• Tidak ada hasil yang ditemukan

FOTOGRAFI 3600

ABSTRAK

Mewabahnya Covid-19 sejak 31 Desember 2019 hampir di semua negera di dunia menyebabkan berbagai sektor terdampak mulai dari sektor kesehatan, ekonomi, pendidikan, dan tentunya sektor pariwisata serta khususnya di bidang seni budaya. Diterapkannya Pembatasan Sosial Berskala Besar di beberapa wilayah menyebabkan hampir semua event seni ditunda bahkan ada beberapa yang harus terpaksa dibatalkan. Hal ini memberikan kabar sedih, tetapi juga memberikan peluang untuk terus berkarya pada zaman revolusi industri 4.0. Para pegiat seni perlu mencontoh beberapa museum dan galeri dunia yang menyediakan tur secara virtual, seperti Metropolitan Museum of Art (New York, USA), National Gallery of Art (Washington DC, USA), British Museum (London UK), dan masih banyak lagi. Dengan menggunakan teknologi fotografi 3600 ternyata bisa mengekspos karya-karya seni yang hendak dipamerkan. Dengan demikian, galeri yang dikelola tetap bisa dikunjungi oleh masyarakat luas, walaupun karya-karya yang disajikan tidak terlihat secara detail, setidaknya bisa menghibur para penikmat seni serta berbagi keindahan karya seni yang dipajang. Dalam penelitan ini penulis akan menggunakan metode design thinking untuk mengembangkan galeri seni virtual dengan mempertimbangkan kemudahan dalam pembuatan serta menekan sekecil-kecilnya biaya yang diperlukan. Dengan demikian, semua kalangan pegiat seni dengan mudah mengaplikasikan di galeri seninya masing-masing.

Kata kunci: Covid-19, design thinking, galeri seni virtual, fotografi 3600

Arif Ranu Wicaksono Desain Komunikasi Visual, Fakultas Seni Rupa dan Desain, Universitas Sebelas Maret E-mail: arifranu@staff.uns.ac..id

Pendahuluan

Berdasarkan informasi dari website www.koalisiseni.or.id yang dirilis pada 21 April 2020, terkonfirmasi tidak kurang dari 234 acara seni di Indonesia batal atau ditunda karena Covid-19. Adapun acara seni tersebut meliputi pameran film, musik, seni rupa, dan teater. Tidak hanya pameran yang ada di dalam negeri, pameran seni di luar negeri pun terkena imbas dari Covid-19 seperti Art Basel Hong Kong 2020 yang resmi dibatalkan. Dengan adanya beberapa berita kurang menyenangkan tersebut, penulis mencoba memberikan alternatif lain supaya para pelaku seni tetap bisa eksis dalam memamerkan karya mereka kepada khalayak umum. Anjuran dari pemerintah social distancing dan physical distancing ini menjadikan tantangan sekaligus juga peluang untuk para pelaku seni dalam memamerkan karyanya secara virtual.

Berkembangnya teknologi internet dan fotografi 3600 memberikan peluang untuk dijadikan sebagai media publikasi karya seni khususnya seni rupa. Penggunaan teknologi ini sebelumnya sudah diterapkan di beberapa museum untuk memberikan pengalaman kepada para pengunjung untuk melakukan jelajah virtual. Seperti yang disedikan pada website museum www.metmuseum. org (Metropolitan Museum of Art), www.nga.gov (National Gallery of Art), www. britishmuseum.org (British Museum).

Pengembangan galeri virtual ini menggunakan metode desain thingking. Untuk karya yang dipamerkan adalah karya seni rupa berupa poster hasil karya Ujian Tengah Semester (UTS) pada mata kuliah Komputer Grafis 2 mahasiswa desain komunikasi visual UNS semester 4 dengan tema Covid-19 sehingga selain memamerkan karya seni, juga memberikan edukasi kepada masyarakat tentang kampanye positif Covid-19.

Teori dan Metodologi

Galeri Virtual

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Daring (https://kbbi.kemdikbud.go.id/ entri/galeri, 2020), galeri memiliki arti ruangan atau gedung tempat memamerkan benda atau karya seni dan sebagainya, sedangkan seni merupakan karya yang diciptakan dengan keahlian yang luar biasa, seperti tari, lukisan, dan ukiran. Kemudian virtual berarti tampil atau hadir dengan menggunakan perangkat lunak

Construction adalah sebuah bangunan yang melayani kebutuhan seni semacamnya

(Harris, 2000).

Galeri Virtual merupakan tempat untuk memamerkan karya hasil seni rupa yang direkam secara digital, bisa dikatakan galeri seni ini berupa simulasi tempat yang memiliki objek-objek yang sebenarnya seperti keadaan nyatanya. Galeri Virtual yang tersebut merupakan adopsi dari museum virtual yang sebelumnya sudah lebih dahulu dikembangkan di beberapa negara.

Fotografi 3600

Fotografi 360 derajat atau juga dikenal dengan fotografi 3600 panoramic adalah teknik fotografi yang menggunakan peralatan atau perangkat lunak khusus, yang menangkap gambar dengan bidang pandang yang memanjang secara horizontal dan dikenal sebagai fotografi format lebar. Bebarapa teknik fotografi 3600 antara lain: yang pertama dilakukan dengan kamera yang dapat berputar terhadap sumbu vertikal dan negatif film yang berukuran lebih lebar dari biasanya (dengan ukuran tinggi sama). Kedua dilakukan secara optis dengan menggunakan lensa khusus (setengah bola/lensa mata ikan). Ketiga menggunakan kamera biasa namun menggunakan cermin berbentuk bola/kerucut untuk menangkap citra dari sekitarnya. Keempat dengan menggabungkan beberapa citra yang direkam secara terpisah dengan menggunakan teknik pembentukan mosaik (mosaicing) (Alexander, 2001).

Internet

Menurut Kamus Bahasa Indonesia (2008:560), internet adalah jaringan komunikasi elektronik yang menghubungkan jaringan komputer dan fasilitas komputer yang terorganisasi di seluruh dunia melalui telepon atau satelit. Pada awalnya teknologi internet dikembangkan dan digunakan oleh pihak Departemen Pertahanan Amerika Serikat, yang bernama DARPA dengan hasil riset berupa teknologi jaringan ARPAnet. Di kalangan sipil, pada tahun 1993 Tim Berners-Lee dan peneliti lainnya bergabung dalam sebuah wadah Consei Europeen pour la

Recherche Nucleaire (CERN) di Geneva, Swiss. Teknik ini membagi atau men-share

data antarkomputer dengan menggunakan sebuah hypertext yang dapat diakses oleh sebuah program komputer (Setiawan, 2004).

Web

WWW adalah kependekan dari World Wide Web atau lebih dikenal dengan nama web. Web adalah sebuah layanan yang didapat oleh pemakai komputer apabila

komputernya tersambung dengan internet. Dengan web, pengguna komputer di seluruh dunia dapat saling berinteraksi dengan pengguna internet lainnya tanpa harus beranjak dari tempat internet tersebut dapat diakses. Dengan mengakses internet, para pengguna jasa layanan internet dapat dengan mudah mendapat informasi yang diinginkan (Setiawan, 2004).

Blogspoot

Blogspot merupakan layanan penerbitan blog yang menerima blog multipengguna dengan entri bertanda waktu. Ini dikembangkan oleh Pyra Labs, yang dibeli oleh Google pada tahun 2003 (Wikipedia, 2020). Pemilihan blogspoot sebagai medium publikasi karena blogspoot merupakan layanan tidak berbayar alias gratis yang disediakan oleh google.com. Kemudian blogspot memiliki reputasi yang telah teruji sejak 2003, dan yang tidak kalah menarik seorang pengguna dapat memiliki hingga 100 blog per akun.

Design Thinking

Design thinking adalah salah satu metode baru dalam melakukan proses desain. Design thinking merupakan metode penyelesaian masalah yang berfokus pada pengguna. Design thinking dipopulerkan oleh David Kelley dan Tim Brown pendiri IDEO, sebuah

konsultan desain yang berlatar belakang desain produk berbasis inovasi (Shashika, 2020).

Dalam membuat sebuah produk atau aplikasi dengan metode design thinking, akan dilakukan beberapa tahapan berikut secara berulang sebanyak yang dibutuhkan untuk menghasilkan produk yang sesuai:

1. Empathize adalah mengetahui pengguna yang akan dituju, maka seorang

desainer perlu mengetahui pengalaman, emosi, dan situasi dari si pengguna.

2. Define adalah setelah desainer mengerti kebutuhan pengguna, maka desainer

perlu menggambarkan sebuah ide atau pandangan pengguna yang akan menjadi dasar dari produk atau aplikasi yang akan dibuat.

3. Ideate dengan kebutuhan yang ada, maka desainer perlu menggambarkan

solusi yang dibutuhkan.

4. Prototype adalah mengimplementasikan langsung ide yang sudah ada dalam

sebuah aplikasi atau produk uji coba.

5. Test adalah menguji coba aplikasi yang sudah dibuat, maka akan dilakukan

sebuah percobaan dengan pengguna. Dari pengalaman pengguna dapat digunakan untuk penyempurnaan produk yang sedang di uji coba.

Gambar 2 Tahapan Design Thinking

Hasil dan Pembahasan

Empathize

Berdasarkan diskusi dengan beberapa pegiat seni, studi literasi, serta mewabahnya COVID-19 di seluruh dunia, tujuan dari perancangan galeri virtual ini adalah memudahkan pada pegiat seni khususnya seni rupa dalam memamerkan karya seni rupa yang pada mulanya dipamerkan di galeri-galeri luring dipindah dengan pameran di galeri virtual yang bisa dinikmati secara daring.

Define

Untuk bisa mengetahui kebutuhan dari sebuah galeri seni virtual harus langsung merasakan pengalaman menggunakan virtual tour museum yang disediakan oleh Metropolitan Museum of Art, National Gallery of Art, British

Museum. Dapat diketahui komponen apa saja yang ada website museum virtual

tersebut, kemudian dari pengalaman penggunaan museum virtual tersebut diadopsi disesuaikan dengan kebutuhan untuk merancang galeri virtual.

Ideate

Metode yang dikembangkan adalah galeri virtual seni khususnya seni rupa berbasis

website. Dengan adanya galeri virtual seni ini diharapkan para pegiat seni bisa tetap

memamerkan karya-karyanya kepada masyarakat melalui jaringan internet. Penelitian ini berfokus pada pembuatan galeri virtual dengan fotografi 3600 menggunakan aplikasi android DMD Panorama yang kemudian hasil fotografi 3600 tersebut dipublikasikan lewat jaringan internet. Adapun medium web yang digunakan untuk meletakkan hasil fotografi 3600 adalah medium blogspot milik google.com.

Dengan adanya galeri virtual seni ini, bagi yang ingin melihat karya seni yang dipajang, pengunjung bisa langsung mengakses website untuk mendapatkan informasi karya-karya yang dipajang. Berikut alur kerja dari sistem yang dikembangkan.

Berikut ini adalah peta situs dari website galeri seni virtual, yang merupakan hasil penyesuaian dari beberapa komponen web virtual tour museum yang digunakan sebagai objek perbandingan pada saat proses define.

Gambar 4 Peta Situs Galeri Seni Virtual

Prototype

Pada tahapan prototype yang dilakukan adalah melakukan perancangan berdasarkan rekomendasi ide solusi ke dalam bentuk rancangan User Interface (UI). Ada dua jenis pengguna interface, yaitu Low Fidelity Prototype dan High

Fidelity Prototype (Siang & Dam, 2018). Dalam kasus ini penulis hanya merancang Low Fidelity Prototype menggunakan bantuan aplikasi Edraw Max 7.9. Berikut

rancangan wireframe Galeri Seni Virtual DKV UNS:

Gambar 6 Wireframe Halaman Info

Gambar 7 Wireframe Halaman Virtual Tour 360

Hasil proses pembuatan berdasarkan perancangan Galeri Seni Virtual DKV UNS telah sesuai dengan hasil analisis yang dilakukan pada proses sebelumnya. Dengan demikian, terwujudlah sebuah website Galeri Seni Virtual DKV UNS dengan alamat url: https://galeridkvuns.blogspot.com. Website ini bisa diakses dengan menggunakan jaringan internet baik melalui perangkat komputer desktop maupun seluler.

Berikut ini adalah tampilan dari website Galeri Seni Virtual DKV UNS, yang terdiri dari halaman Beranda, Info, Virtual Tour 360, Koleksi, dan Tentang Kami.

Halaman Beranda, yang berisi ucapan selamat datang kepada pengunjung Galeri Seni Virtual DKV UNS.

Gambar 10 Pengguna Interface Halaman Beranda

Tampilan halaman “Info” berisi info sekilas tentang latar belakang dari pembuatan Galeri Seni Virtual DKV UNS.

Gambar 11 User Interface Halaman Info

Tampilan halaman “Virtual Tour 360” berisi fasilitas jelajah virtual untuk melihat visual karya poster yang dipajang di ruangan. Pengunjun disuguhkan tampilan visual seolah-olah berada di tengah-tengah ruang pameran dalam keadaan nyata. Pengunjung dapat mengontrol gerakan dan arah pandangan dengan menggunakan tetikus komputer.

Tampilan halaman “Koleksi” berisi semua koleksi poster dalam format bitmap. Bagi pengunjung yang menginginkan melihat poster-poster yang dipajang di tampilan Virtual Tour 360 bisa melihat gambarnya dengan jelas disertai deskripsi dari masing-masing poster.

Gambar 13 User Interface Halaman Koleksi

Tampilan halaman “Tentang Kami” berisi deskripsi dari pengembang Galeri Seni Virtual DKV UNS serta fasilitas kritik saran melalui kolom komentar yang disediakan.

Test

Pada tahapan ini penulis melakukan uji black box untuk pengetesan program langsung melihat pada aplikasinya tanpa perlu mengetahui struktur programnya. Pengujian ini dilakukan untuk melihat suatu program apakah telah memenuhi atau belum. Berikut daftar pertanyaan kuesioner untuk pengujian oleh lima orang pengguna secara acak.

Tabel 1 Kuesioner Uji Black Box

No. Pertanyaan SS S N TS STT

1 Web galeri seni virtual cepat saat diakses lewat internet?

2 Tampilan web galeri seni virtual menarik?

3 Menu-menu web galeri seni virtual mudah digunakan?

4 Tampilan web galeri seni virtual memberikan pengalaman visual sesuai saat mengunjungi galeri seni secara nyata? 5 Saat menggunakan tidak pernah terjadi gangguan (eror)

pada web galeri seni virtual ?

Untuk mengukur tingkat penerimaan pengguna pada e-learning pada website Galeri Seni Virtual DKV UNS yang telah tertuang pada kuesioner, jawaban tiap yang berupa kata dapat diberikan skor seperti tabel 2 berikut.

Tabel 2 Kuesioner Uji Black Box Kode Keterangan Bobot Nilai

SS Sangat Setuju 5

S Setuju 4

N Netral 3

TS Tidak Setuju 2

STT Sangat Tidak Setuju 1

Simpulan

Setelah melakukan uji black box terhadap web galeri seni virtual (www. galeridkvuns.blogspot.com) didapatkan hasil bahwa galeri seni virtual layak digunakan dan diimplementasikan. Adapun data hasil pengisian kuesinonernya adalah: 80% pengguna menyatakan web galeri seni virtual cepat saat diakses lewat internet, 60% pengguna menyatakan tampilan web galeri seni virtual menarik, 100%

pengguna menyatakan tampilan web galeri seni virtual memberikan pengalaman visual sesuai saat mengunjungi galeri seni secara nyata, dan 60% saat menggunakan tidak pernah terjadi gangguan (eror) pada web galeri seni virtual.

Dalam pembuatan web galeri seni virtual (www.galeridkvuns.blogspot.com) ini, penulis tidak mengeluarkan biaya untuk pembelian hosting dan domain karena penulis menggunakan blogspoot, sedangkan untuk pengambilan foto 3600 (panoramic) penulis menggunakan smartphone xiaomi Redmi S2, dengan spesifikasi Processor Snapdragon 625, Ram 3Gb, Memmory Internal 32Gb, dan kamera utama

12Mp. Kelemahan penggunaan smartphone ini adalah capture gambar 3600 hanya secara horizontal.

Saran untuk pengembangan web galeri seni virtual selanjutnya akan lebih baik saat pengambilan foto 3600 menggunakan kamera dari smartphone yang memiliki resolusi yang lebih tinggi sehingga diharapkan hasil capture foto 3600 akan lebih berkualitas. Bila memungkinkan bisa menggunakan kamera portable 3600 dengan resolusi HD ataupun 4K karena bisa meng-capture foto 3600 secara vertikal dan horizontal.

Referensi

Alexander, Paul. 2001. “Pembentukan Citra Panorama 360° dengan Image Mosaicing”. Jurnal Informatika, Universitas Kristen Petra, Vol. 2, No.1. Ali, Shashika Dewi. 2017. Design Thinking. Tersedia pada https://sis.binus.

ac.id/2017/12/18/design-thinking-2, Diakses 2 Juni 2020

Anonim. 2020. Bloger. Tersedia pada https://id.wikipedia.org/wiki/Blogger_ (layanan), Diakses 2 Juni 2020.

Anonim. 2020. Seni Semasa Covid-19, Apa yang Bisa Kita Lakukan? Tersedia pada https://koalisiseni.or.id/advokasi/seni-semasa-krisis/, Diakses 14 Mei 2020

Anonim. 2020. The Met 360° Project. Tersedia pada https://www.metmuseum. org/art/online-features/met-360-project, Diakses 29 Mei 2020.

Anonim. 2020. Degas at the Opéra Virtual Tour. Tersedia pada https://www.nga. gov/features/degas-virtual-tour.html, Diakses 29 Mei 2020.

Anonim. 2020. There are more than 60 free galleries at the British Museum ready to be explored. Tersedia pada https://www.britishmuseum.org/collection/ galleries, Diakses 1 Juni 2020 dan 29 Mei 2020.

Virtual Museum. School of Information Science and Technology Beijing

Forestry University: Beijing.

Harris, Cyril M. 2006. Dictionary of Architecture and Construction. Fourth Edition. New York: McGraw Hill.

Lyche, T. and Morken, K. 2004. Spline Methods, Draft, Retrieved from http://www. ub.uio.n./umn/english/index.html, on 23th Feb 2005.

Pusat Bahasa. 2008. Kamus Bahasa Indonesia. Jakarta: Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional.

Pusat Bahasa. 2020. Pengertian Galeri. Tersedia pada https://kbbi.kemdikbud. go.id/entri/galeri, Diakses 2 Juni 2020.

Setiawan, Andi. 2004. Mudah Tepat Singkat Pemrograman HTML Standarisasi,

Konfigurasi, dan Implementasi. Bandung: CV Yrama Widya.

Simarmata, Janner. 2009. Rekayasa Perangkat Lunak. Yogyakarta: Penerbit Andi. Syani M, Rahman F. Virtual. 2017. “Tour Interaktif Panorama 360° Berbasis Web di

Politeknik TEDC Bandung Studi Kasus Program Studi Teknik Informatika”. TEDC Jurnal Ilmiah Berkala, Volume 11, Buku 1: 60-65.

Arif Ranu Wicaksono, S.Kom., M.Kom. adalah Dosen Tetap (PNS) Jurusan S-1 Desain Komunikasi Visual, Fakultas Seni Rupa dan Desain, Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta. Selain mengajar di Jurusan S-1 DKV, UNS, juga mengajar di D-3 DKV dan D-3 Perpustakaan di Sekolah Vokasi UNS. Selain mengajar, juga memiliki tugas lain yang diemban, yaitu sebagai Tim Pengembang Bidang Video Pembelajaran di Pusat Pengembangan Teknologi Informasi untuk Pembelajaran (PPTIuP) pada Lembaga Pengembangan dan Penjaminan Mutu Pendidikan (LPPMP) UNS. Hasil penelitian dan pengamatannya dalam bidang media baru (new media), seperti Web, Game, E-Learning, UI/UX, dan Videografi sudah banyak diterbitkan dalam bahan ajar, paper-paper seminar, dan dalam bentuk prosiding baik nasional maupun internasional.