Dana Masyarakat dan
Pengelolaan Investasi
(Satgas Waspada
Investasi/SWI)
Maraknya ajakan kepada masyarakat untuk menggunakan uangnya pada produk investasi yang didesain sedemikian rupa agar tidak termasuk dalam produk investasi yang telah diatur dalam peraturan perundang-undangan. semakin bervariasi jenis dan bentuk serta sasarannya. Kesadaran akan semakin berkembangnya industri jasa keuangan saat ini, maka diperlukan pengawasan sehingga dapat menghasilkan deteksi dini terhadap kegiatan investasi yang diduga telah merugikan banyak masyarakat.
Dalam rangka meningkatkan upaya pencegahan dan penanganan kegiatan penghimpunan dana masyarakat dan pengelolaan investasi tanpa izin yang saat ini semakin marak terjadi di masyarakat, SWI melakukan perluasan keanggotaan dari tujuh Kementerian/Lembaga yaitu menjadi 13 Kementerian/Lembaga. Sampai akhir Desember 2017, telah dilaksanakan penandatanganan Nota Kesepakatan dimaksud oleh 11 Kementerian/Lembaga secara circular
letter, yaitu:
Sebagai pedoman dalam melaksanakan kegiatan Literasi dan Inklusi keuangan bagi OJK, Lembaga Jasa Keuangan dan pemangku kepentingan lainnya, OJK juga menerbitkan Buku Statistik Hasil Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan dan Strategi Nasional Literasi Keuangan Indonesia (Revisit 2017).
Pilar 1 Edukasi dan Kam panye Nasional Literasi Keua ngan Pilar 2 Pengu atan Infra struktur Literasi Keua ngan Pilar 3 Pengem bangan Produk dan Jasa Keua ngan Kondisi
Saat ini LITERASI KEUANGANSTRATEGI NASIONAL Sasa-ran
Masy. Not/Less Literate Masy. Well Literate Kolaborasi dengan Stakeholders
OJK mengeluarkan Strategi Nasional Literasi Keuangan Indonesia (Revisit 2017) atau SNLKI (Revisit 2017). SNLKI (Revisit 2017) merupakan pedoman dalam melaksanakan kegiatan Literasi dan Inklusi keuangan bagi Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Lembaga Jasa Keuangan dan pemangku kepentingan lainnya.
Tujuan dari SNLKI (Revisit 2017) adalah menyempurnakan SNLKI 2013, mengakomodasi perubahan dan perkembangan literasi dan inklusi keuangan, dan mengakselerasi pencapaian indeks literasi dan inklusi keuangan masyarakat.
Penyesuaian dilakukan dengan mempertimbangkan berbagai hal antara lain hasil Survei Nasional Literasi dan Inklusi keuangan 2016, perubahan definisi Literasi Keuangan dalam International Best Practises, perkembangan teknologi informasi, perkembangan produk dan layanan jasa keuangan yang semakin kompleks, realisasi kegiatan Literasi dan Inklusi Keuangan selama periode 2013 hingga 2015 dan terbitnya Peraturan Presiden Nomor 82 tahun 2016 tentang Strategi Nasional Keuangan Inklusif.
Penyesuaian tersebut dilakukan terhadap beberapa hal strategis, antara lain:
1. Kerangka Dasar
Pada strategi sebelumnya, terdapat 3 pilar utama yaitu (1) Edukasi dan Kampanye Nasional Literasi Keuangan, (2) Penguatan Infrastruktur Literasi Keuangan, dan (3) Pengembangan Produk dan Jasa Keuangan.
Pada SNLKI (Revisit 2017) diubah menjadi Program Strategis, yang terdiri dari (1) Cakap Keuangan, (2) Sikap dan Perilaku Keuangan Bijak, dan (3) Akses Keuangan.
2. Sasaran
Terdapat enam sasaran prioritas pada strategi sebelumnya, yaitu (1) Ibu Rumah Tangga, (2) UMKM, (3) Pelajar/ Mahasiswa, (4) Profesi, (5) Karyawan, dan (6) Pensiunan.
Pada SNLKI (Revisit 2017) terdapat 10 sasaran prioritas dengan empat penambahan sasaran baru dan satu perubahan (ibu rumah tangga menjadi perempuan), sehingga menjadi (1) Perempuan, (2) UMKM, (3) Pelajar/ Mahasiswa dan Pemuda, (4) Profesi, (5) karyawan, (6) Pensiunan, (7) Penyandang Disabilitas, (8) TKI & Calon TKI, (9) Petani & Nelayan, dan (10) Masyarakat Daerah tertinggal, terpencil.
3. Tema Prioritas
Pada strategi sebelumnya, tema prioritas ditentukan sedari awal untuk tiap tahunnya, seperti tahun 2015 Edukasi difokuskan pada Ibu Rumah Tangga dan UMKM.
Sementara pada SNLKI (Revisit 2017) tema prioritas tahunan akan ditentukan oleh OJK berkolaborasi dengan Lembaga Jasa Keuangan di akhir tahun sebelum tahun pelaksanaan Edukasi berjalan, contohnya tema prioritas 2019 akan ditentukan pada akhir 2018 dari hasil evaluasi kegiatan Edukasi 2018 dan diskusi dengan Lembaga Jasa Keuangan.
Beberapa hal baru yang sebelumnya tidak terdapat pada SNLKI tahun 2013 antara lain informasi terkait Literasi dan Inklusi Keuangan Syariah, informasi terkait layanan keuangan digital dan perencanaan keuangan.
SNLKI (Revisit 2017) ini diharapkan menjadi acuan dalam menyusun rencana kegiatan literasi dan inklusi keuangan sebagaimana yang telah diatur dalam POJK Nomor 76/POJK.07/2016 tentang Peningkatan Literasi dan Inklusi Keuangan di Sektor Jasa Keuangan bagi Konsumen dan/atau Masyarakat yang akan efektif berlaku 28 Desember 2017. Cakap Keuangan Sikap dan Perilaku Keuangan Bijak Akses Keuangan Edukasi Keuangan dan Pengemba ngan Inftrastruktur Pengetahuan Perluasan Akses Keuangan dan Ke tersediaan Produk dan Layanan Jasa
Keuangan Program Strategis Misi Perluasan dan Kemudahan Akses Keua ngan Ketersediaan Produk dan Layanan Jasa Keua ngan Perluasan dan Kemudahan Akses Keua ngan Ketersediaan Produk dan Layanan Jasa Keua ngan Pengeta huan Ke terampilan dan Keya kinan Infra struktur Program Inisiatif Mewu judkan Masyarakat In donesia yang Memiliki Indeks Literasi Keuangan yang Tinggi (Well Literate) sehing ga dapat Memanfaatkan Produk dan Layanan Jasa Keuangan yang Sesuai untuk Mancapai Kesejahteraan yang Berkelanjutan.
1) Otoritas Jasa Keuangan;
2) Kementerian Perdagangan Republik
Indonesia;
3) Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia;
4) Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia;
5) Badan Koordinasi Penanaman Modal, 6) Kementerian Agama Republik Indonesia; 7) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Republik Indonesia;
8) Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia;
9) Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia;
10) Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi
Keuangan; dan
11) Kejaksaan Agung Republik Indonesia.
2.6.4 Sosialisasi Satgas
Waspada Investasi dan
Pembekalan Tim Kerja
SWID
Dalam rangka upaya pencegahan terhadap kegiatan penawaran investasi yang diduga ilegal, Satgas Waspada Investasi memiliki program kerja melakukan kegiatan sosialisasi dan/atau focus group discussion mengenai tawaran penempatan dana dengan janji tingkat keuntungan yang tinggi dan perlu diwaspadai. Kegiatan dilaksanakan di beberapa wilayah yang diprioritaskan dengan pertimbangan kegiatan investasi sedang marak di wilayah tersebut. Kegiatan sosialisasi di masing-masing wilayah dihadiri segenap unsur masyarakat, dalam hal ini antara lain adalah: tokoh masyarakat, tokoh agama, akademisi, TNI dan mahasiswa.
Selama triwulan IV-2017, Satgas Waspada Investasi melaksanakan program sosialisasi waspada investasi yang diduga ilegal kepada masyarakat di tiga kota yaitu Surabaya, Yogyakarta dan Serang. Sehingga selama 2017, Satgas Waspada Investasi telah melaksanakan delapan kali kegiatan sosialisasi Satgas Waspada Investasi. Selanjutnya telah dilaksanakan juga kegiatan pembekalan Tim Kerja Satgas Waspada
Investasi Daerah di dua Kantor Regional OJK yaitu Serang dan Surabaya dan di satu Kantor OJK yaitu Solo. Sehingga selama 2017, Satgas Waspada Investasi telah melaksanakan kegiatan pembekalan Tim Kerja Satgas Waspada Investasi Daerah di 12 daerah.
Selain kegiatan Sosialisasi dan Pembekalan Tim Kerja SWI Daerah, pada triwulan IV-2017 Satgas Waspada Investasi juga melaksanakan kegiatan kuliah umum di lima universitas di Indonesia. Kegiatan tersebut merupakan bagian dari edukasi mengenai investasi ilegal kepada masyarakat
2.6.5 Penyampaian Informasi
Melalui Media
Dalam rangka memberikan perlindungan kepada konsumen dan masyarakat yang sebelumnya telah dilakukan SWI melakukan analisis dan rapat pembahasan dengan anggota Satgas Waspada Investasi, Satgas Waspada Investasi menerbitkan melakukan siaran pers guna memberikan informasi kepada masyarakat terkait dengan kegiatan investasi ilegal yang merugikan masyarakat dan perkembangan penanganannya melalui media massa. Selama periode pelaporan, SWI melakukan kegiatan tersebut menerbitkan tiga siaran pers dengan tema “SWI Perintahkan Talk Fusion Segera Hentikan Kegiatan”; “Lindungi Masyarakat, Satgas Waspada Investasi Hentikan 14 Kegiatan Usaha”; dan “Di Penghujung Tahun, Satgas Waspada Investasi Imbau Masyarakat Waspada terhadap Kegiatan Usaha 21 Entitas”. Sehingga selama 2017 Satgas Waspada Investasi telah melakukan 14 kali siaran pers.
2.6.6 Penanganan Perkara
Investasi oleh Satgas
Waspada Investasi
Rekomendasi hasil rapat koordinasi Satgas Waspada Investasi terkait dengan pembahasan investasi ilegal ditindaklanjuti dengan pembahasan dan atau penanganan lebih lanjut oleh masing-masing kementerian dan/atau lembaga dan atau antar kementerian dan/atau
lembaga yang memiliki kewenangan terkait dengan kegiatan investasi yang diduga ilegal. Selama periode triwulan IV-2017, OJK dan Satgas Waspada Investasi menghentikan kegiatan usaha sejumlah 35 Entitas. Dengan demikian selama 2017 sudah terdapat 80 Entitas yang telah dihentikan kegiatan usahanya. Selanjutnya yang telah berada dalam proses hukum oleh pihak Kepolisian di 2017 adalah sebanyak 12 Entitas.