• Tidak ada hasil yang ditemukan

PESAN-PESAN TENTANG IBADAH

D. Membaca Alquran

Alquran sebagai wahyu dari Allah SWT yang diturunkan kepada Rasulullah saw yang menjadi pedoman bagi setiap umat manusia sebagai pedoman hidup yang menunjukkan kepada jalan kebaikan dan kebenaran, mengingatkan manusia agar berpegang teguh pada Alquran agar selamat di dunia dan akhirat. Jika suatu buku memiliki suatu nilai manfaat dari setiap isinya, maka Alquran banyak memiliki manfaat dan menjadi tuntunan hidup atau pegangan manusia dalam hidup di dunia.

Tidak ada bacaan yang lebih hebat di sisi Allah, malaikat, dan Rasul-Nya selain Alquran. Oleh karena itu, ummat Islam semestinya memperbanyak membaca Alquran,

meresapi setiap maknanya, kemudian dihafalkan dan selanjutnya diamalkan. Dengan begitu, setiap ummat Islam akan menjadi manusia yang paling beruntung.

Rasulullah SAW menganggap Alquran itu sebagai al- Muta'abbadu bi tilawatihi (hal yang dianggap beribadah bila membacanya). Oleh karena itu, seharusnya ummat Islam lebih memprioritaskan membaca, menghafalkan, memahami, dan mengamalkan Alquran dibandingkan membaca referensi yang lain (http://7topranking.blogspot.com/2013/06/7- hikmah-membaca-al-quran.html, diakses pada 21 Desember 2014).

Oleh karena begitu pentingnya mempelajari Alquran, maka pembiasaan mempelajari Alquran sangat diperhatikan di PM, sebagaimana tampak pada kutipan berikut.

Setelah lelah beraktifitas sejak jam 4.30 subuh, mempertahankan kepala tetap tegak dan mata tetap terbuka sungguh perjuangan maha berat. Apalagi, masjid kami punya langit-langit tinggi sehingga sirkulasi udaranya sangat baik dan senantiasa berhawa sejuk. Dengungan suara ribuan orang mendaras Al-Qur’an malah menjadi seperti dendang pengantar tidur yang mujarab (N5M: 69). ... Tidak ketinggalan, ini tempat yang pas mendengarkan kalam Ilahi yang dibaca sangat indah oleh para qari, pembaca Al-Quran, pilihan PM (N5M:94).

Baso berkeinginan untuk menghafalkan Alquran, salah satu motivasinya adalah agar dia dapat membalas jasa orangtuanya, yakni agar orantuanya dapat hidup selamat dan berbahagia di akhirat, sebuah motivasi yang sangat terpuji di saat ia sendiri sangat kekurangan biaya untuk terus menimba ilmu di PM. Hal ini tampak pada kutipan berikut.

“Tahukah kalian, ada sebuah hadits yang mengajarkan bahwa kalau seorang anak menghapal Al- Quran, maka kedua orangtuanya akan mendapat jubah kemuliaan di akhirat nanti. Keselamatan akhirat buat kedua orangtuaku…”

“Hanya hapalan… hanya hapalan Quran inilah yang bisa aku berikan untuk membalas kebaikan mereka kepadaku. Aku ingin mereka punya jubah kemuliaan di depan Allah nanti,” katanya sambil mematut-matut foto itu, seakan baru pertama kali melihatnya” (N5M : 362).

Perasaanku tergetar. Untuk pertama kalinya aku sadari bahwa motivasi besar Baso menghapal Al-Quran adalah pengabdian kepada orangtua. Aku yakin teman- temanku yang lain juga baru tahu (N5M : 363).

Selain motivasi kebahagiaan di akhirat, mempelajari dan menghafalkan Alquran juga boleh untuk sarana meraih kemuliaan di dunia, karena Alquran sendiri menganjurkan agar ummat Islam berusaha menggapai kebahagiaan di akhirat namun tidak melupakan kesuksesan hidup di dunia. Kutpan berikut ini menceritakan keinginan Baso agar dapat diterima kuliah di Timur Tengah dengan modal hafalan Alquran.

“Selain itu, aku mendengar, orang yang hapal Al- Quran bisa mendapatkan beasiswa penuh untuk kuliah

di Madinah dan Mekkah, tempat yang aku impikan untuk belajar nanti. Siapa tahu memang ada jalan…,” katanya sekali lagi menerawang. Baso terus memegang teguh niatnya untuk sekolah ke Arab, seperti yang kami impikan di bawah menara menjelang Maghrib (N5M : 363).

E. Berpuasa

Puasa atau shaum dalam bahasa Arab adalah menahan diri dari makan dan minum serta segala perbuatan yang bisa membatalkan puasa, mulai dari terbit fajar hingga terbenam

matahari, dengan syarat tertentu, untuk meningkatkan ketakwaan seorang muslim. Berpuasa merupakan salah satu dari lima Rukun Islam. Saum secara bahasa artinya menahan atau mencegah.

Ibadah puasa Ramadhan yang diwajibkan Allah kepada setiap mukmin adalah ibadah yang ditujukan untuk bertaqwa kepada Allah (seperti yang tertera dalam sebuah surah dalam al-Qur'an (Al-Baqarah 2:183).

Keutamaan puasa menurut syariat Islam adalah agar orang-orang yang berpuasa dapat melewati sebuah pintu surga yang bernama Rayyan, dan keutamaan lainnya adalah Allah akan menjauhkan wajahnya dari api neraka, sejauh 70 tahun perjalanan (http://almanhaj.or.id/content/keutamaan- keutamaan-puasa, diakses pada 21 Desember 2014).

Hadis riwayat Sahal bin Saad, ia berkata: Rasulullah saw bersabda: Sesungguhnya di dalam surga itu terdapat pintu yang bernama Rayyan. Orang-orang yang berpuasa akan masuk lewat pintu itu pada hari kiamat. Tidak ada orang selain mereka yang masuk bersama mereka. Ditanyakan: Di mana orang-orang yang puasa? Kemudian mereka masuk lewat pintu tersebut dan ketika orang yang terakhir dari mereka sudah masuk, maka pintu itu ditutup kembali dan tidak ada orang yang akan masuk lewat pintu itu (Shahih Muslim No.1947).

Hadis riwayat Abu Said Al-Khudri, ia berkata: Rasulullah saw bersabda: Tidaklah seorang hamba yang berpuasa satu hari di jalan Allah, kecuali Allah akan menjauhkan wajahnya dari api neraka sejauh jarak perjalanan 70 tahun (Shahih Muslim No.1948).

Adapun hikmah dari ibadah shaum adalah melatih manusia untuk sabar dalam menjalani hidup. Maksud dari sabar yang tertera dalam al-Quran adalah gigih dan ulet seperti yang dimaksud dalam Ali ‘Imran, 3:146. Di antara hikmah dan faedah puasa selain untuk menjadi orang yang bertakwa adalah (1) mendidik jiwa agar dapat menguasai diri, (2) mendidik nafsu agar tidak senantiasa dimanjakan dan dituruti, (3) mendidik jiwa untuk dapat memegang amanat dengan sebaik-baiknya, dan (4) mendidik kesabaran dan ketabahan.

Selain untuk tujuan ibadah kepada Allah, ibadah puasa sunnah juga boleh diniatkan untuk meraih tujuan baik yang

bersifat duniawi, misalnya agar lulus dalam ujian sekolah, seleksi untuk memperoleh pekerjaan, dan sebagainya.

Agar lulus seleksi dalam pemilihan sebagai duta bangsa, Alif melaksanakan puasa sunnah Senin-Kamis, sebagaimana tampak pada kutipan berikut.

Seminggu berlalu. Awalnya hatiku sudah ikhlas dan tenang, tapi semakin lama semakin gelisah. Mungkin aku belum benar-benar tawakal. Aku ternyata sangat berharap terpilih menjadi duta muda bangsa, entah itu ke Australia, Jepang, negara ASEAN, atau Kanada.

Dan hari Kamis itu, ketika sedang berbuka puasa sunah di kamar kos dengan pecel lele Supratman, Bi Imah berteriak dari ruang tengah, “Den Alif, ada telepon dari ibunya....” (R3W : 209).

Selanjutnya, representasi ibadah ghoiru mahdhoh dapat dipaparkan sebagai berikut.

F. Berdoa

Doa ialah permohonan seseorang hamba terhadap Allah untuk meyelesaikan segala masalah rohani dan jasmani, dunia dan akhirat baik untuk dirinya sendiri maupun untuk orang lain. Allah berfirman: “Berdoalah kepada-Ku niscaya Aku perkenankan doa permohonan kamu. Sesungguhnya orang- orang yang sombong dari beribadat dan berdoa kepada-Ku, akan masuk neraka jahanam dalam keadaan hina” (Q.S. Al- Mu’min:60).

Doa merupakan ungkapan permohonan atau permintaan yang ditujukan kepada Allah semata-mata, dalam usaha untuk memenuhi hajat atau keperluan tertentu. Restu dan ridha Allah sentiasa diharapkan untuk menghidupkan semangat atau harapan guna memperoleh kekuatan rohani dan jasmani.

Sebuah hadis Rasulullah saw yang diriwayatkan oleh Anas bin Malik ra menjelaskan bahawa doa adalah inti atau otak ibadah. Ini membuktikan bahwa doa adalah sebahagian dari ibadah yang perlu kita amalkan dalam kehidupan sehari- hari.

Doa merupakan satu mekanisme yang diberikan Allah kepada hamba-Nya yang lemah dan tidak berdaya, karena manusia yang beriman dan memahami hakikat kehidupannya akan memerlukan pertolongan Allah Yang Maha Agung dan Maha Pemberi yang menyediakan segala macam rahmat dan nikmat.

Doa orang beriman pasti dikabulkan oleh Allah, yakni dalam tiga cara, yaitu (1) dikabulkan secara langsung apa yang kita minta, (2) dihindarkan kita dari sesuatu musibah atau bencana, dan (3) ditangguhkan ke satu masa lain, misalnya di akhirat yaitu akan diberi pahala sesuai dengan permintaan itu.

Doa merupakan jalan yang harus dilalui dalam mencapai sesuatu yang diharapkan. Berpegang pada ketentuan yang betul, insya Allah segala yang kita harapkan akan dikabulkan. Dengan berdoa, kita akan merasakan kehebatan dan keagungan Allah dan betapa lemahnya kita sebagai hamba- Nya.

Doa adalah sebagai pelindung dan senjata kepada setiap orang mukmin dari godaan dan hasutan setan serta dari kejahatan manusia. Dengan berdoa akan meningkatkan ketaqwaan dan kekuatan iman seorang mukmin. Allah sangat mengasihi dan menyukai hamba-hamba-Nya yang selalu berdoa dan meminta kepada-Nya. Dengan berdoa akan mententeramkan jiwa kita, menjadi penawar dan penenang hati yang bersedih. “Ketahuilah, dengan mengingati Allah hati akan menjadi tenang'. (Q.S. Ar-Ra'du ayat 28). Doa adalah obat penyembuh bagi segala jenis penyakit yang ada pada diri manusia baik penyakit lahiriah maupun penyakit batiniah.

Doa juga merupakan tali penghubung di antara anak dengan kedua orangtua yang telah meninggal dunia, anak- anaknya yang shalih sangat dinantikan untuk mendoakan kesejahteraan mereka di alam kubur. Rasulullah saw bersabda, “Apabila anak Adam meninggal dunia, maka putuslah semua amalannya kecuali tiga perkara yaitu, sedekah jariyah, ilmu

yang bermanfaat, dan anak yang shalih yang mendoakannya'. (H.R.Bukhari dan Muslim). Dengan berdoa Allah akan membukakan pintu rahmat-Nya kepada manusia. “Doa itu adalah anak kunci kepada pintu rahmat” (H.R.Ad-Dailami). Doa adalah penghubung dan pengikat tali persaudaraan dan kasih sayang di antara sesama mukmin. “Doa seorang mukmin terhadap saudaranya (mukmin) secara diam-diam, pasti diperkenankan oleh Allah” (H.R.Muslim) (http://aura- hikmah.blogspot.com//pengertian-doa-keutamaannya, diakses pada 21 Desember 2014).

Menyadari betapa pentingnya aktivitas berdoa dalam kehidupan manusia di dunia ini, Alif dan para santri PM juga rajin berdoa, misalnya doa Alif agar diberi kelancara dalam setiap urusannya, lebih-lebih ketika akan menempuh ujian sebagaimana tampak pada kutipan berikut.

“Ya Allah, hamba datang mengadu kepadaMu dengan hati rusuh dan berharap. Ujian pelajaran Muthala’ah

tinggal besuk, tapi aku belum siap dan belum hapal pelajaran. HambaMu ini datang meminta kelapangan pikiran dan kemudahan untuk mendapat ilmu dan bisa menghapal dan lulus ujian dengan baik. Sesungguhnya Engkau Maha Pendengar terhadap doa hamba yang kesulitan. Amiiinnn.” (N5M : 197).

Dengan menghirup kopi panas di tengah dini hari, aku siap berjuang. Sebuah doa aku kumandangkan lamat- lamat sebelum membuka buku pelajaran

muthalaah.“Allahummaiftah Alaina hikmatana.” Tuhan, mohon bukakanlah pintu hikmah dan ilmuMu buatku.

Rabbi zidni ilman warzuqni fahman. Tuhanku tambahkanlah ilmuku dan berkahilah aku dengan pemahaman (N5M : 198).

Aku pimpin doa setelah solat dan diamini oleh suaranya di belakangku. ( RIM 149). Mohon doa Amak agar ananda dimudahkan selalu untuk hidup di rantau, menuntut ilmu dan mencari rezeki. Sembah sujud ananda. Alif (R3W:174).

Dokumen terkait