• Tidak ada hasil yang ditemukan

4.3 Hasil Penelitian

4.3.6 Mengontrol Dan Evaluasi Program Pemasaran

Untuk menjamin tercapainya tujuan dalam waktu dan cara yang efisien, dibutuhkan sistem kontrol yang efektif agar pelaksanan program bisa berjalan dengan baik. “Manajemen kontrol adalah proses untuk memotivasi dan memberi inspirasi kepada orang-orang yang melakukan aktivitas organisasi yang mengarah pada tujuan organisasi. Ini juga meruapakan proses untuk mendeteksi dan memperbaiki kesalahan kinerja yang tidak di sengaja atau yang di sengaja.” Untuk mengontrol agar kegiatan yang telah dilaksanakan berjalan dengan baik komunitas gerakan berbagi nasi di Serang melakukan beberapa hal, berikut adalah hasil wawancara dengan ketua Fajar Mualana yaitu :

“Agar kegiatan berjalan dengan baik, kita rutin dalam

menjalankan dan merecanakan kegiatan setiap pekannya itukan ada 1 kali berbagi nasi, di satu kegiatan itu sebelum kegiatan kita wajib memposting player yang sudah kita buat dan setiap pekannya kan piket koordinator masing-masing disitu kita akan menyimpan kontak personnya. Agar jika ada relawan yang ingin ikut bisa menghubungi koordinator tersebut yang sudah tahu

alur-alurnya.”52

Dari hasil wawancara di atas dapat di simpulkan bahwa agar perencanaan program-program berjalan dengan lancar, kita melakukan kontrol terhadap kegiatan yang dilaksanakan. Seperti yang telah dijelaskan sebelum kita melakukan kita melakukan diskusi dulu di grup khusus voulenter berbagi nasi biasanya ketua yang mengkoordinir siapa pekan ini

52

Hasil wawancara dengan Fajar Maulana selaku ketua komunitas gerakan berbagi nasi di Serang pada Jum’at 1 Desember 2017 pukul 20.00 WIB

yang akan menjadi penanggung jawab sehingga pelaksanaan setiap pekannya berjalan dengan lancar, karena kalau tidak di koordinir kegiatan gerakan berbagi nasi tidak akan berjalan lancar.

Gambar 4.3.9

(Group voulenter berbagi nasi Serang)

Tahap selanjutnya dalam program pemasaran sosial adalah melakukan evaluasi. Evaluasi bisa dilakukan untuk mengetahui bagaimana respon target adopter terhadap keseluruhan program yang telah dijalankan. Evaluasi merupakan pengukuran efektivitas strategi yang telah digunakan untuk mencapai suatu tujuan dari kegiatan gerakan berbagi nasi. Berikut hasil wawancara dengan Fajar Maulana bagaimana komunitas gerakan berbagi nasi Serang dalam melakukan evaluasi kegiatan yang telah dilaksanakan yaitu :

“Setelah kegiatan membagikan nasi, biasanya kita tidak langsung

Kita melakukan kumpul lagi yaitu untuk mengakrabkan relawan satu sama lain, karena setiap pekannya itu biasanya ada relawan baru bergabung jadi untuk menjalin silahtuhrahmi dengan berbagi cerita kepada relawan yang baru masuk. Bagaimana pengalaman yang didapat, kesan dan pesannya kepada komunitas gerakan

berbagi nasi kedepannya.”53

Menurut Nining Kusumastuti menyampaikan bahwa :

“Kita melakukan evaluasi pelaksanaan kegiatan gerakan berbagi

nasi, apa saja yang kurang, apa yang perlu dilakukan pembaharuan. Karena disetiap kegiatan pasti ada kendalanya seperti dari amunisi, waktu dan target sasarannya. Sehingga kita

dapat memperbaikinya untuk kedepannya.”54

Berdasarkan uraian di atas evaluasi setelah melakukan kegiatan membagikan nasi relawan atau pejuang nasi berkumpul kembali di meet point pertama yaitu untuk mengevaluasi kegiatan yang sudah dilaksanakan. Adapun respon dari setiap relawan yang baru ikut bergabung gerakan berbagi nasi ini mendapatkan tanggapan yang baik. Catatan dan masukan dari relawan perlu mendapatkan tindakan serius agar kegiatan selanjutnya dapat lebih ditingkatkan menjadi lebih baik lagi.

Kegiatan gerakan membagikan nasi dilakukannya malam sehingga banyak relawan yang jauh, tidak bisa langsung pulang karena waktu selesainnya sangat malam. Dari kendala tersebut para pejuang nasi mengantisipasinya, dengan relawan yang ikut bergabung datang saja untuk tempat tinggal tidak masalah karena salah satu para pejuang nasi ada yang berdomisili Kota Serang.

53

Hasil wawancara dengan Fajar Maulana selaku ketua komunitas gerakan berbagi nasi di Serang pada Jum’at 1 Desember 2017 pukul 20.00 WIB

54

Hasil wawancara dengan Nining Kusumastuti selaku voulenter dan pemegang akun media sosial komunitas gerakan berbagi nasi di Serang pada Rabu 6 Desember 2017 pukul 11.00 WIB

Kendala selanjutnya yaitu dari penanggung jawab koordinator kadang tidak berjalan lancar, karena orang-orang pejuang nasi banyak kesibukan masing-masing seperti kerja dan hal lainnya, kadang kembali lagi kepada ketuan yang menjadi koordinator. Tapi kita juga mengantisipasinya dengan komunikasi melalui group khsusus voulenter sehingga jika untuk koordinator penanggung jawab yang tidak bisa datang kita sama-sama membantunya karena di sini semunya bertanggung jawab atas kegiatan gerakan berbagi nasi di Serang.

Setelah melakukan evaluasi hal selanjutnya yaitu apa hasil akhir yang diinginkan dari adanya gerakan berbagi nasi di Serang. Berikut hasil wawancara dengan Fajar Maulana yaitu :

“Hasil akhir yang kita pengen sih, relawannya itu semakin banyak.

Makin banyak orang yang peduli dan terus makin kompak di Internalnnya. Sehingga kita dapat memberikan suatu yang baik untuk masyarakat sesuatu yang bermanfaat. Kemudian yang diinginkan komunitas ini tidak ada lagi, maksudnya bukan tidak lagi karena hadirnya komunitas ini ada yang membutuhkan kita pengennya ga ada lagi orang yang kurang kesejahteraanya. Walaupun bubar bukan berarti komunitas tidak ada lagi, tetap ada tapi dengan kegiatan-kegiatan lain.”55

Dari hasil wawancara diatas bahwa hasil akhir yang diingin dari komunitas gerakan berbagi nasi di Serang ini relawannya semakin meningkat dan komunitas ini bubar, bukan disini bukan tidak ada lagi tetap ada tapi dengan kegiatan-kegiatan lainnya. Berarti sudah tidak ada

55

Hasil wawancara dengan Fajar Maulana selaku ketua komunitas gerakan berbagi nasi di Serang

lagi kemiskinan atau orang-orang yang kelaparan di Indonesia khususnya Kota Serang.

Untuk mengukur keberhasilan dari tujuan sebuah kampanye pemasaran sosial dan program yang telah dijalankan, ini juga akan terlihat bahwa berhasil atau tidaknya gerakan berbagi nasi. Seperti yang di tuturkan oleh Fajar Maulana :

“Adanya relawan baru dan donatur setiap pekannya itu menjadi

tolak ukur keberhasilan dari program yang telah dirancanakan. Menurut kita dengan adanya relawan baru setiap pekannya berarti kegiatan kita mendapatkan respon baik dari masyarakat untuk mereka yang benar-benar membutuhkan bantuan kita walaupun

hanya dengan sebungkus nasi.”56

Menurut Nining Kusumastuti menyampaikan :

“Respon yang baik dari relawan, menjadi tolak ukur keberhasilan

kegiatan kita karena kegiatan ini membangun edukasi untuk relawan agar lebih bersyukur lagi dalam kehidupan dan

bagaimana cara untuk berbagi tidak dengan menunggu kaya.”57

Berdasarkan hasil wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa indikator keberhasilan dari kegiatan ini adanya relawan baru dan donatur setiap pekannya. Sehingga para relawan pun merasakan langsung bagaimana membantu orang-orang dilingkungan kita yang masih belum beruntung intinya kita makan sehari 3 kali sedangkan mereka tidak teratur makan sedapat rezekinya mereka. Selain itu para relawan dapat bertemu orang-orang baru dan dapat berkomunikasi dengan para pejuang nasi

56

Hasil wawancara dengan Fajar Maulana selaku ketua komunitas gerakan berbagi nasi di Serang pada Jum’at 1 Desember 2017 pukul 20.00 WIB

57

Hasil wawancara dengan Nining Kusumastuti selaku ketua komunitas gerakan berbagi nasi di Serang pada Rabu 6 Desember 2017 pukul 11.00 WIB

lainnya. Untuk relawan juga banyak waktu yang digunakan dan diisi oleh hal-hal yang bermanfaat.

4.4Pembahasan

Pada pembahasan ini, peneliti akan memaparkan hasil bagaimana strategi komunikasi pemasaran sosial komunitas gerakan berbagi nasi di Serang, dengan mengacu pada identifikasi masalah yang telas dijelaskan sebelumnya. Pada saat ini tingginya angka kemiskinan di Indonesia sungguh memprihatikan, peran pemerintah saja tidak cukup untuk membantu menanggulanginya tingginya angka kemiskinan tersebut membuat masyarkat ikut peran dan berpartisipasi dalam mengatasi permasalahan kemiskinan dengan membuat suatu gerakan sosial yang bertujuan untuk suatu perubahan.

Fakir miskin dan anak-anak terlantar dipelihara oleh negara, maka sebagai warga negara bisa berperan aktif untuk membantu fakir miskin dan anak-anak terlantar tersebut. Untuk itu komunitas gerakan berbagi nasi Serang membantu meringankan pemerintah dalam menangulangi masalah kemiskinan, walaupun saat ini dimulai dengan semangat untuk membagikan sebungkus nasi sebagai cerminan melihat realita yang ada di masyarakat. Sebungkus nasi ini baru langkah awal untuk berbuat sesuatu dan berusaha mempersatukan kembali nusantara ini walau hanya dengan sebungkus nasi.

Gerakan berbagi nasi ini merupakan gerakan dari swadaya masyarakat atas keprihatinan mereka terhadap masyarakat Indonesia yang masih kelaparan atau gerakan kepedulian yang membantu orang-orang yang tidak mampu melalui sebungkus nasi. Komunitas gerakan berbagi nasi di Serang baru terbentuk sejak tahun 2013, yang mulai didirikan oleh Dita Sefti Nurlina. Seiring dengan berjalan waktu komunitas gerakan berbagi nasi di Serang ini semakin eksis dan berkembang sehingga sampai saat ini gerakan berbagi nasi di Serang tetap aktif dalam melakukan kegiatannya.

Gerakan berbagi nasi di Serang yang bergerak dalam kegiatan sosial ini mampu menarik relawan untuk ikut serta dalam menebarkan kebaikan melalui sebungkus nasi. Dalam membentuk sebuah komunitas gerakan sosial tidaklah mudah apalagi menjadi gerakan sosial yang global, dimana masyarakat tertarik untuk bergabung dan membentuk gerakan yang sama. Sesuai dengan hasil penemuan penulis komunitas gerakan berbagi nasi di Serang relawan atau pejuang nasinya di bilang masih sedikit, agar kegiatan gerakan berbagi nasi ini dapat berlansung dan terus berkembang dengan baik dibutuhkannya strategi komunikasi.

Dalam hal ini, strategi komunikasi pemasaran sosial sangat diperlukan dalam penelitian ini. Karena pemasaran sosial merupakan suatu penerapan konsep pemasaran pada aktivitas non-komersial yang berhubungan dengan kepedulian kemasyarakatan dan kesejahteraan rakyat. Sehingga komunikasi pemasaran sosial untuk mempengaruhi individu dan

sekelompok orang yang dapat membentuk sikap, perilaku baru dan ideologi yang diharapkan. Dan untuk menjalan strategi komunikasi pemasaran sosial dari Kotler dan Roberto tahapan dalam pelaksanaan pemasaran sosial yaitu menganalisis lingkungan pemasaran sosial, memilih khalayak sasaran, mendesain tujuan dan strategi pemasaran sosial, merencanakan program pemasaran sosial, pengorganisasian dan implementasi, mengontrol dan evaluasi program pemasaran sosial.

4.4.1 Menganalisis Lingkungan Pemasaran Sosial

Dalam pemasaran sosial, riset dilakukan untuk menganalisis lingkungan tempat akan dilaksanakannya program pemasaran sosial. Tujuan di adakannya riset lingkungan ini adalah untuk mengetahui dengan jelas sebuah masalah yang benar-benar sedang terjadi di masyarakat. Salah satu cara yang bisa dilakukan untuk menganalisis lingkungan pemasaran sosial adalah dengan menggunakan metode SWOT untuk melihat Strenght (kekuatan), Weakness (kelemahan), Oppurtunities (peluang) dan Threats (ancaman) dalam sebuah permasalahan dimasyarakat. Dalam analisis SWOT, faktor-faktor internal yang melandasi sebuah permasalahan di masyarakat bisa diketahui dan bisa mempermudah pelaku pemasaran sosial dalam pengambilan keputusan berikutnya.

Dari hasil penelitian yang peneliti lakukan, peneliti melihat bahwa komunitas gerakan berbagi nasi di Serang melakukan analisis atau situasi yang terkait dengan gerakan sosialnya yaitu sesuai dengan tujuan kegiatan

tersebut. Tujuan dari gerakan berbagi nasi di Serang ialah untuk menumbuhkan semangat berbagi dengan membagikan nasi bungkus kepada suadara-saudara kita yang membutuhkan. Agar dapat diidentifikasi dengan jelas, maka dalam menganlisis permasalahan yang ada komunitas gerakan berbagi nasi di Serang melakukan berbagai perencanaan yaitu dengan melakukan analisis SWOT.

Menurut hasil penelitian yang dilakukan penelitia, tahap pertama yang dilakukan yaitu melakukan analisis SWOT (Strenght, Weakness, Oppurtunities, Threats) merupakan kerangka analisa tentang kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang dihadapi komunitas gerakan berbagi nasi Serang. Sehingga komunitas dapat mengetahui fokus produk yang akan dipromosikan, kelemahan yang harus di perbaiki, peluang apa saja yang dapat di manfaatkan serta adakah ancaman bagi komunitas. Berikut adalah analisis SWOT dari komunitas gerakan berbagi nasi di Serang:

- Kekuatan (Strenght)

Kekuatan yang dimiliki oleh komunitas gerakan berbagi nasi Serang yaitu bahwa kegiatan gerakan berbagi nasi sudah dilakukan selama 5 tahun sejak tahun dan kegiatan ini lakukan rutin setiap pekannya sehingga komunitas gerakan berbagi nasi di Serang berbeda dengan komunitas gerakan sosial lainnya. Aktifnya kegiatan yang dilakukan setiap pekannya dapat memaksimalkan silahtuhrahmi antar relawan atau

pejuang nasi sehingga dapat membentuk dari kekuatan internal komunitas itu sendiri.

- Kelemahan (Weakness)

Komunitas gerakan berbagi nasi di Serang memiliki beberapa kendala dalam melakukan kegiatan gerakan berbagi nasi yaitu kendalanya dari segi waktu karena kegiatan ini dilakukan pada malam hari menjadi pengambat bagi relawan yang berdomisilinya jauh untuk mengikuti kegiataanya serta terhambatnya kendaraan pada saat melakukan kegiatan membagikan nasi bungkus karena komunitas gerakan berbagi nasi di Serang berkeliling untuk membagikan nasi bungkusnya sesuai dengan rute yang telah ditentukan.

Dalam kendala-kendala tersebut komunitas gerakan berbagi nasi terus mengevaluasinya, dari segi waktu komunitas gerakan berbagi nasi sudah mengantisipasinya dengan membagi jadwal malam dan sore agar kegiatan tetap berjalan tapi tidak mengurangi esensi untuk berbagi.

- Peluang (Oppurtunities)

Adanya gerakan berbagi nasi Serang ini memberikan banyak manfaat bagi relawan ataupun bagi target sasaran dari kegiatan ini. Dengan mengikuti gerakan berbagi nasi relawan mendapatkan pahala, pengalaman, dan mengisi waktunya dengan menyalurkan kebaikan melalui sebungkus nasi. Komunitas gerakan berbagi nasi di Serang ini menjadi wadah masyarakat dalam membantu mereka yang masih belum beruntung dalam

satu hari kita makan 3 kali sehari akan tetapi mereka tidak teratur karena mereka makan sedapat rezekinya sehingga membuat mereka kelaparan. Disini gerakan berbagi nasi mempunyai manfaat baik yaitu sebagai penyambung semangat mereka untuk esoknya.

- Ancaman (Threats)

Ancaman yang dari komunitas gerakan berbagi nasi di Serang ini yaitu pada saat melakukan kegiatan membagikan sebungkus nasi tidak menentunya target sasaran penerima nasi dan amunisinya. Terkadang ada target sasaran yang tidak kebagian amunisinya, dan sebaliknya kadang amunisinya banyak target sasarannya sedikit. Komunitas gerakan berbagi nasi di Serang selalu memperbaiki dan mengantisipasinya apabila hal tersebut terjadi.