• Tidak ada hasil yang ditemukan

Menulis Dongeng dengan Strategi Belajar Kuantum

Dalam dokumen M01943 (Halaman 33-36)

Oleh Sukirno

Universitas Muhammadiyah Purworejo

Jalan K.H.A.Dahlan 3 Telepon (0275) 321494 Purworejo e-mail: [email protected]

Abstrak:

Masalah umum penelitian ini adalah belum ada model perangkat pem belajaran me nulis dongeng dengan strategi belajar kuantum. Sesuai dengan masalah tersebut, tujuan penelitian ini adalah menghasilkan model perangkat pembelajaran menulis dongeng de ngan strategi belajar kuantum. Hasil penelitian ini berbentuk buku dan elektronik. Model ber bentuk buku terdiri atas tiga model, yaitu (1) model silabus dan sistem penilaian pem- belajaran menulis dongeng, (2) model bahan ajar pembelajaran menulis dongeng, dan (3) mo del skenario pembelajaran menulis dongeng. Model ber bentuk elektronik berupa satu keping VCD berisi visualisasi materi pelajaran menulis dongeng. Berdasarkan analisis data kualitatif, ketiga model pe rangkat pembelajaran tersebut memiliki keefektifan pada bagian materi pokok, pengalaman belajar, indikator pencapaian, sistem penilaian, dan bagian sumber serta media yang diguna kan. Berdasarkan analisis data kuantitatif diketahui bahwa perbedaan skor tes awal dan tes akhir kemam- puan menulis dongeng dengan strategi belajar kon vensional terdapat per- be daan, tetapi perbedaan itu tidak signiikan (p > 0,005). Sebaliknya, skor tes awal dan tes akhir kemampuan menulis dongeng dengan strategi belajar kuan tum terdapat perbedaan yang signiikan (p < 0,001). Jadi, ketiga model perangkat pembe lajaran tersebut terbukti efektif dan berpengaruh terhadap pening katan kemampuan menulis dongeng.

Kata Kunci : model perangkat pembelajaran, menulis dongeng, strategi belajar kuantum.

Identifikasi Kemampuan Gerak Dasar

Pada Siswa Kelas IV SD Negeri Se-

Kecamatan Serengan Surakarta Tahun

Pelajaran 2009/2010

Agustiyanto

Dosen JPOK – FKIP – UNS e-mail : [email protected]

Abstract

Target of this research is to know: Elementary motion ability Students of men-women’s of class IV SD Negeri se-Kecamatan Serengan Surakarta year 2009/2010. his research use the descriptive method with the approach the normatif survey. Survey in this research to know the elementary motion ability storey; level at student of class IV SD Negeri se-Kecamatan Serengan Surakarta year 2009/2010. Research population is student of men-woman class IV SD Negeri se-Kecamatan Serengan Surakarta year 2009/2010, amount of SD Negeri Se-Kecamatan Serengan of counted 19 SD. Sampel Research is taken by random is 10 SD Negeri class IV Se-Kecamatan Serengan of counted 260 student. Data collecting technique use the technique of tes and measurement. To measure the elementary motion ability use the Barrow Motor Ability Test, covering: Standing Long jump (long jump without preix), hrow the ball medicine (throw the ball basket) Zig-zag Run (run the zig-zag). Technique analyse data statistically descriptive. he result of this research are: (1) Elementary motion Ability storey level student of man Class IV SD Negeri Se-Kecamatan Serengan Surakarta Year 2009/2010, good category with the value 165-193 counted 33 student (23.6%), enough with the value 136-164 counted 81 student (57.9%), medium with the value 107-135 counted 24 student (17.1%), less with the value 78-106 counted 0 student (0%), Less once with the value 49-77 counted 2 student (1.4%); (2) Elementary motion Ability Storey; Level of student woman class IV SD

Berdasarkan data kualitatif, ketiga model perangkat pembelajaran tersebut memiliki keefektifan pada bagian materi pokok, pengalaman belajar, indi kator pencapaian, sistem peni laian, dan bagian sumber serta media yang digunakan. Berdasarkan data kuantitatif diketahui bahwa perbedaan skor tes awal dan tes akhir kemampuan menulis dongeng dengan stra tegi belajar kon vensional terdapat perbedaan, tetapi perbedaan itu tidak signiikan (p > 0,005). Sebaliknya, skor tes awal dan tes akhir kemampuan menulis dongeng dengan strategi belajar kuantum terdapat perbedaan yang signiikan (p < 0,001). Jadi, ketiga model perangkat pembe lajaran tersebut terbukti efektif dan berpengaruh terhadap peningkatan kemampuan menulis dongeng.

Peneliti sangat mengharapkan dan menyarankan hasil penelitian ini dapat disosialisasi kan kepada masyarakat luas melalui pelatihan-pelatihan, loka karya, atau seminar, dan selanjutnya perlu ada upaya dari berbagai lem- baga seperti dinas pendidikan, penerbit buku, dan forum MGMP untuk menin daklanjuti perangkat pembelajaran ini agar dapat sampai di sekolah sebagai salah satu sumbang pikir dalam pengembangan model pembelajaran menulis di SMA.

Bagi guru mata pelajaran bahasa Indonesia, produk penelitian ini dapat di jadikan sebagai salah satu alternatif untuk digunakan dalam penyusunan peren canaan, pelaksanaan, dan penilaian pembelajaran menulis dongeng di sekolah, sehingga diperoleh sistem pembelajaran yang demokratis, menarik, dan menyenangkan dengan hasil yang maksimal.

Bagi dinas pendidikan yang mengelola pengembangan silabus dan sistem penilaian bahasa Indonesia, produk penelitian ini dapat dijadikan seba gai masukan dalam menyusun silabus dan sistem penilaian pembelajaran menulis.

Bagi penulis bahan ajar bahasa Indonesia, produk penelitian ini dapat dijadian sebagai masukan dalam menenentukan kelengkapan materi pokok, submateri pokok, contoh-contoh ma teri ajar dalam bentuk teks tertulis dan visua lisasi materi ajar dalam bentuk VCD, aktivitas sis wa dalam belajar, tipograi bahan ajar, gambar/ilustrasi/foto pada bahan ajar, pemakaian baha- sa yang mudah, akrab, dan jelas, penentuan beberapa pilihan materi ajar, petunjuk yang jelas pada tahap-tahap proses dan evaluasi belajar, dan pem- berian kesempatan kepada siswa belajar dengan gaya belajar yang disukai, sehingga bahan ajar ini memenuhi selera belajar siswa.

222 Prosiding Seminar Nasional

Hasil analisis statistik uji t- pada tes awal dan tes akhir kelompok ekspe- rimen diketa hui bahwa kemampuan menulis dongeng rerata nilai tes awal = 3.2368, rerata nilai tes akhir = 4.4737, harga t- = -10.677 (p = 0,000). Berdasarkan hasil analisis data statistik tersebut, dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signiikan skor tes awal dan tes akhir kemampuan menulis dongeng pada siswa kelompok eksperimen (p < 0,001). Dengan demikian, penggunaan model perangkat pembelajaran menulis dongeng dengan strategi belajar kuantum terbukti efektif dan berpengaruh terhadap peningkatan kemampuan menulis dongeng pada siswa kelas X SMA Negeri 2 Purwokerto.

4. Simpulan dan Saran

Hasil penelitian ini berupa tiga model, yaitu (1) model silabus dan sistem penilaian pembelajaran menulis dongeng, (2) model bahan ajar pem- belajaran menulis dongeng, dan (3) model skenario pembelajaran menulis dongeng. Ketiga model tersebut sebagai berikut.

Pertama, model silabus dan sistem penilaian pembelajaran menulis dongeng dengan strategi belajar kuantum dikembangkan dengan memer- hatikan penyajian isi pembelajaran, gaya belajar pribadi, dan langkah-langkah pembelajaran kuantum. Sistem penilaiannya menggunakan dua teknik, yaitu teknik observasi dan teknik portofolio.

Kedua, model bahan ajar pembelajaran menulis dongeng dengan strategi belajar kuan-tum dikembangkan dengan pola: judul pembelajaran, bagian kesatu, bagian kedua, bagian ketiga, bagian keempat, bagian kelima, dan bagian keenam. Semua contoh teks bacaan pada bahan ajar dikemas dalam bentuk VCD. Model bahan ajar ini dikembangkan dengan memer- hatikan konteks (bahasa, media, lingkungan), isi pembelajaran, langkah- langkah pembelajaran kuantum, dan gaya belajar pribadi.

Ketiga, model skenario pembelajaran menulis dongeng dengan strategi belajar kuantum dikembangkan dengan memerhatikan isi, langkah-langkah pem belajaran kuantum, dan gaya belajar pribadi. Skenario pembelajaran dikem bangkan dengan komponen: nama sekolah, mata pelajaran, kelas, semester, alokasi waktu, standar kompetensi, kompetensi dasar, materi pokok, strategi pembelajaran, penilaian, sumber, dan media yang digunakan dalam pembelajaran menulis dongeng.

35 Identiikasi Kemampuan Gerak Dasar Negeri Se-Kecamatan Serengan Surakarta Year 2009/2010. Good category with the value 174-191 counted 9 student (7.5%), enough with the value 156-173 counted 35 student (29.2%), medium with the value 138-155 counted 47 student (39.2%), less with the value 120-137 counted 23 student (19,2%) less once with the value 102-119 counted 6 student (5.0%).

Keywork : Identiication the elementary motion ability, long jump without preix, throw the ball basket, run the zig-zag.

Strategi Pemberdayaan Guru Dalam

Dalam dokumen M01943 (Halaman 33-36)