• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II LANDASAN TEORI

2.1 Kajian Pustaka

2.1.3 Metode Inkuiri

2.1.3.1 Pengertian Metode Inkuiri

Inkuiri berasal dari bahasa Inggris inquiry yang berarti penyelidikan. Menurut Piaget (dalam Mulyasa, 2006: 108) metode inkuiri adalah metode yang mempersiapkan peserta didik pada situasi untuk melakukan eksperimen secara luas agar melihat apa yang terjadi, ingin melakukan sesuatu, mengajukan pertanyaan-pertanyaan, dan mencari jawabannya sendiri, serta menghubungkan penemuan yang satu dengan penemuan yang lain, membandingkan apa yang ditemukannya dengan apa yang ditemukan oleh orang lain.

Metode inkuiri termasuk dalam teori belajar konstruktivisme. Teori ini dikembangkan oleh Piaget. Menurut Piaget (Taniredja, 2011: 194) metode inkuiri adalah metode yang pengetahuannya akan bermakna apabila dicari dan ditemukan sendiri oleh siswa tersebut sehingga setiap individu berusaha dan mampu untuk mengembangkan pengetahuannya sendiri melalui skema yang ada dalam struktur kognitifnya. Skema tersebut secara terus-menerus diperbarui dan diubah melalui proses asimilasi dan akomodasi, sehingga peran guru dalam metode inkuiri adalah mendorong siswa untuk mengembangkan skema yang terbentuk melalui proses asimilasi dan akomodasi. Untuk mengembangkan pengetahuan siswa tersebut digunakan tujuh langkah pembelajaran, yaitu orientasi, merumuskan permasalahan, merumuskan hipotesis, melakukan

15

eksperimen, menarik kesimpulan, mempresentasikan hasil dan melakukan refleksi.

2.1.3.2 Jenis-jenis Metode Inkuiri

Menurut Sund and Trowbridge (dalam Mulyasa, 2006) mengemukakan tiga macam metode inkuiri adalah sebagai berikut :

1. Inkuiri terbimbing (Guided Inquiry)

Metode inkuiri terbimbing adalah metode yang mempersiapkan peserta didik dalam memperoleh pengetahuan sesuai dengan apa yang dibutuhkan oleh peserta didik yang berupa pertanyaan-pertanyaan yang membimbing peserta didik. Metode inkuiri terbimbing diberikan kepada peserta didik yang belum memiliki banyak pengalaman belajar menggunakan metode inkuiri sehingga guru memberikan bimbingan dan pengarahan yang cukup luas.

2. Inkuiri Bebas (Free Inquiry)

Pada inkuiri bebas, peserta didik melakukan penelitian sendiri bagaikan seorang ilmuwan. Peserta didik mengidentifikasi dan merumuskan berbagai topik permasalahan yang hendak diselidiki.

3. Inkuiri Bebas yang dimodifikasi (Modified Free Inquiry)

Pada inkuiri bebas ini, guru memberikan permasalahan kepada peserta didik sehingga perserta didik diminta untuk memecahkan masalah tersebut melalui pengamatan, eksplorasi dan prosedur penelitian.

2.1.3.3 Metode Inkuiri Terbimbing

Metode inkuiri terbimbing menurut Sund and Trowbridge (Mulyasa, 2006) adalah metode dimana peserta didik memperoleh pengetahuan berdasarkan pengalaman yang mereka dapatkan melalui pertanyaan-pertanyaan yang membimbing siswa untuk memperoleh pengetahuannya.

Menurut Harmuni (2009:14) pembelajaran inkuiri terbimbing adalah model pembelajaran inkuiri yang didalam pelaksanaannya guru memberikan bimbingan kepada siswa. Sebagian perencanaannya dibuat oleh guru, siswa tidak merumuskan problem atau masalah. Dalam pembelajaran inkuiri terbimbing guru tidak melepas begitu saja kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh siswa. Guru mengawasi serta membimbing setiap aktivitas yang dilakukan oleh siswa.

16

Metode inkuiri terbimbing memberikan pengalaman langsung kepada siswa serta melibatkan keaktifan siswa untuk menemukan konsep penyelesaian masalah melalui dirinya sendiri. Metode inkuiri terbimbing ini merupakan aplikasi dari pembelajaran konstruktivisme yang didasarkan pada observasi dan studi ilmiah.

Menurut Gulo (dalam Trianto 2009 :168) inkuiri terbimbing adalah suatu rangkaian kegiatan belajar yang melibatkan secara maksimal seluruh kemampuan siswa untuk mencari dan menyelidiki secara sistematis, kritis, logis, analitis sehingga mereka mampu untuk merumuskan sendiri penemuannya dengan penuh rasa percaya diri.

Menurut Ibrahim (dalam Budiada, 2010: 235) metode inkuiri terbimbing memberikan kesempatan kepada siswa utnuk mempelajari cara menemukan fakta, konsep dan prinsip melalui pengalaman belajar siswa secara langsung. Siswa tidak hanya diminta untuk menghafalkan materi pelajaran yang diajarkan oleh guru. Siswa diberi kesempatan untuk berlatih mengembangkan keterampilan berpikir dan bersikap ilmiah mereka sehingga memungkinkan siswa membangun pengetahuan didalam dirinya dengan baik agar meningkatkan pemahamannya akan materi yang akan diajarkan.

2.1.3.4 Prinsip-prinsip Penggunaan Metode Inkuiri

Menurut Sanjaya (2006 : 197) prinsip-prinsip penggunaan metode Inkuiri adalah sebagai berikut :

1. Berorientasi pada Pengembangan Intelektual

Kriteria keberhasilan dari proses pembelajaran metode inkuiri sejauh mana siswa dapat menguasai materi pelajaran untuk menemukan dan mencari ssesuatu dari aktivitas yang dilakukan oleh siswa. Gagasan yang dikembangan oleh siswa adalah gagasan yang dapat ditemukan.

2. Prinsip Interaksi

Proses interaksi adalah proses pembelajaran yang berupa interaksi antara siswa maupun interaksi siswa dengan guru bahkan interaksi siswa dengan lingkungannya. Prinsip interaksi ini menempatkan guru sebagai pengatur lingkungan atau pengatur interaksi yang mengarahkan siswa agar bisa

17

mengembangkan kemampuan berpikir mereka berasarkan interaksi yang telah dibentuk oleh siswa.

3. Prinsip Bertanya

Peran guru dalam menerapkan metode inkuiri adalah sebagai penanya, sebab kemampuan siswa untuk menjawab suatu pertanyaan pada dasarnya termasuk dari proses berpikir. Kemampuan guru untuk bertanya dalam menerapakan pengaruh penggunaan metode inkuiri sangat diperlukan. Kemampuan bertanya guru bukan hanya sekedar menarik perhatian siswa tetapi bertanya untuk melacak, bertanya untuk mengembangkan kemampuan siswa dan bertanya untuk menguji siswa sejauh mana keberhasilan siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran.

4. Prinsip Belajar untuk Berpikir

Proses berpikir adalah proses mengembangkan potensi seluruh otak, baik otak kiri maupun otak kanan. Pembelajaran berpikir adalah pemanfaatan dan penggunaan otak secara maksimal yang cenderung memanfaatkan otak kiri untuk mengembangkan anak berpikir logis dan rasional serta mengembangkan otak kanan yang mendorong anak untuk memasukkan unsur-unsur yang dapat mempengaruhi emosi mereka.

5. Prinsip Keterbukaan

Pada prinsip ini, anak diberi kebebasan untuk mencoba sesuai dengan kemampuan berpikir logika serta nalarnya. Pembelajaran yang bermakna adalah pembelajaran yang menyediakan berbagai kemungkinan sebagai hipotesis yang harus dibuktikan kebenarannya. Tugas guru dalam prinsip keterbukaan adalah menyediakan ruang untuk memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan hipotesis secara terbuka dan membuktikan kebenaran hipotesis yang diajukannya.

2.1.3.5 Tujuan Metode Inkuiri

Tujuan metode inkuiri dalam kegiatan pembelajaran menurut Well dan Joyce (1978 :127) adalah membantu siswa dalam mengembangkan disiplin intelektual yang penting untuk mencari data, memproses dan menerapkan logika terhadap permasalahan yang dialami oleh siswa saat mengikuti proses pembelajaran. Guru membantu siswa dalam mengadakan penyelidikan secara

18

bebas, tetapi tetap menurut disiplin ilmu yang ada. Guru mempertanyakan mengapa suatu peristiwa terjadi dan mengembangkan strategi intelektual siswa sehingga siswa mampu menetapkan hubungan kasual antargejala.

2.1.3.6 Langkah-langkah Metode Inkuiri

Menurut Sanjaya (2006 : 199) langkah-langkah yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran inkuiri adalah :

1. Orientasi

Langkah orientasi adalah langkah membina suasana atau iklim pembelajaran yang responsif. Pada tahap ini, guru merangsang dan mengajak siswa untuk memecahkan masalah. Hal-hal yang dilakukan dalam tahapan orientasi ini yaitu menjelaskan topik, tujuan, dan hasil belajar yang diharapkan dapat dicapai oleh siswa; menjelaskan pokok-pokok kegiatan yang harus dilakukan oleh siswa.

2. Merumuskan masalah

Pada langkah ini mengajak siswa untuk mencari jawaban tentang persoalan yang diberikan oleh guru. Persoalan ini biasanya berupa teka-teki yang menantang bagi siswa

3. Merumuskan Hipotesis

Merumuskan hipotesis adalah merumuskan jawaban sementara dari suatu permasalahan yang sedang dikaji untuk diuji kebenarannya.

4. Melakukan eksperimen

Melakukan eksperimen merupakan langkah dalam memasukkan hal-hal baru untuk melihat suatu perubahan. Interaksi dan kerjasama sesama anggota kelompok dalam menyelesaikan tugas sangat diperlukan pada tahap ini.

5. Merumuskan kesimpulan

Merumuskan kesimpulan adalah proses mendeskripsikan temuan yang diperoleh berdasarkan hasil pengujian hipotesis. Kesimpulan yang dirumuskan harus fokus terhadap masalah yang hendak dipecahkan.

6. Mempresentasikan hasil

Mempresentasikan hasil adalah proses menyampaikan hasil dari deskripsi temuan yang telah diperoleh. Dalam langkah ini guru membimbing siswa untuk menyusun laporan hasil percobaan untuk mempresentasikan hasil

19

percobaan. Dari hasil percobaan, guru mengajak siswa untuk melakukan tanya jawab.

7. Melakukan refleksi

Melakukan refleksi adalah upaya untuk membantu dalam pemahaman dari masalah yang disajikan seluruh proses inkuiri sejak awal sampai akhir. 2.1.3.7 Manfaat Metode Inkuiri

Metode inkuiri memiliki lima manfaat bagi siswa sebagai subjek pembelajaran. Manfaat yang pertama adalah dapat membangun keterampilan siswa dalam bidang sosial, bahasa dan membaca. Kedua adalah metode inkuiri memberikan kesempatan kepada siswa untuk merumuskan pemahaman mengenai hal-hal yang dihadapi dengan sendiri. Ketiga adalah metode inkuiri memberikan kesempatan kepada siswa untuk bebas dalam belajar dan mencoba. Keempat adalah memberikan motivasi bagi siswa karena siswa terlibat dalam proses pembelajaran. Kelima adalah metode inkuiri mengajak siswa untuk belajar dengan menggunakan langkah-langkah mengembangkan keterampilannya (Kuhlthau dkk, 2007: 6).

Metode inkuiri juga memberikan lima manfaat bagi guru. Pertama adalah dengan menggunakan metode inkuiri dalam kegiatan pembelajaran, guru dapat berbagi tanggungjawab kepada siswa. Kedua adalah guru dapat berbagi keahlian dengan siswa sehingga siswa dapat menguasai kegiatan pembelajaran karena siswa menjadi subjek dalam kegiatan pembelajaran. Ketiga adalah metode inkuiri dapat diajarkan kepada siswa sekaligus sebagai kemampuan siswa untuk memahami materi dengan sumber informasi. Keempat adalah memberikan inspirasi dalam merencanakan kegiatan pembelajaran yang kreatif. Kelima adalah memberikan pengalaman bagi guru dalam meningkatkan kualitas pembelajaran dengan menggunakan metode yang sesuai dengan kurikulum yang diterapkan.

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa metode inkuiri adalah metode pembelajaran yang menempatkan siswa sebagai subyek pembelajaran sehingga dalam pembelajaran siswa menemukan pengetahuan berdasarkan pengalaman belajar mereka melalui konsep penyelesaian masalah yang dilakukan oleh siswa. Siswa diberi kesempatan untuk mengembangkan