 4. Penghindaran pajak berganda;

5. Masuk dan tinggalnya staff atau ahli yang diperlukan; 6. Penyelesaian sengketa;

7. Perlakuan yang sama terhadap investor asing dan tidak adanya pembedaan dari investor domestik;

8. Insentif untuk penanaman modal;

69

Aminuddin Ilmar, Op.Cit, Hal 69.

70

9. Transparancy yaitu kejelasan mengenai peraturan perundangan, prosedur administrasi yang berlaku, serta kebijakan investasi;

10.Kepastian hukum, termasuk enforcement putusan - putusan pengadilan.

Penurunan jumlah investor asing yang masuk ke Indonesia menjadi masalah yang serius dihadapi, Ada 2 hambatan atau kendala yang dihadapi untuk mendatangkan investor asing dalam kendala internal yakni :71

1. Kesulitan perusahaan mendapatkan lahan atau lokasi proyek yang sesuai;

2. Kesulitan memperoleh bahan baku; 3. Kesulitan dana/pembiayaan;

4. Kesulitan pemasaran; dan

5. Adanya sengketa atau perselisihan diantara pemegang saham Sedangkan kendala eksternal yakni :72

1. Faktor lingkungan bisnis, baik nasional, regional dan global yang tidak mendukung serta kurang menariknya insentif atau fasilitas investasi yang diberikan pemerintah;

2. Masalah hukum;

3. Keamanan, maupun stabilitas politik yang merupakan faktor eksternal ternyata menjadi faktor penting bagi investor untuk menanamkan modal di Indonesia; 4. Adanya peraturan daerah, keputusan menteri, undang - undang yang turut

mendistrosi kegiatan penanaman modal;

5. Adanya Undang - Undang No. 41 Tahun 1999 Tentang Kehutanan yang menimbulkan ketidakpastian dalam pemanfaatan areal hutan bagi industry pertambangan;

Adanya penanaman modal yang dilakukan antara modal asing dengan modal nasional membawa berbagai implikasi baik dari segi politik, hukum, dan ekonomi. Dari segi politik, kehadiran investor asing membawa segi - segi positif maupun negatif. Segi positifnya adalah membantu untuk meningkatkan tingkat pertumbuhan ekonomi melalui

71

Salim HS dan Budi Sutrisno, Op.Cit, Hal 97.

72 Ibid.

pengelolaan sumber daya ekonomi, memberikan alih teknologi, kemampuan manajemen, kemampuan untuk dapat mengelola dengan peralatan yang modern serta membuka lapangan kerja baru. Dari sisi negatifnya dapat mengeruk keuntungan dari praktik - praktik yang tidak wajar, seperti : transfer pricing, penyelundupan pajak, penguasaan pasar dengan monopoli, dan sebagainya. Dari segi hukum, perlunya dipahami oleh kedua belah pihak bahwa adanya pertemuan dua sistem hukum yang berbeda baik masalah sifat, karakter maupun prinsip - prinsipnya. Masalah lainnya adalah choice of law atau pilihan hukum. Hukum mana yang dipergunakan untuk mendasari perjanjian kerjasama agar dalam sengketa nantinya dapat ditentukan posisi hukum kedua belah pihak. Dari segi ekonomi adalah perimbangan modal kedua belah pihak, pembagian keuntungan, pembagian kerja (manajemen), masalah alih teknologi, serta masalah indonesianisasi.

Kuatnya arus globalisasi, maka ketentuan investasi perlu menyesuaikan dengan pranata hukum yang ada dilingkungan global tanpa harus mengorbankan kepentingan nasional. Salah satu acuan dalam era globalisasi ini adalah good governance and clean governance harus menjadi pegangan tidak hanya bagi pemerintah akan tetapi juga bagi pelaku bisnis.73 Semua permasalahan dalam bidang investasi harus segera diselesaikan agar iklim investasi yang kondusif dapat segera tercipta dimulai dari permasalahan posisi investor dalam berinvestasi, menciptakan kepastian peraturan di bidang investasi, menciptakan harmonisasi hukum di bidang investasi pada era pasar bebas dan era otonomi daerah untuk mencegah relokasi perusahaan ke berbagai negara lain.74

73

Sentosa Sembiring, Op.Cit, Hal 136.

74